Anda di halaman 1dari 7

Skenario C Blok 23 tahun 2019

Tn. Budi, umur 49 tahun dibawa ke poliklinik rumah sakit Moh. Hoesin dengan keluhan
gangguan sering ngomopol +1 minggu terakhir. Gangguan keseimbangan saat berjalan yang
dialami secara perlahan-lahan terjadi 1 tahun terakhir. Awalnya penderita mengalami
kesulitan berbalik arah saat berjalan dan kesulitan saat menaiki anak tangga tapi perlahan-
lahan penderita bmulai sulit bangkit dari tempat duduk dan memerlukan alat bantu jalan
berupa tongkat,k tapi kekuatan masih baik. Penderita sempat didiagnosa penyakit Parkinson
namun obat-obatan Parkinson tidak banyak membantu. Setelah itu, penderita mulai
mengalami gangguan memori yang ringan berupa kesulitan mengingat nama orfang-orang
yang dikenal. Beberapa hari terakhir, penderita tidak merasakan lagi keinginan berkemih
hingga urin keluar terus (basah di celana). Penderita pernah mengalami stroke pendarahan
(SAH) sekitar 2 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : GCS 15
Tanda Vital : TD 130/80 mmHg, Nadi 82x/menit, RR 20x/menit, Temp 37.2oC
Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : Tidak ada pembesaran KGB
Thoraks : simetris, retraksi tidak ada
- Jantung : batas jantung normal, iktus kordis tidak tampak, bunyi jantung normal,
bising jantung tidak ada
- Paru : stem fremitus normal, suara nafas vesikuler normal
Abdomen : Datar, lemas, nyeri tekan (-) dan defans muskuler (-), bising usus normal
Ekstremitas : edema -/-
Pemeriksaan neurologis :
Pada pemeriksan nervi kraniales
- Nervus kraniales tidak ada kelainan
Pada pemeriksaan fungsi motorik :
- Kekuatan otot ekstremitas atas 5/5, ekstremiktas bawah 5/5
- Refleks fisiologi ekstremitas positif meningkat
- Refleks patologis negatif
Pada pemeriksaan radiologis
I. Klarifikasi Istilah
Gangguan keseimbangan saat berjalan : Gangguan pada kemampuan koordinasi saraf dan
otot sehingga mempengaruhi kemampuan manusia dalam menjaga keseimbangan tubuh saat
berjalan.
Gangguan sering ngompol : Gangguan yang terjadi ketika miksi secara tidak sengaja sambil
tidur, berdiri, duduk, atau tidak bisa menahan urin keluar membasahi celana dan sekitarnya.
Penyakit parkinson : Gangguan neurodegeneratif yang bersifat progresif yang mengenai
gerakan atau kontrol terhadap gerakan termasuk bicara dan memiliki onset yang bersifat
insidious (tidak diketahui dengan pasti kapan mulai sakit).
Stroke perdarahan : Kondisi pecahnya salah satu arteri dalam otak yang memicu perdarahan
di sekitar organ tersebut sehingga aliran darah otak berkurang atau terputus.
Refleks fisiologis : Refleks regang otot yang muncul sebagai akibat rangsangan terhadap
tendon atau periosteum
Ikterik : Warna kekuningan pada sklera akibat hiperbilirubinemia
Defans muskuler : Nyeri tekan seluruh lapangan abdomen yang menunjukkan adanya
rangsangan peritoneum parietal
Kesulitan berbalik arah : Kondisi abnormal seseorang, yaitu membutuhkan usaha lebih keras
atau waktu yang lebih lama untuk berbalik arah
Stem fremitus : Getaran suara yang berasal dari laring menjalar ke bronkus dan
mengakibatkan paru serta dinding dada ikut bergetar
Edema : Kumpulan cairan secara abnormal diruang interseluler tubuh
Gangguan memori ringan : Kondisi dimana otak memiliki kesulitan menyimpan,
mengendalikan, dan mengingat kembali memori
Fungsi motorik : Fungsi harmonis bagian tubuh yang melibatkan pergerakan, termasuk
gerakan motorik kasar, gerakan motorik halus, dan perencanaan motorik.
II. Identifikasi Masalah
1. Tn. Budi, umur 49 tahun dibawa ke poliklinik rumah sakit Moh. Hoesin dengan
keluhan gangguan sering ngomopol +1 minggu terakhir. Beberapa hari terakhir,
penderita tidak merasakan lagi keinginan berkemih hingga urin keluar terus (basah di
celana).
2. Gangguan keseimbangan saat berjalan yang dialami secara perlahan-lahan terjadi 1
tahun terakhir. Awalnya penderita mengalami kesulitan berbalik arah saat berjalan
dan kesulitan saat menaiki anak tangga tapi perlahan-lahan penderita mulai sulit
bangkit dari tempat duduk dan memerlukan alat bantu jalan berupa tongkat, tapi
kekuatan masih baik.
3. Penderita sempat didiagnosa penyakit Parkinson namun obat-obatan Parkinson tidak
banyak membantu. Penderita pernah mengalami stroke pendarahan (SAH) sekitar 2
tahun yang lalu.
4. Setelah itu, penderita mulai mengalami gangguan memori yang ringan berupa
kesulitan mengingat nama orang-orang yang dikenal.
5. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : GCS 15
Tanda Vital : TD 130/80 mmHg, Nadi 82x/menit, RR 20x/menit, Temp 37.2oC
Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterikLeher : Tidak ada pembesaran
KGB
Thoraks : simetris, retraksi tidak ada
- Jantung : batas jantung normal, iktus kordis tidak tampak, bunyi jantung normal,
bising jantung tidak ada
- Paru : stem fremitus normal, suara nafas vesikuler normal
Abdomen : Datar, lemas, nyeri tekan (-) dan defans muskuler (-), bising usus normal
Ekstremitas : edema -/-

Pemeriksaan neurologis :
Pada pemeriksan nervi kraniales
- Nervus kraniales tidak ada kelainan

Pada pemeriksaan fungsi motorik :


- Kekuatan otot ekstremitas atas 5/5, ekstremiktas bawah 5/5
- Refleks fisiologi ekstremitas positif meningkat
- Refleks patologis negatif
6. Pada pemeriksaan radiologis

III. Analisis Masalah

1. Tn. Budi, umur 49 tahun dibawa ke poliklinik rumah sakit Moh. Hoesin dengan
keluhan gangguan sering ngompol +1 minggu terakhir. Beberapa hari terakhir,
penderita tidak merasakan lagi keinginan berkemih hingga urin keluar terus
(basah di celana).
a. Apa hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan yang dialami oleh Tn.
Budi? Princess, desti
b. Apa defisit neurologis yang terjadi pada pernyataan diatas? Dita, eva
c. Bagaimana fisiologi miksi? Desi, supit
d. Bagaimana patofisiologi gangguan miksi (urgensi dan inkontinensia urin)?
Miranti, ulfi
e. Apa saja penyebab gangguan miksi pada kasus? Andyra, citra
f. Bagaimana tatalaksana awal pada kasus? Princess, desti
g. Apa dampak gangguan miksi yang dialami pasien terhadap psikososial? Dita,
eva

2. Gangguan keseimbangan saat berjalan yang dialami secara perlahan-lahan terjadi


1 tahun terakhir. Awalnya penderita mengalami kesulitan berbalik arah saat
berjalan dan kesulitan saat menaiki anak tangga tapi perlahan-lahan penderita
mulai sulit bangkit dari tempat duduk dan memerlukan alat bantu jalan berupa
tongkat, tapi kekuatan masih baik.
a. Bagaimana makna klinis dari paragraf diatas? Miranti, ulfi
b. Apa defisit neurologis yang terjadi pada pernyataan diatas? Desi, supit
c. Bagaimana fisiologi keseimbangan saat berjalan? Andyra, citra
d. Bagaimana patofisiologi defisit neurologis pernyataan diatas? Princess, citra
e. Apa saja etiologi defisit neurologis pada pernyataan diatas? Desti, andyra
3. Penderita sempat didiagnosa penyakit Parkinson namun obat-obatan Parkinson
tidak banyak membantu. Penderita pernah mengalami stroke pendarahan (SAH)
sekitar 2 tahun yang lalu.
a. Apa hubungan riwayat penyakit dahulu dengan keluhan yang dialami saat ini?
(mekanisme Parkinson + Stroke  defisit neurologis) dita, ulfi
b. Apa makna obat-obatan Parkinson tidak banyak membantu pada kasus ini?
Eva, miranti
c. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada penyakit parkinson? Desi, supit
d. Apa saja diagnosis banding penyakit Parkinson? Supit, desi

4. Setelah itu, penderita mulai mengalami gangguan memori yang ringan berupa
kesulitan mengingat nama orang-orang yang dikenal.
a. Apa defisit neurologis yang dialami pasien dari pernyataan diatas? Miranti,
eva
b. Apa saja etiologi gangguan memori? Ulfi, dita
c. Bagaimana patofisiologi gangguan memori pada kasus? Andyra, desti

5. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : GCS 15
Tanda Vital : TD 130/80 mmHg, Nadi 82x/menit, RR 20x/menit, Temp 37.2oC
Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : Tidak ada pembesaran KGB
Thoraks : simetris, retraksi tidak ada
- Jantung : batas jantung normal, iktus kordis tidak tampak, bunyi jantung normal,
bising jantung tidak ada
- Paru : stem fremitus normal, suara nafas vesikuler normal
Abdomen : Datar, lemas, nyeri tekan (-) dan defans muskuler (-), bising usus normal
Ekstremitas : edema -/-

Pemeriksaan neurologis :
Pada pemeriksan nervi kraniales
- Nervus kraniales tidak ada kelainan

Pada pemeriksaan fungsi motorik :


- Kekuatan otot ekstremitas atas 5/5, ekstremitas bawah 5/5
- Refleks fisiologi ekstremitas positif meningkat
- Refleks patologis negatif
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada pemeriksaan fisik
diatas? Citra, princess
b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada pemeriksaan
neurologis diatas? Supit, miranti
c. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada pemeriksaan
fungsi motorik diatas? Ulfi, andyra

6. Pada pemeriksaan radiologis


a. Bagaimana gambaran radiologis ventrikel otak yang normal? Citra, princess
b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada pemeriksaan
radiologis diatas? Desti, dita
c. Bagaimana fisiologi LCS? Eva, desi
Hipotesis : Tn. Budi, 49 tahun, mengalami defisit neurologis (gangguan miksi, gangguan
keseimbangan berjalan, dan gangguan memori) diduga karena Normal Pressure
Hidrocephalus akibat stroke pendarahan (SAH).
a. Diagnosis Banding (miranti, ulfi, desti, desi)
b. Alur penegakan Diagnosis
c. Pemeriksaan Penunjang (tambahin pemeriksaan fisik masing-masing defisit
neurologis yaaa)
d. Diagnosis kerja
e. Definisi
f. Etiologi
g. Epidemiologi ( dita, citra, eva)
h. Faktor Risiko
i. Patofisiologi
j. Patogenesis
k. Klasifikasi
l. Manifestasi Klinis ( andyra, princess, Supit)
m. Tatalaksana
n. Edukasi dan Pencegahan
o. Komplikasi
p. Prognosis
q. SKDI

Learning Issue
1. Anatomi Ventrikel Otak dan fisiologi LCS
2. NPH
a. Diagnosis Banding
b. Alur penegakan Diagnosis
c. Pemeriksaan Penunjang (pemeriksaan masing-masing defisit neurologis yaaaa)
d. Diagnosis kerja
e. Definisi
f. Etiologi
g. Epidemiologi
h. Faktor Risiko
i. Patofisiologi
j. Patogenesis
k. Klasifikasi
l. Manifestasi Klinis
m. Tatalaksana
n. Edukasi dan Pencegahan
o. Komplikasi
p. Prognosis
q. SKDI

08127859702

Anda mungkin juga menyukai