Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN

”APA ITU KOMUNIKASI UMUM”

Di susun Oleh :

Irwan Sagita

Dosen pengampu:

Ns.Zahlimar. Z. S.Kep.,M.Kep

AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “Komunikasi Keperawatan”,
dengan tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam
penyususnan makalah ini. Namun berkat bantunan dan dukungan dari teman-teman serta
bimbingan dari dosen penagampu, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan ada
nya makalah ini dapat diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucap banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan do’a.

Tidak lupa pula kami mengaharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami ini,
dikarenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.

Muaro Bungo, 26 Maret 2020

Irwan Sagita
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................
1.2 Tujuan............................................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah .........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi..................................................................................................
2.2 Tujuan Komunikasi.......................................................................................................
2.3 Fungsi Komunikasi........................................................................................................
2.4 Bentuk Komunikasi.......................................................................................................
2.5 Proses Komunikasi........................................................................................................
2.6 Komponen Komunikasi.................................................................................................
2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi.....................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 kesimpulan.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam
kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi
merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan
sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara
yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia
berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari
apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan,
ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah
merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang
sama, maka yang terjadi adalah “dialog  antara orang satu”.
Organisasi atau Organization bersumber dari kata kerja bahasa latin Organizare  “to
form as or into a whole consisting of interdependent or coordinated parts (membentuk
sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau
terkoordinasi). Organisasi adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber
bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan
wewenang.
Tujuan organisasi tidak akan tercapai apabila tanpa manajemen dan komunikasi.
Manajemen tidak akan mungkin ada tanpa organisasi. Manajemen ada, jika ada tujuan
yang akan dicapai dan diselesaikan. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi
terletak pada peninjauannya yang terfokus pada manusia-manusia yng terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi.
Tujuan organisasi juga tidak terlepas dari peran pemimpin. Pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang mampu menguasai komunikasi dengan baik pula. Dengan
penguasaan komunikasi yang baik seorang pemimpin memiliki nilai tambah, baik dalam
kehidupannya secara umum, maupun dalam mengkontribusikan dirinya di tempat kerja,
sehingga lebih produktif.
Komunikasi juga dikatakan sebagai inti dari kepemimpinan. Kepemimpinan yang
efektif dapat dicapai melalui proses komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin kepada
anggotanya. Visi pemimpin bisa saja bagus, namun tanpa komunikasi yang efektif, maka
visi tersebut tidak akan pernah bisa terwujud. Dalam mengkomunikasikan visi, maka
pemimpin harus bisa menyampaikan suatu gambaran di masa depan yang mendorong
antusiasme serta komitmen orang lain.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari
komunikasi dalam organisasi, proses komunikasi, apa saja hambatan komunikasi,
bagaimana mengatasi hambatan komunikasi, apa saja jenis-jenis komunikasi, dan mengapa
komunikasi menjadi inti kepemimpinan. Di samping itu, makalah ini ditulis sebagai tugas
kelompok pada mata kuliah Kepemimpinan  yang diberikan oleh pengajar.
1.3 Rumusan Permasalahan
Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini memiliki
beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Apa pengertian dari komunikasi?
2. Tujuan komunikasi?
3. Fungsi Komunikasi?
4. Bentu-bentuk Komunikasi?
5. Apa saja peoses komunikasi?
6. Komponen komunikasi?
7. Factor-faktor komunikasi?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi


Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang
berartisamaataumenjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain,
berartikita berusaha agarapa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi
miliknya.
Beberapa definisi komunikasi adalah:

1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna


yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan
komunikasi(Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau
informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke
orang lain (Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain
(Schram,W)
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada
orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga
Administrasi).
6. Komunikasi (communicare, latin) artinya berbicara atau menyampaikan pesan,
informasi, pikiran, perasaan yang dilakukan seseorang kepada yang lain dengan
mengharapkan jawaban, tanggapan, dari orang lain (Hohenberg : 1978). Komunikasi
bermula dari sebuah gagasan yang ada pada diri seseorang yang diolah menjadi
sebuah pesan dan disampaikan atau dikirimkan kepada orang lain dengan
menggunakan media tertentu. Dari pesan yang disampaikan tersebut kemudian
terdapat timbale balik berupa tanggapan atau jawaban dari orang yang menerima
pesan tersebut. Dari proses terjadinya komunikasi itu, secara teknis pelaksanaan,
komunikasi dapat dirumuskan sebagai kegiatan dimana seseorang menyampaikan
pesan melalui media tertentu kepada orang lain dan sesudah menerima pesan serta
memahami sejauh kemampuannya, penerima pesan menyampaikan tanggapan
melalui media tertentu pula kepada orang yang menyampaikan pesan itu kepadanya
(Agus M. Hardjana :Komunikasi intrapersonal dan interpersonal, 2003).
7. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi
di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan
sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam
organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam
organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat
resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara
individual.

2.2 Tujun Komunikasi


Pada umumnya, komunikasi mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
1. Mengubah sikap, informasi yang kita sampaikan dapat dimengerti, sebagai
komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik –
baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengakui apa yang kita
maksud dengan merespon informasi yang kita sampaikan.
2. Mengubah opini (pendapat) untuk memahami orang lain. Kita sebagai
komunikator harus mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan
kemauannya.
3. Mengubah perilaku, supaya gagasan dapat diterima orang lain dengan
pendekatan persuasif bukan memaksakan kehendak.
4. Mengubah masyarakat tehadap pendapat dalam menggerakan orang lain
untuk melakukan sesuatu, menggerakan sesuatu itu dapat bermacam – macam,
mungkin berupa kegiatan. Kegiatan dimaksud di sini adalah kegiatan yang lebih
banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara baik
untuk melakukan.

Secara khusus komunikasi bertujuan untuk :


1. Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan 
2. Menyusun rencana untuk menyelesaiakan tujuan 
3. Mengorganisasi SDM serta sumber daya lainnya secara efekti dan efisisen.
4. Menyeleksi, mengembangkan dan menilai anggota organisasi. 
5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan iklim yang memunculkan
keinginan untuk memberikan kontribusi, dan
6. Mengendalikan prestasi.

2.3 Fungsi Komunikasi


1. Menyampaikan pikiran atau perasaan
2. Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan
3. Mengajarkan atau memberitahukan sesuatu
4. Mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di lingkungan
5. Mengenal diri sendiri
6. Memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.
7. Mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
8. Mengisi waktu luang
9. Menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan
10. Membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap atau berperilaku
sebagaimana diharapkan

2.4 Bentuk Komunikasi


Adapun bentuk-bentuk dari komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Komunikasi Dengan Diri Sendiri (intrapersonal communication) 
Bentuk komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi
dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri.
Terjadinya proses disini karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap suatu
objek yang diamatinya atau terbesit dalam pikiranya. Objek dalam hal ini bisa saja
dalam bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung
arti bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun di dalam diri seseorang
(Cangara, 2007:30).
Mampu berdialog dengan diri sendiri berarti mampu mengenal diri sendiri.
Dengan berkomunikasi dengan diri sendiri sehingga dapat berfungsi secara bebas di
masyarakat. Belajar mengenal diri sendiri berarti belajar bagaimana kita berfikir dan
berasa dan bagaimana kita mengamati, menginterprestasikan dan mereaksi
lingkungan kita. Sebab itu untuk mengenal diri pribadi, kita harus memahami
komunikasi intrapribadi.
Melalui komunikasi intrapribadi kita berbicara dengan diri sendiri, mengenal
diri sendiri, mengevaluasi diri sendiri tentang ini dan itu, mempertimbangkan
keputusan-keputusan yang akan diambil dan menyiapakan pesan-pesan yang akan
kita sampaikan kepada orang lain.

2. Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication)


Joseph A. Devito (Effendy, 2003:60) mendefinisikan komunikasi antarpribadi
sebagai the process of sending and receiving messages between two persons, or
among a small group of persons, with some effect and some immediate feedback
(yakni, proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau
diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan
balik cepat).
Berdasarkan definisi Devito itu, komunikasi antarpribadi dapat berlangsung
antara dua orang seperti suami istri yang sedang bercakap-cakap, atau antara dua
orang dalam suatu pertemuan, misalnya antara penyaji makalah dengan seorang
peserta seminar.
Dibandingkan bentuk-bentuk  komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi
dinilai paling efektif dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku
komunikan karena efek atau timbal balik yang ditimbulkan dari proses komunikasi
tersebut dapatlangsung dirasakan. Hal ini dikarenakan komunikasi antarpribadi
umumnya berlangsung tatap muka. Secara teoritis komunikasi antarpribadi
diklasifikasikan menjadi dua jenis menurut sifatnya yaitu :
 Komunikasi diadik (dyadic communication); yaitu komunikasi antapribadi
yang berlangsung antara dua orang secara tatap muka misalnya dialog, atau
wawancara.
 Komunikasi triadik (triadic communication) ; yaitu komunikasi antarpribadi
yang pelaku komunikasinya terdiri dari tiga orang, yaitu seorang komunikator
dan dua orang komunikan.

Apabila dibandingkan dengan komunikasi diadik, maka komunikasi diadik


lebih efektif, kerana komunikator memusatkan perhatianya kepada seorang
komunikan sepenuhnya, sehingga ia dapat menguasai frame of refrence komunikan
sepenuhnya, juga umpan balik yang berlangsung, kedua faktor yang sangat
berpengaruh terhadap efektif tidaknya proses komunikasi.

3. Komunikasi Publik (public communication)


Komunikasi publik merupakan suatu proses komunikasi dimana pesan-pesan
disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih
besar. Dalam bentuk komunikasi publik, penyampaian pesan berlangsung secara
kontinu. Dapat diidentifikasikan siapa yang berbicara (sumber) dan siapa
pendengarnya. Interaksi antara sumber dan penerima sangat terbatas, sehingga
tanggapan balik juga terbatas. Hal ini disebabkan karena waktu yang digunakan
sangat terbatas, dan jumlah khalayak relative besar. Sumber sering kali tidak dapat
mengidentifikasikan satu per satu pendengarannya.
Pesan yang disampaikan dalam komunikasi publik tidak berlangsung secara
spontanitas, tetapi terencana dan dipersiapkan lebih awal. Bentuk komunikasi publik
biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti kuliah umum, khotbah, rapat
akbar, pengarahan, ceramah, dan semacamnya.

4. Komunikasi Massa (mass communication)


Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa
modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio
dan televisi yang ditunjukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di
gedung-gedung bioskop. Dalam bentuk komunikasi ini, lazimnya media massa
modern menunjukkan seluruh sistem dimana pesan-pesan diproduksikan, dipilih,
disiarkan, diterima, dan ditanggapi. Seorang komunikator yang menyampaikan
pesan kepada ribuan pribadi yang berbeda pada saat yang sama, tidak akan bisa
menyesuaikan harapanya untuk memperoleh tanggapan mereka secara pribadi.
Suatu pendekatan yang bisa merenggangkan kelompok lainya. Komunikasi massa
menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam
jumlah yang banyak dengan menggunakan media.Melakukan kegiatan komunikasi
massa jauh lebih sukar daripada komunikasi antarpribadi. 

2.5 Proses Komunikasi


Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.
a. Proses Komunikasi secara primer 
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol)
sebagai media.
b. Proses Komunikasi secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

2.6 Komponen Komunikasi


Proses terjadinya komunikasi, mencakup dlm beberapa unsur :
1. Source (sumber)
2. Communicator (komunikator = penyampai pesan)
3. Message (pesan)
4. Channel (saluran)
5. Communican (komunikan = penerima pesan)
6. Effect (hasil)
2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
Adapun faktor-faktor komunikasi sebagai berikut:
1. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang menjadi faktor utama dalam komunikasi.
Seseorang dapat menyampaikan pesan dengan mudah apabila ia memiliki
pengetahuan yang luas. Seorang komunikator yang memiliki tingkat pengetahuan
tinggi, ia akan lebih mudah memilih kata-kata (diksi) untuk menyampaikan
informasi baik verbal maupun non verbal kepada komunikan. Hal ini berlaku juga
untuk seorang komunikan. Seorang komunikan dapat merespon atau
menginterpretasikan informasi yang diberikan komunikator dengan baik apabila ia
memiliki pengetahuan. Misalnya seorang akademisi tidak mungkin menggunakan
kata-kata yang intelektual apabila ia menghadapi seorang yang pendidikannya lebih
rendah darinya. Hal tersebut justru menjadi penghambat dalam proses komunikasi.

2. Perkembangan
Perkembangan memiliki dua aspek, yaitu:
Pertumbuhan manusia
Pertumbuhan dapat mempengaruhi pola pikir manusia. Bagaimana
komunikan menyikapi informasi yang diberikan komunikator dan bagaimana
komunikator menyampaikan informasi kepada komunikan. Setiap orang
memiliki cara masing-masing untuk menyampaikan informasi agar dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya cara menyampaikan informasi
kepada anak balita dengan remaja tentu saja berbeda. Ada cara-cara tersendiri
yang dapat kita sesuaikan dengan pola pikir yang sesuai dengan
pertumbuhannya.
Keterampilan menguasai bahasa
Keterampilan dalam berbahasa ini merupakan salah satu faktor yang
sangat terkait dengan pertumbuhan. Misalnya jika kita menghadapi remaja
maka kita lebih baik mengetahui bahasa-bahasa yang digunakan dalam
kesehariannya atau disebut dengan bahasa gaul. Dengan demikian kita dapat
menjalin komunikasi dengan baik. Begitu pula dengan bayi, bayi memiliki
keterampilan bahasa hanya dengan isyarat (non verbal) seperti menangis jika
sakit, haus, atau lapar.
3. Persepsi
Persepsi  adalah suatu cara seseorang dalam menggambarkan atau menafsirkan
informasi yang diolah menjadi sebuah pandangan. Pembentukan persepsi ini terjadi
berdasarkan pengalaman, harapan, dan perhatian. Proses pemahaman manusia
terhadap suatu rangsangan atau stimulus ini dapat memiliki padangan yang berbeda-
beda. Selain dapat menjadi pengaruh baik, persepsi juga dapat menjadi penghambat
untuk komunikasi.
Misalnya ada dua orang yang sedang berbicara mengenai “behel”. Seorang
berprofesi sebagai dokter gigi dan seorang lagi berprofesi sebagai pekerja bangunan.
Maka mereka memiliki persepsi yang berbeda tentang “behel”. Si dokter gigi
berpersepsi bahwa “behel” adalah alat yang digunakan untuk merapikan struktur
gigi, sedangkan si pekerja bangunan memiliki persepsi bahwa “behel” adalah besi
yang digunakan untuk membuat bangunan.

4. Peran dan hubungan


Peran dan hubungan memiliki pengaruh dari proses komunikasi tergantung dari
materi atau permasalahan yang ingin dibicarakan termasuk cara menyampaikan
informasi atau teknik komunikasi. Komunikator yang belum menjalin hubungan
dekat dengan komunikan maka akan terjadi komunikasi secara formal.
Misalnya, dua orang yang bertemu di sekolah baru. Maka mereka melakukan
komunikasi secara formal baik dalam materi maupun teknik bicaranya. Jika
komunikator telah menjalin hubungan dekat dengan komunikan maka materi dan
teknik bicara dalam komunikasi dilakukan secara non formal. Misalnya ketika kita
berbicara kepada sahabat atau keluarga. Biasanya kita lebih terbuka dan tidak formal
bahkan lebih memiliki keragaman dalam berbicara.

5. Lingkungan
Lingkungan interaksi memiliki pengaruh dalam komunikasi. Lingkungan yang
nyaman dan kondusif biasanya dapat berpengaruh baik terhadap proses komunikasi.
Adapun faktor yang mempengaruhi lingkungan adalah sebagai berikut.
Nilai dan budaya/ adat
Nilai dan budaya/ adat menjadi kacamata yang dijadikan tolak ukur untuk
komunikasi (pantas atau tidak pantas) agar komunikasi terjalin dengan baik.
Sebelum berbicara dengan orang lain, lebih baik kita mengetahui bagaimana
latar belakang budaya/ adat yang mereka anut. Misalnya orang batak yang
terbiasa dengan suara keras dan intonasi yang tinggi. Sedangkan orang jawa
terbiasa dengan bahasa yang halus dengan intonasi yang rendah.
Stimulus Eksternal
Stimulus eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi
dari luar. Misalnya kebisingan suara dapat mempengaruhi respon yang kurang
baik karena adanya penurunan indera pendengaran, sehingga dapat menjadi
penghambat dalam proses komunikasi.
Jarak
Jarak antara komunikator dan komunikan mempengaruhi komunikasi. Jika
komunikator dan komunikan berjarak cukup jauh maka komunikator akan sulit
menciptakan komunikasi yang baik kepada komunikan. Namun di zaman yang
sudah modern ini memiliki alternatif lain untuk menciptakan komunikasi yang
baik, yaitu komunikator dan komunikan dapat menggunakan komunikasi
secara lisan, tulisan, atau media lainnya. Tetapi masih ada beberapa gangguan
atau hambatan yang terjadi ketika memiliki komunkasi jarak jauh.

6. Emosi
Emosi adalah reaksi seseorang dalam menghadapi suatu kejadian tertentu.
Emosi terkadang tidak dapat dikendalikan oleh diri sendiri. Sehingga emosi juga
mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri bahkan emosi dapat menjadi
hambatan.

7. Kondisi fisik
Kondisi fisik mempunyai peranan yang penting untuk berkomunikasi. Semua
indera memiliki fungsi-fungsi yang digunakan dalam kelangsungan komunikasi.

8. Jenis kelamin
Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam berkomunikasi dapat
dilihat dari gaya berbicara dan interpretasi. Menurut Tannen, kaum perempuan
menggunakan teknik komunikasi untuk mencari konfirmasi, meminimalkan
keintiman. Sementara kaum laki-laki lebih menunjukkan independensi dan status
dalam kelompoknya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan dalam tulisan ini antara lain pentingnya
seorang pemimpin dan bawahan untuk dapat membuka komunikasi secara efektif dan efisien
sehingga roda organisasi dapat berjalan dengan lancar dalam mencapai tujuan ( goal ) yang telah
ditentukan. Kemudian seluruh individu yang tergabung dalam sistem organisasi hendaknya
menyadari perlunya ketanggapsegeraan untuk meminimalisir hambatan komunikasi yang terjadi
dengan melakukan beberapa pendekatan / solusi yang ditawarkan yaitu menciptakan hubungan
yang lebih baik. Maka itu dikatakan bahwa inti dari kepemimpinan adalah adanya komunikasi
yang berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Cruden dan Sherman, dalam bukunya, 1976, Personel Management

R. Wayne Pace dan Don F. Faules. 2006. Komunikasi Organisasi; strategi meningkatkan kinerja
perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Stoner, James A.F., 1996, Manajemen, Erlangga, Jakarta

Applbaum, Ronald L, 1974, Strategies for Persuasive Communication, Charles E. Merril


Publishing Company, Columbus, Ohio.

Anda mungkin juga menyukai