GASTROENTERITIS
Dibuat oleh:
Maria Bonaruli Parasianna Purba (406162123)
Pembimbing:
dr. Eddy Mulyono, SpPD, FINASIM
• BAB cair >5x/hari, warna • BAB cair >8x/hari dan tidak membaik
kuning, ampas +, lendir +, bau dengan obat warung
busuk -, darah - • Mual
• Nyeri ulu ati • Nyeri ulu ati (+)
• Lemas
• Pusing
Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga
Mata : Konjungtiva anemis (-)/(-), sklera ikterik (-)/(-), pupil isokor Ø 3 mm,
refleks cahaya langsung dan tidak langsung (+)/(+), mata cekung -/-
Hidung : Bentuk hidung normal, penciuman baik, tidak ada nafas cuping
hidung
Telinga : Nyeri tarik aurikula (-)/(-), nyeri tekan tragus (-)/(-), nyeri tekan
mastoid (-/-), liang telinga lapang, serumen prop (-)/(-), benda asing
(-)/(-)
Mulut : Bentuk rahang normal, sulkus nasolabialis simetris, mukosa mulut
kering, sianosis oral (-), kelenjar parotis tidak membesar
Tenggorok : T1-T1, tidak hiperemis, detritus (-), mukosa faring tidak hiperemis, post
nasal drip (-)
Leher : Jejas akibat trauma (-), nyeri (-), letak trakea di tengah, tidak ada
pembesaran KGB, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dinding dada : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis, jejas akibat trauma (-),
retraksi supraklavikula (-), retraksi subkostal (-), retraksi interkostal (-)
Jantung : Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Pulsasi iktus kordis teraba di ICS V midclavicula line sinistra, lebar 2 cm, tidak
kuat angkat, thrill sistolik/diastolik tidak ditemukan.
Perkusi : Batas jantung atas di ICS II parasternal line sinistra
Batas jantung kanan di ICS IV parasternal line dextra
Batas jantung kiri ICS V midclavicula line sinistra
Auskultasi : BJI-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru depan : Inspeksi : Sela iga tidak melebar, simetris dalam keadaan statis maupun dinamis
Palpasi : Nyeri (-), stem fremitus kanan dan kiri sama kuat
Perkusi : Sonor di semua lapang paru, batas paru-hati di ICS V MCLD
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-), friction rub (-/-)
Paru belakang : Inspeksi : Sela iga tidak melebar, simetris dalam keadaan statis maupun dinamis
Palpasi : Nyeri (-), stem fremitus kanan dan kiri sama kuat
Perkusi : Sonor di semua lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-), friction rub (-/-)
Abdomen : Inspeksi : tampak datar
Perkusi : Timpani di keempat kuadran, shifting dullness (-), fluid wave (-), liver span 5 cm,
nyeri ketok sudut kostovertebra (-/-), castle sign (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+), hepar tidak teraba membesar, lien tidak teraba
membesar, ballotement ginjal (-/-)
Diare sekretorik
Diare inflamatorik/eksudatif
Diare dismotilitas
Diare Osmotik
◦ Terjadi bila ada bahan yang tidak dapat diserap meningkatkan osmolaritas dalam
lumen yang menarik air dari plasma sehingga terjadi diare. Contohnya adalah
malabsorbsi karbohidrat akibat defisiensi laktase atau akibat garam magnesium.
Diare Sekretorik
◦ Terjadi gangguan transport elektrolit baik absorbsi yang berkurang ataupun sekresi
yang meningkat.
◦ Yang khas diare dengan volume tinja yang banyak sekali
◦ Diare tetap berlangsung walaupun puasa makan/minum
◦ Penyebab enterotoksin dari kolera & e. Coli, reseksi ileum (gangguan absorbsi
garam empedu), efek obat laksatif
Diare Eksudatif/inflamatorik
◦ Proses inflamasi kerusakan mukosa usus produksi mukus >>, eksudasi air dan
elektrolit ke dalam lumen, gangguan absorbsi air dan elektrolit
◦ Inflamasi bisa disebabkan oleh infeksi (disentri shigella) dan non infeksi (kolitis ulseratif
dan penyakit Cohn)
Diare Dismotilitas
◦ Disebabkan dismotilitas usus sehingga waktu transit di usus memendek dan absorpsi
berkurang atau disebabkan neuromiopati yang menyebabkan stasis dan overgrowth
bakteri.
◦ Penyebab bisa hipertiroidisme, sindrom karsinoid, obat-obatan prokinetik, diabetes
melitus, atau irritable bowel syndrome.
Patogenesis
Asam lambung,
Kemampuan tubuh untuk
Faktor pejamu motilitas usus,
mempertahankan diri dari
imunitas,
organisme penyebab diare
mikroflora usus
skor
<6 : tanpa dehidrasi
7 – 12 : dehidrasi ringan sedang
>12 : dehidrasi berat
Dehidrasi sedang-berat
Indikasi
Vomitus Persisten
Rawat
Diare yang progresif dan makin berat dalam 48 jam
Inap
Lansia dan geriatrik
Pasien immunokompromais
Diare akut disertai komplikasi
Tatalaksana Diare Akut
•Rehidrasi
•Nutrisi
•Terapi Simtomatik
•Terapi terhadap Etiologi
Jumlah cairan rehidrasi berdasarkan
derajat dehidrasi :
Dehidrasi Minimal
• Kebutuhan cairan (mL) : 103%x30-40 cc/KgBB/hari
Dehidrasi Ringan-Sedang
• Kebutuhan cairan (mL) : 109%x30-40cc/KgBB/hari
Dehidrasi Berat
• Kebutuhan cairan (mL) : 112%x30-40cc/KgBB/hari
Nutrisi
◦ Pemberian makanan harus langsung dimulai 4 jam setelah rehidrasi. Makanan
diberikan dalam bentuk small and frequent feeding dibagi menjadi makan 6x sehari
◦ Diet terdiri dari menu tinggi kalori dan mikronutrien, seperti nasi, gandum, daging,
sayur-sayuran.
Simtomatik
Antimotilitas
• Loperamid 4mg dosis awal, dilanjutkan 2mg tiap diare. Maksimal 16mg/24 jam.
Antisekretorik
• Bismuth subsalisilat
Antispasmodik
• Papaverin 30-60mg 3x sehari
• Mebeverin 35-100mg 3x sehari
• Hyoscien-n-butilbromid 10mg 2-3x sehari
Pengeras feces
•Atalpugit 2 tablet @630mg tiap diare. maksimal 12 tablet/hari
44
Komplikasi
◦ Komplikasi sistemik ◦ Komplikasi saluran cerna
◦ Hipovolemia ◦ Perforasi
◦ Hiponatremua ◦ Toksik megakolon
◦ Hipokalemia
◦ Hipoglikemia
◦ Sepsis
◦ Kejang dan ensefalopati
◦ Sindroma uremik hemolitik
◦ Kurang energi protein