Kanker Payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau
perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara, Hal ini bisa terjadi
terhadap wanita maupun pria. Dari seluruh penjuru dunia, penyakir kanker payudara
(Breast Cancer/Carcinoma mammae) diberitakan sebagai salah satu penyakit kanker yang
menyebabkan kematian nomor lima (5) setelah ; kaker paru, kanker rahim, kanker hati dan
kanker usus.
Genetik, Ada 2 jenis gen (BRCA1 dan BRCA2) yang sagat mungkin sebagai resiko. Jika
ibu atau saudara wanita mengidap penyakit kanker payudara, maka anda kemungkinan
memiliki resiko kanker payudara 2 kali lipat dibandingkan wanita lain yang dalam
keluarganya tidak ada penderita satupun.
Faktor lain yang diduga sebagai penyebab kanker payudara adalah; tidak menikah,
menikah tapi tidak punya anak, melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun, tidak
pernah menyusui anak.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa penyakit kanker payudara meningkat pada
orang yang sering menghadapi kondisi stress (goncangan jiwa) dan juga bagi wanita yang
sebelumnya mengalami menstruasi dibawah usia 11 tahun.
Bagi anda yang merasakan adanya benjolan aneh disekitar jaringan payudara atau
bahkan salah satu payudara tampak lebih besar, Sebaiknya cepat berkonsultasi
kepada dokter. Benjolan ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, mulai dari
ukuran kecil yang kemudian menjadi besar dan teraba seperti melekat pada kulit.
Beberapa kasus terjadi perubahan kulit payudara sekitar benjolan atau perubahan
pada putingnya.
Saat benjolan mulai membesar, barulah menimbulkan rasa sakit (nyeri) saat
ditekan. Jika dirasakan nyeri pada payudara dan puting susu yang tidak kunjung
hilang, sebaiknya segera memeriksakan diri kedokter. Puting susu yang mengkerut
kedalam, yang tadinya berwarna merah muda dan akhirnya menjadi kecoklatan
bahkan adanya oedema (bengkak) sekitar puting merupakan salah satu tanda kuat
adanya kanker payudara. Hal lain adalah seringnya keluar cairan dari puting susu
ketika tidak lagi menyusui bayi anda.
Penyakit kanker payudara dapat diketahui dengan pasti dengan cara pengambilan
sample jaringan sel payudara yang mengalami pembenjolan (tindakan biopsi).
Dengan cara ini akan diketahui jenis pertumbuhan sel yang dialami, apakah
bersifat tumor jinak atau tumor ganas (kanker).
O Disebut kanker payudara non invasif. Ada 2 tipe, yaitu DCIS (ductal
carcinoma in situ) dan LCIS(lobular carcinoma in situ)
I - Kanker invasif kecil (ukuran tumor lebih kecil dari 2 cm dan tidak menyerang
kelenjar getah bening)
II Kanker invasif (ukuran tumor 2-5 cm dan sudah menyerang kelenjar getah
bening)
III Kanker invasif besar (ukuran tumor > 5 cm dan benjolan sudah menonjol ke
permukaan kulit, pecah ataupun berdarah/bernanah
IV Sel kanker sudah bermetastesis/menyebar ke organ lain seperti paru-paru,
liver, tulang ataupun otak
2. Grade kanker
Peringkatnya adalah G1, G2 & G3. Grade 3 adalah peringkat yang paling agresif
dan hasil kesembuhannya paling buruk.
Jika ER positif, sel-sel kanker dapat merespon terapi hormon seperti tamoxifen.
4. Kondisi spesifik terkait pasien, seperti:
Kanker payudara non invasive, kanker yang terjadi pada kantung (tube) susu
{penghubung antara alveolus (kelenjar yang memproduksi susu) dan puting
payudara}. Dalam bahasa kedokteran disebut ductal carcinoma in situ (DCIS),
yang mana kanker belum menyebar ke bagian luar jaringan kantung susu.
Kanker payudara invasive, kanker yang telah menyebar keluar bagian kantung
susu dan menyerang jaringan sekitarnya bahkan dapat menyebabkan penyebaran
(metastase) kebagian tubuh lainnya seperti kelenjar lympa dan lainnya melalui
peredaran darah.
PEMBEDAHAN
Secara umum semakin kecil tumor biasanya dokter akan menganjurkan untuk operasi.
Jenis-jenis pembedahan:
Breast reconstruction (payudara buatan) dapat dipertimbangkan bagi para wanita yang
menjalani total mastectomy.
Tahapan berikutnya dalam menangani kanker bertujuan untuk mengurangi resiko kanker
kambuh ataupun menyebar. Perlu dipahami bahwa bahkan dalam tahap awalpun kanker
payudara dapat menyebar. Biasanya dokter akan merekomendasikan terapi tambahan.
Disebut terapi ajuvan bila dilakukan pasca-operasi dan disebut terapi neo-ajuvan bila
dilakukan sebelum operasi.
Kebanyakan terapi ajuvan bersifat sistemik, yaitu bekerja melalui aliran darah untuk
mencapai sel-sel kanker di seluruh tubuh. Terapi ajuvan untuk kanker payudara dapat
meliputi kemoterapi, terapi hormon, targeted therapy dengan obat trastuzumab (Herceptin
), radioterapi, atau kombinasi diatas.
KEMOTERAPI AJUVAN
Penelitian telah menunjukkan bahwa ajuvan kemoterapi untuk tahap awal kanker
payudara membantu untuk mencegah kanker dari kembali. Biasanya, lebih dari satu obat
diberikan selama kemoterapi ajuvan (disebut kombinasi kemoterapi). Contohnya, antara
lain:
- CMF ( cyclophosphamide, methotrexate, dan 5-FU )
- FAC ( 5-Fu, Doxorubicin, cyclophosmide )
- TAC ( docetaxel, doxorubicin, dan cyclophosphamide )
- GT ( gemcitabine dan paclitaxel )
- Dll
TERAPI HORMON
Bertujuan untuk menekan produksi hormon estrogen yang amat diperlukan bagi
perkembangan tumor.
a.Obat tamoxifen:
Cara kerjanya adalah menghambat aktivitas estrogen dalam tubuh. Tamoxifen dapat
diberikan kepada wanita premenopause maupun postmenopause.
TARGETED THERAPY
a. Trastuzumab (Herceptin)
Adalah obat target terapi antibodi monoklonal yang diberikan melalui intravena infus.
Terapi ini ditujukan pada protein pemelopor pertumbuhan, yang dikenal dengan nama
HER2. Diperkirakan sekitar 20% pasien kanker payudara adalah HER2 positif. Kanker
payudara HER2 positif ini cenderung tumbuh dan menyebar lebih agresif. Perlu dicermati
bahwa pada kasus yang sangat jarang, Trastuzumab dapat menyebabkan masalah pada
jantung. Risiko masalah jantung lebih tinggi bila trastuzumab diberikan dengan obat
kemoterapi tertentu seperti doksorubisin (adriamisin) dan epirubicin (Ellence).
b. Lapatinib (Tykerb):
Adalah obat target terapi yang ditujukan pada protein HER2. Saat ini penggunaannya
hanya diberikan pada kasus kanker payudara stadium lanjut, dan biasanya diberikan
bersamaan dengan obat kemoterapi capecitabine (Xeloda).
c. Bevacizumab (Avastin )
Adalah antibodi monoklonal yang dapat digunakan pada pasien kanker payudara yang
sudah bermetastesis. Antibodi ini ditujukan untuk melawan protein yang membantu
tumor membentuk pembuluh darah baru. Bevacizumab diberikan melalui intravena infus.
Seringkali dikombinasikan dengan obat kemoterapi paclitaxel (Taxol).
RADIOTERAPI
Radioterapi biasanya diberikan setelah operasi pembedahan lokal dan dapat diberikan
setelah mastektomi. Bagi wanita dengan risiko tinggi, dokter dapat menggunakan terapi
radiasi setelah mastektomi untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin tersisa di
jaringan sebelah payudara, seperti dinding dada atau kelenjar getah bening di dekatnya.
Bagi anda yang merasakan ada hal yang tampak berbeda pada payudara, segeralah
memeriksakannya ke dokter jangan sampai terlambat. Misalnya adanya pembesaran
sebelah, adanya benjolan disekitar payudara, nyeri terus menerus pada puting susu dan
sebagainya seperti pada keterangan tanda dan gejala payudara diatas.
Tindakan lain yang bisa anda lakukan adalah Hindari kegemukan, Kurangi makan lemak,
Usahakan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C, Jangan
terlalu banyak makan makanan yang diasinkan dan diasap, Olahraga secara teratur, dan
Check-up payudara sejak usia 30 tahun secara teratur.