FEMALE REPRODUCTIVE

SYSTEM PATHOLOGY

Dr. Henny Sulastri, SpPA(K)

 CERVIX
• NORMAL
• METAPLASIA
• DYSPLASIA
• INFLAMMATION
• POLYPS
• CONDYLOMA AKUMINATA
• CIN/SIL
• PAP TEST, DIAGNOSIS DINI DAN PENCEGAHAN
SEKUNDER
• INFILTRATING SCC
12/11/2023
TRANSFORMATION
ZONE

12/11/2023
 METAPLASIA
Physiological defense mechanisms.

Trauma / irritation, PH ↘, infection, hormonal.

Always in the T zone.

The proliferation of reserved cells is followed by maturation.

Atypical metaplasia when HPV infection occurs.

Deficiency of folic acid hinders the process of maturation

Immature metaplasia (ongoing metaplasia).

12/11/2023
 DISPLASIA

• Kelainan pertumbuhan epitel, terjadi

proliferasi basal sel dalam berbagai tingkatan
disertai dispolaritas dan adanya sel sel atipik.

12/11/2023
 PEMBAGIAN DISPLASIA
• Displasia ringan yaitu proliferasi basal sel
mencapai 1/3 tebal epitel
• Dispalsia sedang yaitu proliferasi basal sel
mencapai ½ tebal epitel.
• Displasia berat yaitu proliferasi sel lebih dari ½
tebal samapi seluruh tebal epitel.

12/11/2023
12/11/2023
 Transformation zone

12/11/2023
12/11/2023
 INFLAMASI
• Etiologi :
 Infeksi khusus : gonococcus, chlamydia, Trichomonas
vaginalis, candida, mycoplasma, mikroorganisme
endogen vagina bersifat aerob & anaerob.
 Servisitis non spesifiK : streptococcus, enterococcus, E.
Colli, stafilococcus.

• Servisitis akut : paling sering pada masa postpartum.

• Servisitis kronik : jauh lebih sering dijumpai dan

merefleksikan perubahan pada servik selama usia
reproduktif sebagai respon pertumbuhan bakteri &
perubahan pH.
12/11/2023
 Polyp Endoservik
• Tumor jinak.
• Terdiri dari stroma
jaringan ikat edematik,
mengandung kelenjar-
kelenjar yang melebar,
radang kronis, dilapisi
epitel endoserviks.
Endocervical polyp composed of a
Kadang – kadang dense fibrous stroma covered with
endocervical columnar epithelium.
dijumpai metaplasia
skuamosa.
12/11/2023
 KONDILOMA AKUMINATA
• Lesi jinak pada permukaan anogenital, vulva, vagina, dan
serviks.
• Penyebab HPV Low Risk, Tipe 6, dan 11.
• Merupakan sexual transmitted disease
• Makroskopik :
Berupa kutil, polypoid, dan lunak.
• Mikroskopik :
Berupa lesi polypoid terdiri dari epitel skuamosa, hiperplasi
papiler dan hiperplasi akantotik, hipergranulosis.
Membentuk papil – papil menjari. Stroma fibrovaskuler
radang kronis.
12/11/2023
 NEOPLASIA OF THE CERVIX

• Most tumors of the cervix are of epithelial origin and are

caused by oncogenic strains of HPV
• During development, the columnar mucus-secreting
epithelium of the endocervix is joined to the squamous
epithelial squamocolumnar junction
• The exposed columnar cells, undergo squamous
metaplasia, forming a region called the transformation
zone, where tumors most commonly arise

12/11/2023
 Pathogenesis

HPV causative agent of cervical neoplasia,

immune
response

infections persists, cause

squamous intraepithelial lesions
(SILs)

CIN1 CIN2 CIN3

12/11/2023
 KARSINOMA SERVIK

• It is still the most malignant tumor in

developing countries.
• It is in the 10 most ranks of malignancy in
several Pathology Lab centers in Indonesia.

12/11/2023
 Incidence rate by age group

 Highest incidence rate : 40-50 tahun

 Most ages : 30-60 tahun.

12/11/2023
 Kanker leher rahim sudah diketahui dgn
jelas:

● Faktor penyebab/etiologi.
● Faktor risiko.
● Perjalanan penyakit : - Stad. Praklinik
- Stad. Klinik
● Stadium Pra klinik : - Lesi Pra kanker (SIL/LIS)
- Mikroinvasive

12/11/2023
 ETIOLOGI KARSINOMA SERVIK

• HPV
• Penyakit hubungan seksual
• HPV tipe 16, 18,31,33, 35 (HPV
Type High Risk)
• Adanya infeksi HPV dpt dilihat
perubahan secara sitologi dan
histologi
12/11/2023
 FAKTOR RESIKO KARSINOMA
SERVIK
• Pasangan seksual berganti-ganti
• Wanita yang suaminya terjangkit HPV
• Wanita yang kawin usia muda < 20 tahun
• Perokok
• Hormonal
• Multi paritas
• Infeksi Chlamidia, HSV tipe II

12/11/2023
 PENULARAN HPV
Kontak langsung ke mukosa.
• Hubungan sex, alat ginekologi, pakaian, kondom.

HPV MASUK KE DALAM EPITEL MELALUI :

• Mikrolesi atau lecet.
• Epitel squamous immatur(basal sel)

Tempat masuk yg potensial pd daerah T zone

( serviks, larynx, trachea)

12/11/2023
 PENULARAN HPV
HPV masuk kedalam basal sel melalui endositosis,
berupa episomal, belum ada ekspresi gen &
mengikuti proliferasi basal sel.
HPV menggunakan DNA polimerase sel host untuk
mereplikasi genomnya dan menghasilkan virion
Terjadi replikasi & maturasi dalam sel permissive pada
tingkat keratinosit, terbentuk ribuan virion baru yang
infektious.
Kemudian terexfoliasi bersamaan maturasi & exfoliasi
sel epitel serviks kedalam lendir serviks.

12/11/2023
 Perjalanan transformasi sel menjadi ganas

12/11/2023
 Possible consequences of human papillomavirus (HPV)
infection.

12/11/2023
 PENCEGAHAN – PENCEGAHAN PRIMER
MENGHINDARI INFEKSI HPV
● Menghindari pajanan HPV dari hub sex illegal
● Hubungan sex di bawah usia 20 thn
● Berganti-ganti pasangan
hidup KANKER LEHER RAHIM
DAPAT DICEGAH

12/11/2023
 Transformation Zone
Columnar Epithelium

Reserve cell hyperplasia

Initiation

Immature squamous metaplasia Immature mataplasia

(Atypical)

Promotion

Squamous metaplasia of Squamous intraepithelial

Intermediate maturity lession

Squamous carcinoma
Normal squamous epithelium
12/11/2023
 PEMBAGIAN KANKER SERVIKS

Tumor Epitel Skuamosa Tumor Glandular

LGSIL Adenocarcinoma in situ

HGSIL Adenocarcinoma HPV associated

SCC, HPV Associated Adenocarcinoma HPV independent

SCC, HPV independent

12/11/2023
 LESI PRA KANKER SERVIKS

► Squamous Intraepithelial Lession (SIL)

( LESI INTRAEPITELIAL SKWAMOSA –LIS )
► 80 % pd perbatasan epitel skwamo-kolumnar
► Diawali kelainan metaplasia.
► Gejala klinis : tidak ada atau berupa keputihan
► Tidak kasat mata

12/11/2023
 KLASIFIKASI LESI PRA-KANKER

 Lesi Intraepitelial skuamosa – derajat rendah

≈ NIS 1
Sitologi dan histopatologi : - Infeksi HPV
- Displasia ringan

 Lesi Intraepitelial Skuamosa – derajat tinggi

≈ NIS II & NIS III
Sitologi dan histopatologi : - Displasia sedang
- Displasia berat
- Karsinoma in situ
12/11/2023
12/11/2023
 INSIDEN LIS MENURUT UMUR

 Insidence rate usia spesifik CIN III & Ca Insitu :

 Insiden usia :
20 – 65 tahun
 Usia terbanyak : 25 – 30 tahun

 Usia spesifik insidence rate menurut Torragona &

Mayorca di Spanyol

12/11/2023
 Histopathology

12/11/2023
 Cytology

(A) Normal exfoliated superficial squamous epithelial cells. (B) Low-grade squamous
intraepithelial lesion (LSIL). (C and D) Both high-grade squamous intraepithelial lesions
(HSILs)

12/11/2023
 LIS DERAJAT RENDAH

• Tahap produktivitas dari infeksi HPV tipe

low Risk, yaitu tipe 6 & 11.
• Terjadi replikasi HPV yg baru & infectious
Sebagian besar regresi

12/11/2023
 LIS DERAJAT TINGGI

● Tahap neoplastik dari infeksi HPV tipe high risk,

yaitu HPV 16, 18, 31, 33, 35 dg persisten HPV
infeksi.

● Cenderung berkembang mjd Ca invasive

12/11/2023
12/11/2023
 PENCEGAHAN SEKUNDER
(PEMERIKSAAN PAP SMEAR)

• Screening Pap test sangat efektif  insiden

& mortality Skwamus Sel karsinoma
• Screening Pap test tidak merata di negara
maju
• Di Indonesia belum semua terjangkau

12/11/2023
 DIAGNOSE DINI
KANKER LEHER RAHIM

Tujuan :
Menemukan kelainan serviks pada stadium Pra-kanker,
yaitu pada tingkat LIS dg cara pemeriksaan PAP Test
secara rutin pd ibu- ibu dg aktivitas seksual aktif.

Selain PAP Test dpt juga dilakukan IVA

( Inspeksi Visual dg Asam asetat )

12/11/2023
 PAP TEST / PAP SMEAR
Definisi  Pap Test adalah pemeriksaan sitologi epitel
Portio & Serviks utk mengetahui perubahan Pra-kanker
& kanker.

• Diperkenalkan oleh GEORGE N APANICULOAU

pada tahun 1920.
• Mulai digunakan secara luas di Eropa & Amerika
pada tahun 1950.
• Di Indonesia : 1970

12/11/2023
 Kegunaan :

1. Diagnose dini kanker leher rahim & mengetahui

Kelainan Pra-kanker & kanker.

2. Memantau hasil pengobatan kanker leher rahim

pasca operasi / pasca radiasi dan pasca
khemotherapi.

3. Membantu diagnose peradangan leher rahim

serta penyebabnya.

12/11/2023
INDIKASI PEMERIKSAAN PAP TEST
1. Untuk screening keadaan Pra-kanker serta kanker
leher rahim.

 Dilakukan secara berkala 1 tahun sekali

pada tiap wanita yang telah menikah.
 Pada golongan risiko tinggi, yaitu :

• Aktivitas seksual di bawah usia 20 tahun.

• Wanita berganti pasangan seksual.
• Pernah / sedang mendapat terapi
imunosupresive.
• Pernah / sedang infeksi HPV / HSV II
12/11/2023
2. Untuk memantau hasil pengobatan yang telah
dilakukan terhadap kelainan ganas & pra-ganas.
Pap Smear dilakukan 2 bulan setelah tindakan.

PERSIAPAN PASIEN SEBELUM PAP TEST

1. Diluar waktu haid.

2. Bila pasien menggunakan obat pervaginam
diperlukan waktu minimal 1 minggu setelah pengobatan
selesai
3. Tidak melakukan senggama paling sedikit 2 x 24 jam
4. Post partus : 5 bulan sesudah melahirkan
5. Pasangan baru menikah : 5 bulan
12/11/2023
 Klasifikasi Histologi
Karsinoma Serviks Skuamosa
• Lesi intra epithelial skuamous
1. LIS derajat rendah
2. LIS derajat tinggi
• Karsinoma sel skuamosa 80-90%
 SCC, HPV associated  > 90-95%
 SCC, HPV independent  5-7%

12/11/2023
 Klasifikasi Histologi
Karsinoma Serviks Glandular
• Adenocarcinoma  5%
• Adenocarcinoma, HPV associated  10-25%
• Adenocarcinoma, HPV independent, gastric type 
10-15%
• Adenocarcinoma, HPV independent, clear cell type
3-4%
• Adenocarcinoma, HPV independent, mesonephric
type  <1%
• Adenocarcinoma, HPV independent, endometrioid
type  <1%
12/11/2023
 Efek cytopathic HPV meliputi pembesaran nukleus, hiperkromatik,
anisositosis, sitoplasma perinuklear vakuolisasi

12/11/2023
 Proses transformasi sel dari prolifersi normal sampai menjadi
karsinoma invasif
12/11/2023
 Squamous cell carcinoma

12/11/2023
 Adenocarcinoma

12/11/2023
 Karsinoma Serviks Invasive

Karsinoma Skuamosa 87%

Karsinoma non keratinizing moderate diferensiasi 65%

Karsinoma keratinizing dan karsinoma poorlydiferensiasi

25%
12/11/2023
 Cervical carcinoma

Morphology of cervical
cancers.
A, Squamous carcinoma.
B, Adenocarcinoma in situ
(lower), associated with
CIN 3 (upper).
C, Adenocarcinoma.
D, Neuroendocrine
carcinoma.

12/11/2023
 TERIMA KASIH

12/11/2023