Anda di halaman 1dari 38

NEOPLASMA

MUHAMMAD ALVI SYAHRIN

Pembimbing :
dr. Elfadri Abdah, SpB(K)Onk, M.Kes.
Definisi

 “New growth”
 Massa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak
terkoordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus
meskipun stimulus yang menimbulkannya telah hilang.
 Dasar pertumbuhan neoplasma: hilangnya kontrol pertumbuhan
normal.
 Neoplasma dapat bersifat jinak maupun ganas.
Tumor

Non
Neoplasma
Neoplasma

Benign Maligna Kista Radang Hipertrofi

karsinoma Sarkoma
neoplasma

 Neoplasma ganas:

1. Terjadi karena timbul dan berkembang biaknya sel secara tidak terkendali sehingga sel-sel ini tumbuh
terus merusak bentuk dan fungsi organ tempat tumbuhnya.

2. Pertumbuhannya menyusup (infiltratif) ke jaringan sekitar

3. Merusak (destruktif).

4. Dapat bermetastasis

 Neoplasma jinak :

1. Tumbuh dengan batas tegas

2. Tidak menyusup, menekan jaringan sekitarnya (ekspansif),

3. Tidak merusak, tetapi membesar

4. Umumnya tidak metastasis


Pertumbuhan tumor

1. sel tumor
 Ialah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh
secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal
sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan
strukturnya.
 Perbedaan sifat sel tumor bergantung pada besarnya
penyimpangan dalam bentuk dan fungsi, autonominya dalam
pertumbuhan dan kemampuan mengadakan infiltrasi dan
menyebabkan metastasis.
Karakteristik:
 Bentuknya bermacam-macam polimorfik, polikromasi karena
tingginya kadar asam nukleat dalam inti dan tidak meratanya
distribusi kromatin inti.
 Inti sel relatif besar(rasio inti/sitoplasma yang lebih rendah)
 Insiden mitosis lebih tinggi dan terdapat mitosis abnormal
 Susunan sel tidak teratur
 Sel tumor bersifat tumbuh terus
 Pada neoplasma ganas, selnya tumbuh sambil menyusup dan
merembes ke jaringan sekitar.
2. Pertumbuhan alami
Pertumbuhan lokal.
 Tumor mulai tumbuh di suatu tempat (unisentrik), terkadang
berasal dari beberapa sel dalam satu organ (multisentrik) atau
dari beberapa organ (multilokuler).
 Pada waktu bersamaan dan waktu yang berbeda.
 Awalnya fase lokal, bila terjadi infiltrasi, maka lanjut ke fase
invasif atau lokal infiltratif.
 Penyebaran lokal ini disebut penyebaran “per kontinuitatum”.
3. Infiltrasi dan diseminasi
 Manifestasi dini berupa karsinoma in situ yang tidak (atau
belum) invasif.
 Selanjutnya tumor berkembang menjadi karsinoma infiltratif.
 Dapat menyebar kedaerah lain.
 Pasien baru menyadari setelah terjadi gejala atau tanda
penyakit ganas ini.
4. Penyebaran tumor ganas
 Dapat menyebar kontinuitatum, limfogen, hematogen, implantasi
transluminasi atau didalam rongga tubuh.
 Kontinuitatum terjadi karena sel atau jaringan menyusup keluar
dari organ tempat tumor induknya. Kemudian menginfiltasi
organ dan jaringan sekitarnya.
etiologi

Karsino Karsino
Genesis Genesis Gaya hidup
kimiawi virus

Karsino
Peranan
Genesis Parasit
hormon
Fisik

Faktor genetik Penurunan


Sunat, fimosis
imunitas
epidemiologi

 Insiden disetiap negara tidak sama, baik keseluruhan maupun


spesifik.
 Insiden di eropa utara dan amerika utara umumnya tinggi (200-
350 per 100.000 penduduk).
 Di eropa selatan, asia barat dan tengah, serta amerika tengah
dan selatan sedang (150-200 per 100.000 penduduk).
 Dan di asia selatan, timur serta afrika agak rendah (75-150 per
100.000 penduduk).
 Di Indonesia diperkirakan 180 per 100.000 penduduk).
 Yang banyak ditemukan adalah karsinoma serviks uteri,
karsinoma hepatoseluler, karsinoma payudara, karsinoma paru,
dan leukimia.
 Kemungkinan wanita mendapat kanker hampir sama dengan
pria. Kecuali pada karsinoma serviks dan payudara.
 Anak usia dibawah 15 thn lebih sering pada pria
 Usia 15-55 thn lebih sering pada wanita, terutama pada usia 35-
50 thn, karena pada usia ini insiden kanker serviks dan
payudara meningkat.
 Setelah usia 60 thn lebih sering terjadi pada pria.
Karakteristik Neoplasma Jinak
& Ganas

 Neoplasma dapat dibedakan menjadi jinak / ganas, berdasarkan:


 Differensiasi & anaplasia
 Kecepatan pertumbuhan (rate of growth)
 Invasi lokal (local invasion)
 Metastasis (anak sebar)
1 Differensiasi & anaplasia
 Differensiasi: derajat kemiripan sel neoplastik (sel
parenkim tumor) dengan sel normal. Makin mirip –
makin baik differensiasinya.
 Well differentiated
 Moderately differentiated
 Poorly differentiated
 undifferentiated
 Semua tumor jinak --- tersusun dari sel neoplastik
yang mirip dengan sel normal (well differentiated)
 Tumor ganas bisa: well differentiated -
undifferentiated.
 Anaplasia --- menunjukkan pertumbuhan ke arah tingkatan lebih
rendah atau hilangnya differensiasi struktural & fungsional suatu sel
normal.
 Anaplasia --- hallmark of malignant transformation (petanda tumor
ganas).
 Ciri-ciri morfologik sel anaplastik
 Pleomorfik: ukuran & bentuk bervariasi (variation in
size & shape). Sel bisa berukuran >> besar atau <<
kecil.
 Morfologi inti sel tidak normal
 Inti sel hiperkromatik (karena DNA >>)
 Rasio inti : sitoplasma (N/C ratio) (hampr 1:1) (normalnya
N/C ratio 1:4 atau 1:6)
 Butiran kromatin kasar
 Nukleoli (anak inti) nyata / prominent
 Mitosis: jumlah > & didapatkan mitosis atipik.
 Hilangnya polaritas: gangguan orientasi susunan sel dalam jaringan.
 DYSPLASIA
 Artinya: disordered growth.
 Terutama pada sel epitelial, ditandai oleh hilangnya
uniformitas individual sel & hilangnya orientasi arsitektur
normal sel dalam jaringan.
 Morfologi:
 Pleomorfisme (+)
 Inti hiperkromatik (+)
 Mitosis meningkat
 Derajat dysplasia
 Displasia ringan (mild dysplasia)
 Displasia sedang (moderate dysplasia)
 Displasia berat (severe dysplasia) = Carsinoma insitu.
2 Kecepatan pertumbuhan
 Secara umum:
 Kebanyakan tumor jinak: tumbuh lambat.
tergantung hormon & supply darah
contoh: leiomyoma uterus akan tumbuh cepat jika estrogen >> (kehamilan)
 Kebanyakan tumor ganas: tumbuh cepat.

 Secara umum, kecepatan pertumbuhan tumor


berhubungan dengan derajat differensiasinya –
kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat daripada
tumor jinak.
3. Invasi lokal (local invasion)

 Tumor jinak
 Tumbuh lokal & tidak mempunyai kemampuan untuk
menginfiltrasi, menginvasi jaringan sekitarnya.
 Berbatas jelas dengan jaringan sekitar, mempunyai
kapsul (simpai) ataupun pseudocapsul (simpai semu).
 Tidak metastasis (tidak beranak sebar)
 Pengecualian: hemangioma (tumor jinak pembuluh
darah) – tidak berkapsul & tumbuh seperti infiltratif
dalam jaringan.
 Tumor ganas:
 Tumbuh progresif, invasi & infiltrasi ke jaringan
sekitarnya.
 Batas tidak jelas & tidak berkapsul
 pengecualian: tumor ganas yang tumbuhnya lambat
bisa terlihat berbatas jelas pada makroskopis, namun
secara mikroskopis akan terlihat pertumbuhan yang
infiltratif ke jaringan sekitar.
4. Metastasis

 Adalah anak sebar ke jaringan yang jauh dari


tumor asal.
 Merupakan petanda keganasan yang paling
kuat diantara tanda lain:
 Tumor jinak --- tidak metastasis
 Tumor ganas --- metasatasis
 Metastasis:
 Percontinuatum – lewat rongga
 Limfogen
 Hematogen
 Metastasis per continuatum:
 Lewat rongga tubuh (body cavity)
 Contoh: Ca ovarium --- ke peritoneum
Ca colon --- ke cavum peritoneum
Ca paru --- ke cavum pleura
 Metastasis secara limfogen:
 Terutama pada carcinoma
 Pola penyebaran metastasis kelenjar limfe mengikuti
rute normal dari lymphatic drainage.
contoh: Ca mamma - metastasis KGB axilla
Ca paru – metastasis ke KGB hilus
Ca nasofaring – metastasis KGB colli
 Metastases secara hematogen
 Terutama pada sarcoma
 Dapat juga terjadi pada carcinoma
 Renal cell ca --- vena renalis
 Penetrasi ke vena > arteri, karena arteri memiliki dinding > tebal – lebih
tahan.
 Invasi pada vena --- sel tumor mengikuti aliran vena --- metastasis
sering terjadi pada paru & hepar.
patologi
 Grading
 Derajat keganasan tumor
 Dilhat secara mikroskopis, berdasarkan
 Differensiasi sel
 Jumlah mitosis
 Kriteria grading pada berbagai kanker – berbeda-beda.
 Contoh: Adenocarcinoma grade I / II / III,
Squamous cell ca – Broders grade I-IV.

 Staging
 Stadium kanker, penting untuk menentukan prognosis.
 Berdasarkan pemeriksaan klinis & radiologis, kadang juga berdasarkan eksplorasi
saat operasi.
 Digambarkan dengan TNM system
 T = Tumor size (ukuran tumor)
 N = Nodal metastasis (metastasis KGB regional)
 M = Metastasis (anak sebar)
Gambaran klinis karsinoma

1. Manifestasi klinis
Keluhan dan tanda kanker
 Sering tidak terdapat keluhan pada kanker dini. Umumnya
pasien merasa sehat, tidak nyeri dan tidak terganggu aktifitas
sehari-hari.
 ACS (american cancer society) mencetuskan tanda dan gejala
yang mungkin disebabkan oleh kanker.
 “7-danger signal CAUTION”
 Indonesia mengganti CAUTION menjadi WASPADA
W
Waktu bak/bab, ada gangguan atau perubahan
kebiasaan

A Alat cerna terganggu atau sukar menelan

S Suara serak atau batuk yang tak sembuh

P Payudara atau bagian lain ada benjolan

A
Andeng-andeng yang berubah sifat, makin
membesar dan gatal

D Darah atau lendir yang abnormal keluar

A Adanya koreng atau borok yang tak sembuh


2. Gejala dan tumor primer
 Adanya benjolan pada kulit, payudara,kel. Tiroid,mulut, otot.
 Konsistensi tumor umumnya padat atau keras karena karsinoma
sebagai tumor epitel.
 Batas tumor ganas sering tidak tegas karena menyusup ke
jaringan sekitar(infiltrasi).
 Infiltrasi kelamaan akan terjadi pengerutan seperti yang terjadi
pada jaringan parut.
3. Metastasis jauh
Dapat metastasis jauh ke beberapa organ seperti dibawah ini :
 Hepar
 Paru
 Tulang
 Sumsum tulang
 Otak, saraf
 Kulit
 pleura/peritonium
 jaringan lunak
Terapi

 Terapi bedah pada kanker dimaksudkan untuk menyembuhkan


(kuratif) atau meringankan gejala (paliatif).
 keberhasilan terapi pada kanker sangat bergantung pada jenis
kanker dan luas penyebarannya.
 Jika masih terbatas di suatu regio, terapi bedah dapat dilakukan
dengan tindakan radikal yang kadang diikuti radioterapi atau
kemoterapi.
 Kanker yang sudah metastasis jauh (M1) tidak dapat sembuh
lagi.
Terapi khusus

Pembedahan
1. Operasi primer
2. Pembedahan paliatif
3. Pembedahan sekunder
4. Pembedahan jalan masuk
5. Pembedahan kelainan prakanker
6. Pembedahan diagnostik
7. Pembedahan sitoreduktif
8. Pembedahan beku dan kauterisasi
9. Bedah laser
Radioterapi
 Terapi setempat, digunakan radiasi ionisasi
 Yaitu penyinaran yang menyebabkan ionisasi pada sasaran
sehingga mengganggu sel-sel yang berada dalam salah satu
fase pembiakan sel.
 Jika tumor sangat peka terhadap sinar, penyinaran mungkin
dapat dilaksanakan dengan dosis rendah dan yang dapat
ditahan oleh kulit dan mukosa usus.
Terapi sistemik
 Terbagi atas 3 golongan; a) kemoterapi dengan sedian
sitostatik, b) terapi hormon dengan sedian hormon dan anti
hormon, c) terapi imun
 Diberikan melalui oral atau IV
Pencegahan

 Penyuluhan kesehatan
 Pencegahan primer
 penapisan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai