Anda di halaman 1dari 42

CASE REPORT : STROKE

INFARK
PRESEPTOR: DR. ANDRI ANUGRAH., DR., SP.BS (K)., M.KES

Ibnu Ananta Nugraha


4151181428
LXIV-E
TRIASE
• Trauma
• Nontrauma
• Maternity
• Red
• Yellow
• Green
• Airway: Clear/Unclear
• Breathing: Clear/Unclear
• Circulation: Clear/Unclear
Pasien datang
• Sendiri
• Diantar oleh: Keluarga (Suami)
Pengkajian assesment
• Autoanamnesa
• Allo anamnesa
• Pukul pemeriksaan : 19.45
• Petugas triase : Ibnu Ananta N
1

ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Y
No RM : 00479280
Usia : 55 Tahun, 8 Bulan, 21 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
KELUHAN UTAMA

Lemah badan sebelah kiri


ANAMNESIS
Pasien Ny. Y, usia 55 tahun diantar oleh keluarganya datang ke IGD RS Drajat
dengan keluhan lemah badan separuh tubuh sebelah kiri dirasa sejak 1 hari yang
lalu. Lemah badan dirasakan mendadak saat pasien sedang beristirahat tidur di
rumah. Keluhan disertai bicara pelo dan mulut mencong ke sebelah kanan.
Keluhan tidak disertai penurunan kesadaran, nyeri kepala hebat, mual dan
muntah yang menyembur. Tidak ada pandangan ganda, pusing berputar, telinga
berdenging, penglihatan gelap sesaat, dan baal sekitar mulut. Pasien tidak
mengalami kejang.
ANAMNESIS
Pasien sulit makan dan minum. Trauma dan demam disangkal. Keluhan ini baru
dirasakan pertama kali oleh pasien. Tidak ada riwayat stroke sebelumnya. Riwayat
Hipertensi (+) sejak 7 tahun yang lalu namun tidak rutin berobat. Keluarga pasien
mengaku bahwa pasien hanya meminum obat ketika sedang ada keluhan saja, tidak
setiap hari. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung, dan kencing manis.
Keluarga tidak ada yang memiliki riwayat stroke dan darah tinggi. Pasien tidak
memiliki riwayat alergi.
Keluarga pasien mengaku bahwa pasien suka makan-makanan berlemak seperti
gorengan dan jeroan (hampir setiap hari). Pasien tidak suka merokok dan
mengonsumsi alkohol dan keluarga pasien mengaku bahwa pasien jarang
berolahraga. Terdapat riwayat Hipertensi pada kedua orang tua pasien.
2
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN
•FISIK
Kesadaran : Compos Mentis (GCS 15 E4V6M5), tampak sakit berat
• Tanda Vital
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Nadi : 82 x/m
Respirasi : 21 x/m
Suhu : 36,7 C
SpO2 : 97%
PEMERIKSAAN
FISIK
Mata : Conjungtiva anemis
Sklera ikterik : -/-
: -/-

Reflex cahaya +/+ pupil bulat isokor diameter 3 mm


Leher : KGB tidak teraba, deviasi trakea (-)
Thorax : Bentuk dan gerak simetris
Jantung : Bunyi S1 S2 murni reg, murmur (-)
Paru : VBS ka = ki, Rh +/-, Wh-/-
Abdomen: Datar, lembut, BU (+) N, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (+/+)
PEMERIKSAAN
NEUROLOGIK
1. Penampilan
Kepala : Normocephal
 
2. Rangsangan Meningan/Iritasi Radiks
- Kaku Kuduk :-
- Test Brudzinky I :-
- Test Brudzinky II : -
- Test Brudzinky III : -
- Laseque :-
- Kernig :-
PEMERIKSAAN
3. Saraf Otak
NEUROLOGIK
N. I : Penciuman : tidak dinilai
N. II : Ketajaman Penglihatan : tidak dinilai
Fundus Oculi : tidak dinilai
N. III,IV,VI : Ptosis : tidak
Pupil : bulat, isokor
Refleks Cahaya (D/I) : D +/+ I +/+
Refleks Konvergensi : sulit dinilai
Posisi Mata : pupil ditengah simetris
Gerakan bola mata : tidak dinilai
Nystagmus : -/-
N. V : Sensorik : refleks kornea +/+
Motorik : dapat membuka rahang dan mengatupkan gigi melakukan perintah
N. VII : Gerakan Wajah : sulit dinilai
Angkat alis mata : simetris
Memejamkan mata : dapat keduanya
Menyeringai : bibir mencong ke arah kanan
Rasa kecap 2/3 bagian muka lidah : tidak dilakukan pemeriksaan
N. VIII : Pendengaran : tidak dilakukan pemeriksaan
Keseimbangan : tidak dilakukan pemeriksaan
N. IX,X : Suara : bicara rero
Menelan : sulit dinilai
Gerakan palatum & uvula : tidak dilakukan pemeriksaan
Refleks muntah : tidak dilakukan pemeriksaan
Rasa kecap 1/3 bag. Belakang lidah : tidak dilakukan pemeriksaan
N. XI : Angkat Bahu : sulit dinilai karena pasien berbaring
Menengok ke kanan-kiri : pasien mengeluh nyeri leher
N. XII: Gerakan Lidah : deviasi ke kiri
Atrofi :-
Fasikulasi/tremor : -
4. Motorik
Anggota badan atas dan bawah

Kekuatan Atrofi Fasikulasi

Anggota badan atas 5/2 -/- -/-

Anggota badan bawah 5/2 -/- -/-

5. Sensorik
Hemihipestsi Sinistra
5) Refleks Fisiologis 7) Fungsi Otonom
Anggota Badan Atas BAB : TAK
Biceps : ++ BAK : TAK
Triceps : ++

Anggota Badan Bawah 


8) Fungsi luhur
Patella : ++
▪ Afasia
Achilles : ++
Dapat berbicara dan
paham pembicaraan namun
6) Refleks Patologi  rero
▪ Babinski : -/+
▪ Chaddock : -/ - ▪ Ingatan
▪ Openhaim : - / - o Jangka pendek : Sulit dinilai
▪ Schaeffer : - / - o Jangka panjang: Sulit dinilai
▪ Gordon : - / -
▪ Kemampuan berhitung: Sulit dinilai
SIRIRAJ SCORE

0 + 0+ 0 + 9 – 3 – 12 = -6 Stroke Infark
GAJAH
MADA
STROKE
ALGORIT
HM
3
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Rujukan Keterangan

Hematologi
• Hemoglobin 14.5 g/dL 13 – 17 Normal
• Leukosit 7.710/uL 4.400 – 11.300 Normal
• Hematokrit 41,5% 40 – 52 Normal
• Trombosit 325.000 150.000 – 450.000 Normal
Hitung Jenis Leukosit
• Neutofil segmen 48,9% 50-70% Menurun
• Limfosit 43,2% 25-40% Meningkat
• Monosit 7% 2-8% Normal
• Eosinofil 3% 2—4% Normal
• Basofil 0% 0-1% Normal

DARA
Lemak
• Kolesterol Total 249 mg/dL 150-200 Meningkat
• Trigliserida 334 mg/dL 60-200 Meningkat
• LDL 175 <115 Meningkat

H
• HDL 30 >55 Menurun
Fungsi Ginjal
• Ureum 36 mg/dL 6 – 46 Normal
• Kreatinin 1 mg/dL 0,6 – 1,6 Normal

RUTIN
Elektrolit
• Natrium (Na) 131 mmol/L 135 – 148 Menurun
• Kalium (K) 4,50 mmol/L 3,3 – 5,9 Normal
• Klorida (Cl) 105 mmol/L 96 – 126 Normal
Karbohidrat
• GDP 107 mg/dL Normal: <140 Normal
PreDM: 140 – 199
DM: >200
USULAN PP
CT Scan Kepala
DIAGNOSIS
BANDING
1. Stroke Infark e.c Aterotrombotik Sistem Karotis Kanan +
Dislipidemia + Hipertensi tak terkontrol
2. Stroke Hemoragik Sistem Karotis Kanan + Dislipidemia
+ Hipertensi tak terkontrol

Diagnosis Kerja:
Stroke Infark e.c Aterotrombotik Sistem Karotis Kanan +
Dislipidemia + Hipertensi tak terkontrol
TATALAKSANA IGD
PRIMARY SURVEY MANAGEMENT
• Airway  clear
• Breathing  clear
• Circulation  IVFD RL 20 tpm
• Disability  cegah cedera kepala sekunder, observasi GCS
• Exposure  mencegah hipotermia

MONITORING : Keadaan umum & TTV


KONSERVATIF -> Konsul kepada dr. Aprilia Grace, Sp.N
1. IVFD RL 20 TPM
2. Citicolin 1x1 gr IV
3. Neurosanbe 1x1 amp IV
4. Amlodipin 1x10 mg PO
5. Candesartan 1x16 mg PO
6. Atorvastatin 1x40 mg malam PO
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Stroke adalah timbulnya defisit neurologis fokal/global yang terjadi
secara mendadak akibat gangguan peredaran darah di otak berlangsung
selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi stroke di
Stroke menjadi Stroke penyebab 7,9% dari seluruh
Indonesia meningkat
penyebab kematian kematian tertinggi jumlah kematian di
dalam kurun waktu 5
no. 2 (Riskesdas didunia (21.1%) Indonesia disebabkan
tahun dari tahun
2018) (Kemenkes RI) oleh stroke (WHO)
2013-2018

12,1 % orang Di Indonesia, stroke


70% kasus stroke 87% stroke infark, indonesia cenderung banyak terjadi pada
iskemik 10% PIS, 3% SAB menderita stroke usia >75 tahun
(Riskesdas) (50,2% Riskesdas)

Hanya 39,4% pasien


stroke yang rutin
kontrol ke dokter
KLASIFIKASI
Berdasarkan Etiologi:

Stroke Infark Stroke Perdarahan

• Aterotrombotik • Perdarahan Intraserebral (PIS)


• Cardioemboli • Perdarahan Subarachnoid
• Tromboemboli
KLASIFIKASI
Berdasarkan Perjalanan Klinis:
1. Transient Ischemic Attack (TIA) : gejala neurologis timbul dan
menghilang < 24 jam
2. Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND) : gejala
neurologis menghilang > 24 jam namun <21 hari
3. Stroke evolution : Memburuk selama 2-3 hari
4. Completed  stroke : Menetap 2-3 minggu
FAKTOR RISIKO
Modifable  • Mayor :
1. Hipertensi 1. Hipertensi
2. Merokok
2. Penyakit jantung 
3. Diabetes melitus
3. Diabetes meilitus
4. Penyakit jantung
5. Hiperlipidemi
6. Obesitas  • Minor :
7. Alkoholism 1. Hiperlipidemi
8. Dyslipidemia 2. Merokok
3. Peningkatan hematokrit, hiperfibrinogen, obesitas 

Unmodifable 
1.Usia : > 40 tahun
2.Jenis kelamin : laki-laki > perempuan
IKD
Sirkulasi utama otak berasal dari:
1. Sirkulasi arteri serebri anterior
(memberi suplai pada sebagian besar
kortex serebri dan massa putih sub
kortikal, ganglis basalis dan kapsula
interna)
2. Sirkulasi arteri serebri posterior
(memberi suplai ke korteks oksipital
serebri, lobus temporalis medialis,
thalamus, dan bagian rostral dari
mesensefalon)
VASKULARISASI
CEREBRI
Masing-masing a.cerebralis mengantar darah ke satu permukaan dan satu kutub
cerebrum

1. A.cerebri anterior -> a.cerebri anterior mengantar darah hampir mengantar mengantar
darah hampir seluruh permukaan medial & superior serta polus frontalis polus frontalis

2. A.cerebri media -> mengantar darah ke permukaan lateral & polus temporalis
permukaan permukaan lateral lateral & polus temporalis temporalis

3. A.cerebri posterior -> mengantar darah ke permukaan inferior & polus occipitalis
CIRCLE OF WILLIS
Dibentuk oleh:
- A. communis anterior
- A. cerebri anterior
- A. carotis interna
- A. carotis media
- A. communis posterior
- A. cerebri posterior
- A. basillaris
- A. vertebralis
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Computerized Tomography Scan (CT Scan)  Gold Standard


Untuk menentukan adanya perdarahan/ penyumbatan/ massa di dalam otak.
Dan juga dapat menentukan lokasi dan ukuran lesi.
- Hipodens : infark
- Hiperdens : hemoragik
- Wedging shape : Kardioemboli

Magnetic Resonance Imaging (MRI)


Dapat memberikan hasil gambar yang lebih detail dibanding CT Scan, tetapi
biayanya lebih mahal
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Carotid Doppler Ultrasound


Untuk melihat apakah ada penyempitan atau penurunan aliran darah, terutama pada
arteri carotis.

EKG
Untuk mengevaluasi fungsi jantung sehingga dapat diketahui apakah ada gangguan pada
jantung yang dapat menjadi sumber emboli.

Tes Darah
Darah rutin, C-reactive protein, kadar elektrolit atau fungsi ginjal dapat
dipertimbangkan.
- Darah rutin : Hb, Ht, Tr, Leu,HJL
- DM : GDS, GDP, HbA1C
- Dislipidemia : TG, LDL, HDL, Kolesterol total
TATALAKSANA UMUM

• Airway: Stabilasi jalan nafas


• Breathing: Berikan O2
• Circulation: Berikan cairan kristaloid atau koloid intravena, hindari cairan
hipnotik seperti glukosa. Infus RL 30ml/kgBB/hari
• Dissability: Observasi GCS
TATALAKSANA KHUSUS

TERAPI KHUSUS
a. Jika kasus dengan onset > 4,5 jam :
• Terapi antiplatelet: Aspirin tablet 81-325 mg
• Kemudian Konsul ke dr spesialis saraf
b. Pada kasus onset kejadian < 4,5 jam:
• Terapi trombolitik (rTpa/Heparin)
• Infus 0.9 mg/kg IV (maksimal dosis 90 mg) selama 60 menit, dengan 10%
dosis diberikan bolus selama 1 menit.
• Dengan memperhatikan hasil lab SGOT/SGPT dan Trombosit
PENATALAKSANAA
N


Primary survey (ABC)
Bila tekanan darah >220/120 turunkan sekitar 15% dari
MAP
• Bila saturasi <92% beri 02 
• Bila glukosa >250 mg/dl normalkan dengan insulin skala KHUSUS
infus 1. Antiplatelet
2. rt-PA(Recombinant tissue plasminogen activator)
• Bila ada demam diberikan antipiretika 3. Neuroprotektor
• Posisi Semifowler
• Bila ada gangguan menelan diberikan bantuan NGT
• Pola hidup sehat untuk menangani kasus dislipedimia
dengan cara menjaga pola makan, istirahat yang cukup,
hindari stress negatif, dan juga olahraga secara teratur
• Hindari merokok dan alkohol
• i.v. NaCl 0,9% untuk memperbaiki perfusi
1. Antiplatelet
- Antiplatelet digunakan untuk menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan
terhambatnya pembentukan thrombus yang terutama sering ditemukan pada system arteri.
Pemberian antiplatelet bermanfaat untuk mengurangi kekambuhan pada stroke non
hemoragik akibat penyumbatan dan kematian akibat gangguan pembuluh darah.
- Dosis dan cara pemberian : Aspirin 50-325 mg peroral sekali sehari

2. rt-PA (Recombinant tissue plasminogen activator)


rt-PA digunakan untuk reperfusi aliran darah ke otak. Syarat pemberian maksimal 3 jam
setelah onset (penyumbatan)

3. Neuroprotektor
Indikasi pemberian obat golongan neuroprotektor adalah sebagai perlindungan pada system
saraf pusat yang mengalami infark. Contoh obat: CDP Choline (citicoline) untuk
memperbaiki membrane sel dengan cara menambah phospatidylcholine, menghambat
terbentuknya radikal bebas, dan menaikkan sintesis neurotransmitter seperti asetilkolin
KOMPLIKASI
Fase Akut Neurologis Non Neurologis
1. Kejang 1.Gangguan jantung
2. Stroke ulang
2.Edema paru
3. Edema otak  TTIK
4. Infark berdarah (Kardioemboli) 3.Infeksi 
5. Hidrosefalus 4.Hipertensi

Fase Lanjut 5.Ggn keseimbangan elektrolit (SIADH)


Gangguan fungsi luhur 6.Non Neurologis : Kontraktur, Dekubitus, Depresi
PROGNOSIS
• QAV : Dubia Ad Bonam
• QAF : Dubia Ad Malam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai