Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Neoplasma secara umum diartikan sebagai tumor, dan ilmu yang
mempelajarinya disebut onkologi tumor, dalam arti sekarang semata-mata
ditetapkan sebagai massa neoplastik yang dapat menyebabkan benjolan pada
permukaan tubuh. Dalam onkologi pembagian neoplasma dalam kategori jinak
(benign) dan ganas (malignan) sangat penting. Penentuan ini disasarkan atas
penentuan potensi perilaku klinink neoplasma. Ketika seseorang bertambah
usia, mereka akan mengakumulasi berbagai mutasi di dalam DNA-nya. Ini
berarti prevalensi terjadinya tumor semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya usia. Pada kasus dimana seseorang yang lebih tua menderita
tumor, maka besar kemungkinannya bahwa itu adalah tumor yang ganas.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan neoplasma?
2. Bagaimana klasifikasi neoplasma?
3. Bagaimana sifat-sifat neoplasma?
4. Bagaimana etiologi neoplasma?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini mahasiswa dapat:
1. Mengetahui apa itu neoplasma
2. Mengetahui klasifikasi neoplasma
3. Mengetahui sifat-sifat neoplasma
4. Mengetahui etiologi neoplasma

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Neoplasma
Neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel
yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan
jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh.
Pada sel neoplasma terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian besar energi
digunakan untuk berkembang biak. Pertumbuhan tak terkontrol yang sering
terjadi dengan cepatitu dapat mengarah ke pertumbuhan jinak (benign) maupun
ganas (malignant atau kanker). Tumor jinak biasanya tidak menginvasi dan
tidak menyebar kejaringan lain sekitarnya. Tumor jinak biasanya juga tidak
menunjang mengancam jiwa kecuali bila ia terletak pada area struktur vital.
Sedangkan tumor ganas dapat menginvasi jaringan lain dan beranak sebar
ketempat jauh (metastasis) bahkan dapat menimbulkan kematian. Sel-sel
malignant ini mempunyai sifat resisten terhadap apoptosis, tidak sensitif
terhadap faktor anti pertumbuhan dan contact inhibtion-nya disupresi.

B. Klasifikasi Neoplasma
Klasifikasi neoplasma yang digunakan biasanya berdasarkan:
1. Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik Tumor
a. Tumor Jinak (Benigna)
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak
tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak
menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada
umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi
hormone atau yang terletak pada tempat yang sangat penting, misalnya
disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplesia atau
pada saraf otak yang menekan jaringan otak.

2
b. Tumor ganas (maligna)
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak
jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh
melalui aliran limpe atau aliran darah dan sering menimbulkan
kematian.
c. Intermediate
Diantara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan
kecil tumor yang mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan
metastasisnya kecil.Tumor demikian disebut tumor agresif local tumor
ganas berderajat rendah. Sebagai contoh ialah karsinoma sel basal kulit.
2. Klasifikasi atas dasar asal sel / jaringan ( histogenesis )
a. Neoplasma berasal sel totipoten
Sel totipoten ialah sel yang dapat berdeferensiasi kedalam tiap jenis sel
tubuh.Sebagai contoh ialah zigot yang berkembang menjadi janin.
Paling sering sel totipoten dijumpai pada gonad yaitu sel germinal.
Tumor sel germinal dapat berbentuk sebagai sel tidak berdifensiasi,
contohnya : Seminoma atau diseger minoma.Yang berdiferensiasi
minimal contohnya : karsinoma embrional, yang berdiferensiasi kejenis
jaringan termasuk trofobias misalnya chorio carcinoma. Dan yolk sac
carcinoma. Yang berdiferensiasi somatic adalah teratoma.
b. Tumor sel embrional pluripoten
Sel embrional pluripoten dapat berdiferensiasi kedalam berbagai jenis
sel-sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur alat
tubuh. Tumor sel embrional pluripoten biasanya disebut embiroma atau
biastoma, misalnya retinobiastoma, hepatoblastoma, embryonal
rhbdomyosarcoma.
c. Tumor sel yang berdiferensiasi
Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi, terdapat dalam bentuk sel alat-lat
tubuh pada kehidupan pot natal. Kebanyakan tumor pada manusia
terbentuk dari sel berdiferensiasi.

3
3. Klasifikasi atas dasar tempat terjadinya
1. Tumor epitel
Tumor jinak epitel disebut adenoma jika terbentuk dari epitel kelenjar
misalnya adenoma tiroid, adenoma kolon. Jika berasal dari epitel
permukaan dan mempunyai arsitektur popiler disebut papiloma.
Papiloma dapat timbul dari eitel skuamosa (papiloma skuamosa), epitel
permukaan duktus kelenjar (papiloma interaduktual pada payudara) atau
sel transisional (papiloma sel transisional). Tumor ganas epitel disebut
karsinoma. Kata ini berasal dari kota yunani yang berarti kepiting. Jika
berasal dari sel skuamosa disebut karsinoma sel skuamosa. Bila berasal
dari sel transisional disebut karsinoma sel transisional. Tumor ganas
epitel yang berasal dari epitel belenjar disebut adenokarsinoma.
2. Tumor jaringan mesenkin
Tumor jinak mesenkin sering ditemukan meskipun biasanya kecil dan
tidak begitu penting. Dan diberi nama asal jaringan (nama latin) dengan
akhiran “oma”. Misalnya tumor jinak jaringan ikat (latin fiber) disebut
“Fibroma”. Tumor jinak jaringan lemak (latin adipose) disebut lipoma.
Tumor ganas jaringan mesenkin yang ditemukan kurang dari 1
persendiberi nama asal jaringan (dalam bahasa latin atau yunani )
dengan akhiran “sarcoma” sebagai contoh tumor ganas jaringan ikat
tersebut Fibrosarkoma dan berasal dari jaringan lemak diberi nama
Liposarkoma.
3. Tumor campur (mixed Tumor)
Neoplasma yang terdiri dari lebih dari 1 jenis sel disebut tumor campur
(mixed tumor). Sebagai contoh tumor campur kelenjar liur (adenoma
pleomorfik kelenjar liur) yang terdiri atas epitel kelenjar, jaringan tulang
rawan dan matriks berdegenerasi musin. Contoh lain ialah fibroadenoma
mammae terdiri atas epitel yang membatasi lumen, atau celah dan
jaringan ikat reneging matriks.

4
4. Hamartoma dan koristoma
Hamartoma ialah lesi yang menterupai tumor. Pertumbuhannya ada
koordinasi dengan jaringan individu yang bersangkutan. Tidak tumbuh
otonom seperti neoplasma.Hamartoma selalu jinak dan biasanya terdiri
atas 2 atau lebih tipe sel matur yang pada keadaan normal terdapat pada
alat tubuh dimana terdapat lesi hamartoma.
5. Kista
Kista ialah ruangan berisi cairan dibatasi oleh epitel. Kista belum tentu
tumor / neoplasma tetapi sering menimbulkan efek local seperti yang
ditimbulkan oleh tumor / neoplasma.Beberapa yang sering kita jumpai
ialah kista :
- Congenital (ialah kista bronchial dan kista ductus tiroglosusus)
- Neoplastik (chystadenoma , cystadenocarcinoma ovarium)
- Parasitic (kista hidatid oleh echinococcus granulosus)
- Implantasi (kista epidermoid pada kulit setelah operasi)

C. Sifat-Sifat Neoplasma
1. Diferensiasi dan Anaplasia
Istilah diferensiasi dipergunakan untuk sel parenkim tumor.
Diferensiasi yaitu derajat kemiripan sel tumor (parenkim tumor). Jaringan
asalnya yang terlihat pada gambaran morfologik dan fungsi sel tumor.
Proliferasi neoplastik menyebabkan penyimpangan bentuk. Susunan dan sel
tumor. Hal ini menyebabkan set tumor tidak mirip sel dewasa normal
jaringan asalnya. Tumor yang berdiferensiasi baik terdiri atas sel-sel yang
menyerupai sel dewasa normal jaringan asalnya,sedangkan tumor
berdiferensi buruk atau tidak berdiferensiasi menunjukan gambaran sel
primitive dan tidak memiliki sifat sel dewasa normal jaringan asalnya.
Semua tumor jinak umumnya berdiferensiasi baik. Sebagai contoh tumor
jinak otot polos yaitu leiomioma uteri. Sel tumornya menyerupai sel otot
polos. Demikian pula lipoma yaitu tumor jinak berasal dari jaringan lemak,
sel tumornya terdiri atas sel lemak matur,menyerupai sel jaringan lemak

5
normal.Tumor ganas berkisar dari yang berdiferensiasi baik sampai kepada
yang tidak berdiferensiasi. Tumor ganas yang terdiri dari sel-sel yang tidak
berdiferensiasi disebut anaplastik. Anaplastik berasal tanpa bentuk atau
kemunduran ,yaitu kemunduran dari tingkat diferensiasi tinggi ke tingkat
diferensiasi rendah.
Anaplasia ditentukan oleh sejumlah perubahan gambaran
morfologik dan perubahan sifat, pada anaplasia terkandung 2 jenis
kelainan organisasi yaitu kelainan organisasi sitologik dan kelainan
organisasi posisi. Anaplasia sitologik menunjukkan pleomorfi yaitu
beraneka ragam bentuk dan ukuran inti sel tumor. Sel tumor berukuran
besar dan kecil dengan bentuk yang bermacam-macam . mengandung
banyak DNA sehingga tampak lebih gelap (hiperkromatik). Anaplasia
posisionalmenunjukkan adanya gangguan hubungan antara sel tumor yang
satu dengan yang lain . terlihat dari perubahan struktur dan hubungan
antara sel tumor yang abnormal.
2. Derajat Pertumbuhan
Tumor jinak biasanya tumbuh lambat sedangkan tumor ganas cepat
. tetapi derajat kecepatan tumbuh tumor jinak tidak tetap,kadang – kadang
tumor jinak tumbuh lebih cepat daripada tumor ganas.karena tergantung
pada hormone yang mempengaruhi dan adanya penyediaan darah yang
memadai.Pada dasarnya derajat pertumbuhan tumor berkaitan dengan
tingkat diferensiasi sehingga kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat
daripada tumor jinak.
Derajat pertumbuhan tumor ganas tergantung pada 3 hal,yaitu :
a. Derajat pembelahan sel tumor
b. Derajat kehancuran sel tumor
c. Sifat elemen non-neoplastik pada tumor
Pada pemeriksaan mikroskopis jumlah mitosis dan gambaran
aktivitas metabolisme inti yaitu inti yang besar,kromatin kasar dan anak
inti besar berkaitan dengan kecepatan tumbuh tumor. Tumor ganas yang
tumbuh cepat sering memperlihatkan pusat-pusat daerah nekrosis/iskemik.

6
Ini disebabkan oleh kegagalan penyajian daerah dari host kepada sel–sel
tumor ekspansif yang memerlukan oksigen.
3. Invasi Lokal
Hampir semua tumor jinak tumbuh sebagai massa sel yang kohesif
dan ekspansif pada tempat asalnya dan tidak mempunyai kemampuan
mengilfiltrasi ,invasi atau penyebaran ketempat yang jauh seperti pada
tumor ganas.
Tumor ganas tumbuh progresif,invasive,dan merusak jaringan
sekitarnya. Pada umumnya terbatas tidak tegas dari jaringan sekitarnya.
Namun demikian ekspansi lambat dari tumor ganas dan terdorong ke
daerah jaringan sehat sekitarnya. Pada pemeriksaan histologik,masa yang
tidak berkapsul menunjukkan cabang – cabang invasi seperti kaki kepiting
mencengkeram jaringan sehat sekitarnya.Kebanyakan tumor ganas
invasive dan dapat menembus dinding dan alat tubuh berlumen seperti
usus,dinding pembuluh darah,limfe atau ruang perineural. Pertumbuhan
invasive demikian menyebabkan reseksi pengeluaran tumor sangat sulit..
4. Metastasis/Penyebaran
Metastasis adalah penanaman tumor yang tidak berhubungan
dengan tumor primer. Tumor ganas menimbulkan metastasis sedangkan
tumor jinak tidak. Infasi sel kanker memungkinkan sel kanker menembus
pembuluh darah, pembuluh limfe dan rongga tubuh,kemudian terjadi
penyebaran. Dengan beberapa perkecualian semua tumor ganas dapat
bermetastasis. Kekecualian tersebut adalah Glioma (tumor ganas sel glia)
dan karsinoma sel basal, keduanya sangat infasif, tetapi jarang
bermetastasis.Umumnya tumor yang lebih anaplastik,lebih cepat timbul
dan padanya kemungkinan terjadinya metastasis lebih besar. Namun
banyak kekecualian. Tumor kecil berdiferensiasi baik, tumbuh lambat,
kadang - kadang metastasisnya luas. Sebaliknya tumor tumbuh cepat ,tetap
terlokalisir untuk waktu bertahun- tahun.

7
D. Etiologi Neoplasma
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena
penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik
dan lingkungan. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko
terjadinya kanker, sebagai berikut :
1. Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi
untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya.
Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker
payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai
contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika
ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.
2. Faktor Lingkungan
- Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru,
mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih.
- Sinar Ultraviolet dari matahari
- Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar
rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom
atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang
selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II,
berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti Leukemia.
3. Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia
- Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan
resiko terjadinya kanker lambung
- Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi
terhadap kanker kerongkongan.
- Zat pewarna makanan
- Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut
yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb.
- Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.

8
4. Virus
- Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya
merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
- Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem
pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
- Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
- Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt,
sedangkan di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan
tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan dan genetik.
- Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma
dan kanker darah lainnya.
5. Infeksi Mikroorganisme
- Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung
kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun
penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker.
- Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran
empedu.
- Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan
penyebab kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera
dan peradangan lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan
siklus sel.
6. Faktor perilaku
- Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga
peminum minuman beralkohol.
- Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering
berganti ganti pasangan.
7. Gangguan keseimbangan hormonal
Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung
mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi
terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan. Ada kecenderungan bahwa

9
kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan
meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim
dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.
8. Faktor kejiwaan, emosional
Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler
tubuh. Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel,
dimana sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga
menyebabkan kanker.
9. Radikal bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang
mempunyai electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya.
Sumber - sumber radikal bebas yaitu :
a. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses
metabolisme.
b. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun
kimiawi dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar
ultraviolet dari matahari.
c. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan
berlebihan (berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam
keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun
biologis.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Neoplasma adalah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak
terkordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus-menerus meskipun
rangsang yang menimbulkan telah hilang. Neoplasma dibagi dua yaitu jinak
(benigna) dan ganas (malignant/kanker). Kanker dibagi menjadi sarkoma,
karsinoma, limfoma, adenoma dan leukemia. Sifat neoplasma antara lain
adalah diferensiasi, anaplasia, derajat pertumbuhan abnormal, invasi lokal dan
metastasis/ penyebaran. Neoplasma disebabkan oleh faktor keturunan, faktor
lingkungan (merokok, sinar UV, radiasi ionisasi), faktor makanan yang
mengandung bahan kimia, virus, infeksi mikroorganisme, faktor perilaku,
gangguan keseimbangan hormonal, faktor kejiwaan/emosional dan radikal
bebas.

B. Saran
Apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan makalah ini,
kami harapkan kepada pembaca memberikan kritik dan sarannya agar dalam
penulisan makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Chrestella, Dr. Jessy. 2009. Neoplasma. Medan: Departemen Patologi Anatomi


FK Universitas Sumatera Utara.

Saleh, Edwyn. 2016. Neoplasma. Yogyakarta: Fkik Universitas Muhammadiyah


Yogyakarta.

Muflihah, Dewi, Dkk. 2016. Prinsip Pengobatan Dalam Asuhan Keperawatan


Klien Neoplasma. Malang: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Malang.

Mulyaka Y, Dkk. 2010. Mixoma Odontogenik: Tinjauan Klinis Dan


Penatalaksanaannya. Yogyakarta: FKG Universitas Gadjah Mada.

12

Anda mungkin juga menyukai