SISTEM REPRODUKSI
Dosen Pengampu : Yeti Kartikasari ST, M.Kes
A. Pengertian Neoplasma
Neoplasma ialah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan,
tidak terkordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus-menerus
meskipun rangsang yang menimbulkan telah hilang. Sel neoplasma
mengalami transformasi, oleh karena mereka terus-menerus membelah.
Pada neoplasma, proliferasi berlangsung terus meskipun rangsang yang
memulainya telah hilang. Proliferasi demikian disebut proliferasi
neoplastik, yang mempunyai sifat progresif, tidak bertujuan, tidak
memperdulikan jaringan sekitarnya, tidak ada hubungan dengan kebutuhan
tubuh dan bersifat parasitic.
Sel neoplasma bersifat parasitic dan pesaing sel atau jaringan
normal atas kebutuhan metabolismenya pada penderita yang berada dalam
keadaan lemah. Neoplasma bersifat otonom karena ukurannya meningkat
terus. Proliferasi neoplastik menimbulkan massa neoplasma, menimbulkan
pembengkakan / benjolan pada jaringan tubuh membentuk tumor.
B. Macam-macam Neoplasma
1. Nonneoplasma (biasanya akibat bekas dari infeksi ataupun trauma)
2. Neoplasma (tumor)
3. Kista
4. Hipertrofi
5. Ganas/maligna (kanker)
6. Karsinoma sarkoma
7. Benigna
8. Radang
C. Karakteristik Neoplasma Jinak dan Ganas
1. Atas dasar sifat biologik tumor
Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor
yang bersifat jinak (tumor jinak), tumor yang bersifat ganas (tumor
ganas) dan tumor yang terletak antara jinak dan ganas yang disebut
“intermediate”.
a. Tumor jinak atau benigna
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai
simpai (kapsul), tidak tumbuh infiltrative, tidak merusak
jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar pada
tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya dapat
disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi
horrmon atau yang terletak pada tempat yang sangat penting,
misalnya di sumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan
paraplegia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak.
b. Tumor ganas atau maligna
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltrative dan
merusak jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar ke
seluruh tubuh melalui aliran limfe atau aliran darah dan dapat
menimbulkan kematian.
c. Tumor intermediate
Di antara dua kelompok, terdapat segolongan tumor yang
memiliki sifat invasive local tetapi kemampuan metastasisnya
kecil. Tumor demikian disebut tumor yang agresif local atau
tumor ganas berderajat rendah. Sebagai contoh ialah
karsinoma sel basal kulit.
2. Atas dasar sel atau jaringan
Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar jaringan dasar
sel tumor yaitu :
a. Berasal dari sel totipoten
Sel totipoten adalah sel yang dapat berdeferensiasi ke dalam
tiap jenis sel tubuh. Sebagai contoh ialah zigot yang
berkembang menjadi janin. Paling sering ditemui pada gonad
yaitu sel germinal. Dapat pula terjadi retroperitoneal,
dimediastinum dan daerah pineal.
b. Berasal dari sel embrional pluripoten
Sel embrional dapat berdeferensiasi ke dalam berbagai jenis
sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur
alat tubuh. Sebagai contoh ialah tumor sel embrional
pluripoten yang berasal dari anak ginjal, disebut
nefroblastoma, sering berdeferensiasi ke dalam struktur yang
menyerupai tubulus ginajal dan kadang-kadang jaringan otot,
tulang rawan atau tulang rudimenter. Tumor ini contohnya
dapat terdapat pada retinoblastoma, hepatoblastoma, embrional
rhabdomisarcoma.
c. Berasal dari sel yang berdeferensiasi
Jenis sel dewasa yang bederensiasi, terdapat dalam bentuk sel
alat-alat tubuh pada kehidupan postnatal. Kebanyakan tumor
pada manusia terbentuk dari sel berdeferensiasi.
b) Kista sebasea
Berasal dari kelenjar sebasea kulit yang terdapat
pada labium mayor, labium minor dan mons
veneris, terjadi karena penyumbatan saluran
kelenjar sehingga terjadilah penimbunan sebum.
Kelenjar ini biasanya terletak dekat di bawah
permukaan kulit berwarna kuning keabu-abuan,
dengan batasa yang jelas dan konsistensi keras,
ukuran kecil sering multiple. Dindingnya berlapis
epital kelenjar dengan isi sebum yang
mengandung Kristal kolesterol. Kristal ini sering
mengalami infeksi.
c) Hidradenoma
d) Penyakit Fox-Forduce
e) Kista parauretra
f) Kista endometriosis
a. Kondiloma akuminatum
c. Hiperkeratosis
2. Tumor solid
1) Granuloma
3) Adenosis vagina
Berasal dari sisa saluran paramesonefridikus Muler
berupa tumor jinak vagina, terutama terletak dekat
serviks uteri, terdiri dari epitel torak yang
mengeluarkan mucus. Di tempat itu mukosa vagina
tampak merah dan berbintik. Ini disebabkan karena
pemberian hormone estrogen sintesis lain,
diberikan pada ibu penderita waktu hamil muda
(sindrom D.E.S). Tumor ini dapat menjadi
adenocarcinoma. Diagnosis ditegakkan dengan
kolposkopi yang terlihat sebagai ulserasi di
kemudian dilanjutkan dengan biopsy dan
pemeriksaan histopatologi.
Pada TUBA
Pada UTERUS
1. Tumor ektoserviks
a. Kista sisa jaringan embrional: berasal dari
saluran mesonefridikus Wolffi terdapat
dinding samping ektoserviks
b. Kista endometriosis: letaknya superficial.
c. Folikel atau kista Naboth: kista retensi kelenjar
endoserviks, biasanya terdapat pada wanita
multipara, sebagai penampilan servisitis. Kista
ini jarang mencapai ukuran besar berwarna
putih mengkilap berisi cairan mucus. Kalau
kista ini menjadi besar dapat menyebabkan
perasaan nyeri.
d. Papiloma: dapat tunggal maupun multiple
seperti kondiloma akuminata. Kebanyakan
papiloma ini adalah sisa epitel yang terlebih
pada trauma bedah maupun persalinan.
e. Hemangioma: jarang terjadi, biasanya terletak
superficial, dapat membesar pada waktu
kehamilan, dapat menyebabkan metroragi.
Terapi tumor ektoserviks tergantung pada
kelainan ataupun potensi akan kelainan yang
dapat disebabkannya. Umunya bersifat
ekspektatif saja. Kista Nabothi dapat diinsisi,
tumor-tumor lain dapat dilakukan ekstirpasi,
kauterisasi dan krioterapi.
2. Tumor endoserviks
3. Tumor endometrium
1) Polip endometrium
a. Adenoma, adenofibroma
b. Mioma submukosum
c. Plasenta
2) Adenoma-adenofibroma
3) Mioma submukosum
4. Miometrium
6. Hemangioma