Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN KASUS

STROKE NON-HEMORAGIK
Dipresentasikan oleh:
dr. Aaron Sebastian Surya

Pembimbing:
dr. Adi Puspowati, MSi.Med, Sp. S
dr. Yuliati
01
Kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
No. RM : 464934
Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Ds. Kauman, Kec. Batang, Kab. Batang
Agama : Islam
Pekerjaan : Sopir truk ekspedisi
Pendidikan terakhir : SD
Status : Menikah
Ruang perawatan : Dahlia
Tanggal masuk RS : 21 Februari 2023
Anamnesis
Keluhan Utama
Anggota gerak sebelah kiri lemah.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD Batang diantar oleh keluarganya karena anggota gerak
sebelah kiri lemah sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan dirasakan
saat pasien mengendarai truk dari Batang ke Palembang untuk mengantar ikan-
ikan filet. Secara tiba-tiba pasien merasakan tangan dan kaki kirinya sulit
digerakkan. Pasien segera diantar pulang setelah kejadian tersebut. Keluhan
anggota gerak sebelah kiri memburuk saat pasien duduk, dan membaik saat
pasien terlentang. Pasien juga mengeluh sulit berbicara dengan jelas.
Riwayat Penyakit Dahulu
Jantung
Hipertensi 03
01

Keganasan
Diabetes melitus 04
02 Diakui, kurang lebih 5 tahun.
Terakhir minum obat sekitar akhir
November 2022. Nama obat tidak
diketahui.
Keluhan serupa sebelumnya
05
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluhan serupa
Hipertensi
sebelumnya
01 04

Diabetes melitus Jantung


02 03
Riwayat Sosial dan Ekonomi

Merokok Alkohol Pekerjaan


Hanya untuk Supir truk ekspedisi
bersosialisasi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
GCS : E4 M6 V5
Status gizi : cukup
Tekanan darah : 178/106 mmHg
Nadi : 125 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu tubuh : 37°C
Pemeriksaan Sistem
 Kepala : normosefali, deformitas (-), penonjolan (-), konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-)
 Leher : trakea di tengah, pembesaran tiroid (-), pembesaraan KGB (-)
 Paru : Inspeksi : gerak simetris, retraksi (-)
Palpasi : fremitus taktil kanan kiri simetris
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler (+/+), ronkhi -/-, wheezing (-/-)

 Jantung : Inspeksi : ictus cordis tidak tampak


Palpasi : ictus cordis teraba di sela iga 5
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)

 Abdomen : Inspeksi : bentuk datar


Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
 
Perkusi : timpani seluruh kuadran
 Ekstremitas : akral dingin (-/-/-/-), edema (-/-/-/-), wpk < 2 detik
Pemeriksaan Neurologis
Saraf Kranialis
- N.III, IV, VI
- Celah kelopak mata
- Ptosis - / -
- Ptosis bola mata - / -
- Pupil : - Ukuran/bentuk Bundar, Ø 3 mm Bundar, Ø 3 mm
- Isokor/anisokor Isokor Isokor
- Refleks cahaya langsung/
tak langsung + / +
- Refleks akomodasi + / +
Pemeriksaan Neurologis
Saraf Kranialis

- N.VII (Facialis) :
* Motorik : m. frontalis m.orbik.okuli m.orbik.oris
- Istirahat : Normal Normal Normal
- Gerakan mimik : Normal Normal Parese sinistra tipe sentral
Pemeriksaan Neurologis
Saraf Kranialis

- N.XII (Hypoglosus) :
* Deviasi lidah : Ke kiri
* Fasikulasi : Tidak ada
* Atrofi : Tidak ada
* Tremor : Tidak ada
Pemeriksaan Neurologis
Leher

* Tanda-tanda perangsangan selaput otak :


- Kaku kuduk : Tidak ada
- Kernig's sign : Tidak ada
Pemeriksaan Neurologis
Ekstremitas

Superior Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
- Motorik :
* Pergerakan Aktif Hipoaktif Aktif Hipoaktif
* Kekuatan 555 111 555 111
* Tonus otot Normotonus Hipotonus Normotonus Hipotonus
* Bentuk otot Normotrofi Normotrofi Normotrofi Normotrofi
Pemeriksaan Neurologis
Refleks Fisiologik
Refleks Patologik

• Biceps +2 / +3 • Hoffman-Tromner - / -
• Triseps +2 / +3 • Babinski -/-
• Patella +2 / +3 • Chaddock -/-
• Achilles +2 / +3 • Gordon -/-
• Schaefer -/-
• Oppenheim -/-
Pemeriksaan Neurologis
Fungsi Luhur

- Memori : Baik
- Fungsi eksekutif : Baik
- Fungsi bahasa : Terganggu
- Fungsi psikomotorik : Baik
- Visuospasial : Baik
- Kalkulasi : Baik
- Gnosis : Baik
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
Lekosit 11,28 103/µL 3.80 – 10.60
Eritrosit 5,02 106/µL 4.40 – 5.90
Hemoglobin 15,2 g/dL 13.2 – 17.3
Hematokrit 43,3 % 40.0 – 52.0
MCV 86,3 fL 80.0 – 100.0
MCH 30,3 pg 26.0 – 34.0
MCHC 35,1 g/dL 32.0 – 36.0
Trombosit 219 103/µL 150 – 450
RDW-SD 40 fL 37 – 54
RDW-CV 12,4 % 11 - 16
Pemeriksaan Penunjang
Kimia Klinik
Ureum 23,6 mg/dL 10.0 – 50.0
Creatinin 0,9 mg/dL 0.8 – 1.3
GDS 181 mg/dL <140
Cholesterol Total 197 mg/dL <200
Trigliserida 70 mg/dL <150
Asam Urat 5.2 U/L 3.4-7.0
Cholesterol HDL 46 mg/dL 35-55
Cholesterol LDL 137 mg/dL 130-159

Elektrolit
Natrium 140,0 mmol/L 135.0 – 148.0
Kalium 3,0 mmol/L 3.5 – 5.3
Chloride 106,0 mmol/L 98.0 – 107.0
Calcium Serum 8,5 mg/dL 8.80 – 10.20
EKG

Sinus ritme, HR 102x/menit,


regular, normoaxis gelombang
P, interval PR, kompleks QRS,
morfologi QRS, segmen ST,
gelombang T: normal

Kesan:
Sinus takikardia
Skoring
Skor Hasanuddin
7,5  NHS

Siriraj Stroke Score


-4,4  NHS

Algoritma Gajah Mada


Penurunan kesadaran (-)
Nyeri kepala (-)  NHS
Refleks Babinski (-)
Diagnosis

01 Klinis • Hemiparesis sinistra spastik


• Afasia motorik
• Diabetes melitus tipe 2

02 • Subkorteks serebri hemisfer


Topis
dextra
• Hemiparesis ekstremitas
sinistra et parese N VII
sinistra ec suspek stroke
03 Etiologi non-hemoragik + hipertensi
grade II + diabetes melitus
tipe 2
Tatalaksana

IVFD Ringer Laktat 20 tpm

Citicoline 500 mg/8 jam/IV

Piracetam 3 gr/12 jam/IV

Curcuma 1 tab/8 jam/PO

Antasid 1 pulvis/8 jam/PO


Prognosis
Ad vitam
Dubia ad bonam

Ad functionam
Dubia ad bonam

Ad sanationam
Dubia ad bonam
Follow Up
Tanggal S O A P
22/02/2023 Lemah KU sedang Hemiparesis - IVFD RL 20 tpm
anggota CM sinistra spastik - Piracetam 3 gr/12 jam/IV
5
O2 gerak kiri TD: 178/101 ec susp. SNH - Citicoline 500 mg/8 jam/IV
  N: 97 - Curcuma 1 tab/8 jam/PO
Bicara pelo R: 20 - Antasid 1 pulv/8 jam/PO
S: 36,5 - Besok cek GDS 06
GDS: 172
Follow Up
Tanggal S O A P
23/02/2023 Lemah KU sedang Hemiparesis - IVFD RL 20 tpm
anggota sinistra spastik - Piracetam 3 gr/12 jam/IV
6
O 3 gerak kiri
CM
TD: 188/108 ec susp. SNH - Citicoline 500 mg/8 jam/IV
  - Curcuma 1 tab/8 jam/PO
Bicara pelo N: 87 - Antasid 1 pulv/8 jam/PO
membaik R: 20 - Cek GDS 06
S: 36,5 - Alih baring miring-miring kanan
GDS: 226 atau kiri
Follow Up
Tanggal S O A P
27/02/2023 Lemah KU sedang Hemiparesis - IVFD RL 20 tpm
10
O 7
anggota
gerak kiri
CM
TD: 157/94
sinistra spastik - Mersibion 1 amp/24 jam/IV drip
- Piracetam 3 gr/12 jam/IV
ec susp. SNH
N: 78 - Citicoline 500 mg/8 jam/IV
R: 20 - Curcuma 1 tab/8 jam/PO
S: 36,6 - Antasid 1 pulv/8 jam/PO
GDS: 190 - Amlodipin 10 mg/24 jam/PO
- Cek GDS 06
- Alih baring miring-miring kanan
atau kiri, latihan duduk
Follow Up
Tanggal S O A P
01/03/2023 Lemah KU sedang Hemiparesis - IVFD RL 20 tpm
12
O 9
anggota
gerak kiri
CM
TD: 170/90
sinistra spastik - Mersibion 1 amp/24 jam/IV drip
- Piracetam 3 gr/12 jam/IV
ec susp. SNH
N: 80 - Citicoline 500 mg/8 jam/IV
R: 20 - Curcuma 1 tab/8 jam/PO
S: 36,6 - Antasid 1 pulv/8 jam/PO
- Amlodipin 10 mg/24 jam/PO
- Alih baring miring-miring kanan
atau kiri, latihan duduk
- Motivasi makan/minum
- Fisioterapi
Follow Up
Tanggal S O A P
02/03/2023 Lemah KU sedang Hemiparesis - Mobilisasi bertahap
13
O 10
anggota
gerak kiri
CM sinistra spastik ec - Positioning anti gravitasi
- ROM + stretching
TD: 147/98 susp. SNH
N: 82
R: 20
S: 36,3
 
Komunikasi (+)
Komprehensi (+)
Motorik 4/4/1/3+
Spastik (+)
Follow Up
Tanggal S O A P
03/03/2023 Lemah KU sedang Hemiparesis - Boleh pulang
14
O 11
anggota
gerak kiri
CM sinistra spastik - Piracetam 1200 mg/12 jam/PO
- Citicoline 500 mg/8 jam/PO
TD: 136/83 ec susp. SNH
- Curcuma 1 tab/24 jam/PO
N: 97 - Antasid 1 pulv/8 jam/PO ac
R: 20 - Amlodipine 10mg/24 jam/PO
S: 36,5 - Fisioterapi
- DC aff
- Bladder training
- Kontrol Kamis 09/03/2023
02
Tinjauan Pustaka
Definisi
Kumpulan gejala akibat gangguan fungsi otak akut baik fokal maupun global
yang mendadak, disebabkan oleh berkurang atau hilangnya aliran darah pada
parenkim otak, retina, atau medula spinalis, yang dapat disebabkan oleh
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri maupun vena yang
dibuktikan dengan pemeriksaan pencitraan otak dan/atau patologi.
Epidemiologi
70%
WHO
Stroke terjadi pada negara
pendapatan rendah dan
menengah.

10.9%
RISKESDAS
2018  prevalensi di
Indonesia (sebanyak 2.120.362
orang).

11.3%
Angka Kematian
Relatif lebih kecil dibandingkan
stroke hemoragik (17,2%).
Faktor Risiko
• Usia
• Jenis Kelamin
Tidak Dapat
• Ras/etnis
Dimodifikasi
• TIA
• Genetik

• Hipertensi
• Merokok
• Penyalahgunaan obat dan alkohol
• Inaktivitas fisik
Dapat Dimodifikasi
• Hiperlipidemia
• Diet
• Diabetes Melitus
• Fibrilasi atrial
Klasifikasi
Patofisiologi
Patofisiologi
Gejala Klinis
• Sesisi/kedua sisi
• Satu ekstremitas
Kelumpuhan • Otot-otot penggerak bola mata
• Otot-otot proses menelan dan berbicara

• Keseimbangan
• Penghidu
Gangguan • Penglihatan
• Pendengaran
fungsi • Somatik sensoris
• Kognitif

Gangguan • Kesadaran
global
Diagnosis
No. KRITERIA SKOR

Skor Hasanuddin
1. Tekanan Darah  
- Sistole ≥ 200 ; Diastole ≥ 110
7,5
- Sistole < 200 ; Diastole < 110 
1
2. Waktu Serangan  
- Sedang bergiat
6,5
- Tidak sedang bergiat
1
3. Sakit Kepala   Tekanan Darah:
- Sangat hebat 10 178/106 mmHg  1
- Hebat 7,5 Waktu Serangan:
- Ringan 1 Sedang menyetir  6,5
- Tidak ada 0 Sakit Kepala  0
4. Kesadaran Menurun   Kesadaran Menurun  0
- Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah onset 10 Muntah Proyektil  0
- 1 jam s/d 24 jam setelah onset 7,5

- Sesaat tapi pulih kembali 6 Skor total = 7,5


- ≥ 24 jam setelah onset 1

- Tidak ada 0
Interpretasi:
5. Muntah Proyektil  

- Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah onset 10


< 15 = NHS
- 1 jam s/d < 24 jam setelah onset 7,5 ≥ 15 = HS
- ≥ 24 jam setelah onset 1

- Tidak ada 0
Siriraj
Stroke
Score

(2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x sakit kepala) + (0,1 x TD diastole)


– (3 x tanda atheroma) – 12
0 + 0 + 0 + 10,6 – 3 – 12 = - 4,4
Algoritma Gajah Mada
Pencitraan Otak
Tatalaksana
Tatalaksana Umum

Stabilisasi jalan napas dan Stabilisasi hemodinamik


pernapasan Cairan kristaloid atau koloid
intravena, hindari pemberian
cairan hipotonik.

Pengendalian peningkatan
TIK Pengendalian kejang
Pemantauan ketat pada kasus Diazepam IV bolus lambat 5-20
risiko edema serebri. mg  fenitoin bolus 15-20
mg/kg.
Tatalaksana Umum

Pengendalian suhu tubuh Tatalaksana cairan


Bila febris, perlu diobati dengan Cairan isotonis seperti NaCl 0,9%,
antipiretik. ringer laktat dan ringer asetat.

Pencegahan dan mengatasi


Nutrisi komplikasi
Enteral  paling lambat diberikan Mobilisasi bertahap, hiperglikemi,
dalam 48 jam. Oral  jika tes hipertensi, gelisah, rehab fisik.
fungsi menelan baik.
Tatalaksana Spesifik
Neuroproteksi

Terapi Endovaskular
Trombolisis intrarterial atau
trombektomi mekanik

Trombolisis Intravena
Antikoagulan dan
Recombinant tissue plasminogen Antiagregrasi Trombosit
activator (rTPA)
Terima
Kasih!

CRÉDITOS: Esta plantilla para presentaciones es una


creación de Slidesgo, e incluye iconos de Flaticon,
infografías e imágenes de Freepik

Anda mungkin juga menyukai