3
4
Anamnesis
Anamnesa didapatkan dari aloanamnesis dilakukan pada tanggal 16
Agustus 2018 pukul 13.00 WIB bertempat di ICU
Keluhan utama
▪ Luka bakar
Keluhan tambahan
▪ Sering haus, sering lapar, sering BAK, penurunan BB
5
Riwayat Penyakit Sekarang
6
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
▪ Keluhan serupa : (-) ▪ Keluhan serupa : (-)
▪ Darah tinggi : (-) ▪ Darah tinggi : (-)
▪ Kencing manis : (+) sjk 5 ▪ Kencing manis : (-)
thn yll ▪ Penyakit jantung : (-)
▪ Penyakit jantung : (-) ▪ Penyakit ginjal : (-)
▪ Penyakit ginjal : (-) ▪ Penyakit hati : (-)
▪ Penyakit hati : (-) ▪ Asma : (-)
▪ Asma : (-) ▪ Alergi obat : (-)
▪ Alergi obat : (-) 7
Riwayat Asupan Nutrisi
▪ Pola makan teratur, 3x sehari, porsi normal, jarang makan
sayuran dan buah-buahan
Riwayat Kebiasaan
▪ Riwayat merokok, minum minuman beralkohol,
pemakaian narkoba/obat – obatan terlarang dan olahraga
rutin disangkal
8
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2018 pukul 13.05 WIB
9
Kepala Normosefali, distribusi rambut merata, tidak mudah dicabut
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-),
pupil isokor Ø 3 mm, refleks cahaya langsung dan tidak langsung
(+/+)
Hidung Bentuk hidung normal, penciuman baik, tidak ada nafas cuping
hidung
Telinga Nyeri tarik aurikula (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tekan
mastoid (-/-), liang telinga lapang, serumen prop (-/-), benda asing (-
/-)
Mulut Bentuk rahang normal, sulkus nasolabialis simetris, mukosa mulut
tidak kering, sianosis oral (-), kelenjar parotis tidak membesar
Tenggorok T1-T1, tidak hiperemis, detritus (-), mukosa faring tidak hiperemis,
post nasal drip (-)
Leher Jejas akibat trauma (-), nyeri (-), letak trakea di tengah, tidak ada
pembesaran KGB, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid 10
Jantung Inspeksi Pulsasi iktus kordis tidak tampak
Palpasi Pulsasi iktus kordis teraba di ICS V midclavicula line sinistra,
lebar 2 cm, tidak kuat angkat, thrill sistolik/diastolik tidak
ditemukan
Perkusi Batas jantung atas di ICS II parasternal line sinistra
Batas jantung kanan di ICS IV parasternal line dextra
Batas jantung kiri ICS V midclavicula line sinistra
Auskultasi BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru Inspeksi Sela iga tidak melebar, simetris dalam keadaan statis maupun
dinamis, retraksi (-)
Palpasi Nyeri (-), stem fremitus kanan dan kiri sama kuat
Perkusi Sonor di semua lapang paru, batas paru-hati di ICS V MCLD
Auskultasi Suara dasar vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-),
friction rub (-/-)
11
Abdomen Inspeksi Tampak datar
Auskultasi BU (+) 22x/menit
Perkusi Timpani di keempat kuadran, shifting dullness (-), fluid
wave (-), liver span 5 cm, nyeri ketok sudut kostovertebra
(-/-), castle sign (-)
Palpasi Supel, nyeri tekan (-), hepar - lien tidak teraba membesar,
ballotement ginjal (-/-)
Anus dan Genitalia Kelenjar Getah Bening
- Tidak ada kelainan - Tidak ada pembesaran KGB
Ekstremitas dan Tulang Belakang Pemeriksaan neurologis
- Akral hangat, CRT < 2s, sianosis (-), - Kaku kuduk dan rangsang meningeal (-)
edema (-) - Refleks fisiologis ++/++
- Tidak ada nyeri tekan, kifosis (-), lordosis - Refleks patologis -/-
(-), skoliosis (-) - Motorik : normotrofi, normotoni,
Kulit kekuatan 5555/5555
- Petekie (-), ekimosis (-) 12 - Sensorik : normal
Status lokalis
Dx Sn Sn Dx
Mid dermal 7%
Deep dermal 1%
Anterior Posterior
13
14
Pemeriksaan Penunjang (Lab 15/8/2018)
Nilai
Hematologi Hasil Satuan
Normal
Leukosit 14,6↑ 10^3 /µL 3.6 – 11.0
Eritrosit 4,58 10^6 /µL 4.2 – 5.4
Nilai
Hemoglobin 12,7 g/dL 13,2-17,3 Kimia Klinik Hasil Satuan
Normal
Hematokrit 37,5 % 35 – 47 GDS 1110↑ mg/dL 70-160
Trombosit 319 10^3 /µL 150 – 450 Ureum 189,4↑ mg/dL 10-50
Creatinine 1,55↑ mg/dL 0,6-1,2
Nilai
Hitung Jenis Hasil Satuan Natrium 147,1 mmol/L 135-155
Normal
Netrofil 86↑ % 50-70 Kalium 4,51 mmol/L 3,6-5,5
19
Clinical reasoning
20
Clinical reasoning
CKD stage IV
21
Tatalaksana
Medikamentosa ▪ SP insulin 4 U/jam
▪ Inf RL 30 tpm ▪ SP vascon 0,05 mg/kgBB/jam
▪ Inf Metronidazole 3x500mg ▪ PO aspilet 1x80 mg
▪ Inj Ciprofloxacin 2x400mg ▪ Salep Burnazin
Ceftriaxone 2x1 gr
Non-Medikamentosa
Ketorolac 3x1 amp
Ranitidin 2x1 amp ▪ Tirah baring
Paracetamol 3x1 gr ▪ GV dengan NaCl
Omeprazole 1x40 mg ▪ Diet DM dan lunak 22
Rencana diagnostik
23
Rencana evaluasi
24
Edukasi
25
Prognosis
26
2.
TINJAUAN PUSTAKA
DIABETES MELLITUS TIPE 2
Definisi
28
Patogenesis
29
1. Kegagalan sel β pankreas
▫ ↓ sekresi insulin
▫ Obat: SU, meglitinid, GLP-1 agonis, DPP-4 inhibitor
2. Liver
▫ Resistensi insulin glukoneogenesis prod glukosa
dlm keadaan basal o/ liver ↑
▫ Obat: metformin menekan glukoneogenesis
30
3. Otot
▫ Gang kinerja insulin yg multiple di intramioselular
gang forforilasi tirosin gang transport glukosa dlm
sel otot ↓ sintesis glikogen ↓ oksidasi glukosa
▫ Obat: metformin, TZD
4. Sel lemak
▫ Sel lemak resisten thdp efek antilipolisis dari insulin
↑ proses lipolisis & ↑ kadar asam lemak bebas/FFA
▫ FFA glukoneogenesis, resistensi insulin di liver &
otot, gang sekresi insulin lipotoksisitas
▫ Obat: TZD
31
5. Usus
▫ Defisiensi GLP-1 & resistensi thdp GIP ↓ efek incretin
Incretin dipecah o/ enzim DPP-4 obat: DPP-4 inhibitor
▫ Enzim α-glukokinase pecah polisakarida
monosakarida diserap usus ↑ glukosa darah
obat: α-glukokinase inhibitor
6. Ginjal
▫ DM ↑ ekspresi SGLT-2 ↑ penyerapan glukosa
kembali
▫ Obat: SGLT-2 inhibitor
32
7. Sel α pankreas
▫ Keadaan puasa sintesis glukagon ↑ kadar di
plasma ↑ HGP dlm keadaan basal ↑
▫ Obat: GLP-1 agonis, DPP-4 inhibitor, amylin
8. Otak
▫ Disfungsi neurotransmitter
▫ Obat: GLP-1 agonis, amylin, bromokriptin
33
Klasifikasi
Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut
Tipe 1 - Autoimun
- Idiopatik
Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin
Tipe 2 relatif sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin
- Defek genetik fungsi sel beta
- Defek genetik kerja insulin
- Penyakit eksokrin pankreas
- Endokrinopati
Tipe lain
- Karena obat atau zat kimia
- Infeksi
- Sebab imunologi yang jarang
- Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM
34
Diabetes mellitus gestasional
Diagnosis
Keluhan klasik: Keluhan lain:
▪ Poliuria ▪ Lemah badan
▪ Polidipsia ▪ Kesemutan
▪ Polifagia ▪ Gatal
▪ ↓ berat badan yg tdk dpt ▪ Mata kabur
dijelaskan sebabnya ▪ Disfungsi ereksi pada pria
▪ Pruritus vulva pada wanita
35
Diagnosis
Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. (Puasa = tidak ada asupan kalori
minimal 8 jam)
atau
Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2-jam setelah Tes Toleransi Glukosa
Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram
atau
Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl dengan keluhan klasik
atau
Pemeriksaan HbA1c ≥6,5%
36
Diagnosis
37
▪ Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT)
▫ GDP 100-125 mg/dl + TTGO glukosa plasma 2 jam
<140 mg/dl
▪ Toleransi Glukosa Terganggu (TGT)
▫ GDP <100 mg/dl + TTGO glukosa plasma 2 jam 140-
199 mg/dl
38
Screening
u/ menegakkan dx DMT2 & preDM pd kelompok risiko tinggi yg
tdk menunjukkan gejala klasik DM, yaitu:
1. BB lebih (IMT ≥ 23 kg/m2), disertasi 1 atau lebih FR:
Aktivitas fisik kurang, first-degree relative DM, kelompok
ras/etnis tertentu, perempuan dgn riw melahirkan bayi
BBL>4kg atau riw DMG, HT, HDL<35 mg/dl atau TG>250
mg/dl, wanita dgn sindrom polikistik ovarium, riw preDM,
obesitas berat, akantosis nigrikans, riw peny KV
2. Usia >45 thn tanpa FR di atas 39
Screening
40
Penatalaksanaan
41
4 Pilar Manajemen Diabetes
Terapi
Nutrisi
Edukasi
Media
(TNM)
Terapi
Jasmani Farmako
-logis
42
1. Edukasi
43
44
2. Terapi Nutrisi Medis
Jenis
3J
Jadwal Jumlah
45
2.1 Jenis
▪ Karbohidrat ▪ Lemak
▫ 45-65% total asupan ▫ 20-25% kebutuhan energi
energi ▫ Komposisi:
▫ Karbohidrat berserat ▫ Lemak jenuh ≤ 7%
tinggi ▫ Lemak tak jenuh ganda <10%
▫ Sisanya lemak tak jenuh
▫ Sukrosa ≤ 5% total
tunggal
asupan energi
▫ batasi lemak jenuh & trans
daging berlemak, susu fullcream
46
▪ Protein ▪ Natrium
▫ 10-20% total asupan ▫ <2300 mg/hari
energi ▫ Garam dapur, vetsin,
▫ Ikan, udang, cumi, daging soca, bahan
tanpa lemak, ayam tanpa pengawet spt
kulit, produk susu rendah natrium benzoat,
lemak, kacang-kacangan, natrium nitrit
tahu, tempe
47
▪ Serat ▪ Pemanis alternatif
▫ 20-35 gr/hari ▫ Berkalori gula alkohol
▫ Kacang-kacangan, isomalt, lactitol, matitol,
buah, sayuran, sumber mannitol, sorbitol, xylitol
karbohidrat tinggi fruktosa ↑LDL, boleh yg
serat alami (buah & sayur)
▫ Tdk berkalori aspartam,
sakarin, acesulfame potassium,
sukralose, neotame
48
2.2 Jumlah
Rumus BROCA:
BBI: 90% x (TB dlm cm – IMT: BB (kg)/TB2
100) x 1 kg
49
Jumlah kalori minimal:
2.2 Jumlah Laki-laki 1000-1200 kal/hari
Perempuan 1200-1600 kal/hari
3 porsi besar u/ makan pagi (20%), siang (30%), & sore (25%)
serta
2-3 porsi makanan ringan (10-15%)
51
3. Jasmani
▪ 3-5x/mgg selama sekitar 30-45 menit
▪ Aerobik intensitas sedang (50-70% denyut jantung
maksimal) jalan cepat, sepeda santai, jogging,
berenang
▪ DM tanpa KI resistance training (latihan beban) 2-
3x/mgg
▪ HATI-HATI
▫ GD <100 mg/dl konsumsi KH dulu
▫ GD >250 mg/dl tunda latihan jasmani 52
4. Terapi Farmakologi
53
4.1 Obat antihiperglikemia oral
▪ Pemacu sekresi insulin ▪ Penghambat absorpsi
(insulin secretagogue) glukosa di sal cerna
▫ Sulfonilurea ▫ Acarbose
▫ Glinid ▪ DPP-IV inhibitor
▪ Peningkat sensitivitas ▫ Sitagliptin
thdp insulin ▫ Linagliptin
▫ Metformin ▪ SGLT-2 inhibitor
▫ Tiazolidindion ▫ Canagliflozin
▫ Empagliflozin
54
55
4.2 Obat antihiperglikemia suntik - Insulin
Pada keadaan:
▪ HbA1c >9% + dekompensasi ▪ Stres berat (infeksi sistemik,
metabolik operasi besar, infark miokard
▪ ↓ BB cepat akut, stroke)
56
4.2 Obat antihiperglikemia suntik - Insulin
Jenis dan lama kerja insulin:
▪ Cepat/rapid-acting (5-15 menit)
▪ Pendek/short-acting (30-60 menit)
▪ Menengah/intermediate-acting
▪ Panjang/long-acting
▪ Ultra panjang/ultra long-acting
▪ Campuran tetap (cepat/pendek + menengah)
57
58
59
4.2 Obat antihiperglikemia suntik - Insulin
60
4.2 Obat antihiperglikemia suntik - Insulin
61
4.2 Obat antihiperglikemia suntik - Insulin
Cara penyuntikan:
▪ Subkutan, alat suntik tegak lurus thdp cubitan permukaan
kulit
▪ Keadaan khusus IM, IV drip/bolus
▪ Jarum dipakai 1x, tp bisa dipakai 2-3x pd ps yg sama
▪ Lokasi: perut sekitar pusar s/d ke samping, kedua lengan
atas samping (bukan daerah deltoid), kedua paha
samping
62
4.2 Obat antihiperglikemia suntik – GLP-1 agonis
▪ Sel B ▪ Obat:
▫ ↑ pelepasan insulin ▫ Liraglutide
▫ Efek ↓ BB DM dgn ▫ Exenatide
obes ▫ Albiglutide
▫ Hambat pelepasan ▫ Lixisenatide
glukagon
▫ Hambat nafsu makan
▪ ES: sebah, muntah
63
4.3 Terapi kombinasi
64
65
Kelainan komorbid
▪ Dislipidemia
▪ Hipertensi
▪ Obesitas
▪ Gangguan koagulasi
66
Kelainan komorbid - dislipidemia
▪ Lebih ↑ risiko penyakit KV
▪ Periksa profil lipid @ tahun profil lipid baik bisa @ 2
thn
gambaran yg sering didapat: ↑ Tg, ↓ HDL, LDL N/ ↑ sdkt
▪ Perubahan perilaku ↓ asupan kolesterol & lemak
jenuh, ↑ aktivitas memperbaiki profil lemak
▪ Terapi farmakologi sedini mungkin
67
Kelainan komorbid - dislipidemia
Sasaran terapi:
▪ Target utama ↓ LDL
▪ DM tanpa peny KV target LDL <100 mg/dl
▪ DM, usia >40 thn, ≥ 1 FR peny KV statin
FR peny KV riw keluarga, HT, merokok, dislipidemia,
albuminuria
▪ Usia < 40 thn + FR peny KV gagal dgn ubah gaya
hidup FK
68
Kelainan komorbid - dislipidemia
▪ DM + ACS/peny pemb darah lain/byk FR lain:
▫ Target LDL <70 mg/dl
▫ Tdk capai target dgn statin toleransi max target ↓
LDL 30-40%
▫ Target TG <150 mg/dl
▫ Target HDL >50 mg/dl
▫ TG ≥ 500 mg/dl fibrat u/ cegah pankreatitis
▪ Wanita hamil statin = KI
69
Kelainan komorbid - hipertensi
70
Kelainan komorbid - obesitas
71
Kelainan komorbid – gang koagulasi
72
Penyulit DM
▪ Penyulit Akut
▫ Krisis hiperglikemia KAD dan HHS
▫ Hipoglikemia
▪ Penyulit menahun
▫ Makroangiopati
▫ Mikroangiopati
73
Penyulit akut – krisis hiperglikemia
SHH
KAD
(Status Hiperglikemia
(Ketoasidosis diabetik)
Hiperosmolar)
GDS 300-600 mg/dl 600-1000 mg/dl
Tanda & gejala (+) (-)
asidosis
Plasma keton (+) kuat (+)/(-)
Osmolaritas plasma ↑ (300-320 mOs/ml Sgt ↑ (330-380 mOs/ml)
Anion gap ↑ N atau sdkt ↑
74
Penyulit akut - hipoglikemia
▪ GD < 70 mg/dl
▪ Hipoglikemia: ↓ konsentrasi glukosa serum dgn/tanpa
adanya gejala sistem otonom, spt adanya Whipple’s
Triad:
▫ Terdapat gejala hipoglikemia
▫ Kadar GD yg rendah
▫ Gejala berkurang dgn pengobatan
▪ Obat yg sering menyebabkan hipoglikemia SU, insulin
75
Penyulit menahun
▪ Makroangiopati
▫ Pembuluh darah jantung PJK
▫ Pembuluh darah tepi ulkus iskemik pd kaki
▫ Pembuluh darah otak stroke iskemik atau hemoragik
▪ Mikroangiopati
▫ Retinopati
▫ Nefropati
▫ Neuropati
76
[Thank you]
77