Anda di halaman 1dari 60

Hormon Gonad

dr. Surjono Winarto, MS

Bag. Biokimia dan Biologi Molekuler


Fakultas Kedokteran Univ. Tarumanagara
Sasaran Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan peranan gonad .
2. Mapu mnjelaskan peranan kel. korteks
adrenal dalam menghasilkan hormon2
3. Mampu menjelaskan peranan hormon
Seks (estrogen, progesteron dan testos-
teron)
4. Mampu menjelaskan perubahan hormonal
pada masa remaja, reproduksi dan masa tua
5. Mampu menyebutkan kelainan patologik
hiper atau hiposekresi hormon seks
6. Mampu menjelaskan peranan hormon gluko-
kortikoid
Organ gonad merupakan alat reproduksi mempunyai 2
fungsi: 1. menghasilkan sel benih
2. menghasilkan hormon seks

Sel telur
Ovarium
hormon seks, estrogen & progesteron

spermatozoa
Testis
testosteron

Sekresi hormons seks dipengaruhi umpan balik yg meli-


Batkan hipofise dan hipotalamus
Kepentingan biomedis
1. kontrasepsi
2. Fungsi anabolik proses metabolik dlm
kulit, otot dan tulang
Testis menghasilkan
1. spermatogonia spermatozoa
2. sel Leydig (sel interstisial) yg tersebar di-
antara jaringan ikat antara tub. seminiferus
testis sbg. Respons thd LH testosteron
3. sel sertoli membtk. Membran basalis tub.
seminiferus testis lingkungan nutrisi
Spermatogenesis dirangsang oleh FSH dan LH yg
dihasilkan oleh hipofise

Sintesis Testosteron
1. Prazatnya sama: kolesterol
2. enzim2nya sama seperti pada korteks adrenal
3. dipengaruhi oleh LH

Tahap yg membatasi kecepatan reaksi, seperti pada


kelenjar adrenal adalah pengangkutan kolesterol ke
membran interna mitokhondria oleh protein pe-
ngangkut yg disebut STAR (steroidogenic acute re-
gulatory protein
Enzim2
1. 3 (OH)dehidrogenase & ∆5,4 isomerase
2. 17 α-hidroksilase
3. C17,20 liase
4. 17 β(OH) steroid dehidrogenase
Konversi kolesterol menjadi pregnenolon adalah
identik di kelenjar adrenal, ovarium dan testis.
Meskipun demikian reaksi dalam dua jaringan ter-
Akhir bukan ditingkatan oleh ACTH melainkan oleh
LH
Enzim2 tsb. terdapat pada fraksi mikrosom testis
Reduksi cincin testosteron Di(OH) testosteron
Enzimnya: - 5α Reduktase
- NADPH
Testis juga menghasilkan 17β-estradiol (E2), namun
jumlahnya sedikit, kebanyakan E2 pada laki2 bera-
Sal dari aromatisasi androstenedion dan testosteron
Peranan E2 pada laki2 belum dapat dipastikan.
Bila rasio E2 : testosteron me ginekomastia
Testosteron merupakan hormon dominan pada neo-
natus dan fetus, tetapi kemampuan untuk membu-
at testosteron baru muncul setelah pubertas.
Pengangkutan testosteron
Testosteron diangkut oleh Globulin pengikat seks
hormon (SHBG), yg disebut juga estrogen testos-
teron binding globulin suatu β globulin yg dihasil-
kan oleh hati
Produksi protein ini meningkat, akibat:
1. pemberian estrogen
2. penyakit hati tertentu
3. hipertiroid
Produksi protein menurun, akibat
1. usia lanjut
2. hipotiroid
3. androgen
Oleh karena SHBG dan albumin mengikat hampir
97-99% testosteron dlm. sirkulasi, maka hanya
sedikit yg terdapat dlm. bentuk bebas, (yg meru-
pakan bag. yg aktif)
Sifat2 SHBG: - membatasi konsentrasi testosteron
bebas
- mengikat testosteron lebih kuat
daripada estrogen
Pertanyaan: 1. Bila oleh suatu sebab pada seo-
rang laki2 dewasa diberikan es-
trogen, maka apa yg akan terjadi ?
2. Terangkan sebab terjadinya estro-
genisasi pada laki2: -usia lanjut
- sirosis
- hipertiroid
Produksi testosteron pada laki-laki 5 mg/hari
Metabolisme testosteron:
1. lintasan pertama oksidasi C17,, sehing-
ga terbentuk 17 keto
steroid
2. Reduksi pada ikatan rangkap, pada
- cincin A DHT
- gugus keton C3
Lintasan pertama terjadi pada banyak jaringan ter-
masuk hati, senyawaan 17 ketosteroid kurang aktif
bila dibandingkan dgn. senyawaan induknya.
Lintasan dua terjadi pada jaringan sasaran, shg
terbentuk DHT yg lebih poten, dan merupakan ben
tuk aktif dari hormon, kadarnya 1/10 testosteron~
450 μg/hari
DHT banyak terdapat pada jaringan2, seperti:
1. kulit
2. vesica seminalis
3. prostat, terstosteron atau DHT dalam
bentuk kombinasi dengan E2 terlibat dalam
pembelahan sel prostat yg ekstensif dan tak
terkendali, serhingga mengakibatkan hiper-
trofi prostat yg jinak (benign prostate hy-
pertrophy), suatu keadaan yg terjadi pada
75% laki2 usia diatas 60 tahun
Testosteron dapat dianggap sebagai prohormon,
sebab dapat diubah menjadi DHT yg lebih aktif.
Testosteron dlm jumlah kecil diubah menjadi estra-
diol dalam otak yg akan menentukan prilaku seks
Androstenediol merupakan hormon androgen lain
yg poten
Metabolit utama 17 ketoasteroid dan etiokolanolon
yg bersifat larut dalam air dan dikeluarkan melalui
Urin
Pengaturan sekresi
ACTH
steroidogenesis
LH
sel Leydig testosteron

LH berikatan dgn. Reseptor pada membran sel


Leydig mengaktifkan adenilat siklase cAMP
meningkatkan pengangkutan kolesterol oleh STAR
Hipotalamus

GnRH

Hipofise
LH

Testis Testosteron
(sel Leydig)

Pengaturan spermatogenesis diatur oleh


1. FSH ABP
2. LH merangsang sel Leydig meng-
hasilkan testosteron
FSH berikatan dengan sel sertoli, me
ningkatan sintesis androgen binding pro-tein,
suatu glikoprotein yang ≈ SHBG
disekresikan kedalam tub. seminiferi tes-tis,
mengangkut testosteron ke tempat
spermatogenesis.
Testosteron dan DHT ikut terlibat
dalam: 1. Diferensiasi seks
2. Spermatogenesis
3. Pembentukan organ sek-
sual sekunder
4. metabolisme anabolik regulasi
gen
5. Prilaku bercorak laki2
Sasaran DHT 1. kulit kelamin
2. genitalia eksterna
3. vesikula seminalis
4. kel. Prostat
Testostern 1. pertumbuhan strukur WÖlf
fian embryonik
2. spermatogenesis
3. otot, tulang
4. Ginjal, pembesaran dan
induksi sintesis enzim
5. otak
Androgen bekerja melalui mekanisme inti
Sama seperti steroid
T
Testosteron masuk
kedalam sel target + R inti

DHT
Berikatan dgn. Androgen respons
element aktivasi gen spesifik untuk
sintesis protein dan prot spesifik ABP
Testosteron
DHT
Estrogen
terlibat dalam pembelahan sel2 yg luas dan
tak terkendali hipertrofi prostat benigna
(laki2>60 th.)
Terapi: diberi inhibitor 5α reduktasi (finaste-
rid)
Patofisiologi sistim reproduksi laki2
1. Berkurangnya sintesis testosteron
hipogonadisme
Bila kelainan terjadi;
1. sebelum pubertas gangguan per
tumbuhan seks sekunder
2. dewasa regresi
Hipogonadisme primer testis
sekunder gangguan se-
kresi Gn
Paling sedikit ada 5 kelainan gen dalam
biosintesis tetosteron
- Gangguan sintesis enzim
- Gangguan pembentuk reseptor atau re-
septor pengikat testosteron cacat
- kelainan genetik penderita secara
gen laki2 (XY), bisa ringan letak
uretra abnormal. Pada yg berat
kekurangan aktivitas reseptor
fenotipe wanita (sindroma feminisasi
testikuler)
Hormon Wanita

1. Estrogen: merupakan sekelompok hor-


mon yg. dapat disintesis pada
banyak jaringan
Terdiri : - estradiol, merupakan aroma-
tisasi testosteron
- estron, berasal dari androste-
nedion
- estriol, berasal dari 16α-hidrok-
silasi estron, dihasilkan
dikeluarkan waktu hamil
2. Progesteron
Sumber hormon pada wanita
1. sel teka (theca cells), menghasilkan
androstenedion dan testosteron

estron estradiol
2. korpus luteum, menghasilkan pro-
gesteron dan sedikit estrogen
3. Androgen adrenal, 50% dari E2 pada
waktu hamil berasal dari aromatisasi
perifer androgen
Aromatase dapat ditemukan pada hati, sel
adiposa, kulit dan jar. Lain.
Bila aktivitas enzim meningkat, maka terjadi
Feminisasi.
Feminisasi merupakan ciri khas dari:
- sirosis
- hipertiroid
- obesitas
- penuaan
SHBG (sex hormone binding globulin) atau
disebut juga TEBG (testosteron estrogen
binding globulin ) merupakan protein peng-
angkut dalam plasma
Protein ini mengikat testosteron dan DHT
dgn. Kuat, sedang ikatannya denga estro-
gen 5 X lebih lemah apa artinya
Progesteron dan krotisol mempunyai afinitas
yg. Rendah dengan protein ini
Sebaliknya progesteron dan kortisol mem-
punyai afinitas yg sama dgn. CBG (cortico-
steroid bind globulin)
Ikatan dengan protein menentukan :
1. klirens hormon tsb.
2. aktivitas hormon
Pemecahan hormon oleh hati
1. enzim hati untuk konyugasi estrogen
kurang aktif, oleh karena itu estrogen
dapat diberikan per oral
2. enzim hati utk. Konyugasi progeste-
ron sangat aktif, oleh karena itu pro-
gesteron tidak dapat diberikan per
oral
Zat2 yg mempunyai aktivitas spt. Proges-
teron: 1. 17 α-hidroksiprogesteron
2. 19-nor testosteron
dipakai secara luas sbg. Oral kontrasepsi

Secara umum fungsi hormon2 wanita


1. Pematangan sel2 benih primordial
2. Pengembangan jaringan endometrium
utk. Implantasi blastosis
3. pengaturan ovulasi
4. Menciptakan lingkungan yg sesuai utk
kehamilan
Perubahan2 (histologi) akibat penga-
ruh
I. Estrogen (stad. Proliferasi)
1. Meningkatkan sintesis protein
2. Anabolik, pertumbuhan
pertumbuhan tulang
dan tulang rawan
3. vasodilatasi pemb. darah perifer
kehilangan panas me
4. proliferasi dan diferensiasi epitel vagina
5. Proliferasi endometrium
6. Hipertrofi dan elongasi kel. Endome-
trium
7. Gerakan ritmik endometrium
8. Proliferasi duktus mamilaris
9. Mempengaruhi perkembangan reseptor
progesteron
II. Progesteron (stad/fase sekresi)
1.Meningkatkan ukuran dan fungsi kel.
sekretorius, mempersiapkan endome-
trium utk. implantasi
2. Mempengaruhi perkembangan∑
asiner kel. Mamae
3. vasokontriksi, peningkatkan su-
hu tubuh basal 0,5 o C, merupa-
kan tanda ovulasi
Perkembangan ovarium akibat penga-
ruh hormon
- ∑ oogonia pada manusia 6- 7 juta (blnke 5
dalam kandungan) 2 juta waktu
dilahirkan 100.000 – 200.000 waktu
menarke 400 – 500 oosit matang,
sisanya mati
Hormon seks mempunyai kadar yg rendah
pada usia anak2, walaupun Gn dari luar
dapat menstimulasi pemberntukannya.
Kadar hormon seks yg rendah akan meng-
hambat produksi Gn pada anak prempuan
usia prapubertas. Pada saat pubertas sis-
tim hipotalamus-hipofise menjadi kurang
sensitif terhadap supresi. Pada usia puber-
tas pelepasan GnRH terjadi secara pulsatif
dan akan memul;ai perangsangan LH dan
keadaan ini meningkatkan produksi hor-
mon ovarium secara dramatis. FSH meru-
pakan perangsang utama utk. Sekresi es-
trogen, akan menstilasi folikel agar men-
jadi matur shg. Ovulasi terjadi.
Pematangan folikel mulai waktu bayi terus
sampai dewasa, ovarium membesar oleh
karena:
1. volume folikel me
2. Bertambahnya jar. Medula ovarii, aki-
bat pertumbuhan :
- sel granulosa
- jar. Asal folikel yg atretik
- stroma medula, yg mengandung:
1. jaringan interstitial
2. Sel2 teka
Siklus menstruasi berlangsung selama 28-35
Hari, terdiri dari
1. Fase folikuler pertumbuhan folikel
dalam ovarium dibawah pengaruh FSH.
Estrogen mula2 rendah, kemudian
meningkat dan kadarnya mak 24 jam
sebelum puncak LH (FSH)
LH dilepas sebagai respon peninggian
kadar E2 “umpan balik positif” atau sbg.
Respon penurunan mendadak E2
Pemberian estrogen dengan dosis tinggi
(sbg. Preparat kontrasepsi oral) akan
menekan pelepasan LH serta FSH dan
menghambat kerja Gn RH terhadap hipo-
fise. Kadar progesteron rendah selama
fa-se folikuler
Puncak kadar LH menandai akhir fase
folikuler dan mendahului peristiwa
ovulasi yaitu 16-18 jam sebelumnya
2. Fase luteal
Setelah ovulasi sel2 granulasi ruptur
membentuk korpus luteum produksi
progesteron dan estradiol, puncak
estradiol berada sekitar pertengahan fase
luteal dan menurun sampai kadar yg
sangat rendah. Hormon utama pada fase
luteal adalah progesteron
penting utk. Mempertahankan
endometrium utk. Makanan awal blas-
tosis yg baru tertanam.LH diperlukan
utk. Pemeliharaan awal korpus luteum
Hipofise memasok hormon ini selama 10
hari, bila terjadi implantasi ( pada hari
ke 22 sampai 24 dari siklus rata2)
LH akan diambil alih oleh hCG (korionik
gonadotropin) yaitu hormon plasenta yg
menyerupai LH dan dibuat oleh sel
sitotrofoblast ,dari embrio awal. hCG
merangsang sintesis progesteron lewat
korpus luteum sampai plasenta membu-
at sejumlah besar hormon steroid ini
Bila tidak terjadi kehamilan korpus luteum
akan mengalami regresi dan terjadi mens-
truasi. Setelah endometrium terlepas
siklua haid yg baru akan dimulai lagi.
Fase luteal biasanya mempunyai panjang
14 ±2 hari
Hormon2 yg dikeluarkan selama kehamilan
1. Human chorionic gonadotropin (hCG)
2. Progestin, korpus luteum merupakan
sumber progesteron selama 6 – 8
minggu pertama kehamilan, kemu-
dian diambil alih oleh plasenta
3. Estrogen
Estradiol
Estron me ber-angsur2 selama
Estriol kehamilan
Estriol dihasilkan dalam jumlah terbe-
sar selama kehamilan dan menggam-
barkan fungsi fetoplasenta.
Adrenal fetus menghasilkan DHEA dan
DHEA sulfat akan diubah menjadi 16α
(OH) derivat oleh hati fetus diubah
menjadi estriol oleh plasenta
masuk kedalam sirkulasi ibu menuju hati
dan mengalami konyugasi dgn glukoronat
diekskresikan kedalam urin
4. Laktogen plasenta
= korionik somatotropin
= Hormon pertumbuhan plasenta
mempunyai sifat biologik sbg
- prolaktin
- hormon pertumbuhan

Faktor pencetus persalinan masih belum


diketahui dengan jelas
Diduga: 1. Faktor estrogen dan progesteron
mempengaruhi kontraktilitas.
plasenta sudah tua produksi
progesteron menurun kon-
traktilitas meningkat.
jumlah estrogen yg meningkat
pada akhir kehamilan aterm
dapat meningkatkan jumlah re-
septor oksitosin
Begitu proses persalinan dimulai
servik dilatasi refleks neural
perifer androstenedion. Kadar estron tidak
cukup untuk menghambat sekresi gonado-
tropin hipofise, sehingga terjadi peningkatan
kadar LH dan FSH. GnRH juga terlibat pada
waktu onset menopause
Wanita postmenopause rentan terhadap:
1. osteoporosis
2. infeksi pada saluran kemin bagian
bawah dan vagina, apa sebab
Agonis dan antagonis estrogen sintetik
1. dietilstilbestrol
2. 17 α-etinilestradiol dipakai sebagai
3. mestranol kontraseptik oral
Antagonis estrogen: bekerja dengan cara
bersaing dalam menduduki reseptor estro
gen pada hipotalamus, sehingga tidak ada
lagi hambatan pada pelepasan GnRH, aki-
batnya terjadi peningkatan prodsuksi LH
dan FSH, shingga terjadi maturasi beberapa
folikel secara serentak dan terjadi hami kem
bar.
Contoh Klomifen sitrat, dulu dipakai sebagai
antiferlitas, namun ekarang dip[akai utk.
Tujuan sebaliknya
Nafoxidin dan tamoxifen suatu senyawaan
Nonsteroid dapat menduduki reseptor estro-
gen dengan kuat karena membentuk kom-
pleks yg stabil dgn. Kromatin sel, shg sel ti-
dak dapat daur ulang, dipakai sebagai anti
kanker payudara (estrogen receptor depen-
dent breast cancer)
SERMs (selective estrogen receptor modula-
tor) dapat bekerja sebagai agonis estrogen
pada sel target tertentu, sedang sebagian
lagi bekerja antagonis
Golongan pertama dipakai sbg. Anabolik
pada pengobatan osteoporosis tanpa mem-
pengaruhi jaringan reproduksi
Preparat progestin
Adalah sangat sulit utk mensintesis pre-
parat progestin tanpa disertai efek estro-
genik atau androgenik
Contoh 1. noretindron (suatu derivat 19
nortestosteron yg mengalami
substitusi pada 17-α
2. Medroxyprogesteron, mengham-
bat ovulasi, dipakai sebagai kon
kontrasepsi, disampaing itu progestin ini
dapat menghambat pertumbuhan sel, shg.
sering dipakai untuk mengobati karsinoma
endometrium yg berdiferensiasi baik. Obat
ini diberikan secara im.
Patofisiologi sistim reproduksi wanita
1. Hipogonadisme primer, barkaitan dgn
ovarium, akibatnya defisiensi
ovarium (ovulasi dan produksi hormon
menurun)
2. Hipogonadisme sekunder, timbul akibat
def. fungsi gonadotropin
3. disfungsi gonad (sindroma Turner)
suatu kelainan yg jarang, terjadi aki-
bat kelainan genetik (XO) karyotipik
genitalia internal dan eksternal wanita
4. sindroma polikistik ovarii (Stein Le-
venthal syndrome). Pada kelainan ini
terjadi overproduksi androgen, sehing
ga timbul, hirsutisme, obesitas, mens
tidak teratur dan ferlilitas terganggu
5. tumor sel-Leydig dan arrhenoblasto-
ma, pada ke2 keadaan, terjadi pro-
duksi testosteron
6. Tumor sel granuloma-teka, mengha-
silkan estrogen
7. Intraovarian adrenal rest, menghasil-
kan kortisol
8. sisa jaringan trofoblas, dapat bersifat
a. jinak bentuk mola hidatiforme
b. ganas koriokarsinoma
keduanya menghasilkan sejumlah be-
sar hCG
Diagnostik dan evaluasi terapi:
pengukuran kadar hCG secara
imunoassay

Anda mungkin juga menyukai