Vaginal toucher
Didahului dengan pemeriksaan inspekulo untuk melihat keadaan permukaan vagina dan
servik serta fornix vaginae
Persiapkan spekulum bi-valve yang sesuai, atur katub dan tuas sehingga spekulum
siap digunakan.
Hangatkan spekulum bi-valve dengan ukuran yang sesuai dan bila perlu beri
lubrikasi
Pisahkan labia dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri dari sisi atas
Spekulum bi-valve dalam keadaan tertutup dimasukkan vagina dalam posisi miring
menjauhi dinding vagina sebelah depan dan meatus urtehrae eksternus
Memasukkan spekulum dalam introitus vaginae dalam keadaan miring dan menyusuri
dinding belakang vagina menjauhi meatus urethrae eksternus
Setelah berada didalam vagina, spekulum diputar 900 dan diarahkan pada fornix
posterior
Setelah mencapai fornix posterior, tuas spekulum ditekan sehingga spekulum
terbuka secara optimal (kedua bilah saling menjauh) dan portio terpapar dengan
baik.
Setelah ujung spekulum mencapai fornix posterior , spekulum diputar sedemikian rupa
sehingga sumbu tranversal spekulum berada pada sumbu tranversal vagina
Lakukan pengamatan pada porsio dan fornix vaginae dengan baik. Lepaskan tuas
spekulum, tarik keluar spekulum perlahan-lahan sambil diputar secara bertahap
sejauh 900. Lakukan pengamatan pada keadaan permukaan vagina saat menarik
keluar spekulum (gambar 3 12 )
Setelah mencapai fornix posterior , spekulum diputar sehingga dapat dilakukan
pengamatan pada fornix dan Porsio
Spekulum dikeluarkan pada posisi vertikal seperti pada saat dimasukkan. Setelah
melakukan pemeriksaan inspekulo, pemeriksaan diteruskan dengan pemeriksaan
vaginal toucher untuk melakukan :
Perabaan vagina :
Keadaan himen.
Keadaan introitus vaginae.
Keadaan dinding vagina.
Perabaan servik :
Letak
Bentuk
Besar
Konsistensi
Permukaan
Mobilitas dengan jaringan sekitarnya
Tangan luar mencekap bagian belakang uterus dan diarahkan dari posterio ke anterior
Pemeriksaan adneksa dan parametrium baru dapat dilakukan bila palpasi uterus
sudah dapat dilakukan dengan baik.
Dalam keadaan normal, tuba falopii dan ovarium tak dapat diraba.
Tuba falopii dan ovarium hanya dapat diraba dari luar pada pasien kurus atau pada
tumor ovarium / kelainan tuba ( hidrosalphynx) yang cukup besar.
Pemeriksaan lain-lain :
Rectal toucher ,
dikerjakan pada
Virgin
Pasien yang mengaku belum pernah bersetubuh
Kelainan bawaan (atresia himenalis atau atresia vaginalis)
Wanita diatas usia 50 tahun
Pemeriksaan rectovaginal
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan diagnostik sederhana yang dapat dikerjakan secara poliklinis (di kamar
periksa) :
Sediaan basah :