F. Diagnosis Banding 1. Stroke iskemik (bila belum dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala)
G. Pemeriksaan Penunjang 1. CT Scan kepala : dilakukan segera pada saat pasien terdiagnosa
klinis stroke
2. Elektrokardiografi ---- dilakukan segera pada saat pasien terdiagnosa
klinis stroke
3. Rontgen thorak ---- dilakukan segera pada saat pasien terdiagnosa
klinis stroke pada pasien dengan usia 50 tahun keatas
4. Pemeriksaan laboratorium :
a. Darah rutin : Hb, Ht, leuko, trombo,
b. Profil lipid : Total kolesterol, HDL, LDL, trigliserida
c. Kimia darah : glukosa darah (puasa dan 2 jam PP), HbAIc, asam
urat, SGOT/SGPT, ureum, kreatinin, elektrolit (Na, K, Cl)
d. Pemeriksaan khusus : PT/APTT, INR, fibrinogen, d-dimer,
Analisa gas darah (bila gangguan nafas atau penurunan
kesadaran)
5. Pemeriksaan Neurobehavior (Fungsi Luhur)
6. USG Carotis ---untuk mengetahui faktor risiko stroke ---dirawat inap
7. Transcranial doppler ---- untuk mengetahui faktor resiko dan
vasospasme cerebral di rawat inap.
8. DSA Serebral
4. Pemenuhan nutrisi
a. Screening menelan, test menelan dan latihan menelan
b. Pemasangan NGT jka ditemukan disfagia atau stress ulcer sampai
intake per oral adekuat dan tidak ada perdarahan lambung
c. Bilas lambung bila gastric ulcer , evaluasi cairan lambung :
berikan diet cair secara bertahap sampai gastric ulcer tidak terjadi
d. Pemberian makan melalui NGT
e. Kolaborasi dengan Tim ahli gizi, screening nutrisi
f. Nutrisi sesuai dengan kondisi pasien. Bila terpasang NGT, diit
makan cair, sampai ada reflek menelan. Dilakukan tahapan
kebutuhan dan modifikasi diit. Bila tidak terpasang NGT,
makanan biasa (MB/ML).
5. Neurorehabilitasi/Neurorestorasi
a. Early mobilisasi ( mika miki, perubahan posisi)
b. Ambulasi dan transfer
c. Konsultasi dr rehab medik, fisioterapi, terapi wicara dan okupasi
terapi bila ada kelemahan anggota gerak, gangguan menelan,
gangguan komunikasi dan gangguan fungsi tangan apabila
tanda-tanda hemodinamik sudah stabil.
6. Pemenuhan personal
a. Oral hiegine, memandikan, vulva /penis hiegine
7. Pemenuhan Eliminasi
a. Bladder scan
b. Bladder training
c. Pemasangan kondom kateter/volly kateter bila
inkontenensia/retensi urine
d. Huknah/klisma/semprit gliserin bila konstipasi