OLEH:
2041312098
Kelompok E
( ) ( )
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN Nama : Tn. S (L)
No. MR :.01 10 27 37
MEDIKAL BEDAH
Usia: 56 tahun
Ruang : Saraf
Tgl. MRS : 03 April 2021
Tgl. Pengkajian: 12 April 2021
Pukul : 11.00 WIB
A. PENGKAJIAN
DATA DASAR
Kesadaran: Kompos mentis (E4M6V5)
Tanda-tanda Vital:
Tekanan darah: 110/70 mmHg
Nadi 82 x/i
Suhu 36,8 C
Nafas 18 x/i
Nyeri: adanya nyeri pada kepala depan klien
Penanggung jawab: Ny. L (Istri)
Keluhan utama: Tn.S mengeluh nyeri kepala bagian belakang dan depan, dan lemah pada
ekstremitas kiri atas dan bawah
Diagnosa medis: PIS (Perdarahan Intra Serebral) / stroke hemoragik
Riwayat Kesehatan
1) RKS
Tn.S masuk rumah sakit tanggal 3 April 2021 pukul 22.22 WIB setelah mengalami
penurunan kesadaran tiba-tiba dan ditemukan jatuh di tempat tidur. Pada saat
dilakukan pengkajian tanggal 12 April 2021 pukul 11.00 WIB, Tn. S mengatakan
nyeri pada kepala depan dan belakang, sering pusing, lemah pada ekstremitas kiri
atas dan bawah. Tn.S tampak meringis, gelisah, lemas, letih, bibir mencong dan
bicara pelo. PQRST Nyeri:
P: nyeri akibat perdarahan di otak
Q: nyeri dirasa seperti berdenyut-denyut
R: nyeri di area kepala depan dan belakang
S: skala nyeri 7
T: nyeri dirasakan terus-menerus
2) RKD
Tn. S mengatakan ia tidak pernah dirawat sebelumnya, ia menderita hipertensi
stage 2, tidak ada riwayat DM, riwayat merokok ada yaitu menghabiskan 3 batang
rokok sehari, dan tidak ada riwayat penyakit lainnya.
3) RKK
Tn. S mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama,
tidak ada riwayat hiprtensi, DM, penyakit jantung dan penyakit lainnya.
Tn. S mengatakan ia jatuh dari tempat tidur dan tidak sadar. Ia sempat mual muntah
dan hasil swab positif sehingga harus diisolasi 9 hari dan baru dipindahkan di ruang
saraf tanggal 11 April 2021 malam. Tn.S tidak ada riwayat alergi, ada konsumsi
obat-obatan (amlodipin), tidak ada konsumsi alkohol dan ada riwayat merokok yaitu
menghabiskan 3 batang rokok sehari dan rutin minum kopi sekali sehari.
b. Pola Nutrisi/Metabolisme
Tn.S mendapatkan diit makanan cair (1700 kkal), tidak ada mengalami perubahan BB
6 bulan terakhir, asupan nutrisi dengan NGT dan tidak ada alergi makanan. Gambaran
makan sebelum masuk rumah sakit yaitu 2 kali sehari dengan porsi sedang dan selalu
habis. Setelah di rawat gambaran makan Tn. S yaitu susu atau jus 3 kali sehari dan
habis. Rencana buka NGT dan belajar menelan untuk makanan lunak.
c. Pola Eliminasi:
Kemampuan Perawatan Diri (0 = Mandiri, 1 = Dengan Alat Bantu, 2 = Bantuan dari orang
lain , 3 = Bantuan peralatan dan orang lain, 4 = tergantung/tdk mampu)
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan/Minum
Mandi
Berpakaian/berdandan
Toileting
Berpindah
Berjalan
Menaiki Tangga
Berbelanja
Memasak
Pemeliharaan rumah
Kekuatan Otot :
4444 1111
4444 1111
Status mental Tn. S terorientasi dan sadar, bicara pelo, kemampuan berbicara baik
namun kurang jelas, kemampuan berbahasa baik, kemampuan berkomunikasi dan
memahami baik, fungsi pendengaran normal dan pernglihatan membayang, Tn. S
mengalami hemiparise sinistra dan nyeri di kepalanya terus menerus terasa berdenyut
dengan skala 7.
g. Pola Peran Hubungan
Tn.S sebagai seorang suami, ayah dan petani tidak dapat menafkahi anaknya
semenjak dirawat di rumah sakit, sistem pendukung yaitu keluarga dan tidak ada
masalah keluarga terhadap perawatan di rumah sakit.
h. Pola Seksualitas/Reproduksi:
Tn.S seorang suami, tidak ada masalah reproduksi dan masalah seksual.
Tn.S tidak ada kehilangan/ perubahan besar dimasa lalu, tidak ada penggunaan obat
untuk stres, keadaan emosi sehari-hari tenang, saat ada masalah ia biasanya hanya
diam.
j. Pola Keyakinan-Nilai
Tn.S beragama islam, beribadah di rumah sakit terganggu, tidak ada pantangan
agama dan tidak ada permintaan kunjungan kerohanian.
Gambaran diri: tidak ada perubahan ukuran fisik, adanya keluhan kondisi tubuh yaitu
kaki dan tangan kiri lemah tidak dapat digerakkan dann kepala terasa nyeri.
Peran: semenjak di rawat di rumah sakit, Tn.S tidak dapat bekerja sebagai petani.
Identitas diri: Tn.S merasa mampu dan menerima kondisinya saat ini.
Harga diri: Tn. S dengan kontak mata yang baik, tidak ada menyalahkan diri sendiri.
a. Saraf 1 (olfaktorius)
Tn. S dapat mencium bau-bauan seperti balsem dan tidak ada masalah pada fungsi
penghidunya.
b. Saraf II (optikus)
Pemeriksaan saraf optikus Tn.S yaitu ketajaman penglihatan terganggu, Tn.S
mengatakan pandangannya tampak membayang. Lapang pandang Tn.S luas.
c. Saraf III (okulomotor), IV (troklearis), VI (abdusen)
Reaksi pupil Tn.S terhadap cahaya ada, bentuk pupil bulat dan ukuran pupil 3mm,
isokor, gerakan bola mata volunter.
d. Saraf V (trigeminus)
Optalmikus: sensasi kulit wajah dahi ada
Maksilaris: sensasi kulit wajah ada
Mandibularis: gerakan rahang baik
e. Saraf VII (facialis)
Wajah Tn.S asimetris dan bibir mencong tidak simetris.
f. Saraf VIII (saraf akustikus)
Tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi.
g. Saraf IX dan X (glosofaringeus dan vagus)
Tn.S sudah mencoba untuk menelan dan masih kesulitan membuka mulut lebih lebar.
h. Saraf XI (asesorius)
Adanya kelemahan pada sisi kiri Tn.S. dapat memberikan tahanan pada pipi kiri dan
kanan.
i. Saraf XII (hipoglosus)
Lidah tidak mencong dan tidak tremor.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda vital
Tekanan darah 150/70 mmHg, Nadi 86 x/i, suhu 36,8 C, Pernapasan 20 x/i
b. Kepala
Kepala simetris, kebersihan baik, rambut hitam dan tidak rontok.
c. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
d. Telinga
Fungsi pendengaran baik, kebersihan baik.
e. Hidung
Fungsi penghidu baik, kebersihan baik.
f. Mulut
Tidak pucat, tidak ada sariawan, dan kebersihan cukup, gigi banyak yang ompong.
g. Leher
Tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening,kelenjar tiroid, dan distensi vena
jugularis.
h. Thoraks
I: tarikan dinding dada simetris, tidak ada oto bantu pernapasan
P: fremitus kiri dan kanan sama
P: sonor
A: tidak ada suara nafas tambahan
i. Jantung
I: Iktus kordis tidak terlihat
P: iktus kordias teraba di RIC V
P: tidak ada pembesaran jantung
A: bunyi lup dup, tidak ada murmur
j. Abdomen
I: tidak ada lesi dan luka, tidak ada tampak penonjolan organ lain
A: bising usus positif normal (8 x /i)
P: tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya benjolan organ lain
P: timpani di keempat kuadran
k. Muskuloskeletal
Kekuatan otot tangan kiri 1111, Kekuatan otot tangan kanan 4444, Kekuatan otot kaki
kiri 1111 dan Kekuatan otot kaki kanan 4444.
l. Ekstremitas
Tidak ada edema, turgor kulit baik, akral hangat dan crt < 2 detik.
m. Rangsangan meningeal
Kaku kuduk: positif (adanya tahanan pada leher), kernig negatif (sendi lutut dapat
mencapai sudut 135 derajat dan tidak nyeri), laseque negatif (tidak ada tahanan dan
nyeri pada lekuk iskhiadikus), brudzinski I negatif (tidak terjadi fleksi involunter
kedua tungkai), dan brudzinski II negatif (tidak terjadi fleksi involunter pada tungkai
lain).
n. Refleks fisiologis
Refleks bisep positif (adanya fleksi lengan pada sendi siku), refleks trisep positif
(adanya ekstensi lengan bawah pada sendi siku).
o. Refleks patologis
Refleks Babinski negatif (fleksi jari-jari dan penarikan tungkai), refleks chaddok
negatif (fleksi jari-jari dan penarikan tungkai), refleks oppenheim negatif (tidak ada
reaksi), refleks gordon negatif (tidak ada reaksi).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnostik:
Hasil CT Scan
Adanya perdarahan di intra serebral
Laboratorium: (tgl 6,7 april 2021)
Hemoglobin 14 g/dl 13 – 16
Leukosit 17.200 5.000 – 10.000
Trombosit 271.000 150.000 – 400.000
Hematokrit 40 – 48
40%
Basofil 0–1
0%
Eusinofil 1–3
0%
Neutrofil segmen 50 – 70
88%
Limfosit 20 – 40
6%
Monosit 2–8
6%
Total protein 6,6 – 8,7
6,5 g/dl
Albumin 3,8 – 5
3,5 g/dl
Globulin 1,3 – 2,7
3,0 g/dl
SGOT < 38
91 U/ L
SGPT < 41
281 U/L
Ureum darah 10 – 50
Kreatinin darah 36 mg/dl 0,8 – 1,3
Gula darah sewaktu 0,7 mg/dl 50 – 200
180 mg/dl
Terapi:
Terapi umum:
Terapi khuusus:
a. Amlodipin 1 x 10 mg (po)
b. Candesartan 1 x 16 mg (po)
c. Ranitidin 2 x 50 mg (iv)
d. Nevoflocaxin 1 x 750 mg (iv)
ANALISA DATA
Objektif:
S: skala nyeri 7
Tn. S tampak meringis kesakitan dan
gelisah
Tn. S tampak lemas dan letih
Tn. S tampak sulit tidur
Nafas: 20 x/i
Nadi: 86 x/i
Tekanan darah: 150/70 mmHg
Objektif:
Tn.S tampak lemas dan letih
Gerakan Tn.S tampak terbatas
Kekuatan otot Tn.Y di ekstremitas atas
kanan 4444, atas kiri 1111, bawah
kanan 4444, dan bawah kiri 1111
Objektif:
GCS kompos mentis (E4M6V5)
Tn. S tampak meringis.
Tn. S tampak lemas dan letih.
Tekanan darah: 150/70 mmHg
Suhu 36,8 C
Nadi 86 x/i
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Penurunan kekuatan otot/ gangguan
muskuloskeletal
3. Resiko perfusi serebral tidak efektif
C. RENCANA KEPERAWATAN
a. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis.tarik napas dalam,
kompres hanagat/dingin).
b. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri .
c. Fasilitasi istirahat dan tidur.
d. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategy
meredakan nyeri.
Edukasi:
Kolaborasi:
a. Kolaborasi pemberian
analgetik
2. Gangguan Mobilitas fisik Dukungan mobilisasi
mobilitas fisik Setelah dilakukan asuhan Tindakan
keperawatan selama 3 x 24 Observasi:
jam diharapkan mobilitas
a. Identifikasi adanya nyeri
fisik meningkat dengan
b. Identifikasi toleransi fisik
kriteria hasil:
melakukan pergerakan
a. Pergerakan c. Monitor frekuensi jantung
ekstremitas dan tekanan darah sebelum
meningkat (5) mobilisasi
b. Kekuatan otot
meningkat (5) Terapeutik:
c. Rentang gerak
a. Fasilitasi melakukan
meningkat (5)
pergerakan
d. Gerak terbatas
b. Fasilitasi aktivitas
menurun (5)
mobilisasi dengan alat bantu
c. Libatkan keluarga
Edukasi:
a. Minimalkan stimulus
dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
b. Berikan posisi semi fowler
c. Cegah terjadinya kejang
d. Pertahankan suhu tubuh
normal
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
P:
Intervensi dilanjutkan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
P:
Intervensi dilanjutkan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan