Anda di halaman 1dari 46

DETEKSI DINI KANKER KANDUNGAN

Dewasa ini: masalah kanker > menonjol dibanding 10-20


thn yg lalu
 10 th terakhir jml pdrt kanker 2x lipat
 2,5% pdrt rawat diRS neoplasma (Dit,YanMED’88)

Kanker psbb ke † di RS → urutan ke-6


1. Infeksi 2. Kecelakaan
3. Kardiovaskular 4. Cerebro Vaskuler
5. Saraf & jiwa 6. Kanker
1
Jml yg dirawat mkn ber+, ok:
 Masy sadar bahaya kanker

 Tenaga ahli RS ber+, sarana ber+, Tk yg memadai

 Lap.WHO kanker salah satu psbb utama ke †→


usia produktif
Pd umumnya kanker → terdeteksi pd proses peny.tkt yg
sulit ok dtng terlambat tdk mungkin disembuhkan
Biaya tinggi & waktu lama → penetapan prioritas

2
Sebab2 kanker terus meningkat:
1. Proporsi pddk usia lanjut meningkat
2. Peng. Infeksi & Parasit ber-
3. Konsumsi tembakau terus meningkat
4. Gaya hidup & pola makan pddk berubah
5. Pencemaran lingkungan akbt industrialisasi

(WHO, 1985) 4 macam kebijakan (strategi) pengurangan


kanker:
1. Pencegahan primer
2. Deteksi dini
3. Pengobatan dg tujuan kesembuhan (kuratif)
4. Penanggulangan nyeri (cancer pain relief) pd
suportive & terminal care
3
Deteksi Dini / Diagnosa Dini , ok:
 Etiologi dr kanker ginekologik → blm pasti
 Usaha menemukan tk-an sedini mungkin
 Penanganan yg benar t’utama pd fase PRA-MALIGNA /lesi
praneoplastik (pcghn sekunder)
 M’hindari faktor predisposisi (pcghn primer)
 Smkn dini dx lesi ganas t’deteksi, smkn mudah & murah
penanganannya & smkn mudah prog- nosanya. *hanya
ovarium yg sukar t’deteksi dini ok, lokasinya kec.cukup
sadar px t’atur 6 bln sekali ♀≥35th t.u. ♀pd
perimenopausal
 Bila menemukan fase praneoplastik-dg p’nanga nan
adekuat, kd2cukup sdrhn-100% sembuh
4
 dr pkm hrs sadar kanker (cancer minded) & rakyat tdk
buta kanker (cancer aware)
 dr riwayat peny (Ax) – tdk byk dip’oleh ok.tdk memberi
keluh kesah sama sekali, kalau ada tndk patognomonik-
namun ada tanda2 kmgkn
- perdrh pervag diluar siklus: metro, meno /
menometroragia
- leukore/fluor albus yg tdk sembuh2, campur drh, bau
(foetor ex vaginae)- bila+biasanya lnjt
- rasa penuh/sebah di perut, mdh kenyang, kembung, tdk
nafsu makan- biasanya awal dr ca.ovarium
5
American Cancer Society
• Deteksi dini → tes2kanker →pdrt asimtomatik →
individual
• Screening → tes kanker → pd.populasi yg besar
mgkn sdh ada gejala2
• Diagnosa dini → evaluasi pd seseorang sec. awal pd
individu dunia sec.umum ada keluhan/ gejala
p.kanker

I. KANKER LEHER RAHIM (ca cervix)


- awal →keluhan - →penting utk Papsmear → st
dini
6
- dtg stlh ada kontak bleeding, dyspareuni, perdrhan
diluar siklus →discharge vag.bau → st lanjut

St Pra-maligna
(st praneoplastik)→diskariosis/displasia servix mulai dr
ringan, sedang, berat (NIS I,NIS II, NIS III) kmdn
karsinoma In Situ (KIS, karsinoma st,0)
Epitel servix dmkn →proses b’kesinambungan yg
sifatnya reversibel →konsep Unitarian Richart ’66 akan
ttp, sekali men;Ca yg invasif →proses tak akan berbalik
lagi →berlanjut →progresi

7
Apa KANKER SERVIKS?
 Kanker Serviks adalah
penyakit yang diderita
wanita
 Keganasan terjadi pada leher
rahim (serviks), yang
merupakan bagian terendah
dari rahim yang menonjol ke
puncak liang senggama
(vagina)
Apa KANKER SERVIKS?

 Kanker Serviks terjadi


saat sel normal di serviks
berubah menjadi sel
kanker.

 Perubahan ini biasanya memakan waktu 10-15 tahun sampai terjadi kanker
 Maka dari itu sebenarnya terdapat kesempatan yang cukup lama untuk mendeteksi
melalui skrining dan menanganinya sebelum menjadi kanker serviks
NORMAL SERVIKS
LESI PRAKANKER

DYSKARIOSIS /DYSPLASIA /NIS / CIN1 – 72 kasus


LESI PRAKANKER

DYSKARIOSIS / DYSPLASIA / NIS / CIN 2 – 59 kasus


LESI PRAKANKER

DYSKARIOSIS / DYSPLASIA / NIS / CIN 3 – 54 kasus


KANKER SERVIKS
KANKER SERVIKS

Ca. Cervix – 51 kasus


KANKER SERVIKS
 Displasia Cervix disebut juga;
diskariosis, hiperplasia atypik, basal cell hyperplasia &
anaplasia
(arti displasia sec.harfiah: p’tumbuhan/ p’kembangan yg
tdk t’atur)

Deteksi Dini
 ♀umur (15-34)th →ada juga ssdh >35 th ttpi bila 65 th-
tdk lagi
 93% →PA Ca epidermoid-/skuamosa, 5%adenoCa, 2%
mesoneproid, clear cell-ca/ sarkoma. Sitologi : aspirasi
lendirservix, usapan serviko-vaginal, usapan
endoservikal →Ayer-scraper, biopsi, tes schiller (dg
kolposkop), kuretase b’tahap, konisasi 17
Di USA →10-15%♀ sempat Pap smear
Bila semua♀ tiap th dpt Pap smear, Ca servix dpt di dx.pd tk pre-invasif
Hasil screening th 1969 Boyes di British bisa menurunkan:
 Mortalitas 11,4 → 6,4 /100.000 Pap.♀
 Ca servix>20 th 28,4→8,6 /100.000 Walton 1976
 Klt pth&htm 9,6/22 →5/13,1/100.000 Kesler
 USA 23 →11,5/100.000 45-75(30 th)
 Sekarang 12/100.000/th (Beecham 83,Silverberg 82)
Sebaliknya insiden KIS meningkat →kesimpulan♀ tdk perlu † ok. Ca
servix
 Disini screening Ca cervix blm perlu mengingat:
beaya ↑, fasilitas&sarana↓, lab blm.
18
 Maka perlu sec.selektif →yg punya risiko →FP
 Pap smear →98% Ca cervix mulai pd bts epitel ant.ep.kol.slps di
endocer dg ep.gepeng berlps di ektocer (squamo columner
junction=SCJ)

♀ Risiko Tinggi Ca cervix


• Kondisi sosek rendah

• Hygiene sexual tak baik

• Kawin muda/koitus per I (coitarche)usia sgt muda

• Banyak anak/interval persal.pendek

• Promiskuitas

• Pasangan tak disunat

Etiologi / FP (bhn mutagen yg dpt secara genetik merubah sel2


kanker):
sperma, Herpes Virus type 2(HSV2), papovavirus, clamidia,
trichomonas vaginalis 19
II. CA. OVARIUM

- Di USA menp.urutan:Ca.mamma; colon; paru; Ca ovarium


- Tiap thn ditemukan ±18.000&11.000 akan †
- 1:80♀dpt Ca ovarii ksmbhan semua stadia±30%
m’capai puncak ke† →usia peri&postmenopause
- Ca ovarii epitekal banyak pd neg.industri maju & masy
modern →&sdkt di neg.timur& Am.latin

St.Pramaligna
Lesi primer (praneoplastik) →kistadenoma ovarii papiliferum
serosum maupun musinosum, baik jinak/ border
line(low malignant potential) →segra diangkat.
Serosum > besar ; ganas
Teknik operasi tergantung ganas/tdk dr Frozen Section
20
Deteksi Dini
 Paling sulit t’deteksi o.k. tempatnya
 70%♀ dtng dgn st.lanjut
 2-6 bln rwyt, prt sebah, kembung, naf.makan↓, pak.tdk
cocok, ascites, dysfungsi peristaltik, sesak napas (dskan),
effusi pleural
 Dlm st.terminal tanda2 usus (akibat jerat2 metastase)
 Di AS,♀† akbt Ca ov >banyak dp ca servix.
Belanda Ca Ov≈ca servix & ini akan bergeser
Ca Ov >25% dp Ca servix, psbb ke† ok.Ca servix
dianggap tumor ginekologik yg kurabel >< Ca ov maka
Ca ov dikenal: THE SILENT LADY KILLER di USA mnjd
THE NUMBER ONE LADY KILLER 21
Golongan Risiko Tinggi
Pencegahan primer sulit →ok.etiologi tdk jelas
FP : - INFERTIL / SUBFERTIL
- mendrt endometriosis
- EXPOSED
→oestrogen dr luar yg terus menerus
→tu.pd ssdh menopause
♀ minum pil KB →memp risiko rendah Ca ovarii
♀ hml →memp semacam proteksi (perlindungan)
♀ banyak anak risiko Ca ovarii kecil tetapi risiko ca
servix besar
22
Carcinoma Ovarium
Kanker indung telur dapat mengenai
semua wanita di segala umur, mulai dari 20
hingga 80 tahun, jarang terjadi pada wanita
di bawah 21 tahun. Delapan puluh persen
kanker muncul pada usia di atas 40 tahun
dan bila kanker muncul sesudah menopause
maka hampir tiga puluh persennya adalah
ganas.
Pembagian Stadium Ca Ovarii menurut FIGO
(Federation International of Ginecologies & Obstetricians)
1987
Jenis – jenis Carsinoma Ovarii
Tumor epitelial
Berkembang dari permukaan luar ovarium, pada umumnya jinak, karsinoma
adalah tumor ganas dari epitelial ovarium (EOC’s : Epitelial ovarium
carcinomas) merupakan jenis tumor yang paling sering ( 85 – 90% )
dan penyebab kematian terbesar dari jenis kanker ovarium.  
Tumor germinal
Berasal dari sel yang menghasilkan ovum atau telur, umumnya jinak meskipun
beberapa menjadi ganas, bentuk keganasan terutama adalah teratoma,
dysgerminoma dan tumor sinus endodermal. Insiden keganasan tumor
germinal terjadi pada usia muda kadang dibawah usia 20 tahun.
Tumor stromal
Berasal dari jaringan penyokong ovarium yang memproduksi hormon
estrogen dan progesteron, jenis tumor ini jarang ditemukan, bentuk yang
didapat berupa tumor theca dan tumor sel sartoli-leydig termasuk kanker
dengan derajat keganasan yang rendah.
Histopatologi
Tumor ovarium dapat berbentuk padat ataupun
kistik. Dijelaskan bahwa tumor ini dapat
bersifat jinak maupun ganas, bahkan diantara
keduanyadisebut sebagai borderline, dimana
tumor ini dapat berpeluang menjadi tumor
ganas.
Tumor Frekuensi
Epitel Papillary serous cystadenocarcinoma 38
Mucinous cystadenocarcinoma 11
Endometrioid carcinoma 13
Clear cell carcinoma 5
Malignant Brenner tumor < 0.5
Undefifferentiated carcinoma 15
Sex cor-stromal Granulosa cell tumor 2
Sertolli-Leydig tumor <1
Mixed tumor < 0.5
Germ cell Immature teratoma < 0.5
Embryonal carcinoma < 0.5
Endodermal sinus tumor <1
Choriocarcinoma < 0.5
Mixed <1
Dysgerminoma 2
stromal Sarcoma < 0.5
miscellanous Metastatic carcinoma 10
Tipe Histologi Tipe Selluler

Serous ( Benigna, Borderline, Malignant) Endosalpingeal

Musinosum ( Benigna, Borderline, Malignant) Endocervikal

Endometrioid ( Benigna, Borderline, Malignant) Endometrial

Clear cell “Mesonephroid” ( Benigna, Borderline, Mullerian


Malignant)
Brenner ( Benigna, Borderline, Malignant) Transitional

Mixed ( Benigna, Borderline, Malignant) Mixed

Undifferentiated Anaplastic

Unclassified Mesothelioma, dll


Etiologi

Etiologi dari KO sampai saat ini belum


diketahui secara pasti, namun terdapat
hubungan antara kejadian KO ini dengan
beberapa faktor lingkungan termasuk paparan
dengan makanan, virus, dan bahan-bahan
industri.
ETIOLOGI
Faktor Makanan
Faktor Bahan-Bahan Industri
Faktor Infeksi Virus
Faktor Paparan Radiasi
Hipotesis Incessant Ovulation
Faktor Hormonal
Faktor Paritas
Faktor Ligasi Tuba dan Histerektomi
Faktor Genetik dan Familial
FAKTOR RESIKO
a. Usia : Resiko anda naik seiring dengan bertambahnya usia.
b. Kehamilan : Jika anda tidak pernah hamil, maka anda beresiko lebih
tinggi terkena kanker ovarium.
c. Kontrasepsi oral : Wanita yang menggunakan pil KB memilikin resiko
lebih kecil. Dengan meminum pil KB lebih dari 5 tahun juga
mengurangi resiko terkena kanker ovarium sampai 50%.
d. Riwayat Keluarga : Resiko terkena kanker ovarium akan bertambah
besar apabila ibu atau saudara perempuan sedang atau pernah menderita
penyakit ini.
e. Penyakit Lain : Setiap penyakit yang mempengaruhi lapisan-lapisan sel
di permukaan usus, akan meningkatkan resiko terhadap serangan kanker
ovarium. Suatu kerusakan genetic yang disebut sindroma Peutz-Jegher
dimana banyak polip tumbuh dalam usus kecil, meningkatkan resiko
terkena kanker indung telur sebanyak 5 sampai 10x lipat.
Gejala
Adapun gejala- gejala yang dirasakan jika terkena kanker ovarium biasanya
adalah :
1. Adanya pembesaran perut karena terdapat penggumpalan cairan di dalam perut.
2. Gangguan menstruasi terjadi ketika tumor menyerang hormone.
3. Rasa sakit di perut dan terjadi pendarahan cukup banyak ketika menstruasi.
4. Kadang perut terasa begah, kembung , dan tidak nyaman.

Bila stadium lanjut , maka gejalanya :


Terasa ada benjolan di perut ketika diraba.
Nyeri panggul.
Gangguan buang air besar atau buang air kecil akibat penekanan pada saluran
pencernaan dan saluran kencing.
Penderita dapat mengalami penimbunan cairan di rongga perut sampai mengalir
ke rongga dada.
Perut tempat semakin membuncit dan bisa juga sampai terjadi sesak nafas.
Diagnosis
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan pembesaran perut, gangguan menstruasi, nyeri perut dan terjadi
pendarahan cukup banyak ketika menstruasi. Perut terasa begah, kembung , dan tidak nyaman
Pemeriksaan :
Tes darah
Pemeriksaan rongga panggul,kemudian dilanjutkan dengan USG, CT Scan atau MRI
Laparatomi dan Laparaskopi
Merupakan satu-satunya cara untuk menentukan apakah tumor itu ganas atau tidak.
Protein CA-125
Pemeriksaan secara periodic terhadap unsure mirip protein darah disebut CA-125. Pada kanker
ovarium,indung telur akan melepaskan protein abnormalnya ke dalam darah dan CA-125 akan
membantu mengidentifikasi tumor ini. Tes dengan CA-125 memang tidak cukup sensitive untuk
memantau kanker ovarium, namun bagi yang sudah mengidap maka peningkatan CA-125
biasanya menandakan adanya kanker yang sudah lanjut.
Penatalaksanaan
– Operasi
Dengan mengangkat kedua ovarium, tuba falopii,
rahim, kelenjar getah bening disekitarnya dan omentum.
Tujuan bedah ini ialah mengangkat semaksimal
mungkin sel-sel kanker yang ada.
– Kemoterapi
Pada kanker stadium lanjut dan menyebar ke bagian
lain dari tubuh, bagaimanapun pembedahan tidak
mampu mengangkat seluruh sel kanker.
Dibandingkan dengan kanker jenis lain maka kanker
ovarium lebih cepat lenyap oleh kemoterapi dan kecuali
itu obat-obatan anti kanker mampu memberikan
ketahanan hidup sekitar 5 tahun kepda 20-30% pasien
wanita pengidapkanker ovarium stadium lanjut.
Prognosis
Menggunakan pendekatan
multiterapi, termasuk pembedahan
cytoreductive agresif dan
dikombinasikan dengan kemoterapi,
usia harapan hidup 5 tahun
mencapai 93% (stage I), 70 %
(stage II), 37% (stage III), 25%
(stage IV).
III. CA. CORPUS ( ENDOMETRIUM)
psbb →bbrp faktor:
Di USA muncul 38.000/thn & 3.000♀† ok-
nya

- HYPER OESTROGENISME: nulliparitas,


menopause yg lambat, BB yg lebih 15% dr
normal (obesitas)
- intake oestrogen↑
36
- obesitas →timbunan lemak →dapat ideal utk oestrogen yg lepas
pelan2 dlm drh →mpengaruhi endometrium (hyperplasia
endometrium) juga obesitas →msbb ggu pd aksis Hypothalamus-
hypophise-ovum → msbb siklus2 ovarium anovulatoir → disertai
prdrhn tak t’atur pervaginam

 Di USA (60-75) Ca endum naik 91% pd usia 50-54 ok pemakaian


conjugated oestrogen yg luas utk tanggulangi syndroma menopausa

 Walau me↑ tp angka ke†↓ →b’arti peny.ini dpt dikontrol & diobati

 1:1.000 ♀ kena ca endum / thn-nya 1%

37
St. Pramaligna
 Lesi primer (st praneoplastik) →hyperplasia adenoma

endometrii & hyperplasia endometrii yg atypik


 Insiden ↑ pd peri&pos-menopausal (50-60thn)

 Jarang ♀ <40 & >60thn

Deteksi Dini
 Hyper oestrogenisme →msbb perdrhn vag.tdk t’atur

(meno &/ metro-ragia) yg anovulatoir


 Dg kuretase-diagnosa dini hampir slalu dpt d’tgkkan

 ♀ peri&post menopause →curetase b’tahap mrpkan suatu

keharusan jangan coba2 beri obat2 uterotonika atau


hormonal 38
Gol. Risiko Tinggi Ca end.(F.P)
 Menderita DM

 Hipertensi, obesitas

 Nulliparitas (infertil/subfertil)

 Perdrhan dysfungsional akbt hyperoestrogenisme yg juga F.P utk


Ca mamma
 ♀dgn ca ovarii →produksi oestrogen (granulosa cell tumor)

 Blm ada bukti ♀ yg mdpt trpi hormonal (oestr&P) mrpkn gol risiko
tinggi, bahkan progesteron dosis tinggi →mrpk proteksi thd
kmgknan timbulnya Ca endum
 Perluy dteliti ttg efek karsinogenik pemakai pil2 KB yg
mengandung oestro.pd ♀ klopk umur 35-45 (peri-menopausal /
klimakterium) dlm jangka yg lama

39
IV. KHORION CA./ TROFOBLAS (NTG)

 Selama khmln →jar trofoblas →b’differensiasi abnormal & prbhn2


neoplastik dpt berupa:
- 80% menjadi molahidatidosa
- 15% mjd mola invasif tp lokal (khorioadenoma distruens)
- 5% mjd metastase kemana2 (khoriokarsinoma)
 Di USA 1:2000 persal (1:1200 / khmln)
 Di timur/neg.tepi laut pasifik jauh>tggi (1:150-200 persalinan)
 Neg.maju = 1:40.000 persal
 Neg.b’kembang(1:300-1000 persal)
 P’bedaan ini dsbb faktor geografis yg blm tahu sbbyg pasti (mgkn
sosek & suku bangsa)

40
 MH pd ♀<20thn / >40thn,dg paritas >3-4
 ♀ gol drh A >< ♂ O risiko10x > bsr dp ♀A ><♂A
 80% M →Boor-Bodies + (46xx) →genotyp♀

St. Pramaligna
• praneoplastik →MH →50% khoriokarsinoma
ab.sp/KET →25% khoriokarsinoma
persal.biasa →25% khoriokarsinoma
Deteksi Dini
• follow up dr pasca evakuasi MH →chorio ca
• β sub unit HCG serum/urine →tumor marker
• Bila pasca persal.biasa →lebih sulit (abortus,KET)
curiga: - sub involusi uterus
- flexus yg berlangsung terus
- KU↓ pucat, subfertil
41
- haemoptoe →kontrol x-ray
 Kd2 dr biopsi ca cervix, vag, vulva (paru2 →Ro tho, ok|haemotoe)
 Px titer gonadotropin urine post MH
 Menegakkan dx dg curetase →bahaya ok.:
- perdrhan acute yg banyak
- perforasi dinding uterus
- mdhkan penyebaran sel2 trofoblas secara hematogen ke hepar,
paru & otak.
hasil blm bisa diandalkan
hasil – blm dpt mengesampingkan chorio ca

Gol. Risiko Tinggi


 MH →pdrt MH yg >35thn, cukup anak →
- motivasi utk histerektomi
- sosek↓ →intake protein hewani kurang →MH/CC
42
V. KANKER VULVA

 4% dr semua tumor ganas alat reproduksi♀


 Tktan awal kesembuhan dpt dicapai
 Ke-1 k’lambatan ok pasiennya (patient primary delay)
 Ke-2 kesalahan dokternya (physicians secondary delay)
ok tlh diberi b’macam2 obat topikal drlesi kulit yg tdk
dibiopsi
 Biasa pd umur lanjut (± 70 th)
 Obesitas & T↑ (50% menyertainya)
 Dysthropia vulva →sertai ca yg invasif
 FP: condyloma accuminata, lues, gr.inguinale,
lymphopathia venereal
 Karsinoma in situ t’banyak pd usia (35-40 thn)
43
St. Pramaligna
 tdk jelas →sering perasaan gatal2 sgt (pruritus vulvae), nyeri,
panas, benjolan
dgn UKK →leukoplakia & kraurosis v (pra-
neoplastik)→biopsi

Deteksi Dini
 Asal tdk t’lambat mdh →biopsi eksisional

shg tdk/blm menyebar lymphainguinal, femoral


 Eksisi luas/vulvektomi sederhana →sembuh

Gol. Risiko Tinggi


 DM, obesitas
 Hygiene sexual tdk baik
 Lichenplanus, lichensclerosis atropicans di vulva 44
KELAINAN GIN. YG PERLU DICURIGAI KE
ARAH KEMUNGKINAN ADA KEGANASAN
1. Fluxus diluar siklus (meno&/metro R,-)
2. Fluxus pd wkt menopause →curetase DX/TX
3. Kontak bleeding →75% ca cervix
4. Discharge spt air atau pus, bau
5. Uterus kecil pun bisa ganas
6. Degenerasi maligna sktr vulva
7. Sblm menopause, ovarium diametr >6 cm diangkat
ssdh menopause ≥45 th →laparotomi →t BSO
8. Fluxus pervaginam selama hamil selain obstetrik, perlu
dipikirkan proses maligna
9. Ssdh mola → curetase selalu selalu indikasi 45
10. Discharge →pd anak2 →px khusus
11. Radang cervix menahun, erosion, ekstropion,
→waspada ketat
12. Waspada wkt pengobatan hormonal/ menopause
→pengawasan↑

*SEBENARNYA ♀ KITA TDK PERLU MATI


AKIBAT KEGANASAN GINEKOLOGIK*

KEY: PENEMUAN SEDINI MUNGKIN DENGAN


PENANGANAN YANG SEBAIK MUNGKIN
(ADEKUAT) 46

Anda mungkin juga menyukai