Dokter Internsip
LAPORAN KASUS
PEREMPUAN DEWASA 59 TAHUN
DENGAN STROKE NON HEMORAGIK
Disusun oleh :
dr. Titik Fadhilah
Pembimbing :
dr. Ria Katarin Adiasih
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Mengetahui,
ii
BAB I
LAPORAN KASUS
Jenis Kelamin : P
Umur : 59 tahun
Alamat : Jl. Raya centex No.5
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Masuk RS : 16 Agustus 2021
No. RM : 4810xx
1
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal
Riwayat Kolesterol ada tidak terkontrol
Riwayat Hipertensi disangkal
Riwayat Diabetes disangakal
Riwayat trauma kepala disangkal
Riwayat operasi miom
Alergi Obat disangkal
Riwayat Sosial-Ekonomi :
Pasien berobat dengan fasilitas umum. Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan
ataupun obat. Pasien suka makan nasi padang apabila kolesterol naik pasien minum obat
simvastatin. pasien tidak merokok atau minum alkohol.
Depan
SD : vesikuler
ST : (-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V 2 cm medial linea mid clavicularis
sinistra, kuat angkat (-), pulsasi epigastrial (-), pulsasi parasternal (-),
thrill (-), sternal lift (-)
Perkusi : Batas atas : SIC II linea parasternal sinistra
Batas kanan : Linea parasternal dextra
Batas kiri : SIC V linea mid clavicularis sinistra
Pinggang jantung cekung
Auskultasi : BJ I-II murni, bising (-), gallop (-)
Abdomen
- Inspeksi : tampak mendatar, tidak ada kelainan
- Auskultasi : Bising usus normal
- Palpasi : supel
- Perkusi : Timpani, shifting dullnes (-)
Ekstremitas
Superior Inferior
Edema -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Petechiae -/- -/-
Akral dingin -/+ -/-
Palmar eritema -/- -/-
Cappilary refill time <2 detik <2 detik
Status Neurologis
1. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
2. GCS : E3M5Vx afasia motoric
3. Fungsi luhur
o Reaksi emosi : dbn
o Fungsi bicara : disatria
o Fungsi psikomotorik : dbn
o Fungsi psikosensorik : dbn
4. Kepala : posisi normal, hematoma (-), jejas (-)
5. Meningeal sign : kaku kuduk (-), kerning sign (-), Brudzinski I,II,III,IV (-)
6. Nervus cranialis :
o NI : normosmia
o N II : fungsi penglihatan baik
o N III, IV ,VI : Pupil bulat isokor 2/2 mm, RC +/+
o NV : normal
o N VII : parese kiri tipe sentral
o N VIII : normal
o N IX ,X : uvula dan arkus faring baik
o NXI : normal
7. Ekstremitas :
8. Sensibilitas : dbn
9. Pergerakan abnormal yang spontan tremor (-)
10. Reflex fisiologis :
a. Bisep +/+
b. tricep +/+
c. patella +/+
d. Achiles+/+
Hasil
Pemeriksaan Satuan Nilai Rujukan
RT PCR SARS-CoV-2
RT PCR SARS CoV 2 Negatif -
Bahan Swab
nasofaring
Pemeriksaan Laboraturium tanggal 18 Agustus 2021
Hasil
Pemeriksaan Satuan Nilai Rujukan
Kesan : subacute infark pada daerah kortikal subkortikal a/r frontalis sinistra
1.4 Diagnosis
Hemiplegia dekstra
Infarks serebri
Bronkopneumonia
Riwayat kolesterol
1.6 Prognosis
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : ad bonam
Quo ad Sanationam : ad bonam
1.7 Follow Up
0000/5555
Pulmo / ronki +/-
DC + urin Jernih
Ngt + baik
19 Agustus 2021 CM E4M6Vx CVD Infark serebri Infus asering 500 cc +
Lemah anggota gerak TD 140/92 mmHg Hemiparese dextra Cernevit/24 jam
Citicholin 2x500 mg iv
kanan, N 87 x/m Bronkopneumonia Mecobalamin1x1 A
T : 36,6 C Ceftriaxone 1x2gr
N.ace 3x1tab
RR : 20 Ksr 2x1tab
SatO2 : 96-98% Atorvastatin 1x20 mg
Kekuatan motoric Diet makanan cair
0000/5555
Pulmo/ ronki +/-
DC urin jernih
Ngt +
20 Agustus 2021 CM E4M6Vx CVD Infark serebri Infus asering 500 cc +
Cernevit/24 jam
Lemas , lemah anggota TD 110/70 mmHg Hemiparese dextra
Citicholin 2x500 mg iv
gerak kanan N 96 x/m Bronkopneumonia Mecobalamin1x1 A
T : 36,4 C Ceftriaxone 1x2gr
N.ace 3x1tab 200 mg
RR : 20 Ksr 2x1tab
SatO2 : 98% Atorvastatin 1x20 mg
Kekuatan motoric
0000/5555
Pulmo/ ronki +/-
DC urin jernih
Ngt +
21 Agustus 2021 CM E4M6Vx Infus asering 500 cc +
Lemas, lemah anggota TD 92/58 mmHg CVD Infark serebri Cernevit/24 jam
Citicholin 2x500 mg iv
gerak kanan N 73 x/m Hemiparese dextra Mecobalamin1x1 A
Demam - T : 36,6 C Bronkopneumonia Ceftriaxone 1x2gr
N.ace 3x1tab 200 mg
RR : 20 Ksr 2x1tab
SatO2 : 98%
Kekuatan motoric Cek ulang hema 1x
BLPL
0000/5555 Aff infus
Pulmo/ ronki +/- Resep obat pulang :
Mecobalamin 2x1 tab
DC urin jernih
Citicoline 2x1 gr tab
Ngt + Kontrol poli saraf
Perbaikan cek Hema I
ulang
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Cererbrovascular disease atau stroke adalah serangan otak accident populasi penyebab
utama kecacatan dan kematian, stroke dikategorikan menjadi iskemik, hemoragik, atau
subarachnoid. Klasifikasi stroke iskemi berdasarkan penyebabnya menunrut the Trial Org 10172 In
Acute Stroke Treatment (TOAST) yaitu kardio emboli, oklusi pembuluh darah kecil, arterosklerosis
arteri besar dan stroke yang tidak dapat diketahui penyebabnya.1 Stroke merupakan penyakit
serebrovaskular yang menyebabkan kematian tertinggi setelah penyakit jantung dan kanker.2
Definisi stroke menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu manifestasi klinis
dari terganggunya fungsi serebral baik fokal maupun menyeluruh yang berlangsung dengan cepat
lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa ditemukan nya penyebab lain selain
vaskular2. Studi menunjukkan bahwa 20-34% orang tua di Cina, India, Amerika dan wilayah Eropa,
lamanya isolasi social dan kesepian dapat mengalami masalah kesehatan fisik dan mental serta
kualitas hidup, konsekuensi yang terjadi menimbulkan kondisi seperti penyakit kardiovaskular dan
stroke kondisi mental yang terjadi seperti penurunan kognitif, demensia, depresi, kecemasan, ide
bunuh diri. Selain itu, isolasi social dan kesepian memberikan beban keuangan yang berat pada
masyarakat.3 Stroke penyebab kematian urutan kedua sekitar 11% dari total kematian masing-
masing
dari ke10 macam penyakit tersering di dunia.
Pada kondisi normal aliran otak dewasa adalah 50-60 ml/100 gram otak per menit. Bila
aliran darah ke otak berkurang, hal tersebut dapat menyebabkan gangguan fungsi atau kerusakan
jaringan otak akibat terganggunya pemenuhan kebutuhan darah dan okigen ke jaringan otak. Hal
tersebut dikenal sebagai stroke iskemik2.
Stroke iskemik mengambil bagian skitar 87% dari rata-rata kasus stroke yang terjadi.
Iskemik ini dapat terjadi ketika pembekuan darah atau terbentuknya thrombus yang menghalangi
aliran darah di otak. Ketika bekuan darah tersebut hancur dan terlepas sebagai bekuan bebas yang
dapat disebut embolus2.
EPIDEMIOLOGI
Stroke merupakan penyebab umum kedua morbidilitas diseluruh dunia setelah infark
miokard. Faktor risiko stroke iskemik sebagian besar mencerminkan factor risiko arterosklerosis
dan termasuk usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia dan
diabetes melitus4.
ETIOLOGI1
Penyebab stroke disebabkan oleh thrombosis dan emboli yang menyebabkan penurunan
aliran darah ke otak. Pada insiden trombotik aliran darah ke otak terhambat di dalam pembuluh
darah karena disfungsi di dalam pembuluh itu sendiri, penyebab sekunder biasanya karena penyakit
arterosklerotik, diseksi arteri, dysplasia fibromuscular atau kondisi inflamasi. Etiologi stroke
mempengaruhi hasil dan prognosis.
GEJALA KLINIS4
Stroke iskemik biasanya muncul dengan defisit neurologis, onset cepat dan tiba-tiba yang
ditentukan oleh area pembuluh darah otak yang terlibat. Gejala sering berkembang selama berjam-
jam dan dapat memburuk atau membaik, tergantung lesi vascular yang terjadi.1,2,4
Pemeriksaan Penunjang1
Pemeriksaan penunjang pada stroke yang terorganisir sangat dianjurkan untuk mempercepat
evaluasi. Waktu door-to-needle 60 menit direkomendasikan untuk stroke iskemik akut untuk pasien
yang memenuhi syarat untuk trombolitik. Evaluasi awal setiap pasien adalah jalan napas,
pernapasan, sirkulasi, dan tanda-tanda vital. Pasien mungkin datang dengan kelainan pernapasan
akibat peningkatan tekanan intrakranial dan berisiko mengalami aspirasi dan sesak napas. Intubasi
endotrakeal mungkin diperlukan untuk memastikan oksigenasi dan ventilasi yang memadai.
Pemeriksaan glukosa fingerstick harus dilakukan, karena merupakan cara mudah untuk
menyingkirkan hipoglikemia sebagai penyebab kelainan neurologis. CT scan kepala atau MRI otak
direkomendasikan untuk pasien dalam waktu 20 menit dari presentasi klinis untuk menyingkirkan
perdarahan. Di rumah sakit yang merupakan pusat stroke atau dapat memberikan perawatan
darurat, pencitraan vaskular harus dipertimbangkan untuk kemungkinan intervensi endovaskular;
namun, hal ini tidak boleh menunda pemberian trombolitik.
Tes diagnostik lainnya termasuk elektrokardiogram (EKG), troponin, hitung darah lengkap,
elektrolit, nitrogen urea darah (BUN), kreatinin (Cr), dan faktor koagulasi. EKG dan troponin
disarankan karena stroke sering dikaitkan dengan penyakit arteri koroner. Hitung darah lengkap
dapat mencari ada atau tidak anemia atau infeksi. Kelainan elektrolit harus dikoreksi. BUN dan Cr
harus dipantau karena studi kontras dapat memperburuk fungsi ginjal. Faktor koagulasi, termasuk
PTT, PT, dan INR, juga harus dilakukan karena peningkatan kadar dapat menunjukkan penyebab
stroke hemoragik. Untuk institusi tanpa interpretasi pencitraan ahli, Food and Drug Administration
AS sangat merekomendasikan sistem teleradiologi untuk interpretasi citra untuk pasien yang
dicurigai stroke. Ini membantu dengan keputusan untuk mengelola IV alteplase. Diskusi dan
kesepakatan antara ahli saraf telestroke dan ahli radiologi sangat dianjurkan.
Gambaran radiografi4
Di beberapa pelayanan penanganan stroke menyediakan terapi reperfusi mencakup CT Scan kepala
non kontras untuk mempercepat diagnosis dan pengobatan pasien. Stroke iskemik dapat menjadi
penting dalam klinis dan medikolegal baik CT ataupun MRI dapat membantu dalam menentukan
kapan stroke terjadi.
Hiperakut cepat : 0-6 jam
Hiperakut lambat : 6-24 jam
Akut : 24 jam -1 minggu
Subakut : 1 - 3 minggu
Kronik : >3 minggu
CT Scan kepala no kontras menjadi andalan dalam pemeriksaan penunjang stroke akut. Relative
murah dan cepat. Keterbatasannya adalah sensitivitas yang terbatas dalam deteksi fase percepatan
edema sitotoksi berkembang. Missal deteksi infark daerah MCA telah terbukti 60-70% pada 6 jam
pertama onset meskipun perubahan dalam inti materi abu-abu dapat terlihat dalam waktu 1 jam
oklusi pada 60% pasien. Tujuan CT scan pada penanganan akut adalah: menyingkirkan diagnosis
perdarahan intracranial, mengeklusi trombolisis pada fase akut dari iskemik dan mengeklusi
patologi intracranial lain seperti tumor4.
Gambar1 : ct scan kepala non kontras yang menunjukan stroke iskemik PCA kiri oleh dr. Okkes
Kuybu.
Diagnnosis Banding1
Complicated migraines
Intracranial hemorrhage
Intracranial tumor
Intracranial abscess
Hypoglycemia
Hyperglycemia
Hypertensive encephalopathy
Multiple sclerosis
Seizure, sepsis
Syncope
Wernicke encephalopathy
Metabolic abnormalities
Prognosis4
Prognosis CVA sangat tergantung pada derajat, struktur yang terlibat, area yang terlibat,
waktu identifikasi stroke dan diagnosis, waktu memulai pengobatan, intensitas terapi fisik/ okupasi.
Seorang perempuan berusia 59 tahun dibawa oleh keluarganya ke RS Haji Jakarta dengan
keluhan lemah anggota gerak sisi kanan sejak 5 jam sebelum masuk RS. Menurut keterangan
keluarga pasien tiba tiba tidak dapat berbicara setelah sebelumnya masih bisa beraktifitas solat
zhuhur. Pasien sadar compos mentis namun tidak dapat berbicara, tidak dapat menggerakan kaki
dan tangan kanan namun masih dapat mengikuti perintah dengan mengangkat anggota gerak sisi
kiri dan dapat mengedipkan mata saat mengerti perintah yang diminta. Keluhan seperti nyeri kepala
dan muntah menyemprot disangkal. Keluarga pasien mengatakan pasien habis melakukan terapi
bekam karena badan terasa pegal. Keluhan demam, sesak nafas, diare, anosmia disangkal. Riwayat
stroke sebelumnya disangkal, riwayat trauma kepala disangkal, riwayat operasi miom diakui,
riwayat hipertensi disangkal, riwayat diabetes disangkal, riwayat makan makanan berlemak suka
minum obat simvastatin jika kolesterol tinggi, alergi obat disangkal. Riwayat keluarga stroke
diakui.
Pemeriksaan fisik keadaan umum tampak sakit sedang kesadaran kompos mentis dengan
afasia motoric E4M5Vx. Dari hasil pemeriksaan penunjang laboraturium hematologi masih dalam
batas normal, terdapat peningkatan kolesterol total dan LDL. Hasil pemeriksaan CT Scan kepala
non kontras kesan ditemukan subakut infark pada daerah kortikal subkortikal a/r frontalis sinistra.
Tatalaksana untuk stroke iskemik suportif dan perbaikan paling awal penyebab dan upaya untuk
pencegahan berbagai komplikasi dengan gangguan neurologis lainnya seperti pneumonia aspirasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Channing Hui, Prasanna Tadi, Laryss Patti. Ischemic Stroke. National Center for
Biotechnology Information; 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499997/
2. Patu YM, Hubungan Letak Lesi Hemisfer serebral dengan Derajat klinis kecemasan pada
prnderita stroke iskemik; Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Saraf Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanudin; Thesis; 2018
3. Who.int. New Advocacy Brief Highlights serious consequences of social isolation and
loneliness on the health of order people, calls for greater political priority to the issue. 30 July
2021
4. Dr. Braham Rasuli and assoc Prof Frank Gaillard et.al. Ischemic stroke.
https://radiopaedia.org/articles/ischaemic-stroke