BLOK 11
TANGGAL 29 NOVEMBER 2017
1. Hodgkin Lymphoma
Adalah neoplasma ganas dari jaringan limfoid dan kelenjar getah bening. Penyakit
ini secara morfologis ditandai dengan ditemukannya Reed-sternberg cell/RS cell
(neoplastic giant cell) yang dianggap sebagai elemen neoplastik sejati dari Hodgkin
disease. Identifikasi RS cell dan variantnya sangat penting dalam diagnosis. RS sel
klasik adalah sel besar dengan binukleasi atau lobulated, keduanya seperti mata
burung hantu (inclusion-like, owl-eyed) dikelilingi oleh sebuah halo yang jernih.
Sitoplasmanya banyak dan amphophilic.
Nodular sclerosis adalah jenis yang paling banyak. Ciri khasnya terdapat sel
lakunar (variant RS cell) dan adanya kolagen band yang membagi jaringan limfoid
menjadi nodul-nodul yang sircumscribed. Fibrosis bisa sedikit atau banyak, sel-sel
neoplastik ditemukan pada latar belakang yang polimorfik dari limfosit kecil,
eosinofil, plasma dan makrofag.
2. Retinoblastoma
Adalah tumor mataganas yang terjadi pada anak, yang timbul dari sel-sel
neuroepitelial.Sering terjadipadausiakurang dari 4 tahun dan timbul sebagai
tumorkongenital, dapat multifokal atau bilateral. Tumor juga dapat regresi secara
spontan.Pada kasus-kasus familial khususnya tumor yang multiple dapat tumbuh
secara bilateral. Penderita dengan familial retinoblastoma juga beresiko tinggi untuk
menderita osteosarkoma dan soft tissue tumor lainnya.
Mikroskopik :
tumor cendrung membentuk massa noduler terdiri dari area undifferentiated berisi
sel sel kecil bentuk bulat dengan inti besar hiperkromatik, sitoplasma sedikit.
Sedangkan area differentiated ditandai adanya gambaran Flexner-Wintersteiner
rosettes yang berisi kluster sel-sel kuboid dan kolumner yang tersusun mengelilingi
lumen sentral.
Mikroskopik :
Sediaan terdiri dari epidermis berlapis epithel skuamosa kompleks berkeratin,
dermis berupa jaringan ikat fibrokolagen dengan infiltrasi sel radang limfosit,
tampak glandula sebacea dan sudorifera serta massa tumor berstruktur pulau-pulau
terdiri dari kelompok sel-sel relatif besar, inti pleomorfik, hiperkromatik dan
vesikuler, kromatin padat dan kasar sebagian anak inti prominent, mitosis abnormal,
sitoplasma luas eosinofilik sebagian jernih, berkeratin .
Pada tipe berkeratin ini, kelompok sel epitel tumbuh ke arah subepitel, di tengah
massa ini terjadi kornifikasi dikenal sebagai epithelial pearl (mutiara tanduk). Sel-
sel disekelilingnya tersusun konsentris, disekitar massa ini sering dijumpai limfosit.
A B
4. - Adenocarcinoma recti
Hampir 98% semua kanker diusus adalah adenokarsinoma.Insidens puncak
adalah berkisar usia 60- 79 tahun.
Makroskopik :
Terdapat massa eksofitik polipiod (khususnya pada sekum dan kolon ascenden)
atau massa annuler dengan obstruksi sepertinapkin-ring(merupakan ciri khas
untuk kolon bagian distal).
Mikroskopik :
Sediaan terdiri dari massa tumor tersusun atas sel-sel kolumner tinggi (tall
columner cells) dan menyerupai epithelium neoplastic adenomatosa, tetapi telah
menginvasi kedalam lapisan submukosa, muskularis propria atau di luar lapisan
ini, sebagian tumor menghasilkan musin ekstraseluler.
sel-sel kolumner tinggi (tall columner cells) dan menyerupai epithelium neoplastic
adenomatosa (panah putih), dengan musin ekstraseluler (panah merah) yang telah
menginvasi lapisan submukosa (panah hitam)
Signet ring cell: sel dengan inti terletak ditepi, sitoplasma mengandung musin
5. Rhabdomyosarcoma
Adalah sarkoma yang sering terjadi pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dan
dewasa muda.
Klasifikasi :
- Embryonal rhabdomyosarcoma
Terutama pada bayi baru lahir sampai usia 15 tahun. Lokasi tersering di leher dan
Kepala.
- Alveolar rhabdomyosarcoma
Lebih jarang. Terjadi pada usia 10 sampai15 tahun. Lokasi paling sering di
ekstremitas atas dan bawah.
- Pleomorphic rhabdomyosarcoma
Dikenal sebagai classic and most typical type. Paling sedikit. Dapat terjadi pada
semua usia. Puncak insiden 45 tahun. Lokasi tersering otot besar ekstremitas
terutama paha.
Mikroskopik :
Pleomorphic rhabdomyosarcoma
Terdiri dari sel besar, bulat atau pleomorfik, sitoplasma luas dan eosinophylic, inti
terdesak ke tepi (tad pole/racket cell), longgar, tersusun tidak teratur, terdapat
bizzare cell dan giant cell.
6. Melanoma maligna
Umumnya timbul di epidermis, namun dapat timbul juga di oral, permukaan
mukosa anogenital, eosophagus, meningen dan mata. Bisa tumbuh secarain situ
atau invasif . invasif melanoma dapat bersifat tumorigenic (fase pertumbuhan
vertikal) atau non tumorigenic (fase pertumbuhan radial). Semua jenis melanoma
berasal dari melanosit pada epidermal junction.
Mikroskopik :
individual sel melanoma sangat besar dibandingkan dengan sel nevus. Inti besar
dengan kontur irreguler dan pigmentasi, kromatin klumping terletak di tepi
membran inti, anak inti prominent, sitoplasma eosinofilik. Sel-sel ini tumbuh
sebagai ekspansil, nodul seperti balon (poorly formed nests) atau individual sel-
selnya terdapat dalam berbagai tingkatan di epidermis dan dermis.
7. Chondrosarcoma
- Gambaran umum semua tumor ini adalah pembentukan tulang rawan neoplastik
- Insiden sekitar separuh dari insiden osteosarcoma.
- Terjadi pada usia 40 tahun atau lebih.
- Pria dua kali lebih sering dibanding wanita.
- Hampir 90% kasustimbulsecaradenovo (primer)
- Berdasarkantempat, dibedakanmenjadi : - intramedula
- jukstakorteks
- Secara histologis dibedakan menjadi : - konvensional (hialin dan/ataumiksoid)
- sel jernih
- dediferensiasi
- mesenkim
8. Teratoma Immatur
Teratoma imatur adalah suatu tumor yang berasal dari 2 atau 3 lapisan sel geminal
yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm disertai dengan sejumlah jaringan imatur,
biasanya berupa neuroektodermal embrionik/ neuroektodermal primitif (komponen
jaringannya menyerupai yang ada pada fetus atau embrio). Tumor ini jarang. Biasa pada
usia muda prepubertas dan wanita muda (usia rata-rata 18 tahun).
Makroskopik :
Ukuran tumor besar dengan permukaan luarnya licin. Pada potongan tampak
struktur olid, area nekrosis dan perdarahan, dapat juga dijumpai rambut,kartilago,
tulang dan kalsifikasi.
Mikroskopik :
Terdapat bermacam-macam jaringan yang dari komponen ektoderm (epitel
skuamosa kompleks, folikel rambut, syaraf/jaringan otak, komponen okuli/mata),
komponen mesoderm (kartilago, tulang, otot, jaringan lemak) dan komponen endoderm
(kelenjar seromukosa, pelapis epitel respiratori/pseudostratified bersilia, pelapis epitel
intestinal), dan dijumpai fokus-fokus komponen neuroektodermal embrionik/
neuroektodermal primitive. Tumor memiliki resiko penyebaran ke ekstraovarium dan
dibagi menjadi derajat (grading) histologi 1-3 berdasarkan atas jumlah dari komponen
neuroektodermal.
komponen nuroektodermal didalam komponen neuroektodermal pseudorossete
jaringan otak
Makroskopis:
Massa tumor sering berupa massa putih, padat dengan tepi iregular diantara jaringan
lemak.
Mikroskopik :
Pada karsinoma invasif sel-sel tersusun membentuk pulau-pulau dan kelenjar
yang invasi / menyusup ke stroma jaringan ikat desmoplastik yang diinfiltrasi sel
radang limfosit dan sel plasma. Sel dengan inti pleomorfik, kromatin kasar (
clumping ), sebagian vesikuler , anak inti menonjol, dapat dijumpai mitosis atipik/
abnormal, sitoplasma eosinofilik, netrofil. Komponen DCIS membentuk pola
komedokarsinoma/komedonekrosis , tampak duktus dilapisi sel neoplasia dengan zona
nekrosis di sentral
Karsinoma duktal invasif, sel-sel tumor telah Sel tumor dengan inti pleomorfik, anak inti
menembus membran basalis. Invasi ke stroma mencolok, sitoplasma eosinofilik