Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH NEOPLASMA JINAK

SISTEM REPRODUKSI
Dosen Pengampu : Yeti Kartikasari ST, M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 6 :

Azizah Gusti Ayu (P1337437118006)

Hutama Fikri Aljabbar (P1337437118010)

Fareza Adhi Putra Laksono (P1337437118012)

Muhammad Wijdan Amrullah (P1337437118033)

Suci Rosiana (P1337437118034)

Meilinda Asrining Hapsari (P1337437118046)

PRODI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


JURUSAN REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2020
PEMBAHASAN

A. Pengertian Neoplasma
Neoplasma ialah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan,
tidak terkordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus-menerus
meskipun rangsang yang menimbulkan telah hilang. Sel neoplasma
mengalami transformasi, oleh karena mereka terus-menerus membelah.
Pada neoplasma, proliferasi berlangsung terus meskipun rangsang yang
memulainya telah hilang. Proliferasi demikian disebut proliferasi
neoplastik, yang mempunyai sifat progresif, tidak bertujuan, tidak
memperdulikan jaringan sekitarnya, tidak ada hubungan dengan kebutuhan
tubuh dan bersifat parasitic.
Sel neoplasma bersifat parasitic dan pesaing sel atau jaringan
normal atas kebutuhan metabolismenya pada penderita yang berada dalam
keadaan lemah. Neoplasma bersifat otonom karena ukurannya meningkat
terus. Proliferasi neoplastik menimbulkan massa neoplasma, menimbulkan
pembengkakan / benjolan pada jaringan tubuh membentuk tumor.
B. Macam-macam Neoplasma
1. Nonneoplasma (biasanya akibat bekas dari infeksi ataupun trauma)
2. Neoplasma (tumor)
3. Kista
4. Hipertrofi
5. Ganas/maligna (kanker)
6. Karsinoma sarkoma
7. Benigna
8. Radang
C. Karakteristik Neoplasma Jinak dan Ganas
1. Atas dasar sifat biologik tumor
Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor
yang bersifat jinak (tumor jinak), tumor yang bersifat ganas (tumor
ganas) dan tumor yang terletak antara jinak dan ganas yang disebut
“intermediate”.
a. Tumor jinak atau benigna
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai
simpai (kapsul), tidak tumbuh infiltrative, tidak merusak
jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar pada
tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya dapat
disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi
horrmon atau yang terletak pada tempat yang sangat penting,
misalnya di sumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan
paraplegia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak.
b. Tumor ganas atau maligna
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltrative dan
merusak jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar ke
seluruh tubuh melalui aliran limfe atau aliran darah dan dapat
menimbulkan kematian.
c. Tumor intermediate
Di antara dua kelompok, terdapat segolongan tumor yang
memiliki sifat invasive local tetapi kemampuan metastasisnya
kecil. Tumor demikian disebut tumor yang agresif local atau
tumor ganas berderajat rendah. Sebagai contoh ialah
karsinoma sel basal kulit.
2. Atas dasar sel atau jaringan
Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar jaringan dasar
sel tumor yaitu :
a. Berasal dari sel totipoten
Sel totipoten adalah sel yang dapat berdeferensiasi ke dalam
tiap jenis sel tubuh. Sebagai contoh ialah zigot yang
berkembang menjadi janin. Paling sering ditemui pada gonad
yaitu sel germinal. Dapat pula terjadi retroperitoneal,
dimediastinum dan daerah pineal.
b. Berasal dari sel embrional pluripoten
Sel embrional dapat berdeferensiasi ke dalam berbagai jenis
sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur
alat tubuh. Sebagai contoh ialah tumor sel embrional
pluripoten yang berasal dari anak ginjal, disebut
nefroblastoma, sering berdeferensiasi ke dalam struktur yang
menyerupai tubulus ginajal dan kadang-kadang jaringan otot,
tulang rawan atau tulang rudimenter. Tumor ini contohnya
dapat terdapat pada retinoblastoma, hepatoblastoma, embrional
rhabdomisarcoma.
c. Berasal dari sel yang berdeferensiasi
Jenis sel dewasa yang bederensiasi, terdapat dalam bentuk sel
alat-alat tubuh pada kehidupan postnatal. Kebanyakan tumor
pada manusia terbentuk dari sel berdeferensiasi.

Perbedaan Neoplasma Jinak dan Ganas


Jinak Ganas
- Serupa sel asal - Tidak sama dengan sel
- Tepian licin (bersimpai) asal
- Menekan - Tepian tidak rata
- Tumbuh perlahan - Menyusup
- Sedikit Vaskuler - Tumbuh Cepat
- Jarang Timbul Ulang - Vaskuler/sangat Vaskuler
- Jarang nekrosis dan ulserasi - Sering residif setelah
- Jarang efek sistemik kecuali dibuang
Neoplasma endokrin - Umumnya nekrosis dan
ulserasi
- Umumnya efek sistemik

D. Proses Penyakit Neoplasma


1. Invasi lokal
Tumor jinak tetap berada ditempatnya berasal, tidak memiliki
kemampuan menginfiltrasi, menginvasi, atau menyebar ke tempat
yang jauh seperti kanker. Contohnya, fibroma dan adenoma
berkembang secara  lambat, membentuk kapsul fibrosa yang
memisahkannya dari jaringan pejamu.
Kapsul ini mungkin berasal dari stroma jaringan asli karena sel
parenkim mengalami atrofi akibat tekanan tumor yang membesar,
tidak semua neoplasma jinak memiliki kapsul.
Kanker tumbuh dengan cara menginfiltrasi, menginvasi dan
penetrasi progresif ke jaringan sekitar, tidak membentuk kapsul yang
jelas. Cara pertumbuhan yang bersifat infiltratif menyebabkan
perlunya pengangkatan jaringan normal disekitar secara luas melalui
bedah.
2. Metastasis
Metastasis menunjukkan terbentuknya implan sekunder yang
terpisah dari tumor primer, mungkin di jaringan yang jauh.
Dibandingkan ciri-ciri neoplastik lainnya, kemampuan invasi dan
metastasis menunjukkan secara pasti suatu neoplasma bersifat ganas.
Namun, tidak semua kanker memiliki kemampuan sel bermetasis
yang setara. Secara umum, semakin anaplastik dan besar neoplasma
primernya, semakin besar kemungkinan metastasis.  Namun kanker
yang sangat kecil juga dapat mengakibatkan metastasis, dan
sebaliknya, kanker yang besar mungkin belum tentu menyebar saat
ditemukan.
Neoplasma ganas menyebar melalui salah satu :
a. Penyemaian dalam rongga tubuh
b. Penyebaran limfatik
c. Penyebaran hematogen
Penyemaian kanker terjadi bila neoplasma menginvasi rongga
alami tubuh.
Misalnya karsinoma kolon dapat menembus dinding usus dan
mengalami reimplantasi di rongga peritonium.
Penyebaran limfatik lebih khas untuk karsinoma, sedangkan rute
hematogen lebih kepada sarkoma. Namun terdapat banyak hubungan
antara sistem limfe dan vaskular sehingga kanker dapat berkembang
melalui salah satu atau kedua sistem.
Misalnya karsinoma paru yang timbul di saluran nafas menyebar
ke kelenjar getah bening bronkialis regional, kemudian ke kelenjar getah
bening trakeobronkus dan hilus. Karsinoma payudara biasanya timbul di
kuadran luar atas dan menyebar ke kelenjar aksila.
Penyebaran hematogen merupakan konsekuensi kanker yang
paling ditakuti. Arteri lebih sulit ditembus daripada vena. Setelah vena
mengalami invasi, sel kanker mengikuti aliran vena bersama darah, hati
dan paru adalah tempat sekunder yang paling sering terkena.

E. Neoplasma yang terjadi pada sistem reproduksi


I. Neoplasma yang terjadi pada sistem reproduksi wanita
1. Kista Ovarium
a. Definisi
Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan /
abnormal pada ovarium yang membentuk seperti kantong.
Tumor ovarium disebut juga stroma ovari yaitu bila jaringan
tiroid merupakan satu-satunya jaringan ditemukan atau bila
elemen teratoma ditemukan sangat sedikit (Boethin, Geist,
1996 : 1010).
b.  Etiologi
Belum diketahui secara pasti akan tetapi ada faktor yang
menyebabkan tumor ovarium yaitu : Faktor genetik Wanita
yang menderita kanker payudara, Riwayat kanker kolon,
Gangguan hormonal, Diet tinggi lemak, Merokok, Minum
alcohol, Pengunaan bedak talk perineal. Kista ovarium
terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah nantinya yang
akan menentukan tipe dari kista.
c. Anatomi Fisiologi
Sebuah ovarium terletak disetiap sisi uterus, di bawah dan
di belakang tuba falopi. Dua ligamen mengikat ovarium pada
tempatnya, yakni bagian messovarium ligamen lebar uterus,
yang memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kira-
kira setinggi spina illiaka anterior superior, dan ligamentum
ovary propium, yang mengikat ovarium ke uterus. Pada
palpasi, ovarium dapat diigerakan. Ovarium memiliki asal yang
sama (homolog) dengan testis pada pria. Ukuran dan bentuk
ovarium menyerupai sebuah almond berukuran besar. Saat
ovulasi, ukuran ovarium dapat berubah menjadi dua kali lipat
untuk sementara. Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki
konsistensi yang padat dan sedikit kenyal. Sebeum menarche,
permukaan ovarium licin. Setelah maturasi seksual, luka parut
akibat ovulasi dan ruptur folikel yang berulang membuat
permukaan nodular menjadi kasar.
d. Patofisiologi
Pertumbuhan tumor primer diikuti oleh infiltrasi ke
jaringan sekitar menyebabkan berbagai keluhan seperti
perasaan, makan sedikit terasa cepat kenyang, sering kembung,
nafsu makan menurun. Kecenderungan untuk melakukan
implantasi dirongga perut merupakan ciri khas suatu tumor
ganas ovarium yang menghasilkan asites.
Kanker ovarium juga bisa menyebabkan penekanan pada
kandung kemih dan rectum. Apabila tumor semakin besar
keluhan dapat dirasakan antara lain perut bagian bawah tegang
dan membesar, kemudian adanya penekanan terhadap organ-
organ dalam rongga panggul lainnya yang dapat menyebabkan
nyeri pada saat senggama. Dan nyeri yang hebat juga dapat
dirasakan apabila tumor pecah atau terpuntir sedangkan pada
stadium lanjut dapat terjadi penimbunan cairan dalam rongga
perut atau rongga dada yang dapat menyebabkan keluhan sesak
nafas, yang kemudian dapat menimbulkan penjalaran tumor
kebagian organ-organ rongga panggul dan rongga perut seperti
usus, omentum, hati, dan limfa serta dinding perut.
e. Manifestasi Klinis
Berdasarkan tanda gejala yang muncul adalah :
1) Nyeri perut
2) Perut buncit
3) Gangguan fungsi saluran cerna
4) Berat badan turun secara nyata
5) Rasa tertekan pada rongga panggul
6) Siklus menstruasi yang memanjang dan memendek
7) Nyeri pinggul pada waktu bersenggama atau pada
waktu berjalan atau bergerak
8) Gangguan saluran kencing
9) Nyeri pinggul pada waktu menstruasi
10) Mual, muntah
11) Infertilitas ( tidak subur)
1.a Kista lain pada vagina diantaranya
a. Tumor kistik vulva
1) Kista inklusi (Kista epidermis)
Kista yang terjadi akibat perlukaan, terutama pada
persalinan, karena episiotomy atau robekan, dimana suatu
segmen terpendam dan kemudian menjadi kista. Kista ini
terdapat di bawah epitel vulva/perineum maupun vagina
berwarna kekuning-kuningan atau abu-abu biasanya
bergaris tengah kurang dari 1 cm dan berisi cairankental.
Umunya kista ini tidak menimbulkan keluhan.
2) Kista sisa jaringan embrio
a. Kista Gartner
Dianggap berasal dari saluran mesonefridikus Wolffi.
Terdapat pada dinding lateral-anterolateral vagina
sampai pada vulva dekat uretra dan klitoris.
Dindingnya terdiri dari epitel torak atau kubus berisi
cairan jernih tanpa musin. Biasanya berukuran kecil
dan multiple namun dapat mencapai ukuran kepala
janin, dengan konsistensi yang lunak.
b. Kista saluran nuck
Berasal dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang
terletak dalam saluran inguinal, kadang-kadang
melanjutkan diri sampai pada labium mayora. Terletak
mulai dari saluran inguinal sampai dinding labium
mayor, kadang- kadang terdiri dari beberapa kista.
Kista saluran Nuck berisi cairan jernih dengan dinding
selaput peritoneum. Dengan demikian kista ini harus
dibesarkan dengan hernia inguinal dan varikokel yang
sering terdapat pada kehamilan.
c. Kista kelenjar

a) Kista bartholini : Terjadi akibat radang

b) Kista sebasea
Berasal dari kelenjar sebasea kulit yang terdapat
pada labium mayor, labium minor dan mons
veneris, terjadi karena penyumbatan saluran
kelenjar sehingga terjadilah penimbunan sebum.
Kelenjar ini biasanya terletak dekat di bawah
permukaan kulit berwarna kuning keabu-abuan,
dengan batasa yang jelas dan konsistensi keras,
ukuran kecil sering multiple. Dindingnya berlapis
epital kelenjar dengan isi sebum yang
mengandung Kristal kolesterol. Kristal ini sering
mengalami infeksi.

c) Hidradenoma

Berasal dari kelenjar keringat, ada yang


mengatakan berasal dari sisa saluran Wolffi.

d) Penyakit Fox-Forduce

Disebut juga apokrin miliaria terjadi akibat


sumbatan saluran kelenjar keringat sehingga
membentuk banyak Kristal kecil dengan diameter
1-3 mm, multiple, terasa gatal. Kelainan ini dapat
juga terjadi di ketiak dan gelanggang susu. Dapat
mengalami kekambuhan apabila terjadi gangguan
emosi antara lain rangsang seksual.

e) Kista parauretra

Terjadi karena saluran kelenjar ini tertutup oleh


infeksi. Kista ini biasa menonjol pada dinding
depan vagina dan sering mengalami infeksi.

f) Kista endometriosis

Walaupun jarang seklai terjadi, dapat tumbuh


pada vulva maupun vagina. Kista pada vulva ini
umu hanya memerlukan pengangkatan kalau
mengganggu saja. Pada kista yang mengalami
infeksi dapat dilakukan infeksi.

2. Mioma uteri, leiomioma uteri, atau fibroid uterus 


Adalah tumor jinak rahim yang sering timbul pasca
melahirkan. Leiomioma tidak memiliki potensi untuk
berkembang menjadi kanker. Ukurannya bervariasi, dari
ukuran yang sangat kecil yang tidak terdeteksi dengan
pemeriksaan ultrasonografi hingga yang ukurannya sangat
besar hingga menambah volume rahim dan penderita tampak
seperti sedang hamil tua.

Berdasarkan lokasinya mioma uteri dibagi dalam tiga jenis :


- Pertumbuhan tetap di dalam dinding Rahim
- Pertumbuhan ke arah rongga Rahim
- Pertumbuhan ke arah permukaan dinding Rahim

Gejala yang ditimbulkan antara lain :


- Perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid
atau pun di luar masa haid.
- Rasa nyeri karena tekanan tumor dan terputarnya
tangkal tumor, serta adanya infeksi di dalam rahim.
- Penekanan pada organ di sekitar tumor seperti kandung
kemih, ureter, rektum atau organ rongga
panggul lainnya, menimbulkan gangguan buang air
besar dan buang air kecil, pelebaran pembuluh
darah vena dalam panggul, gangguan ginjal karena
pembengkakan tangkai tumor.
- Gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada
saluran indung telur.
- Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal.
Penyebab pasti kondisi ini belum diketahui, tetapi dicurigai
faktor hormonal, perubahan genetik, faktor pertumbuhan, matriks
ekstraseluler berperan dalam proses terjadinya.
Jumlah penderita belum diketahui secara akurat karena
banyak yang tidak merasakan keluhan sehingga tidak segera
memeriksakannya ke dokter, tetapi diperkirakan sekitar 20-30%
terjadi pada wanita berusia di atas 35 tahun.
Mioma Uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak
berupa kelainan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir,
kelemahan pada saat kontraksi rahim, pendarahan yang banyak
setelah melahirkan dan gangguan pelepasan plasenta, bahkan bisa
menyebabkan keguguran.
Sebaliknya, kehamilan juga bisa berdampak memperparah
Mioma Uteri. Saat hamil, Mioma Uteri cenderung membesar, dan
sering juga terjadi perubahan dari tumor yang menyebabkan
perdarahan dalam tumor sehingga menimbulkan nyeri. Selain itu,
selama kehamilan, tangkai tumor bisa terputar.
Bila tumor berukuran kecil dan tidak membesar, cukup
dilakukan pemeriksaan rutin setiap 3-6 bulan sekali, pengecilan
tumor sementara dengan obat-obatan GnRH analog, mioma
memiliki lapisan kapsul yang tegas, dapat dipisahkan/dikupas dari
massa tumornya. Jika terjadi komplikasi dan timbul perdarahan,
perlu diberikan transfusi darah dan obat penghilang rasa nyeri.
Tindakan operasi dilakukan jika tumor membesar dan bila timbul
gejala penekanan dan nyeri dan perdarahan yang terus menerus.
3. Tumor ovarium 
Tumor ovarium atau neoplasma ovarium adalah tumor yang
timbul dari ovarium. Mereka bisa jinak atau ganas ( kanker
ovarium ). Mereka terutama terdiri dari jaringan padat,
sedangkan kista ovarium mengandung cairan.
3.a Tumor solid vagina
1. Tumor epitel

a. Kondiloma akuminatum

Penyakit ini disebabkan oleh virus HPV tipe 6 dan


2. Akhir-akhir ini juga dimasukkan dalam golongan
penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Gambaran histologik adalah suatu papiloma yang sekali-
sekali setelah lama dapat menjadi ganas. Gambaran
makroskopis adalah seperti jengger ayam. Kondiloma
akuminatum dapat tumbuh pada vulva an sekitar anus
sampai vagina dan serviks.
b. Karunkula uretra

Dibagi menjadi 2 macam:

(a) Karankula uretra neoplasma

Terdiri dari polip merah muda dengan tangkai pada tepi


dorsal muara uretra, mikroskopik sebagai papiloma
uretra yang ditutupi oleh epitel transisional yang
tersusun sebagai lipatan dengan tipe yang sering
menyerupai pertumbuhan ganas. Tumor I ni
mempunyai kecenderungan untuk kambuh local.
Gangguan yang ditimbulkan antara lain adalah nyeri
pada waktu berjalan dan duduk, ispareunia, disuria,
perdarahan dan pembengkakan.

(b) Karankula uretra granulomatosa

Penonjolan ini terdiri dari jaringan granulomatosa pada


muara uretra terutama bagian belakang yang meluas ke
samping juga. Dengan demikian, lubang muara uretra
ini menonjol akan tetapi tidak mempunyai tangkai,
berwarna merah kusam dan tidak menimbulkan nyeri
seperti pada karunkula uretra neoplasma. Gambaran
mikroskopik adalah reaksi granulomataosa jaringan
terhadap infeksi kronik pada ueretra. Karunkula ini
sering terdapat pada wanita pasca menopause,
kebanyakan merupakan penampilan investasi
Trikomonas vaginalis. Apabila etiologi infeksi tidak
diobati maka karunkula ini sering kambuh.

c. Hiperkeratosis

Harus dibedakan karena leukoderma atau vitiligo dimana


pigmentasi tidak terjadi, serta karsinoma vulva insitu
maupun invasive.

Pada hyperkeratosis dibedakan:

(a) Yang disebabkan infeksi menahun: dermatitis.

(b) Tumor jinak berpapil yang sudah menahun.

(c) Distrofi (leukoplakia):

i. Likhen skelorsis, kadang-kadang disertai atropi


eitelnya saja: kraukosis (berkerut).
ii. Hiperkeratosis: khas daan tidak khas.

iii. Campuran antar 1 dan 2. Untuk membedakannya


dengan karsinoma seringkali memerlukan
pemeriksaan lanjut (kolposkopi, sitologi maupun
histologi).
d. Nevus pigmentosus
Walaupun kulit vulva hanya 3% seluruh kulit badan,
melanoma maligna terjadi pada vulva dan vagina 7-
10%. Nevus ini tampak sebagai lesi berwarna kehitam-
hitaman pada permukaan vulva berdiameter 1-2 mm.
pemeriksaan mikroskopik menunjukkan sel nevus yang
khas dengan inti biru tua dan terletak di bawah lapisan
epitel. Menururt Masson sel nervus berasal dai
melanosit dalam epidermis atau dari sel Schwan dari
serabut saraf yang menuju kulit. Yang berbahaya ialah
lesi yang berpigmen dan tak meluas sehingga sebaiknya
diperiksa secara histologik.
1. Tumor jaringan mesoderm

a. Fibroma: berasal dari jaringan di sekitar labium majus,


dapat tumbuh besar dengan konsistensi lunak dan
berwarna putih keabu-abuan.
b. Lipoma: berasal dari jaringan lemak di sekitar labium
majus dengan konsistensi lunak, dapat bertangkai dan
mencapai ukuran besar.
c. Leiomioma: berasal dari otot polos ligamentum
rotundum dekat pada labium mayus tersusun seperti
pusaran air/konde.
d. Neurofibroma: berasal dari sarung serabut saraf,
biasanya kecil saja, lunak, berbentuk polipoid dan
berwarna seperti daging.
e. Hemangioma: yang berasala dari congenital biasanya
akan menghilang sendiri pada pertumbuhan anak.
Pada wanita pascamenopause biasanya terjadi karena
adanya varises yang kecil-kecil dan dapat
menyebabkan perdarahan pascamenopause.
Angiokeratoma adalah jenis hemangioma dengan
kapiler membesar pada korium dan dengan
hyperkeratosis pada epidermis. Hemangioma
kavernosum mempunyai ruangan yang luas dengan
permukaan yang tidak rata, berisi darah dengan
dinding sel endotel, tumor ini kadang-kadang masuk
ke jaringan di bawahnya.
f. Limfangioma: berasal dari jaringan pembuluh limfe,
jarang sekali dijumpai. Mikroskopik tampak seperti
limfangiom namun tidak berwarna.
Pada VULVA
1. Tumor kistik

Tumor-tumor di vagina umunya mempunyai sifat


yang sama dengan yang ddapatkan pada vulva.
Tumor vulva dan vagina hendaknya dibedakan
dengan vaginitis emfisematosa. Dapat juga saluran
Muller terjadi di dekat serviks biasanya soliter,
akan tetapi dapat multiple, kista ini dilapisis epitel
seperti endoserviks, berisi cairan musin.

2. Tumor solid

1) Granuloma

Bukan neoplasma yang sebenarnya. Jaringan


merupakan granulasi yang terbatas- batas,
seringkali berbentuk polip terutama terjadi pada
bekas operasi kolpografi dan histerektomi total dan
dapat bertahan sampai bertahun-tahun.

2) Tumor miksoid vagina

Konsistensi lunak seperti kista berisi jaringan


miksomatosa, jaringan pengikat dan jaringan lemak
seperti yang biasa terdapat pada daerah glutea,
fossa iskhiorektales, serta apabila terdapat di
vagina berada pada daerah parakolpos. Kadang-
kadang kambuh kembali dan dapat juga menjadi
ganas.

3) Adenosis vagina
Berasal dari sisa saluran paramesonefridikus Muler
berupa tumor jinak vagina, terutama terletak dekat
serviks uteri, terdiri dari epitel torak yang
mengeluarkan mucus. Di tempat itu mukosa vagina
tampak merah dan berbintik. Ini disebabkan karena
pemberian hormone estrogen sintesis lain,
diberikan pada ibu penderita waktu hamil muda
(sindrom D.E.S). Tumor ini dapat menjadi
adenocarcinoma. Diagnosis ditegakkan dengan
kolposkopi yang terlihat sebagai ulserasi di
kemudian dilanjutkan dengan biopsy dan
pemeriksaan histopatologi.

Pada TUBA

Tumor tuba uterine dapat berupa neoplasma maupun


non neoplasma. Tumor tuba

uterine yang neoplastik jarang seklai ditemukan.


Endometriosis yang sebenarnya bukan neoplasma
lebih sering didapat pada tuba, terkadang dikira
ganas.

Tuba uterine falopii dan jaringan sekitarnya: Tumor-


tumor yang disebabkan oleh radang.

Pada UTERUS
1. Tumor ektoserviks
a. Kista sisa jaringan embrional: berasal dari
saluran mesonefridikus Wolffi terdapat
dinding samping ektoserviks
b. Kista endometriosis: letaknya superficial.
c. Folikel atau kista Naboth: kista retensi kelenjar
endoserviks, biasanya terdapat pada wanita
multipara, sebagai penampilan servisitis. Kista
ini jarang mencapai ukuran besar berwarna
putih mengkilap berisi cairan mucus. Kalau
kista ini menjadi besar dapat menyebabkan
perasaan nyeri.
d. Papiloma: dapat tunggal maupun multiple
seperti kondiloma akuminata. Kebanyakan
papiloma ini adalah sisa epitel yang terlebih
pada trauma bedah maupun persalinan.
e. Hemangioma: jarang terjadi, biasanya terletak
superficial, dapat membesar pada waktu
kehamilan, dapat menyebabkan metroragi.
Terapi tumor ektoserviks tergantung pada
kelainan ataupun potensi akan kelainan yang
dapat disebabkannya. Umunya bersifat
ekspektatif saja. Kista Nabothi dapat diinsisi,
tumor-tumor lain dapat dilakukan ekstirpasi,
kauterisasi dan krioterapi.
2. Tumor endoserviks

Polip: sebetulnya adalah suatu


adenoma maupun adenofibroma yang
berasal dari selaput lender endoserviks.
Tangkainya dapat panjang hingga keluar
dari vulva. Epitel yang melapisi biasanya
adalah epitel endoserviks yang dapat juga
mengalami menjadi lebih semakin
kompleks. Bagian ujung polip dapat
mengalami nekrosis, serta mudah
berdarah. Polip ini berkembang karena
pengaruh radang maupun virus. Harus
ditegakkan apakah polip itu suatu
adenoma, sarcoma botriodes,
adenokarsinoma serviks atau mioma yang
dilahirkan. Polip endoserviks diangkat dan
perlu diperiksa secara histologik.

3. Tumor endometrium

1) Polip endometrium

Sering didapati terutama dengan


pemeriksaan histeroskop. Polip berasal dari:

a. Adenoma, adenofibroma

b. Mioma submukosum

c. Plasenta

2) Adenoma-adenofibroma

Biasanya terjadi dari epitel


endometrium dengan stroma yang sesuai
dengan daur haid. Adenoma ini biasanya
merupakan penampilan hyperplasia
endometrium, dengan konsistensi lunak
dan berwarna kemerah-merahan.
Gangguan yang sering ditimbulkan adalah
metroragi sampai menometroragi,
infertilias. Mempunyai kecenderungan
kambuh kembali.

3) Mioma submukosum

Sarang mioma dapat tumbuh


bertangkai dan keluar dari uterus menjadi
mioma yang dilahirkan. Tumor
berkonsistensi kenyal berwarna putih.
4) Polip plasenta

Berasal dari plasenta yang


tertinggal setelah partus maupun abortus.
Pemeriksaan histology memeperlihatkan
vili korialis dalam berbagai tingkat
degenerasi yang dilapisi endometrium.
Polip plasenta menyebabkan uterus
mengalami subinvolusio yang
menimbulkan perdarahan. Polip
endometriosis umumnya diangkat dengan
cara kauterisasi dan bedah laser.

4. Miometrium

Neoplasma ini berasal dari otot uterus dan


jaringan ikat yang menumpangnya.

Efek fibromatosa baik pada permukaan


maupun pada tempat lain dalam abdomen.
Menurut letaknya, mioma dapat kita bagi
menjadi:

1) Mioma submukosum: berada id bawah


endometrium dan menonjol ke dalam
rongga uterus.
2) Mioma intramural: mioma terdapat
di dinding uterus di antara serabut
miometrium.
3) Mioma subserosum: apabila tumbuh
keluar dinding uterus sehingga menonjol
pada permukaan uterus, diliputi oleh
serosa.
5. Adenomiosis
Adenomiosis adalah adanya sarang
enometriosis di antara serabut miometrium.

6. Hemangioma

Tumor jinak pembuluh darah ini


jarang sekali ditemukan. Umunya
didapatkan secara kebetulan pada
pemeriksaan histologik uterus yang
diangkat karena perdarahan. Bentuk
histologinya dapat beraneka ragam.
KESIMPULAN

Neoplasma ialah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak


terkordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus-menerus meskipun
rangsang yang menimbulkan telah hilang. Terdapat macam-macam Neoplasma
diantaranya : Nonneoplasma (biasanya akibat bekas dari infeksi ataupun trauma),
Neoplasma (tumor), Kista, Hipertrofi, Ganas/maligna (kanker), Karsinoma
sarkoma, Benigna. Karakteristik Neoplasma Jinak dan Ganas terdapat perbedaan
neoplasma jinak dan ganas. Neoplama jinak: Serupa sel asal, Tepian licin
(bersimpai), Menekan, Tumbuh perlahan, Sedikit Vaskuler, Jarang Timbul Ulang,
Jarang nekrosis dan ulserasi, Jarang efek sistemik kecuali neoplasma endokrin.
Neoplasma ganas : Tidak sama dengan sel asal, Tepian tidak rata, Menyusup,
tumbuh Cepat, vaskuler/sangat Vaskuler, sering residif setelah dibuang, umumnya
nekrosis dan ulserasi, umumnya efek sistemik

Anda mungkin juga menyukai