Anda di halaman 1dari 12

1.

Status Epilepticus
a. Anamnesis:
Keluhan: Kejang,sejak kapan? ini kejang pertama kali/sblmnya sudah pernah? Durasi
nya brp lama? Bagaimana kejangnya? Kejang nya sisi kanan aja/kiri aja atau seluruh
tubuh? Kejangnya sudah brp kali? Pas kejang diajak ngomong bisa jawab ga? Sesudah
kejang dia gimana sadar/mengantuk? Sebelumnya pasien ada minum obat kejang ga?
Akhir2 ini dia rutin minum obat ga? Ada jatuh ga? Apakah ada factor pencetus yg
memicu kejang? Apakah keluarga ada yg mengalami keluhan yg sama? Apakah ada
mengonsumsi alcohol,merokok? Apakah rajin berolahraga?

b. Pemeriksaan Fisik: kejang,penurunan kesadaran,sianosis,takikardia,peningkatan


tekanan darah,Hiperpireksia

Baiklah saya akan melakukan pemeriksaan fisik berupa:


TTV bagaiman hasilnya dokter?
Neurologi:
1. Pemeriksaan GCS : (Bagaimana mata,verbal,dan motoriknya?)
2. Pemeriksaan Sensorik dan Motorik (misalnya pemeriksaan tonus
otot,kekuatan otot)
3. Pemeriksaan Tanda2 meningeal (misalnya pemeriksaan kaku kuduk)
4. Refleks fisiologi (misalnya pemeriksaan reflex
biceps,triceps,patella,Achilles)
5. Refleks patologi (Babinski,Hoffman tromner)
6. Pemeriksaan nervus cranial

c. DD: Status epilepticus,pseudoseizure,trauma kepala,asidosis metabolic

d. Px Penunjang: CT scan kepala,EEG,EKG,GDS.

e. Tatalaksana:
A: memperbaiki jalan nafas,pastikan jalan nafas lancar
B:pemberian oksigen,intubasi endotrakea
C: periksa tanda2 syok dan beri IV line NaCl 0,9%
D: Beri obat secara bolus IV 1 ampul (2ml) diazepam (2ml sdh memenuhi 10mg),jika
kejang masih berlanjut berikan fosfenitoin IV 20 mg/kgbb serta monitoring jantung.
F. Edukasi:
 Keluarga: Pasien ini harus dirujuk ke dokter spesialis saraf untuk mendapat
penanganan lebih lanjut,mengatasi serangan dan mencegah komplikasi
 Pasien: Jangan berkendara sendiri,minum obat yang teratur,menghindari aktivitas
berbahaya

2. Stroke
a. Anamnesis:

Ggn mendadak dan > 24 jam


Keluhan:kelemahan/kelumpuhan salah satu sisi wajah,lengan dan tungkai
(hemiparesis,hemiplegi),ggn sensorik pada salah satu sisi wajah,lengan dan tungkai
(hemihipestesi,hemianesthesi),ggn bicara (disartria),ggn berbahasa (afasia),ggn
neurologi lainnya sempoyongan (ataksia),rasa berputar (vertigo),kesulitan menelan
(disfagia),melihat ganda (diplopia),penyempitan lapang penglihatan
(hemianopsia,kwadranopsia). INTINYA FAST(FACIAL MOVEMENT,ARM
MOVEMENT,SPEECH,TIME:ACUTE ONSET)
 STROKE HEMORAGIK:
DISERTAI SAKIT KEPALA HEBAT,MUNTAH,PENURUNAN
KESADARAN,TD TINGGI
 STROKE ISKEMIK :
TIDAK DISERTAI DENGAN SAKIT KEPALA HEBAT
,MUNTAH,PENURUNAN KESADARAN DAN TD TIDAK TINGGI.
RPD: Apakah pernah mengalami keluhan yg sama? Apakah ada riwayat penyakit
(DM,Hipertensi) ?

RPK: Apakah ada keluarga yg mengalami keluhan yg sama? Bisa jadi ada

SOSEK: Apakah ada mengonsumsi alcohol,merokok? Apakah rajin berolahraga?


b. Pemeriksaan fisik:

Baiklah saya akan melakukan pemeriksaan fisik berupa:


TTV bagaimana hasilnya dokter?
Neurologi:
1. Pemeriksaan GCS : ( Bagaimana mata,verbal,dan motoriknya?)
2. Pemeriksaan Sensorik dan Motorik (misalnya pemeriksaan tonus
otot,kekuatan otot)
3. Pemeriksaan Tanda2 meningeal (misalnya pemeriksaan kaku kuduk)
4. Refleks fisiologi (misalnya pemeriksaan reflex
biceps,triceps,patella,Achilles)
5. Refleks patologi (Babinski,Hoffman tromner)
6. Pemeriksaan nervus cranial

c. DD:Stroke iskemik dan stroke hemoragik

d. Pemeriksaan Penunjang: CT Scan kepala,EKG,EEG.

e. Tatalaksana:
A: stabilisasi jalan nafas dan pernafasan
B:pemberian oksigen dan posisikan badan dan kepala lebih tinggi
C: periksa tanda2 syok dan beri IV line NaCl 0,9%

f. Edukasi:
Pasien ini harus dirujuk ke dokter spesialis saraf untuk mendapat penanganan
lebih lanjut.

3. Trauma Kepala
 Perdarahan Epidural :
a. Anamnesis:
Penurunan kesadaran setelah trauma,Lucid interval(fase sadar diantara 2 periode
tdk sadar),hemiparese kontralateral lesi,dilatasi pupil ipsilateral.
Gejala lain:sakit kepala,muntah,kejang,hemi-hiperefleks.

Kalau penurunan kesadaran,apakah pada saat kecelakaan korban sadar,lalu tidak


sadar atau korban langsung tidak sadar? Korban nya tadi bisa diajak ngomong ga?
Apakah ada keluar darah dari hidung/telinga?
b. Pemeriksaan fisik:
Baiklah saya akan melakukan pemeriksaan fisik berupa:
TTV bagaiman hasilnya dokter?
Neurologi:
1. Pemeriksaan GCS : <9 ,pupil anisokor (Bagaimana mata,verbal,dan
motoriknya?)
2. Pemeriksaan Sensorik dan Motorik (misalnya pemeriksaan tonus
otot,kekuatan otot)
3. Pemeriksaan Tanda2 meningeal (misalnya pemeriksaan kaku kuduk)
4. Refleks fisiologi (misalnya pemeriksaan reflex
biceps,triceps,patella,Achilles)
5. Refleks patologi (Babinski,Hoffman tromner)
6. Pemeriksaan nervus cranial

c. Pemeriksaan penunjang: ct scan kepala tanpa kontras


Bentuk lentikuler/biconvex yang hiperdens

d. Diagnosis kerja: Kalau misalkan ct scan tidak ada suspect trauma kepala ……/
evaluasi kepala.
Hemipareses sinistra et causa epidural hematoma frontoparietal dextra

e. DD:Perdarahan epidural,subdural,subarchnoid,intracerebral.

f. Tatalaksana: ABCDE
Medikamentosa: Manitol 20% (20 gram manitol/100ml pelarut) utk menurunkan
TIK. Manitol diberikan bolus 0,25-1gr/kgbb dalam 10-20 menit tiap 4-8jam.
Anticonvulsant untuk mengatasi kejang: Fenitoin ,diazepam/lorazepam.

g. Edukasi: Pasien ini harus dirujuk ke dokter spesialis saraf untuk mendapat
penanganan lebih lanjut.

 Perdarahan Subdural:
CT Scan Kepala tanpa kontras
Akut:Gambaran hiperdens berberbentuk bulan sabit
Subakut:isodens
Kronik:hipodens

 Perdarahan Subarachnoid:
Riwayat trauma,nyeri kepala hebat,penurunan kesadaran,mual dan muntah,kaku
kuduk+,pandangan kabur.
Px penunjang:
CT Scan kepala: adanya gambaran hiperdens diruang subarachnoid
 Perdarahan Intracerebral
Px penunjang: CT Scan kepala

 Fraktur Basis Cranii


Ekimosis periorbital(raccoon eyes),ekimosis retroaurikuler (battle signs),kebocoran LCS
dari telinga(otorhea),hidung (rhinorea),ggn N VII dan VIII (paralisis otot wajah dan ggn
pendengaran),yg terjadi segera/bbrp hari setelah trauma.

4. TIA
a. Anamnesis:
Ggn tsb terjadi mendadak dan < dari 24 jam tapi biasanya 1-2 jam.
Keluhan: Kelemahan/kelumpuhan salah satu sisi wajah,lengan dan tungkai
(hemiparesis,hemiplegi),ggn sensorik pada salah satu sisi wajah,lengan dan tungkai
(hemihipestesi,hemianesthesi),gangguan bicara(disartria),ggn berbahasa (afasia), ggn
neurologi lainnya jalan sempoyongan(ataksia),rasa berputar (vertigo),kesulitan
menelan (disfagia),melihat ganda(diplopia),penyempitan lapang penglihatan
(hemianopsia,kwadran anopsia) .
b. Pemeriksaan fisik:
Baiklah saya akan melakukan pemeriksaan fisik berupa:
TTV bagaiman hasilnya dokter?
Neurologi:
1. Pemeriksaan GCS : (Bagaimana mata,verbal,dan motoriknya?)
2. Pemeriksaan Sensorik dan Motorik (misalnya pemeriksaan tonus otot,kekuatan
otot)
3. Pemeriksaan Tanda2 meningeal (misalnya pemeriksaan kaku kuduk)
4. Refleks fisiologi (misalnya pemeriksaan reflex biceps,triceps,patella,Achilles)
5. Refleks patologi (Babinski,Hoffman tromner)
6. Pemeriksaan nervus cranial

c. Pemeriksaan penunjang: CT Scan kepala,EKG,EEG.

d. DD: Stroke iskemik,stroke hemoragik.

e. Tatalaksana:
A: memperbaiki jalan nafas
B:pemberian oksigen,resusitasi bila perlu
C: periksa tanda2 syok dan beri IV line NaCl 0,9%

f. Edukasi:
Pasien ini harus dirujuk ke dokter spesialis saraf untuk mendapat penanganan lebih lanjut
Ketoasidosis diabetikum

a. Anamnesis: keluhan utama nya apa? Penurunan kesadaran, sudah berapa lama? sebelum
penurunan kesadaran ada keluhan lain ga? Lemas? Mual? Muntah? Buang air kecil sehari
brp kali? Sering merasa lapar dan haus ga? Akhir-akhir ini ada turun berat badan ga? Ada
riwayat minum obat ga? Ada riwayat dm,Hipertensi,dyslipidemia?

b. Pemeriksaan fisik:
1. TTV (hipotensi,pernafasan kusmaul,demam,bau nafas aseton)
2. tanda dehidrasi mukosa mulut,penurunan turgor
3. Pemeriksaan jantung
4. Pemeriksaan abdomen
5. Pemeriksaan Ekstremitas

c. Pemeriksaan penunjang
1. Gula darah sewaktu:>200 mg/dl (300 mg/dl-600 mg/dl)
2. pH arteri:
ringan: 7,25-7,30
sedang:7,00- <7,24
berat:<7,00
3. Urinalisis: keton urine +
4. Osmolaritas serum: meningkat 300-320 mOsm/kg

d. Diagnosis: Ketoasidosis diabetikum


e. DD: KAD,SHH,Dehidrasi.

f. Tatalaksana:
Cairan IV:
1. Hipovolemia beratNaCl 0,9% (1L/jam)
2. Hipovolemia ringan NaCl 0,45% (250-500ml/jam)
3. Syok kardiogenik  NaCl 0,9% (250-500ml/jam)
Insulin:

Insulin

Rute IV (KAD dan


SHH)

0.1 U/kgBB 0.15U/kgBB/ja


bolus IV m/IV drip

0.1 U/kgBB/jam
IV drip insulin

Jika glukosa serum tidak


turun 10% dalam 1 jam
pertama, berikan 0.14 U/kg
bolua IV, lanjutkan dengan
Rx sebelumnya

KAD SHH

Jika serum glukosa Jika serum glukosa


mencapai 200 mencapai 300
mg/dL, kurangi mg/dL, kurangi
infus insulin infus insulin
menjadi 0.02-0.05 menjadi 0.02-0.05
U/kg/jam IV, atau U/kg/jam IV. Jaga
berikan rapid acting serum glukosa
insulin 0.1 U/kg SC diantara 200-300
tiap 2 jam. Jaga mg/dL sampai
serum glukosa
Periksa elektrolit, pH darah, kreatinin dan glukosa
tiap 2-4 jam sampai stabil. Setelah resolusi KAD atau
SHH dan pasien dapat makan, berikan multidosis SC
insulin regimen.

Untuk transfer dari IV ke SC, lanjutkan infus


insulin IV selama 1-2 jam setelah insulin SC
mencapai level insulin plasma yang adekuat.
g. Edukasi:
Stabilisasi pasien terlebih dahulu seperti resusitasi cairan NaCl 0,9% 1 jam pertama 2
kolf dll,pasang oksigen baru kita rujuk pasien ke dokter spesialis penyakit dalam.

SHH
Terjadi pada lanisa 60 tahun,blm tau punya dm,dm tapi nda konsumsi insulin,dan dm tipe 2 yg
udah dapat pengaturan diet dan atau udah konsumsi obat hipoglikemia oral
a. Anamnesis: keluhan utama nya apa? Penurunan kesadaran, sudah berapa lama? sebelum
penurunan kesadaran ada keluhan lain ga? Lemas? Mual? Muntah? Buang air kecil sehari
brp kali? Sering merasa lapar dan haus ga? Akhir-akhir ini ada turun berat badan ga? Ada
riwayat minum obat ga? Ada riwayat dm,Hipertensi,dyslipidemia?

b. Pemeriksaan fisik:
1. TTV
2. tanda dehidrasi
3. Pemeriksaan jantung
4. Pemeriksaan abdomen
5. Pemeriksaan Ekstremitas

c. Pemeriksaan penunjang
1. Gula darah sewaktu: sangat tinggi 600 mg/dl-1200 mg/dl tanpa tanda dan gejala
asidosis
2. pH arteri: >7,3
3. Osmolaritas plasma: sangat tinggi 330-380 mOsm/ml
4. Anion gap: normal/sedikit meningkat (<12)

h. DD:
d. Tatalaksana:

Hipoglikemia

Anda mungkin juga menyukai