Skrining kanker yang kurang & Akses pelayanan kesehatan yang kurang
→
Fusi Duktus Mullerian uterus,
serviks, vagina
Dilapisi epitel kolumnar →
pertumbuhan epitel skuamosa
bertingkat pada gestasi 18 -20
minggu
Squamocolumnar Junction (SCJ) =
Perbatasan antara epitel skuamosa
dan kolumnar.
Pubertas & Kehamilan
Pertama
Sekresi estrogen meningkat ->
volume serviks meningkat -> eversi
epitel endoserviks ke ektoserviks
(ektropion)
Lonjakan estrogen -> Lactobacilli
menjadi flora normal -> menghasilkan
asam laktat -> pH vagina menjadi 4
atau kurang -> merusak endoserviks
yang eversi -> memicu proliferasi
epitel kolumnar menjadi skuamosa
bertingkat -> SCJ baru
Zona Transformasi
03. Semakin parah lesi -> koilosit menghilang -> DNA HPV terintegrasi sel host ->
ekspresi oncoprotein HPV E6 & E7
04. Progresivitas Infeksi : Bila tidak ditangani, virus menetap dan terjadi progresivitas infeksi
05. Dipengaruhi oleh:
o Respon sel T
o Faktor hormonal (multiparitas, usia
06. Infeksi berprogresi ke lesi pra-kanker
muda saat kehamilan aterm
(intraepithelial neoplasia)
pertama, peningkatan durasi
penggunaan kontrasepsi hormonal)
o Merokok
o Imunosupresi eksogen/endogen
Lesi Pra Kanker Histologi & Sitologi
Cervical Intraepithelial Neoplasia (CIN)
CIN II: displasia atipikal CIN III: hilangnya maturasi, variasi lebih
CIN I: displasia atipikal besar dalam ukuran sel dan inti,
moderat atau di 2/3
ringan atau di 1/3 heterogenitas kromatin, orientasi sel
epitel squamosa dan
basal (bagian bawah yang tidak teratur, dan mitosis normal
pematangan
epitel skuamosa), atau abnormal -> di hampir semua
keratinosit yang
atipia koilositosis, lapisan epitel.
tertunda.
Low-grade Squamous
Intraepithelial Lesion
Sel membesar (>3x lipat)
• Gelap (hiperkromatin)
• Rasio nukleus terhadap sitoplasma besar.
• Membran nukleus menebal dan iregular.
• Ketika binukleus dikelilingi oleh halo yang irregular
dengan batas tegas dan sitoplasma menebal pada area
perifer, maka disebut sebagai koilosit.
Atypical Squamous Cells of
Undetermined Significance
Kondiloma akuminata
Kondiloma datar Kondiloma imatur
(condyloma
(flat condyloma) (immature condyloma)
acuminatum)
Lebih sering
90% genital wart (kutil
berhubungan
kelamin). Berhubungan Jarang berhubungan
dengan high &
dengan low-risk HPV dengan low- risk HPV
intermediate-
(HPV 6 & II).
risk HPV
Histopatologi CIN & LAST
Punch biopsy
Cone biopsy (conization)
Endocervical curettage (ECC) -> apabila SCJ tidak tervisualisasi
Kolposkopi
Kolposkopi: Pemeriksaan serviks, vagina, dan vulva dengan kolposkop
Cara Pemeriksaan:
a. Pasang spekulum
b. Beri normal saline untuk menghilangkan mukus dan debris -
> Leukoplakia, pembuluh darah atipikal?
c. Berikan asam asetat 3 – 5% dengan swab/spray ->
Epitelium
acetowhite, pola mosaic/punctuation?
d. Berikan lugol iodine/Schiller Test
Warna cokelat -> Vagina, ektoserviks
Warna mustard yellow -> Neoplasia, skuamosa
imatur, endoserviks
e. Bila perlu, biopsi dilakukan
TATA LAKSANA
TATA LAKSANA
TATA LAKSANA
TATA LAKSANA
TATA LAKSANA
MODALITAS TERAPI
THANK YOU
Tindakan Preventif
Pencegahan Primer Vaksin HPV