R 1
BAGIAN REHABILITASI MEDIK
1. KELUHAN UTAMA
Nyeri leher belakang bagian kiri yang menjalar ke pundak kiri dan dirasakan semakin
memberat.
A. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : G C S : E4 M6 V5
C. Kepala
Bentuk : Normal, simetris
Ukuran : Normocephali
Posisi : Simetris
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), RC (+/+), pupil isokorskelari
- Hidung : Bentuk simetris, deviasi septum (-), sekret (-/-)
- Telinga : Sekret (-/-), membran timpani intak, respons suara (+)
- Mulut : Posisi simetris, defek/kelainan (-), pucat (-), sianosis (-) dalam batas norma
- Wajah : simetris / asimetris gerakan abnormal : tidak ada
FK UNSRI PALEMBANG RM.R 4
BAGIAN REHABILITASI MEDIK
D. Leher
Inspeksi : Statis dan dinamis simetris, torticollis (-), pembesaran massa/kgb (-)
Palpasi : JVP (5-2)cmH2O, trakea di tengah, pembesaran massa/kgb(-), kaku kuduk (-)
Spasme otot paracervical (+)
Nyeri tekan pada M. Trapezius kiri (+)
Taut band test Upper trapezius kiri (+)
Luas Gerak Sendi :
Ante / retrofleksi ( n 65 / 50 ) : 65 / 50
Laterofleksi ( D/S ) ( n 40 / 40 ) : 40 / 30
Rotasi ( D/S ) ( n 45 / 45 ) : 45 / 30
Test provokasi
Lhermitte test / Spurling : (-) Test Valsalva : (-)
Distraksi test : (-) Test Nafziger : (-)
E. Thorak
Bentuk : Normal, deformitas (-)
Paru- paru
Inspeksi : Statis simetris, dinamis kanan=kiri, retraksi (-), sela iga melebar (-)
Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri, nyeri tekan sela iga (-)
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler di kedua lapangan paru, bising tambahan (-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : Batas jantung dalam rentang normal
Auskultasi : BJ I-II normal reguler, murmur (-), gallop (-)
F. Abdomen
Inspeksi : Datar lemas, venektasi (-), scar (-)
Palpasi : Lemas, myeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani (+), shifting dullness (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
FK UNSRI PALEMBANG RM.R 5
BAGIAN REHABILITASI MEDIK
G. Trunkus
Inspeksi :
Simetris : Simetris
Deformitas : Tidak ada
- Lordosis/kifosis : Tidak ditemukan
- Scoliosis : Tidak ditemukan
- Gibbus : Tidak ditemukan
- Hairy spot : Tidak ditemukan
- Pelvic Tilt : Simetris
Palpasi :
- Spasme otot-otot para vertebrae : Tidak ditemukan
- Nyeri tekan ( lokasi ) : Tidak ditemukan
Luas gerak sendi lumbosakral
- Ante /retro fleksi (95/35) : 95/35
- Laterofleksi (D/S) (40/40) : 40/40
- Rotasi (D/S) (35/35) : 35/35
Test provokasi
- Valsava test : (-) Tes Laseque : (-)/(-) Test : Baragard dan Sicard : (-)/(-)
- Niffziger test : (-) Test SLR : (-)/(-) Test: O’Connell : (-)/(-)
- FNST : (-) Test Patrick : (-)/(-) Test Kontra Patrick : (-)/(-)
- Test Gaenslen : (-) Test Thomas : (-)/(-) Test Ober’s : (-)/(-)
- Nachalas knee flexion test : (-)/(-) Mc.Bride sitting test : (-)/(-)
- Yeoman’s hyprextension : (-)/(-) Mc.Bridge toe to mouth sitting test : (-)/(-)
- Test Schober : (-)
H. Anggota Gerak Atas
Inspeksi kanan kiri
- Deformitas : tidak ada tidak ada
- Edema : tidak ada tidak ada
- Tremor : tidak ada tidak ada
- Nodus heberden : tidak ada tidak ada
Palpasi : nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)
FK UNSRI PALEMBANG RM.R 6
BAGIAN REHABILITASI MEDIK
Neurologi
Motorik Dextra Sinistra
Gerakan Luas Luas
Kekuatan
Abduksi lengan 5 5
Fleksi siku 5 5
Ekstensi siku 5 5
Ekstensi Wrist 5 5
Fleksi jari- jari tangan 5 5
Abduksi jari tangan 5 5
Tonus Eutoni Eutoni
Tropi Eutropi Eutropi
Refleks Fisiologis
Refleks tendon biseps Normal Normal
Refleks tendon triseps Normal Normal
Refleks Patologis
Hoffman Tidak ada Tidak ada
Tromner Tidak ada Tidak ada
Sensorik
Protopatik : Normal
Proprioseptik : Normal
Vegetatif : Tidak ada kelainan
Penilaian fungsi tangan kanan kiri
Anatomical Baik Baik
Grips Baik Baik
Spread Baik Baik
Palmar abduct Baik Baik
Pinch Baik Baik
Lumbrical Baik Baik
FK UNSRI PALEMBANG RM.R 7
BAGIAN REHABILITASI MEDIK
Neurologi
B. Laboratorium :
Tidak ada catatan
V. RESUME
Os datang dengan keluhan nyeri pada leher belakang bagian kiri yang menjalar ke pundak kiri.
Nyeri terkadang juga dirasakan menjalar sampai ke daerah belakang telinga kiri. Keluhan sudah dirasakan
sejak ± 1 tahun yang lalu namun dirasakan semakin lama bertambah berat. Nyeri dirasakan seperti
perasaan pegal dan kencang serta leher terasa tegang. Keluhan dirasakan terus-menerus sehingga dirasa
menganggu dalam beraktivitas seperti bekerja dan mengurus kegiatan rumah. Nyeri dirasakan memberat
dengan aktivitas. Nyeri juga dirasakan memberat di malam hari disertai kaku sehingga os mengeluh
tidurnya terganggu. Os memiliki kebiasaan tidur menggunakan 2 bantal dan setiap bangun tidur os selalu
mengeluh nyeri di lehernya. Selain itu, nyeri juga dirasakan memberat setiap menggerakkan leher dengan
gerakan menunduk atau menoleh ke kiri. Nyeri berkurang dengan istirahat dan mengonsumsi obat
penghilang nyeri namun kemudian muncul kembali. Di rumah, os sering memijat-mijat leher dan
pundaknya setelah bangun tidur dan setelah beraktivitas dan keluhan dirasakan sedikit berkurang namun
kemudian muncul lagi.
Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum baik, dan kesadaran compos mentis dengan
GCS15. Tanda vital dalam batas normal dengan nilai tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 82 x/menit,
pernapasan 18 x/menit, suhu dan 37,4oC. Skala nyeri NRS=6. Pemeriksaan fisik kepala, thorak, abdomen,
trunkus, anggota gerak atas, dan anggota gerak bawah dalam batas normal. Namun, pada pemeriksaan
leher didapatkan spasme dan nyeri tekan pada daerah otot upper trapezius kiri. Taut band test pada upper
trapezius positif. Luas gerak sendi leher menurun. Test provokasi seperti Lhermitte, distraction test, dan
valsava negatif.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik maka ditegakkan diagnosis kerja berupa Upper
Trapezius Myofascial Trigger Point Syndrome.
FK UNSRI PALEMBANG RM.R 12
BAGIAN REHABILITASI MEDIK
VI. EVALUASI
DIAGNOSIS KLINIS
Upper Trapezius Myofascial Trigger Points Syndrome
- :
FK UNSRI PALEMBANG RM.R 13
BAGIAN REHABILITASI MEDIK
X . FOLLOW UP
Tanggal
Mmmm :
Keluhan :
Pemeriksaan Umum :
Keadaan khusus :
FIM Index :
Katz index :