STATUS NEUROLOGI
1. No RM Pasien : 077455
06/11/2017 pada pukul 22.00 wib dengan keluhan tidak sadarkan diri. Keluhan ini
bisa berbicara dan anggota badannya masih bisa digerakkan. Setelah os sadarkan diri
anggota badan tangan sebelah kanan dan kaki kanan tiba-tiba tidak bisa digerakkan, di
T:39 ̊C
8. Status Neurologis
8.1 R. Meningeal : Kaku kuduk (-), Lasegue (-), kejang (-), Bruzinky I (-), II (-),
III (-)
8.2 Cranial Nervus
Reflek cahaya Diperiksa mata kanan dan kiri sendiri-sendiri. Satu mata ditutup
dan penderita disuruh melihat jauh supaya tidak ada akomodasi dan supaya otot
sphincter relaksasi. Kemudian diberi cahaya dari samping mata. Pemeriksa tidak
boleh berada ditempat yang cahayanya langsung mengenai mata. Dalam keadaan
normal maka pupil akan kontriksi. Kalau tidak maka ada kerusakan pada arcus reflex
Kekuatan Otot
0 3
0 3
Ingatan : Baik
9. Follow Up
No Tanggal Keluhan
1 07/11/2017 S : keluarga Os mengatakan Kesadaran menurun dan demam
O : Os tampak lemah TD: 160/90 mmHg, T: 36 ̊C, HR: 80
kali/menit, RR: 18 kali/menit.
A : Penurunan Kesadaran
P : R/ - RL 500 ml / 20 tt/i
- Inj cefotaxim 1 mg (2/1)
- Inj Citicolin 250 mg (3/1)
- Inj novalgin 1 ampul (extrak)
- Inj calmeco 1 mg (1/1)
- Inj piracetam 1 mg (3/1)
- Inj Ranitidin (2/1)
Pantau keadaan umum monitor vital sign, berikan oksigen sesuai
kebutuhan, kolaborasi pemberian terapi dengan dokter.
1. Formula
2. Dosis
3. Farmakologi
4. Kontra indikasi
3. Renal failure
5. Dehidrasi berat
5. Indikasi
4. Intoksikasi obat
6. Komplikasi
a. Komplikasi serebral
Kerusakan sawar darah otak=> udema vasogenik +> merembes ke luar dari
ASGM
Penurunan kesadaran (-), Sakit Kepala (-), Reflek Babinski (+) stroke non
hemoragik
12. Diagnosa
Diagnosa Kerja: sroke ulang ke dua beda sisi et causa infark atero trombolitik
sistem karotis sinistra faktor resiko riwayat stroke, hipertensi dan faktor usia.
Diagnosa tambahan : -
13. Terapi
13.1 Farmakologi :
- R/ - RL 500 ml / 20 tt/i
- Amlodipin 5g 1x1
-Fisioterapi
2. Keluarga disarankan untuk membantu pasien dalam melatih anggota gerak tubuh
1. Definisi
Stroke adalah suatu keadaan defisit neurologi fokal maupun global penurunan
kesadaran yang terjadi secara mendadak / tiba-tiba dalam waktu 24 jam atau
2. Faktor Resiko
1. Usia 3. Herediter
2. Hipertensi 8. Obesitas
4. DM 10. Alkohol
6. Hiper kholesterol
1. Penyakit vaskuler
2. Migrain stroke
3. Trombosis vena
Pada pasien kasus ini terdapat faktor resiko riwayat stroke dan hipertensi.
3. Patogenesis
Gejala umum pada stroke : pusing, kejang, gangguan penglihatan, gangguan bicara
yang bersifat sementara, lumpuh/paresis pada bagian satu sisi tubuh, parastesis
(kesemutan).
Gejala H NH
Onset atau awitan Mendadak Mendadak
Saat onset Sedang aktif Istirahat
Peringatan - +
Nyeri kepala +++ +/-
Kejang + -
Muntah + -
Penurunan kesadaran +++ +/-
Gejala klinis pada kasus
Sesuai pada gejala klinis pada pasien ini bahwa dapat disimpulkan pasien ini
terkena stroke non hemoragik atau strok iskemik dengan gejala yang ditemukan
5. Diagnosis
CT-Scan/ MRI
Pada kasus pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan CT-Scan ataupun MRI
Laboratorium
Ureum 19 trigliserida 71
6. Prognosis
7. Terapi
a. Breathing
Jalan nafas harus terbuka lebar dan leluasa, O2 sesuai kebutuhan (1-2L)
b. Blood
c. Brain
d. Bladder
Hindari infeksi saluran kemih jika terjadi retensio urin lakukan dengan cara
memasang kateter
e. Bowel
mg/kgBB)
Non farmakologi
juga obat-obatan. Makin dini rehabilitasi dimulai, maka dampaknya akan semakin
baik.
mencegah komplikasi akibat tirah baring terlalu lama (seperti luka pada punggung
Gerakkan semua sendi pada lengan dan tungkai secara perlahan yaitu lurus dan
Gerakan yang diberikan secara perlahan agar pasien dapat ikut aktif melakukanya.
Posisikan duduk dan berikan pegangan pada tangan pasien Anjurkan untuk
Lakukan secara perlahan gerakan mengangkat lengan dan mintalah pasien untuk
ikut melakukannya dan berusaha agar siku tidak terdorong keluar. Dan tubuh tetap
tegak. Dengan kata lain pasien berusaha tidak melakukan gerakan kompensasi
dengan tetap menjaga kestabilan tubuh serta mengontrol lengan agar selama
pengulangan.
Berikan gerakan-gerakan pada jari-jari dan jangan memberikan regangan
(dorsal fleksi) pada pergelagan tangan, menekuk kedepan (fleksi) pada sendi
antara punggung tangan dan jari-jari (metacarpo phalangeal joint) dan meluruskan
sendi pada jari-jari. Dapat dilakukan secara terpisah ataupun bersama-sama dengan
Lakukan gerakan dan peregangan pada jari-jari kaki. Hal ini perlu dilakukan,
karena pada pasien stroke sering mengalami masalah pada penumpuan (Base of
Support). Gangguan penumpuan berupa kecenderungan tumpuan hanya pada sisi
tepi lateral) telapak kaki. Hal tersebut mengakibatkan gangguan informasi tentang
Gerakan ini akan membantu stabilitas dan mobilitas pergelangan tangan dan jari-
Farmakologi
- R/ - RL 500 ml / 20 tt/i
- Inj cefotaxim 1 mg (2/1)
Komplikasi neurologi
3. Aphasia 8. Epilepsi
4. Epilepsi 9. Hidrocefalus
2. Hipertensi
3. Kelainan jtg
7. Hiperglikemi reaktive
8. Akibat Immobilisasi
*Dekubitus *Tromboplebitis
Pada kasus pasien ini komplikasi neurologinya Aphasia dan komplikasi non
neurologinya Hipertensi.
9. Kesimpulan
Nama : Ny C
Umur : 78 Tahun
trombolitik sistem karotis sinistra raktor resiko riwayat stroke, hipertensi dan
faktor usia.