Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PATOFISIOLOGI

”PATOLOGI NEOPLASMA”

DOSEN PENGAMPU:

Ns.Hanu Ruh Dwi.,S.Kep.,M.Kep

Di susun Oleh :

Irwan Sagita

AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO


TAHUN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker adalah penyebab utama kedua kematian di Amerika Serikat, hanya
penyakit kardiovaskuler yang menimbulkan korban lebih banyak. Yang lebih
menyakitkan daripada angka kematian adalah penderitaan emosional dan fisik yang
ditimbulkan oleh neoplasma. Pasien dan masyarakat sering bertanya “ Kapan ada obat
yang dapat menyembuhkan kanker?”.
Jawaban bagi pertanyaan sederhana ini sulit karena kanker bukan suatu penyakit,
tetapi beragam penyakit yang sama-sama memiliki gambaran kekacauan pengendalian
pertumbuhan. Beberapa kanker seperti Limfoma Hodkgin, dapat disembuhkan, sementara
yang lain, misalnya kanker pancreas, memperlihatkan angka kematian yang sangat tinggi.
Satu-satunya harapan untuk mengendalikan kanker terletak pada mempelajari lebih
banyak tentang kausa dan patogenesisnya, dan telah banyak dilakukan upaya untuk
memahami kausa dan dasar molecular kanker.
Dalam ilmu patologi anatomic, tumor identik dengan neoplasma. Sedangkan
dalam klinik istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan, pembengkakan ini dapat disebabkan baik oleh neoplasma, maupun oleh
radang ( rubor, calor, dolor, tumor, funtio laesa yang merupakan tanda asasi radang dari
celcus ) atau perdarahan, dan sebagainya. Neoplasma membentuk tonjolan disebabkan
oleh neoplasma.
Neoplasma ialah penyakit pertumbuhan sel. Regenerasi epitel dan pembentukan
jaringan granulasi juga merupakan kumpulan sel baru yang sedang tumbuh. Tetapi bukan
neoplasma karena pertumbuhannya sesuai dengan jalannya pertumbuhan normal.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum : Meningkatkan pemahaman tentang Neoplasma
Tujuan Khusus : Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Neoplasma
C. Manfaat Penulisan
”Agar pembaca lebih memahami tentang Neoplasma”
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NEOPLASMA
Neoplasma adalah pertumbuhan baru tumor yang bisa concerous (bersifat kanker)
atau non cancerous –neoplastic. Massa neoplasma menimbulkan pembengkakan/benjolan
pada jaringan tubuh yang disebut tumor.
Tumor atau barah (bahasa Inggris: tumor, tumour) adalah sebutan
untuk neoplasma atau lesi padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh yang tidak
semestinya, yang mirip dengan simtoma bengkak. Tumor berasal
dari kata tumere dalam bahasa latin yang berarti "bengkak". Pertumbuhannya dapat
digolongkan sebagai ganas (malignan) atau jinak (benign).
Tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan
merusak jaringan yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor jinak tidak
menyerang tissue berdekatan dan tidak menyebarkan benih (metastasis), tetapi dapat
tumbuh secara lokal menjadi besar. Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah
penyingkiran melalui operasi.

Menurut wills

Massa jaringan abnormal dengan pertumbuhan berlebihan dan tidak ada


koordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal dan tetap tumbuh dengan cara yang
berlebihan setelah stimulus yang menimbulkan perubahan tersebut berhenti.

B. PROLIFERASI NON NEOPLASTIK


Proliferasi non neoplastik bersifat terkendali dan akan mereda bila stimulus
primernya dihentikan, macam-macam non neoplastik:
 RADANG
Pembesaran/tumor akibat proses radang yang disebabkan oleh : infiltrasi / bukan
sel-sel radang oedema – vasodilatasi
 HIPERTROFIA
Pembesaran suatu organ akibat bertambah besarnya sel-sel jaringan penyusunnya
 HIPERPLASIA
Pembesaran suatu organ akibat bertambah banyaknya sel-sel jaringan
penyusunnya
 DISPLASIA
Pembesaran suatu organ akibat bertambah banyaknya dan bertambah besarnya
sel-sel jaringan penyusunnya disertai dengan susunan sel jaringan yang berbeda

C. TATA NAMA PADA NEOPLASMA


Semua tumor baik tumor jinak maupun ganas mempunyai dua komponen dasar
ialah parenkim dan stroma. Parenkim ialah sel tumor yang proliferatif,yang menunjukkan
sifat pertumbuhan dan fungsi bervariasi menyerupai fungsi sel asalnya. Sebagai contoh
produksi kolagen ,musin,atau keratin. Stroma merupakan pendukung parenkim tumor
,terdiri atas jaringan ikat dan pembuluh darah. Penyajian makanan pada sel tumor melalui
pembuluh darah dengan cara difusi.
Klasifikasi neoplasma yang digunakan biasanya berdasarkan Sifat Biologik
Tumor, yakni :
a. Tumor Jinak ( Benigna )
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak tumbuh
infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar pada
tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan dengan sempurna
kecuali yang mensekresi hormone atau yang terletak pada tempat yang sangat
penting, misalnya disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplesia
atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak.
b. Tumor ganas ( maligna )
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak jaringan
sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau
aliran darah dan sering menimbulkan kematian.
c. Intermediate
Diantara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan kecil tumor
yang mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan metastasisnya kecil.Tumor
demikian disebut tumor agresif local tumor ganas berderajat rendah. Sebagai contoh
ialah karsinoma sel basal kulit.

D. SIFAT  NEOPLASMA
1. Diferensiasi dan Anaplasia
Istilah diferensiasi dipergunakan untuk sel parenkim tumor. Diferensiasi yaitu
derajat kemiripan sel tumor ( parenkim tumor ). Jaringan asalnya yang terlihat pada
gambaran morfologik dan fungsi sel tumor. Proliferasi neoplastik menyebabkan
penyimpangan bentuk. Susunan dan sel tumor. Hal ini menyebabkan set tumor tidak
mirip sel dewasa normal jaringan asalnya. Tumor yang berdiferensiasi baik terdiri
atas sel-sel yang menyerupai sel dewasa normal jaringan asalnya,sedangkan tumor
berdiferensi buruk atau tidak berdiferensiasi menunjukan gambaran sel primitive dan
tidak memiliki sifat sel dewasa normal jaringan asalnya. Semua tumor jinak
umumnya berdiferensiasi baik. Sebagai contoh tumor jinak otot polos yaitu
leiomioma uteri. Sel tumornya menyerupai sel otot polos.
Demikian pula lipoma yaitu tumor jinak berasal dari jaringan lemak ,sel
tumornya terdiri atas sel lemak matur,menyerupai sel jaringan lemak normal.
Tumor ganas berkisar dari yang berdiferensiasi baik sampai kepada yang tidak
berdiferensiasi .Tumor ganas yang terdiri dari sel-sel yang tidak berdiferensiasi
disebut anaplastik. Anaplastik berasal tanpa bentuk atau kemunduran ,yaitu
kemunduran dari tingkat diferensiasi tinggi ke tingkat diferensiasi rendah.
Anaplasia ditentukan oleh sejumlah perubahan gambaran morfologik dan
perubahan sifat, pada anaplasia terkandung 2 jenis kelainan organisasi yaitu kelainan
organisasi sitologik dan kelainan organisasi posisi.
Anaplasia sitologik menunjukkan pleomorfi yaitu beraneka ragam bentuk dan
ukuran inti sel tumor. Sel tumor berukuran besar dan kecil dengan bentuk yang
bermacam-macam . mengandung banyak DNA sehingga tampak lebih gelap
(hiperkromatik ).
Anaplasia posisionalmenunjukkan adanya gangguan hubungan antara sel tumor
yang satu dengan yang lain . terlihat dari perubahan struktur dan hubungan antara sel
tumor yang abnormal.

2. Derajat Pertumbuhan
Tumor jinak biasanya tumbuh lambat sedangkan tumor ganas cepat . tetapi
derajat kecepatan tumbuh tumor jinak tidak tetap,kadang – kadang tumor jinak
tumbuh lebih cepat daripada tumor ganas.karena tergantung pada hormone yang
mempengaruhi dan adanya penyediaan darah yang memadai.
Pada dasarnya derajat pertumbuhan tumor berkaitan dengan tingkat diferensiasi
sehingga kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat daripada tumor jinak.
Derajat pertumbuhan tumor ganas tergantung pada 3 hal,yaitu :
a. Derajat pembelahan sel tumor
b. Derajat kehancuran sel tumor
c. Sifat elemen non-neoplastik pada tumor

Pada pemeriksaan mikroskopis jumlah mitosis dan gambaran aktivitas metabolisme


inti yaitu inti yang besar,kromatin kasar dan anak inti besar berkaitan dengan
kecepatan tumbuh tumor.

Tumor ganas yang tumbuh cepat sering memperlihatkan pusat-pusat daerah


nekrosis / iskemik. Ini disebabkan oleh kegagalan penyajian daerah dari host kepada
sel – sel tumor ekspansif yang memerlukan oksigen.

3. Invasi Lokal
Hampir semua tumor jinak tumbuh sebagai massa sel yang kohesif dan
ekspansif pada tempat asalnya dan tidak mempunyai kemampuan mengilfiltrasi,
invasi atau penyebaran ketempat yang jauh seperti pada tumor ganas.
Oleh karena tumbuh dan menekan perlahan – lahan maka biasanya dibatasi
jaringan ikat yang tertekan disebut kapsul atau simpai, yang memisahkan jaringan
tumor dari jaringan sehat sekitarnya. Simpai sebagian besar timbul dari stroma
jaringan sehat diluar tumor, karena sel parenkim atropi akibat tekanan ekspansi
tumor. Oleh karena ada simpai maka tumor jinak terbatas tegas, mudah digerakkan
pada operasi. Tetapi tidak semua tumor jinak berkapsul,ada tumor jinak yang tidak
berkapsul misalnya hemangioma.
Tumor ganas tumbuh progresif,invasive, dan merusak jaringan sekitarnya. Pada
umumnya terbatas tidak tegas dari jaringan sekitarnya. Namun demikian ekspansi
lambat dari tumor ganas dan terdorong ke daerah jaringan sehat sekitarnya. Pada
pemeriksaan histologik,masa yang tidak berkapsul menunjukkan cabang – cabang
invasi seperti kaki kepiting mencengkeram jaringan sehat sekitarnya.
Kebanyakan tumor ganas invasive dan dapat menembus dinding dan alat tubuh
berlumen seperti usus,dinding pembuluh darah,limfe atau ruang perineural.
Pertumbuhan invasive demikian menyebabkan reseksi pengeluaran tumor sangat
sulit.
Pada karsinoma in situ misalnya di serviks uteri, sel tumor menunjukkan tanda
ganas tetapi tidak menembus membrane basal. Dengan berjalannya waktu sel tumor
tersebut akan menembus membrane basal.

4. Metasatasis / Penyebaran
Metastasis adalah penanaman tumor yang tidak berhubungan dengan tumor
primer. Tumor ganas menimbulkan metastasis sedangkan tumor jinak tidak. Infasi sel
kanker memungkinkan sel kanker menembus pembuluh darah, pembuluh limfe dan
rongga tubuh,kemudian terjadi penyebaran. Dengan beberapa perkecualian semua
tumor ganas dapat bermetastasis. Kekecualian tersebut adalah Glioma ( tumor ganas
sel glia ) dan karsinoma sel basal , keduanya sangat infasif, tetapi jarang
bermetastasis.
Umumnya tumor yang lebih anaplastik,lebih cepat timbul dan padanya
kemungkinan terjadinya metastasis lebih besar. Namun banyak kekecualian. Tumor
kecil berdiferensiasi baik, tumbuh lambat, kadand- kadang metastasisnya luas.
Sebaliknya tumor tumbuh cepat ,tetap terlokalisir untuk waktu bertahun- tahun.
E. TEORI INISIASI DAN PROMOTOR
Sebagian besar bukti mengisyaratkan bahwa pembentukan kanker merupakan
suatu proses bertingkat yang membutuhkan waktu lama, yang di sebut teori inisiasi
promosi pada karsino genesis.
Sel - sel kanker terbentuk dari sel - sel normal dalam suatu proses kompleks yang
disebut transformasi, yang terdiri dari inisiasi dan promosi. teori inisiasi-promosi
menyatakan bahwa langkah pertama karsinogenesis adalah mutasi menetap dari DNA sel
selama Transkipsi DNA. Agar kanker dapat terbentuk dari kejadian awal ini atau mutasi
menetap ini, maka harus ada interaksi yang berlangsung lama bagi sel tersebut dengan
berbagai zat promotor.
Zat - zat promotor adalah zat yang merangsang reproduksi dan pembelahan sel,
jadi banyaknya penyebab inisiasi, adanya berbagai promotor, faktor keturunan, umur dan
lingkungan, semua itu berperan dalam pembentukan kanker. Pada tahap Inisiasi atau
pengenalan terjadi suatu perubahan menetap tertentu dalam bahan genetik sel yang
memancing sel bakal menjadi ganas.

F. FAKTOR PROTEKTIF TERHADAP NEOPLASMA


Pencegahan Secara Umum
Cara pencegahan umum kanker adalah mengurangi paparan terhadap bahan
karsinogen, misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah
makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup akif fisik, mengupayakan berat
badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan
penapisan atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes penapisan kanker
ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kanker sehingga dapat
menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena jika kanker ditemukan pada stadium
sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih jauh, biasanya kanker tersebut dapat
diobati dan memberikan hasil yang optimal.
Sepuluh (10) langkah pencegahan Kanker (taking control program of american
cancer society):
Faktor protektif:
1. Tingkatkan konsumsi sayuran segar (terutama famili kol), untuk meningkatkan
masukan vitamin alami
2. Tingkatkan masukan serat, untuk mengurangi resiko ca mammae, ca kolon, ca
prostat
3. Tingkatkan masukan vitamin A, untuk mengurangi reisko ca esofagus, ca
laring, dan ca paru
4. Tingkatkan masukan makanan yang banyak mengandung vitamin C, untuk
mengurangi ca uteri, ca empedu, ca mammae, dan ca kolon
5. Lakukan pengontrolan berat badan, untuk mengurangi resiko ca uteri, ca
empedu, ca mammae dan ca kolon

Faktor resiko:
6. Kurangi jumlah diit lemak, karena dapat meningkatkan resiko ca mammae, ca
kolon, ca prostat
7. Kurangi makanan yang mengandung garam, makanan yang diawetkan dengan
cara pengasapan dan menggunakan nitrat, karena dapat meningkatkan resiko ca
esofagus, ca lambung
8. Hentikan merokok, karena dapat meningkatkan resiko ca paru
9. Kurangi masukan alkohol, karena dapat meningkatkan resiko ca hepar, ca
mulut, ca tenggorokan, ca laring, ca esofagus.
10. Hindari pemajanan berlebihan pada sinar matahari, karena dapat meningkatkan
resiko ca epidermis.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Neoplasma (neos = baru dan plasma = pembentukan) adalah tumor yang terdiri
dari jaringan baru abnormal, tumbuhnya berkelebihan, tidak terkoordinasi, dan tumbuh
terus walaupun rangsangan yang menyebabkannya sudah berhenti. Proses pembentukan
neoplasma disebut neoplasia.

B. SARAN
Disadari oleh penulis bahwa makalah yang telah disusun oleh penilis yang
berjudul” Neoplasma ” masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran terhadap makalah yang bersifat membangun agar makalah yang
dibuat dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain masyarakat pada
umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

^(Inggris)Kufe, Donald W.; Pollock, Raphael E.; Weichselbaum, Ralph R.; Bast, Robert C., Jr.;
Gansler, Ted S.; Holland, James F.

Price, Sylvia dan Wilson, Lorraine. 1995. Patofisiologi ”Konsep Klinis   Proses-Proses Penyakit”
Edisi 4. Buku Kedokteran (EGC). Jakarta

Adam, Syamsunir., 1995, DASAR – DASAR PATOLOGI – seri keperawatan, EGC, Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta

Robbins, Stanley L.; Kumar, Vinay., 1995, BUKU AJAR PATOLOGI I, edisi 4, EGC, Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai