Anda di halaman 1dari 48

TUMOR GANAS ALAT GENITAL

1) Tumor ganas pd vulva


2) Tumor ganas pd vagina
3) Tumor ganas pd serviks uteri
(leher rahim)
4) Tumor ganas pd korpus uteri
(badan rahim)
5) Tumor ganas pd adneksa (tuba
Fallopii = saluran telur & ovarium
= induk telur).
VULVA
Karsinoma vulva
Epidemilogi:
80 85% terdapat pada wanita baki
(pasca menopause).
Patologi :
Lesi primer sering berupa ulkus dengan
tepi induratif (ulcero-granulating) atau
sebagai tumbuhan eksofitik (wart/kutil)
dengan tempat predileksi terutama di
labia mayora, labia minora, klitorik dan
komisura posterior. Lesi bilateral.
Pembagian tingkat keganasan
Didasarkan kepada pemeriksaan
klinik, tidak atas dasar penemuan
saat/sesudah operasi. Disarankan
menetapkan tingkat penyakit
berdasarkan sistem TNM (Tumor,
Nodes, Metastasis) dan p-TNM (post-
TNM), yakni penetapan tingkat
penyakit keganasan sesudah atau
pada saat pembedahan.
Gambaran klinik dan diagnosis :
Diagnosis akan lebih mudah dibuat bila ditemukan
benjolan, ulkus atau lesi yang berdarah

Disarankan menetapkan tingkat penyakit


berdasarkan sistem TNM (Tumor, Nodes,
Metastasis) dan p-TNM (post-TNM),
Disarankan menetapkan tingkat penyakit
berdasarkan sistem TNM (Tumor, Nodes,
Metastasis) dan p-TNM (post-TNM),
Golongan resiko tinggi ialah wanita
yang mempunyai faktor-faktor
predisposisi:
1.Diabetes Mellitus

2.Obesitas

3.Hygiene seksual yang tidak baik

4.Lichen sclerosus atrophicus

5.Leukoplakia dan kraurosis vulva.


Penanganan :
Pada tingkat klinik 0 dikerjakan
vulvektomi. Pada tingkat klinik I dan
II dilakukan vulvektomi radikal
dengan limfadenektomi bilateral
kelenjar inguinal luar dan dalam,
dalam satu tahap (enbloc).
Radioterapi primer dengan atau
tanpa kemoterapi pada tingkat klinik
III dan IV lanjut.
Komplikasi vulvektomi radikal dengan
limfadenektomi bilateralis yang perlu
diamati ialah infeksi luka dan dehisensi,
limfoedema (33 %), parestesia saraf
femoralis, perdarahan sekunder asal dari
arteri dan vena femoralis, kista getah
bening yang sekunder terinfeksi dan
menimbulkan nyeri yang sangat, penyakit
trombo-embolik, infeksi salurah kemih,
disfungsi seksual terutama sangat
menurunnya libido (gairah seksual),
anorgasme dan dispareunia.
Melanoma vulva
5% tempat predileksi di labia minora
dan klitoris
Adenokarsinoma
Pada vulva jarang dan umumnya
berasal dari kelenjar Bartholin.
Basolioma (Basal sel karsinoma)
Biasanya di daerah yang berambut,
sesekali pada labia mayora.
Penyakit paget
Lesi intra epiteial vulva.
Karsinoma verukosa
Keganasan pada vulva berbentuk
tumor eksofitik seperti papil pada
kondilomata akuminata, atau seperti
bunga kol (cauliflower like).
Sarkoma pada vulva
Sangat jarang tapi metastasis berjarak
jauh umum terjadi. Dapat berupa
leiomiosarkoma (paling sering),
liposarkoma, rhabdomiosarkoma,
fibrosarkoma, angiosarkoma,
limfosarkoma dan epitelioid sarkoma.
Tumor ganas sekunder pada vulva
Berasal dari jaringan dekat vulva
seperti serviks uteri, vagina, uterus
yang merembet langsung atau
secara limfogen atau embolisasi
melalui pembuluh darah balik.
VAGINA
Tumor ganas primer di vagina sangat
jarang.
Patologi :
Terbanyak (hampir 99%) adalah squamous
cell carcinoma (epidermoid karsinoma)
Tingkatan pra-maligna :
Sebelum menjadi invasif, lesi itu melalui
tingkatan pra-maligna yang disebut
sebagai NIV (Neoplasia Intraepitelial
Vagina) I, II, III (displasia ringan, sedang,
berat) dan KIS (Karsinoma In Situ), yang
berlangsung beberapa tahun dan dapt
dideteksi awal melalui Papsmear
Penyebaran
Ke kelenjar getah bening tergantung
pada lokasi tumor.
Pembagian tingkat keganasan :
Umumnya pada vagina muncul di di
bagian proksimal vagina. Lokasi
paling sering di dinding belakang
atas (proksimal) atau depan bawah
(distal) vagina
Gambaran klinis dan diagnosis :
Karsinoma I situ lebih sering didapat
sebagai proses yang multifokal
Jika seorang penderita merasa sakit
waktu bersetubuh (dispareunia) dan
berdarah, kemungkinan ia mengidap
tumor ganas hal ini perlu dipikirkan.
Diagnosis dini :
(Pap smear). Pada klinik yang sudah
maju, pemeriksaan kolposkopik,
biopsi terarahdengan bimbingan
kolposkop, kolpomikroskopi
dilakukan untuk membuat diagnosis
dini.
Penanganan :
Untuk tingkat 0, dapat dilakukan
vaginektomi, elektrokoterisasi,
bedah-krio (cryo-surgery),
penggunaan sitostatika topikal atau
sinar laser. Untuk tingkat klinik I dan
II dilakukan operasi atau penyinaran.

Prognosis :
AKH-5 tahun kurang
menggembirakan, berkisar antara
20% - 48%.
SERVIKS UTERUS (LEHER RAHIM)
Karsinoma Serviks Uterus
Epidemiologi:
Masih menduduki peringkat pertama di
Indonesia
Hanya 9% dari wanita berusia <35
tahun menunjukkan kanker serviks
yang invasif pada saat didiagnosis,
sedangkan 53% dari KIS terdapat
pada wanita di bawah usia 35 tahun.
Etiologi :
Sebab langsung dari kanker serviks
belum diketahui
Patologi :
Karsinoma serviks timbul di atas
antara epitel yang melapisi
ektoserviks (porsio) dan endoserviks
kanalis serviks yang disebut sebagai
squamo-colummar junction (SCJ).
Tumor dapat tumbuh:
1) eksofitik

2) endofitik

3) ulseratif

Tingkatan pra-maligna :
Porsio yang erosif dengan
ektropion bukanlah termasuk
lesi pramaligna
Penyebaran :
Umumnya secara limfogen
Gambaran klinik dan diagnosis :
Keputihan merupakan gejala yang
sering ditemukan, berbau busuk,
Perdarahan yang dialami segera
sehabis senggama, Perdarahan
spontan saat defekasi, Rasa nyeri.
Penanganan :
Pada tingkat klinik (KIS) tidak
dibenarkan dilakukan
elektroloagulasi atau
elektrofulgerasi, bedah krio
cryosurgery) atau dengan sinar laser
Karsinoma serviks uterus dalam
kehamilan
Tumor ganas di serviks tidak
menghalangi untuk adanya
kehamilan.
Pd tk klinik I, II ke atas dgn kehamilan :
1. TM I & awal TM II: histerektomi radikal
dgn limfadenektomi panggul dgn janin in
utero.
2. TM II lanjut: ditunggu sp janin viable (>
34 mgg). Dikerjakan SCK / korporal,
diteruskan dgn histerektomi radikal &
limfadenektomi panggul.
3. TM III: SCK/korporal dilanjut
histerektomi radikal & limfadenektomi
panggul.
4. Pasca persalinan: histerektomi radikal
dgn limfadenektomi panggul.
Pengamatan lanjut
Tiap 3 bulan selama 2 tahun pertama
dan kemudian tiap 6 bulan,
tergantung dari keadaan.
Prognosis :
Faktor-faktor yang menentukan
prognosis ialah 1) umur penderita, 2)
keadaan umum, 3) tingkat klinik
keganasan, 4) ciri-ciri histologik sel
tumor, 5) kemampuan ahli atau tim
ahli yang menangani, 6) sarana
pengobatan yang ada.
Sarkoma :
Sarkoma serviks uterus, jarang sekali
ditemukan. Yang terbanyak ialah
Sarkoma botrioides
KORPUS UTERUS
Golongan risiko tinggi :
Penderita diabetes mellitus; hipertensi
esensial/menahun; adipositas (obesitas);
perdarahan disfungsional pada wanita
in/subfertil akibat hiperestrogenisme
(siklus anovulatoir), yang juga memberi
predisposisi untuk kanker payudara;
wanita dengan tumor ovarium yang
memproduksi estrogen (tumor sel
granulosa); usia perimenopausal (50 60
tahun). Pada usia < 40 tahun insidensinya
1-8%.
Tingkat pra-maligna/pra-Neoplastik
(precursor) didapat pada waktu kuretase
atau indikasi perdarahan disfungsi
adalah hiperlasia adenomatosa atau
hiperplasia endometrium yang atipik.

Patologi
90% tumor ganas endometrium/korpus
uterus adalah adenokarsinoma
Adenokarsinoma endometrium :
3 derajat (grading): G1) deferensiasi
sel-sel masih baik; G2) sudah
terdapat bagian-bagian yang
solid/padat; G3) sebagian terbesar
sel adalah padat/solid, atau
diferensiasi sel-sel sudah tidak baik
lagi (undifferentiated).
Penyebaran
Biasanya lambat,
Gambaran klinik dan diagnosis
Pada awal dari penyakit pemeriksaan
ginekologik tidak menghasilkan apa-apa
Penanganan
Untuk penanganan kanker endometrium
dalam garis besar adalah sebagai berikut:
TAH (Total Abbominal Hysterectomy) +
BSO (Bilateral Salpingo Oophorectomy)
Prognosis
Dalam 5 tahun pertama,dan
seterusnya tiap 6 12 tahun.
Sarkoma uterus
Sarkoma pd uterus dpt berupa
1) leiomiosarkoma yg murni timbul dr
miometrium: 70% intramural, 20%
submukosal & 10% subserosal
2) sarkoma endometrium yg basal dr
stroma endometrium, tdr atas sel-sel
stroma endometrium tanpa elemen
kelenjar.
3) Karsinoma sarkoma mdg 2 unsur
keganasan, yakni karsinoma asal dr
elemen epitel (endometrium) & sarkoma
yg basal dr elemen stroma.
Khoriokarsinoma
Merupakan neoplasma ganas yang
timbul dari khorion embrional dari
mana kedua lapisanepitel trofoblas
terlibat.

Etiologi :
Kehamilan dalam jarak interval
pendek; malnutrisi dengan defisiensi
protein
Gejala klinik :
Dapat menyerupai kelainan
ginekologik seperti abortus, atau
perdarahan disfungsional.
Pengobatan :
Khorio-karsinoma merupakan
keganasan pertama yang dapat
diobati dengan khemoterapi
Bilamana tidak ada penyebaran
(metastasis), 90% dapat
disembuhkan dengan
MTX(Methotrexate).
ADNEKSA

Tuba Fallopii (saluran telur)


Insidensi :

Paling jarang diantara keganasan


alat reproduksi wanita (<0,1%).
Patologi :
3 jenis menurut keganasannya :
1. Jenis papiler
Jenispapilo-
alveoler(adenomatosa)
Jenis alveo-meduler.
Penyebaran :
Pada umumnya terjadi secara
langsung ke alat sekitarnya,
kemudian melalui pembuluh getah
bening ke abdomen, leher, daerah
ingiunial, vagina, tuba, ovarium dan
uterus.
Tingkat klinik keganasan :
Tidak ada klasifikasi khusus (tertentu)
untuk tumor ganas tuba fallappii.
Gambaran klinik dan diagnosis :
Pemeriksaan sitologi usapan serviks
tidak banyak membantu. Kuldoskopi
dan laparoskopi juga tak banyak
berarti
Penanganan :
Penanganan utama yang dianjurkan
adalah TAH + BSO + OM + APP
(Total Abdominal Hysterectomy +
Bilateral Salpingo-Oophorectomy +
Omentectomy + Appendectomy).
Prognosis :
Tergantung dari tingkatan klinik dan
jenis histologik tumor. AKH-5 tahun
tidak seberapa baik (34,4%).
TUMOR GANAS OVARIUM
Epidemiologi :
20% dari semua keganasan alat
reproduksi wanita.
Patologi :
Tumor ganas ovarium merupakan
kumpulan tumor dengan
histiogenesis yang beraneka ragam,
dapat berasal dari ketiga dermoblast
(ektodermal, entodermal dan
mesodermal).
Tumor-Tumor Epitelial Ovarium :

Merupakan 40% dari semua tumor


ovarium. Ada 2 jenis: serosa dan
musinosa. Perubahan ke arah ganas
terjadi pada yang berjenis serosa.
Tumor-Tumor Stroma Sex-Cord :
Androblastoma atau tumor yang
berasal dari mesenkhim akan
mendiferensiasi ke dalam struktur
gonadal laki-laki: 1)
Arrbenoblastoma, mikroskopik atau
maskulinisasi; 2) Tumor Sertoli cell,
adalah bentuk feminisasi dari
Androblastoma; 3) Tumor Sel
Granulosa; 4) Tumor Sel Theca.
Tumor-Tumor Sel Germinal
(Germcell tumours) :
DISGERMINOMA
Paling umum merupakan homolog dari
seminoma testis
TERATOMA
Bentuk benigna relatif banyak
ditemukan pada wanita yang lebih
tua, nsedangkan teratonma maligna
jarang
TUMOR SINUS ENDODERMAL
Berasal dari yolk sac atau saccus
vitellinus, umumnya ditemukan pada
gadis atau wanita muda (20 tahun)
dan sangat ganas.
KORIOKARSINOMA
Jarang ditemukan, ciri-ciri seperti
khoriokarsinoma sesudah kehamilan
(NTGG= Neooplasia Trofoblast Ganas
Gestasional).
GONADOBLASTOMA
Dijumpai dalam ovarium atau testis
disgenetik
TUMOR-TUMOR YANG BERSASAOL
DARI STROMA OVARIUM
Pada umumnya adalah fibroma, relatif
sering ditemukan pada wanita usia
lanjut, tumor unilateral yang dapat
mencapai ukuran besar.
SARKOMA OVARIUM
Jauh lebih jarang daripada karsinoma
ovarium., dapat dijumpai pada
segala umur.
Diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Sarkoma teratoid

2. Stromal Sarkoma

3. Sarkoma paramesonefrik
KARSINOMA OVARIUM METASTATIK
Tumor primernya berasal dari korpus
uterus, usus-usus, mama atau kelenjar
tiroid. Agar tindakan yang benar tidak
terlambat dilakukan, dilakukan
pemeriksaan histologik durante
operationem ( frozen section atau beku)
Penyebaran: limfogen ke kelenjar para
aorta, medistinal dan supraklavikular,
untuk seterusnya menyebar ke alat-alat
yang jauh, terutama paru-paru, hati dan
otak.
Didasarkan atas 3 gejala atau tanda yang
biasanya muncul dalam perjalanan
penyakitnya yang sudah agak lanjut:
1. Gejala desakan

2. Gejala diseminasi / penyebaran

3. Gejala hormonal

TERAPI TUMOR GANAS OVARIUM


Untuk tumor ganas ovarium pembedahan
merupakan pilihan utama. Pada
tingkatan awal, prosedur adalah TAH +
BSO + OM + APP (optional).
TERIMA KASIH
Etiologi :
Tidak banyak diketahui.

Patologi :
Lesi primer sering berupa ulkus
dengan tepi induratif (ulcero-
granulating) atau sebagai tumbuhan
eksofitik (wart/kutil) dengan tempat
predileksi terutama di labia mayora,
labia minora, klitorik dan komisura
posterior. Lesi bilateral.

Anda mungkin juga menyukai