Anda di halaman 1dari 51

NEOPLASMA

MK. PATOLOGI
JURUSAN JAMU POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2019
DEFINISI
 “New Growth”
 Ialah kumpulan sel yang berasal dari sel yang
sebelumnya adalah sel normal, tetapi kemudian
menjadi abnormal yang tumbuh terus-menerus
secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan
jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh.
 Willis (bag. Onkologi Inggris): Ialah masa jaringan
yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak
terkoordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh
terus-menerus meskipun rangsang yang
menimbulkan telah hilang.
 Sel neoplasma berproliferasi terus meskipun
rangsang yang memulainya telah hilang.
 Disebut proliferasi neoplastikyang mempunyai sifat
progresif, tidakbertujuan, tidak memperdulikan
jaringan sekitarnya, tidak ada hubungan dengan
kebutuhan tubuh dan bersifat parasitik
 Dasar pertumbuhan neoplasma: hilangnya kontrol
pertumbuhan normal.
 Sifat neoplasma:
 Parasit
 Autonomi
 Clonal: seluruh populasi sel dalam tumor berasal dari sel
tunggal (single cell) yang telah mengalami perubahan
genetik.
 = tumor (bahasa medis) : semua tonjolan abnormal
pada tubuh.
 “Kanker” (cancer)
 terminologi umum untuk semua tumor ganas.
 diambil dari bahasa Latin: kepiting (crab).
 Ilmu yang mempelajari neoplasma disebut onkologi.
Kanker – “crab” / kepiting
Epidemiology

 Epidemiologi kanker (study tentang pola kanker


pada populasi) dapat memberikan pengetahuan
tentang:
 Penyebab / asal kanker
 Faktor resiko terjadinya kanker
 Hubungan antara lingkungan, faktor herediter, faktor
kebudayaan dengan terjadinya kanker.
4.1 Insidens Kanker
FAKTOR RISIKO DAN PREDISPOSISI

1. Faktor geografik & lingkungan


 Karsinogen lingkungan banyak ditemukan (sinar

matahari, asap kendaraan, merokok dan konsumsi


alkohol)
 Perbedaan geografik kanker
 Ca mamma > sering di AS & Eropa daripada di Jepang
 Ca lambung 7x lebih banyak di Jepang daripada di AS
 Ca Liver – sering di Afrika
 Ca nasofaring – sering di Cina
 Faktor Lingkungan
Merokok --- Ca. paru
Sirih --- Ca bibir / rongga mulut
Kawin muda ---- Ca. cervix
Makanan ikan asap/asin – Ca. Nasofaring
Konsumsi alkohol --- Ca liver
Diet >>lemak --- Ca. colon, Ca. mamma
2. Umur (age)
 Secara umum, frekuensi kanker meningkat dengan
meningkatnya umur, terkait dengan akumulasi mutasi
somatik & penurunan sistem imun.
 Kebanyakan kematian akibat kanker terjadi antara
umur 55-75 tahun.
 Pada anak-anak dibawah usia 15 tahun --- kanker
menyebabkan kematian sekitar 10% dari seluruh total
kematian pada anak.
 Kanker penyebab kematian pada anak yang tersering
adalah: leukemia, tumor SSP, limfoma, soft tissue
sarcoma, & bone sarcoma.
3. Herediter

 Ca kolon, Payudara, ovarium dan otak


• Ciri khas: tumor terjadi pada usia > muda, tumor terjadi
pada 2/ > hubungan keluarga, tumor bilateral / multiple.
Penyebab Kanker (Carcinogen)
 3 golongan karsinogen:
 Bahan kimia
 Radiasi
 Agen biologik
 Virus
 Mikroba lain.
1. Karsinogen Kimia

 Karsinogen kimia sangat beragam, termasuk bahan


kimia natural maupun synthetic.
 Karsinogen kimia dapat secara langsung (direct)
menyebabkan kanker.
 Kebanyakan karsinogen kimia bersifat tidak langsung
(indirect) --- disebut procarcinogens --- perlu
perubahan metabolik untuk menjadi bahan aktif
(ultimate carcinogens) --- menyebabkan kanker
 Beberapa karsinogen kimia dapat bekerja sama
dengan karsinogen lain dalam menimbulkan kanker.
2. Karsinogen Radiasi
 Sumber radiasi:
 Sinar ultra-violet (matahari)
 Sinar X
 nuklear
3. Karsinogen Agen Biologik

 Virus oncogenic:
 RNA virus
 DNA virus
 Virus RNA
 Human T-cell Leukemia Virus Type 1 – menyebabkan T
cell leukemia / lymphoma.
mekanisme: infeksi HTLV-1--- stimulasi proliferasi sel
limfosit T--- mutasi --- proliferasi klonal sel T.
 Virus DNA:
 Human Papilloma Virus (HPV)
 Tipe 1,2,4,7 – menyebabkan squamous papilloma (warts).
 Tipe 6,11 – menyebabkan genital warts
 Tipe 16, 18, 31 – menyebabkan ca. cervix
 Epstein-Barr Virus (EBV)
 menyebabkan: limfoma Burkit, Hodgkin’s disesase,
carcinoma nasofaring.
 Hepatitis B Virus (HBV)
 Menyebabkan Hepatocellular carcinoma
 Human Herpes Virus 8 (HHV-8)
 menyebabkan Kaposi sarcoma
 Bakteri Helicobacter Pylori (HP)
 Menyebabkan infeksi lambung & ulkus lambung
(peptic ulcer)
 Berhubungan dengan terjadi ca. lambung & limfoma
lambung.
 Mekanisme:
 Infeksi HP --- gatritis kronis --- gastric atrophy --- intestinal
metaplasia --- dysplasia --- ca. lambung.
 Infeksi HP --- gastritis kronis --- proliferasi folikel limfoid
pada mukosa --- proliferasi sel limfosit B --- limfoma
lambung.
SIFAT NEOPLASMA

 Neoplasma dapat dibedakan menjadi jinak / ganas,


berdasarkan:
 Differensiasi & anaplasia
 Kecepatan pertumbuhan (rate of growth)
 Invasi lokal (local invasion)
 Metastasis (anak sebar)
1. Differensiasi & anaplasia
 Sel neoplasma tumbuh berproliferasi walaupun
sumber rangsangan telah berhenti dan akan
menunjukkan diferensiasi yaitu derajat kemiripan sel
neoplasma secara histologik dibanding sel asal.
 sel neoplasma akan menunjukkan sifat anaplasia yaitu
kemunduran sel yang bersifat irreversibel dengan
gambaran sel yang abnormal dan disorientasi
sehingga sel tidak dapat membentuk struktur sel yang
normal.
 Sel yang mengalami anaplasia menunjukkan aneka
ragam bentuk dan ukuran inti sel.
 Bentuk sel bermacam macam yang berukuran besar
dan kecil mengandung banyak DNA sehingga
tampak lebih gelap (hiperkromatik).
 Sel yang mengalami anaplasia juga menunjukkan
gangguan hubungan antara sel neoplasma dengan
sel lain yang nampak dari hubungan antara sel yang
abnormal seperti terbentuk batas tepi berkapsul
pada tumor jinak.
2. Kecepatan pertumbuhan (rate of growth)

 Secara umum:
 Kebanyakan tumor jinak: tumbuh lambat, tergantung
hormon & supply darah
contoh: leiomyoma uterus akan tumbuh cepat jika estrogen
>> (kehamilan)
 Kebanyakan tumor ganas: tumbuh cepat.
 Secara umum, kecepatan pertumbuhan tumor
berhubungan dengan derajat differensiasinya –
kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat daripada
tumor jinak.
3. Invasi lokal (local invasion)

 Tumor jinak
 Tumbuh lokal & tidak mempunyai kemampuan untuk
menginfiltrasi, menginvasi jaringan sekitarnya.
 Berbatas jelas dengan jaringan sekitar, mempunyai kapsul
(simpai) ataupun pseudocapsul.
 Tidak metastasis (tidak beranak sebar)
 Pengecualian: hemangioma (tumor jinak pembuluh darah) –
tidak berkapsul & tumbuh seperti infiltratif dalam jaringan.
Leiomyoma uteri
 Tumor ganas:
 Tumbuh progresif, invasi & infiltrasi ke jaringan
sekitarnya.
 Batas tidak jelas & tidak berkapsul
 pengecualian: tumor ganas yang tumbuhnya lambat
bisa terlihat berbatas jelas pada makroskopis, namun
secara mikroskopis akan terlihat pertumbuhan yang
infiltratif ke jaringan sekitar seperti kaki kepiting yang
mencengkeram jaringan sehat sekitarnya sehingga
disebut cancer (kanker)
 Beberapa kanker dapat tumbuh dari suatu lesi
preinvasif (bibit keganasan), disebut sebagai
Carcinoma insitu.
 Biasanya terjadi pada cervix, kulit, mamma.
 Ca insitu menunjukkan gambaran sel ganas tetapi tidak
menginvasi membran basal.
Tumor Kanker
4. Metastasis/Penyebaran

 Adalah anak sebar ke jaringan yang jauh dari tumor


asal.
 Merupakan petanda keganasan yang paling kuat
diantara tanda lain:
 Tumor jinak --- tidak metastasis
 Tumor ganas --- metasatasis
 Metastasis:
 Percontinuatum – lewat rongga
 Limfogen
 Hematogen
 Metastasis per continuatum:
 Lewat rongga tubuh (body cavity)
 Contoh: Ca ovarium --- ke peritoneum
Ca colon --- ke cavum peritoneum
Ca paru --- ke cavum pleura
 Metastasis secara limfogen:
 Terutama pada carcinoma
 Pola penyebaran metastasis kelenjar limfe mengikuti rute normal
dari lymphatic drainage.
contoh: Ca mamma - metastasis KGB axilla
Ca paru – metastasis ke KGB hilus
 Metastases secara hematogen
 Terutama pada sarcoma
 Dapat juga terjadi pada carcinoma
 Renal cell ca --- vena renalis
 Penetrasi ke vena > arteri, karena arteri memiliki
dinding > tebal – lebih tahan.
 Invasi pada vena --- sel tumor mengikuti aliran vena
--- metastasis sering terjadi pada paru & hepar.
Tanda dan Gejala Metastasis
1. OTAK = gejala sakit kepala, pusing hebat
2. PARU-PARU = sesak nafas, batuk, batuk darah
3. KELENJAR LIMFE = nyeri dan bengkak pada
kelenjar limfe
4. HATI = pembesaran hepar dan warna kulit kuning
5. TULANG = nyeri, tulang mudah patah
JENIS-JENIS NEOPLASMA
 Neoplasma dibagi:
 Jinak (benign)
 Ganas (malignant)
 Neoplasma (jinak / ganas) mempunyai 2 komponen
dasar:
 Parenkim: sel tumor/neoplastik yang proliferatif, yang
menentukan perilaku biologis tumor.
 Stroma: jaringan pendukung parenkim, tidak bersifat
neoplastik, terdiri dari jaringan ikat & pembuluh darah
 Penamaan neoplasma --- berdasarkan komponen
parenkimnya.
 Klasifikasi berdasarkan :
 Sifat Biologik
 Jinak: lambat, berkapsul, tidak infiltratif, anak sebar (-)
 Intermediate: jinak tetapi destruktif / ganas tetapi metastase
lambat.
 Ganas: cepat, infiltratif, anak sebar (+) --- kematian.
A)-Adenoma thyroid

B)-Polyp colon
A)-cystadenoma ovarii,
unilokulare
B)-cystadenoma ovarii,
multilokulare
A)-cystadenoma ovarii

B)-papillary cystadenoma
ovarii
Tata nama tumor ganas

 Tumor ganas mesenkimal: akhiran “sarcoma”


 Fibrosit ---------------------- Fibrosarcoma
Lipid -------------------------- Liposarcoma
Osteosit --------------------- Osteosarcoma
Chondrosit ----------------- Chondrosarcoma
Otot polos ------------------ Leiomyosarcoma
Otot bergaris -------------- Rhabdomyosarcoma
pembuluh darah ---------- Angiosarcoma, dst.

 Pengecualian: limfoma (= limfo sarcoma): tumor ganas


jaringan limfoid
 Tumor ganas epitelial; akhiran “carcinoma”
 Contoh:
 Adenoma --- adenocarcinoma
 Squamous cell papilloma --- squamous cell carcinoma
 Cystadenoma --- cystadenocarcinoma
 Pengecualian:
 Hepatoma = hepatocellular carcinoma
 Basalioma = basal cell carcinoma
 seminoma = carcinoma dari testicular epithelium
 Choriocarcinoma = neoplasma ganas dari epitel plasenta (bentuk
ganas dari Mola Hidatidosa)
 Melanoma = tumor ganas sel melanosit (jinak: nevus)
A)-papillary cystadenoma
ovarii

B)-papillary cystadeno-
carcinoma ovarii
LEUKEMIA
 Neoplasma yang terjadi akibat sel darah yang
berkembang di dalam sumsum tulang tidak matang
dan memiliki kecenderungan untuk berakumulasi
di dalam sirkulasi darah
LIMFOMA
 Neoplasma yang timbul dari nodus limfa dan
jaringan dalam sistem kekebalan tubuh
KANKER SSP
 Kanker ini berasal dari jaringan sistem saraf pusat
yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,
contohnya tumor otak dan sumsum tulang
belakang, meningioma, glioma, pituitary adenoma
dan vestibular schwannomas.
KANKER METASTATIK
 Neoplasma atau Kanker metastatik merupakan
perwujudan dari salah satu jenis kanker dan telah
menyebar ke jaringan atau organ lainnya.
 Sebagai contoh seseorang yang memiliki kanker
payudara yang telah menyebar ke paru-paru
terbentuklah kanker paru-paru metastatik.
NEOPLASMA PRAGANAS
 Berpotensi menjadi ganas
 Sering disebut kanker tahap awal
 Tidak menyerang dan merusak jaringan sekitarnya tetapi lama
kelamaan berubah menjadi kanker
 Bila tumor telah terbentuk tetapi belum menyerang jaringan disebut
Carcinoma in situ (kanker di tempat)
 Beberapa tumor mungkin berada dalam tahap ini dalam waktu lama,
sebagian besar berkembang cepat dan menyebar.
 Masih bisa disembuhkan
 Misal : Ca in situ di serviks dan payudara --- dengan pengobatan
atau operasi
NEOPLASMA PADAT
 Kanker padat terbentuk dari sel abnormal di kulit,
selaput lendir, kelenjar, jaringan ikat, otot, lemak
dan tulang

NEOPLASMA CAIR

 Neoplasma yang terbentuk dari seluler darah dan


organ pembentuk darah, misalnya leukemia, tumor
otak
EFEK NEOPLASMA PADA
PENDERITA
1. Posisi letak neoplasma yang berbentuk massa akan menekan
jaringan sekitarnya bahkan dapat menimbulkan atropi.
Contoh adenoma kelenjar gondok yang menekan trache
sehingga mengganggu pernagfasan penderita.
2. Neoplasma dapat menimbulkan komplikasi sekunder sesuai
dengan lokasi dan jenis selnya.
Contoh neoplasma yang terdapat di selaput lendir tractus
digestivus dan tractus urinarius yang disebut papiloma sering
mengalami perdarahan. Neoplasma ini juga sering
mengalami tukak dan kemudian diikuti komplikasi berupa
infeksi.
3. Neoplasma yang terjadi pada organ kelenjar
endokrin akan menyebabkan produksi hormon
berlebihan. Akibatnya akan timbul dampak akibat
hormon yang berlebihan tersebut. Contoh adenoma
hipofisis yang menimbulkan gigantisme dan
acromegalia.
PUSTAKA
 Modul Patologi, PPSDMK
 Buku Ajar Patologi, Robbins et al, Volume 7, Edisi
1, EGC, Jakarta, 2007

Anda mungkin juga menyukai