KISTA OVARIUM
Disusun oleh:
1120810039
Penguji :
2021
1. Patofisiologi Kista Ovarium dan Kista Coklat
a. Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter
lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur akan menjadi
korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5-2 cm dengan kista
ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan
mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi,
korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil
selama kehamilan.1,2
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional
dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut
kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH
dan HCG.1,3
Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau
sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik
gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada
kehamilan multiple dengan diabetes, hcg menyebabkan kondisi yang disebut
hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan
menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat
menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian
HCG.1,3
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas
dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling
sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik
parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa
dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk
jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel
primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan
germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal. Endometrioma adalah
kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium
biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti
terlihat dalam sonogram.1,3
Kista Endometroid
Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu haid dan
terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam rahim tetapi melekat
pada dinding luar ovarium. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut
menghasilkan darah haid yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista
ini bisa 1 pada dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama
sewaktu haid/ sexual intercourse.3,5
Right
ovary
b Left ovarian
endometrioma
Uterus
Chocolate
Sigmoid fluid
colon
Cervix
Vaginal
endometriosis
Gambar 2
Teratoma
Teratoma berasal dari bahasa Yunani terato yang berarti “suatu
monster” dan onkoma yang menunjukkan “suatu pembengkakan atau massa”.
Beragam teori yang membahas terjadinya teratoma telah sering dikemukakan,
namun terbanyak disebutkan karena diferensiasi tidak normal dari sel-sel
germinal fetus yang berasal dari yolk sac. Migrasi normal dari sel-sel germinal
primordial ini menimbulkan tumor pada gonad sedangkan migrasi tidak
normal menyebabkan terjadinya tumor ekstragonad.5
Teratoma terdiri dari komponen-komponen ketiga lapisan germinal
yang dapat bertumbuh sebagai campuran yang tidak terorganisasi dari elemen-
elemen matur dan imatur, yaitu jaringan ektodermal, mesodermal dan
endodermal.6
jaringan ektodermal terbanyak mencakup kulit, turunan kulit, epitel
gepeng/pipih, jaringan otak, glia, retina, neuroektoderm, pleksus koroid, dan
atau ganglia. Jaringan glia bervariasi selularitasnya, dan dapat lebih seluler
daripada otak normal tanpa indikasi imatur. Elemen neuroektodermal seperti
neuroblas dan neuroepitelium bisa sangat banyak dan mudah dikenal sebagai
jaringan imatur. Tubulus-tubulus dan rosette neuroepitelium mudah dikenal
dan menunjukkan komponen imatur dalam suatu teratoma
Jaringan mesodermal mencakup jaringan otot, tulang dan atau tulang
rawan, lemak, dan stroma embrional. Stroma imatur dan tulang rawan imatur
adalah tanda penting pada teratoma imatur. Stroma embrional imatur terdiri
atas sel-sel kecil, fusiformis, padat dengan sel-sel yang aktif bermitosis dengan
inti hiperkromatik dan sedikit sitoplasma. Tulang rawan imatur dikelilingi oleh
stroma embrional dan kondroblas yang besar.5
Jaringan endodermal mencakup hati, epitel bronkus dan saluran cerna,
kelenjar tiroid, dan atau kelenjar-kelenjar liur. Sebagian besar teratoma
mengandung jaringan yang terdiri atas berbagai macam lapisan germinal
tersebut diatas, dan akibatnya mempunyai gambaran morfologi yang berbeda-
beda. Pada jenis teratoma monodermal hanya terdiri satu jenis jaringan,
sebagai contoh struma ovarii dan tumor karsinoid. Teratoma kistik jinak atau
kista dermoid adalah jenis tersering dan diperkirakan berkisar 26-44% dari
semua tumor ovarium. 6
4. Bagaimana Kista dapat mempengaruhi Kehamilan
Kista ovarium saat hamil
Kista dermoid, sistadenoma, kista korpus luteal fungsional, dan endometrioma adalah
yang paling umum menyebabkan kista ovarium jinak pada kehamilan . Selain itu,
hiperstimulasi ovarium dan Ovarium polikistik harus diingat, terutama dengan riwayat
infertilitas . Sebagian besar massa adneksa didiagnosis secara kebetulan pada trimester
pertama selama penanggalan rutin scan, kecuali diselidiki lebih awal untuk infertilitas
asimtomatik, dan hampir tiga perempat sembuh secara spontan, dengan yang menetap
lebih dari 16-20 minggu menunjukkan patologi definitif. Teratoma kistik dewasa dan
tumor ovarium batas adalah histopatologis yang paling umum diagnosis di antara massa
yang persisten 8
Selama kehamilan, korpus luteum menghasilkan hormon untuk memberi nutrisi dan
mendukung lapisan rahim dan bayi yang sedang tumbuh sampai plasenta bekerja dan
dapat difungsikan sekitar 10 hingga 12 minggu. Tetapi pada sejumlah kecil kehamilan,
korpus luteum ini terisi dengan cairan dan tetap berada di ovarium dan tidak mengalami
proliferasi Ini disebut kista korpus luteum. massa ovarium terkait kehamilan yang paling
umum adalah kista fungsional seperti korpus luteum kehamilan dan kista teka-lutein.
Sebagian besar kista ini akan sembuh setelah 14-16 minggu pertama kehamilan tetapi
beberapa kista lainnya , seperti kista teka lutein, dapat bertahan sampai setelah melahirkan.
Massa yang masih ada setelah usia kehamilan 16 minggu sebagian besar tidak berfungsi
Endometrioma dapat memiliki penampilan yang sangat berbeda selama kehamilan karena
dinding desidualisasi karena tingginya kadar progesteron dalam kehamilan. Riwayat gejala
endometriosis sebelumnya dapat menjadi indikasi. Namun, bila diagnosis masih belum
pasti, penyelidikan lebih lanjut disarankan untuk menyingkirkan neoplasma ganas 8
Kista ovarium atau massa pada kehamilan harus dievaluasi dengan cermat untuk
menentukan pilihan terapi. USG atau MRI relatif aman dilakukan dan dapat membedakan
lesi jinak dan ganas. Tatalaksana konservatif (observasi) dilakukan untuk kista ovarium
dengan gambaran jinak. Massa dengan sekat, bagian padat, papil, atau nodul, atau massa
persisten sampai 16 minggu usia kehamilan harus dievaluasi lebih lanjut. Laparotomi atau
laparoskopi dilakukan tergantung diameter tumor, usia kehamilan, dan kemampuan
operator. Bila diagnosis kanker ovarium invasif, terminasi kehamilan dilakukan pada
trimester awal, dilakukan kemoterapi pada trimester kedua dan ketiga. Kecurigaan ke arah
keganasan memerlukan pendekatan multidisiplin dan sebaiknya pasien dirujuk ke pusat
pelayanan tersier.9
1. Wiknjosastro H. Buku Ilmu Kandungan Edisi 2., editor: Saifuddin A.B,dkk. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.1999: 13-14
2. Schorge et al. William’s Gynecology [Digital E-Book] Gynecologic Oncology
Section. Ovarian Tumors and Cancer. McGraw-Hills..2008
3. Sjamsuhidayat, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, l 1027; Jakarta, 1998
Schorge et al. William’s Gynecology [Digital E-Book] Gynecologic Oncology
Section. Ovarian Tumors and Cancer. McGraw-Hills..2008
4. Vercellini, P. et al. Nat. Rev. Endocrinol. 10, 261–275 (2014); published online 24
December 2013; doi:10.1038/nrendo.2013.255
5. Adkins ES. Teratomas and other germ cell tumors [homepage on the internet] 2008.
Update 2008 May; cited 2010 Jun] Available from: http://emedicine.medscape.com
6. Zaloudek C, Ng BW. The ovary and a fallopian tube. In: Silverberg’s Principles and
Practice of Surgical Pathology and Cytopathology Vol.2 (Fourth Edition). Steven G
Silverberg, cs, editors. Philadelphia: Churchill Livingstone Elsevier, 2006; p.2027-36
7. . Mukhopadhyay et al. / Best Practice & Research Clinical Obstetrics and
Gynaecology xxx (2015)
8. Amant F, Halaska MJ, Fumagalli M, et al. Gynecologic cancers in pregnancy:
guidelines of a second international consensus meeting. Int J Gynecol
Cancer. 2014;24:394–403. [PubMed] [Google Scholar]
9. Renny Lestari et al. Tatalaksana Neoplasma Ovarium Pada Kehamilan. CDK-
225/vol.44 no 8 th. 2017
10. Turkuculu et all. Evaluation of histopathological features and pregnancy outcomes of
pregnancy associated adnexal masses. Journal of Obstetrics and Gynaecology,
February 2009; 29(2): 107–109