DISUSUN OLEH :
NOVIKA ANA LELY HARAHAP
PO.71.20.4.14.026
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini mengenai perbedaan neoplasma jinak dan ganas.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah mengenai perbedaan
noplasma/tumor jinak dan ganas ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................................... 2
BAB II ......................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 3
A. Pengertian Neoplasma ..................................................................................................... 3
B. Macam-Macam penyakit Neoplasma ........................................................................... 4
a. Atas dasar sifat biologik tumor ................................................................................. 4
b. Atas dasar sel atau jaringan .................................................................................... 10
C. Proses penyakit Neoplasma ........................................................................................ 11
a. Invasi lokal............................................................................................................... 11
b. Metastasis ............................................................................................................... 11
D. Respon Imun Terhadap Penyakit Neoplasma ............................................................. 12
E. Komplikasi Penyakit Neoplasma ................................................................................. 13
BAB III ...................................................................................................................................... 14
PENUTUP ................................................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Neoplasma
3
mendekati, neoplasma adalah suatu massa abnormal jaringan, yang pertumbuhannya
melebihi serta tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan tetap berlebihan
walaupun rangsangan yang memicunya telah berhenti. Kita mengetahui bahwa
mneatapnya tumor karena bahkan setelah rangsangan pemicu lenyap terjadi akibat
perubahan genetik (herediter) yang diwariskan keketurunan sel tumor. Perubahan
genetik ini memungkinkan sel tumor berpoliperasi secara berlebihan dan tidak
terkendali serta menjadi otonom(independen terhadap rangsangan pertumbuhan
fisiologis).
Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang bersifat
jinak (tumor jinak), tumor yang bersifat ganas (tumor ganas) dan tumor yang terletak
antara jinak dan ganas yang disebut intermediate.
1. Tumor jinak atau beligna
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai simpai (kapsul), tidak
tumbuh infiltrative, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak
sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya dapat disembuhkan dengan
sempurna kecuali yang mensekresi horrmon atau yang terletak pada tempat yang sangat
penting, misalnya di sumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplegia atau
pada saraf otak yang menekan jaringan otak.
Neoplasma lebih sering disebut sebagai tumor, namun karena diklasifikasikan
bersifat jinak, neoplasma tidak menyebabkan kanker, seperti tumor pra-kanker atau
ganas. Neoplasma atau tumor juga dikenal dengan nama nodul atau massa,
tergantung pada ukurannya. Nodul adalah neoplasma yang berukuran kurang dari 20
mm, sedangkan massa setidaknya berukuran 20 mm.
Tidak seperti tumor ganas, tumor jinak tumbuh lebih lambat dan tidak diketahui
dapat bermetastasis atau menyebar ke jaringan di sekitarnya. Ketika terbentuk, tumor
ini membawa karakteristik dari jaringan asalnya dan dapat terbentuk sendiri atau
4
berkelompok. Karena tidak berbahaya bagi kehidupan penderitanya, seringkali tumor
ini tidak memerlukan pengobatan segera, namun masih harus dipantau karena
terkadang dapat tumbuh cukup besar dan menyebabkan masalah bagi fungsi tubuh.
Dua bahaya utama yang harus diperhatikan ketika tumor jinak muncul adalah ketika
neoplasia berkembang menjadi massa dan ketika tumbuh pada daerah kecil tubuh di
mana tumor dapat menyebabkan obstruksi. Dalam kasus tersebut, tumor jinak juga
mungkin mengancam jiwa sehingga pengobatan mungkin diperlukan.
5
Adenoma Neoplasma jinak yang berasal dari kelenjar atau jaringan pada
kelenjar, yang paling umum adalah tumor pada kelenjar tiroid
Hemangioma Neoplasma jinak yang berasal dari penumpukan pembuluh
darah
Fibroma Neoplasma jinak yang berasal dari jaringan ikat atau serat
Meskipun sebagian besar neoplasma ditandai oleh proliferasi jaringan
abnormal, beberapa mungkin muncul dalam bentuk lain, seperti kista sebasea, radang
kelenjar, hematoma, hamartoma, choristoma, jaringan nekrotik, granuloma, dan keloid.
3) Penatalaksanaan
Dengan tidak adanya gejala, banyak neoplasma jinak yang terdeteksi selama
pemeriksaan fisik rutin atau pemindaian pencitraan. Namun, jika dirasakan adanya
beberapa gejala, pasien dapat menemui dokter keluarga atau dokter penyakit dalam
untuk didiagnosis. Karena tidak bersifat kanker, neoplasma jinak tidak memerlukan
keahlian dokter onkologi kecuali tumor yang menyebabkan masalah kesehatan dalam
kasus ini, pengobatan biasanya dilakukan oleh tim multidisiplin yang terdiri dari
beberapa spesialis.
6
Langkah pertama dalam pengobatan neoplasma jinak adalah dengan menunggu
dengan waspada, di mana para dokter memantau pertumbuhan tumor untuk melihat
apakah tumor dapat menimbulkan masalah, pilihan pengobatan yang tersedia meliputi:
Radioterapi Kebanyakan tumor jinak tidak menanggapi radioterapi namun
terapi ini ampuh, terutama untuk tumor intrakranial dan hemangioma.
Radiosurgery Radiosurgery dilakukan dengan menargetkan tumor dengan
menggunakan sinar radiasi berenergi tinggi, dengan tujuan membunuh
pertumbuhan sel abnormal. Hal ini dapat dilakukan dalam satu sesi, tergantung
pada ukuran tumor, diikuti dengan periode pemulihan cepat.
Skleroterapi Ini adalah bentuk pengobatan yang bertujuan untuk mengecilkan
pembuluh darah untuk memotong suplai darah dan membatasi pertumbuhan
tumor.
Operasi Tumor jinak yang menyebabkan masalah, sering karena lokasi atau
ukurannya, dapat diangkat dengan operasi. Operasi pengangkatan sering
memerlukan bius total.
Obat Pasien juga mungkin akan diberikan obat untuk mencegah atau
mengelola gejala yang dialami. Beberapa obat bertujuan untuk menghilangkan
rasa sakit, mengobati sakit kepala (seperti dalam kasus tumor otak jinak),
mencegah muntah dan kejang, atau mengurangi peradangan.
Kemoterapi jarang digunakan untuk neoplasma jinak karena tumor non-kanker
tidak merespon kemoterapi. Dan juga, dalam banyak kasus, mengingat risiko atau
ancaman rendah yang ditimbulkan pertumbuhan jinak, kebanyakan pasien tidak
bersedia untuk mengalami efek samping yang sering dikaitkan dengan kemoterapi,
yang meliputi rambut rontok, kulit kemerahan, mual, dan kelelahan.
7
o metastase
o menimbulkan kematian
Salah satu sifat karakteristik dari sel kanker adalah kemampuannya untuk
menembus jaringan normal dan penetrasi ke dalam pembuluh darah dan saluran limfe.
Selain dari pada itu sel kanker pun sering memanfaatkan struktur-struktur yang sudah
ada untuk mempermudah infiltrasi, misalnya rongga perineural. Di lain pihak infiltrasi
dapat dipersulit oleh struktur-struktur seperti fasia, simpai suatu organ, atau
peristoneum. Faktor penambahan volume tumor akan mengakibatkan kenaikan tekanan
dalam tumor dan ini akan mempermudah menembusnya sel tumor ke dalam jaringan
normal. Dengan kemampuan bermetastasis sel kanker untuk menembus jaringan
normal, maka tumor ganas primer dapat menyebarkan sel-sel kankernya ke seluruh
tubuh. Metastasis tumor ganas dapat melalui bermacam-macam, yaitu :
1) Infiltratif adalah penyebaran ke jaringan sekitarnya, terjadi secara perlahan-
lahan, sel-sel kanker menyebuk ke dalam jaringan sehat sekitarnya atau di dalam
ruang antara sel.
2) Limfogen yaitu sel-sel kanker masuk ke dalam pembuluh limfe dan merupakan
embolus masuk ke dalam kelenjar getah bening regional dan melekat pada
simpainya.
3) Hematogen yaitu lewat pembuluh darah. Masuknya sel-sel kanker ke dalam
pembuluh darah.
4) Implantasi biasanya terjadi di meja operasi, misal : jika alat telah digunakan
untuk operasi dan dipakai untuk operasi lagi tanpa disterilkan terlebih dahulu.
5) Perkontinuitatum yaitu kontak langsung, misalnya tumor gaster menjalar ke
ovarium.
8
karsinogen sebenarnya tidak reaktif (prokarsinogen atau karsinogen proximate), namun
di dalam tubuh diubah menjadi karsinogen awal (primary) atau menjadi karsinogen
akhir (ultimate). SitokromP450 suatu mono-oksidase dependen retikulum endoplasmik
sering mengubah karsinogen proximate menjadi intermediatedefisienelektron yang
reaktif (electrophils). Intermediate (zat perantara) yang reaktif ini dapat berinteraksi
dengan pusat-pusat di DNA yang kaya elektron (nucleophilic) untuk menimbulkan
mutasi. Interaksi antara karsinogen akhir dengan DNA semacam ini dalam suatu sel
diduga merupakan tahap awal terjadinya karsinogenesis kimiawi. DNA sel dapat pulih
kembali bila mekanisme perbaikannya normal, namun bila tidak sel yang mengalami
perubahan dapat tumbuh menjadi tumor yang akhirnya nampak secara klinis. Ko-
karsinogen (promoter) sendiri bukan karsinogen. Promoter berperan mempermudah
pertumbuhan dan perkembangan sel tumor dormant atau latent. Waktu yang diperlukan
untuk terjadinya tumor dari fase awal tergantung pada adanya promoter tersebut dan
untuk kebanyakan tumor pada manusia periode laten berkisar dari 15 sampai 45 tahun.
Proses transformasi sel normal menjadi sel ganas melalui displasi terjadi
melalui mekanisme yang sangat rumit, tetapi secara umum mekanisme karninogenesis
ini terjadi melalui tiga tahap yaitu:
1) Inisiasi adalah proses yang melibatkan mutasi genetik yang menjadi permanen
dalam DNA sel. Dipicu oleh insiator (bahan yg mampu menyebabkan mutasi
gen). Sel-sel masih mirip dengan sel normal.
2) Promosi merupakan suatu tahap ketika sel mutan berproliferasi. Diakibatkan
karena klon yang tidak stabil dan mengalami inisiasi, dipaksa untuk
berproliferasi dan menjalani mutasi tambahan sehingga akahirnya berkembang
menjadi tumaor ganas (neoplasma). Initiated cells dipicu oleh promotor (terus
menerus/berulang) transformed cells. Perubahan informasi genetik, sintesis
DNA, replikasi meningkat lesi insitu. Hormon sering menjadi promotor yang
merangsang pertumbuhan sel ganas.Misalnya Esterogen dapat merangsang
pertumbuhan kanker pada payudara dan ovarium.
3) Progresi suatu tahap ketika klon sel mutan mendapatkan satu atau lebih
karakteristik neoplasma ganas seiring berkembangnya tumor, sel menjadi lebih
heterogen akibat mutasi tambahan terhadap gen.
4) Perubahan Protoonkogen menjadi onkogen .Perubahan fenotip: klinik terdpt
benjolan (tumor). Contohnya Perubahan karyotip kromosom. Beberapa subklon
ini dapat memperlihatkan perilaku ganas yang lebih agresif atau lebih mampu
untuk menghindari seranganoleh sistem imun. Selama stadium ini, massa tumor
yang meluas mendapat lebih banyak perubahan yang memungkinkan tumor
menginvasi jaringan yang berdekatan, membentuk pasokan darahnya
sendiri(angigenesis), atau masuk melalui pembuluh darah dan bermigrasi ke
9
bagian tubuh lainnya yang letaknya berjauhan untuk membentuk tumor sekunder.
Kanker berkembang dalam beberapa tahap yang dimulai ketika sebuah sel
bermutasi menjadi kanker. Ketika pusat kontrol sel rusak, sel-sel mulai tumbuh
dan berkembang biak di luar kendali. Pada akhirnya, kanker akan cukup besar
untuk menekan jaringan sekitarnya dan menyebar ke bagian tubuh lain. Mereka
mengembara dari tempat asal melalui darah atau sistem limfa (getah bening) ke
organ-organ lain sehingga menciptakan tumor sekunder di tempat lain.
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltrative dan merusak jaringan
sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran limfe atau
aliran darah dan dapat menimbulkan kematian.
Ada dua kelompok neoplasma ganas atau kanker:
Tumor padat yang terbentuk dari sel-sel abnormal di kulit, selaput lendir,
kelenjar, jaringan ikat, otot, lemak dan tulang.
Neoplasma cair (hemoblastosis) yang terbentuk dari komponen seluler darah
dan organ pembentuk darah, contohnya leukemia dan tumor otak.
3. Tumor intermediate
Di antara dua kelompok, terdapat segolongan tumor yang memiliki sifat
invasive local tetapi kemampuan metastasisnya kecil. Tumor demikian disebut tumor
yang agresif local atau tumor ganas berderajat rendah. Sebagai contoh ialah karsinoma
sel basal kulit.
Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar jaringan dasar sel tumor yaitu
a) Berasal dari sel totipoten. Sel totipoten adalah sel yang dapat berdeferensiasi ke
dalam tiap jenis sel tubuh. Sebagai contoh ialah zigot yang berkembang menjadi
janin. Paling sering ditemui pada gonad yaitu sel germinal. Dapat pula terjadi
retroperitoneal, dimediastinum dan daerah pineal.
b) Berasal dari sel embrional pluripoten. Sel embrional dapat berdeferensiasi ke dalam
berbagai jenis sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur alat
tubuh. Sebagai contoh ialah tumor sel embrional pluripoten yang berasal dari anak
ginjal, disebut nefroblastoma, sering berdeferensiasi ke dalam struktur yang
menyerupai tubulus ginajal dan kadang-kadang jaringan otot, tulang rawan atau
tulang rudimenter. Tumor ini contohnya dapat terdapat pada retinoblastoma,
hepatoblastoma, embrional rhabdomisarcoma.
c) Berasal dari sel yang berdeferensiasi . Jenis sel dewasa yang bederensiasi, terdapat
dalam bentuk sel alat-alat tubuh pada kehidupan postnatal. Kebanyakan tumor pada
manusia terbentuk dari sel berdeferensiasi.
10
Perbedaan Neoplasma Jinak dan Ganas
Jinak Ganas
- Serupa sel asal - Tidak sama dengan sel asal
- Tepian licin (bersimpai) - Tepian tidak rata
- Menekan - Menyusup
- Tumbuh perlahan - Tumbuh Cepat
- Sedikit Vaskuler - Vaskuler/sangat Vaskuler
- Jarang Timbul Ulang - Sering residif setelah
- Jarang nekrosis dan ulserasi dibuang
- Jarang efek sistemik kecuali - Umumnya nekrosis dan
Neoplasma endokrin ulserasi
- Umumnya efek sistemik
a. Invasi lokal
b. Metastasis
11
kemungkinan metastasis. Namun kanker yang sangat kecil juga dapat mengakibatkan
metastasis, dan sebaliknya, kanker yang besar mungkin belum tentu menyebar saat
ditemukan.
12
spontan atau disebabkan oleh pengaruh virus tertentu atau zat-zat kimia. Sistem imun
diberi tugas pengenalan dan pembuangan benda-benda baru yang di dapat yang
sebagian besar dari tugas ini terjadi di permukaan sel. Kegagalan mekanisme ini di
tetapkan sebagai penyebab utama perkembangan penyakit-penyakit neoplasma.
Leukimia Mielogenik akut yang ditandai oleh akumulasi sel-sel mieloid immatur
dalam sumsum tulang.
Sindrom mielodisplastik yang ditandai oleh hematopoiesis yang tidak efektif dan
sitopenia yang kemudian terjadi.
Kelainan mieloproliferatif kronik yang ditandi oleh peningkatan produksi sel-sel
mieloid yang mengalami diferensiasi terminal.
13
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Neoplasma (neos = baru dan plasma = pembentukan) adalah tumor yang terdiri dari
jaringan baru abnormal, tumbuhnya berkelebihan, tidak terkoordinasi, dan tumbuh
terus walaupun rangsangan yang menyebabkannya sudah berhenti. Proses
pembentukan neoplasma disebut neoplasia.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah yang telah disusun oleh penulis yang berjudul
Perbedaan Neoplasma Jinak dan Ganas masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran terhadap makalah yang bersifat membangun agar
makalah yang dibuat dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain .
14
DAFTAR PUSTAKA
15