Anda di halaman 1dari 20

PATOLOGI ANATOMI

PERBEDAAN NEOPLASMA JINAK DAN GANAS

DISUSUN OLEH :
NOVIKA ANA LELY HARAHAP
PO.71.20.4.14.026

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI DIV KEPERAWATAN
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini mengenai perbedaan neoplasma jinak dan ganas.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah mengenai perbedaan
noplasma/tumor jinak dan ganas ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Palembang.08 Agustus 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................................... 2
BAB II ......................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 3
A. Pengertian Neoplasma ..................................................................................................... 3
B. Macam-Macam penyakit Neoplasma ........................................................................... 4
a. Atas dasar sifat biologik tumor ................................................................................. 4
b. Atas dasar sel atau jaringan .................................................................................... 10
C. Proses penyakit Neoplasma ........................................................................................ 11
a. Invasi lokal............................................................................................................... 11
b. Metastasis ............................................................................................................... 11
D. Respon Imun Terhadap Penyakit Neoplasma ............................................................. 12
E. Komplikasi Penyakit Neoplasma ................................................................................. 13
BAB III ...................................................................................................................................... 14
PENUTUP ................................................................................................................................. 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker bukan suatu penyakit, tetapi beragam penyakit yang sama-sama


memiliki gambaran kekacauan pengendalian pertumbuhan. Beberapa kanker seperti
Limfoma Hodkgin, dapat disembuhkan, sementara yang lain, misalnya kanker
pancreas, memperlihatkan angka kematian yang sangat tinggi. Satu-satunya harapan
untuk mengendalikan kanker terletak pada mempelajari lebih banyak tentang kausa dan
patogenesisnya, dan telah banyak dilakukan upaya untuk memahami kausa dan dasar
molecular kanker.
Dalam ilmu patologi anatomik, tumor identik dengan neoplasma. Sedangkan
dalam klinik istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan, pembengkakan ini dapat disebabkan baik oleh neoplasma, maupun
oleh radang (rubor, calor, dolor, tumor, fungsio laesa) atau perdarahan, dan sebagainya.
Neoplasma membentuk tonjolan disebabkan oleh neoplasma.
Neoplasma ialah penyakit pertumbuhan sel. Regenerasi epitel dan
pembentukan jaringan granulasi juga merupakan kumpulan sel baru yang sedang
tumbuh. Tetapi bukan neoplasma karena pertumbuhannya sesuai dengan jalannya
pertumbuhan normal. Seperti diketahui sel itu mempunyai dua tugas utama yaitu
bekerja dan berkembangbiak. Bekerja bergantung kepada aktivitas sitoplasma,
sedangkan berkembang biak bergantung kepada aktivitas intinya. Pada sel neoplasma
terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian besar energy digunakan untuk berkembang
biak.
Seperti diketahui sitoplasma itu terdiri atas 3 bagian terpenting yaitu :
1. Partikel-partikel besar atau mitochonrdria
2. Partikel-partikel kecil atau mikrosom = ergastoplasma = endoplasmic reticulum
3. Zat-zat yang terlarut.
Pada tomur-tumor eksperimentil mitochondria sangat berkurang jumlahnya,
kadang-kadang hanya dari jumlah normal, besarnya tidak sama, kristanya tidak
teratur dan sering menunjukkan degenerasi. Karena itu enzim-enzim yang diperlukan
untuk fungsi sel juga sangat berkurang. Ergastoplasma ialah saluran-saluran dengan
pelebaran-pelebaran, cistern-cisterna dan vesikel- esikel yang mengandung ribosomal
RNA di permukaannya untuk pembuatan asam-asam amino. Pada neoplasma vesikel-
vesikel melebar dan berkurang jumlahnya. Ini menunjukkan bahwa ergatoplasma
fungsi-fungsinya berkurang atau hilang sama sekali.

1
B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini terdapat rumusan masalah yaitu :


1. Apakah neoplasma itu
2. Apa macam-macam neoplasma serta bagaimana proses penyakitnya
3. Bagaimana respon imun,sel serta komplikasinya

C. Tujuan

1. Menambah pengetahuan tentang neoplasma


2. Mengetahui mcam-macam penyakit neoplasma serta proses penyakitnya
3. Mengetahui respon imun, sel, serta komplikasinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Neoplasma

Neoplasia secara harfiah berarti proses pertumbuhan baru dan suatu


pertumbuhan baru disebut neoplasma. Kata tumor semula diterapkan untuk
pembengkakan akibat peradangan. Neoplasma juga dapat memicu pembengkakan,
tetapi setelah beberapa lama pemakaian tumor untuk menerangkan hal selain
neoplasma mulai ditinggalkan. Oleh karena itu, kata ini sekarang berarti
neoplasma. Onkologi (Yunani oncos=tumor) adalah ilmu tentang tumor atau
neoplasma. Kanker adalah kata umum untuk semua tumor ganas. Meskupun asal mula
asal kata ini agak kurang jelas, diperkirakan kanker berasal dari kata lathin untuk
kepiting, cancer-mungkin karena kanker melekat pada bagian apapun yang dapat
dicenghkramnya secara terus menerus, seperti kepiting.
Onkologi ialah ilmu yang mempelajari penyakit yang disebabkan oleh tumor.
Dalam artian umum, tumor adalah benjolan atau pembengkakan abnormal didalam
tubuh, tetapi dalam artian khusus, tumor adalah benjolan yang disebabkan neoplasma.
Secara klinis secara klinis, tumor dibedakan atas golongan neoplasma dan
nonneoplasma misalnya, kista, akibat reaksi radang atau hiper trofi.
Neoplasma dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasma ganas atau kanker terjadi
karena timbul atau berkembangbiaknya sel secara tidak terkendali sehingga sel-sel ini
tumbuh terus merusak bentuk dan fungsi organ tempat tumbuhnya. Kanker karsinoma,
atau sarkoma tumbuh menyusut (infiltratif) kejaringan sekitarnya sambil merusaknya
(destruktif), dapat menyebar kelain tubuh, dan umumnya fatal jika dibiarkan.
Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak, tetapi
membesar dan menekan jaringan disekitarnya (ekspansif), dan umumnya tidak
bermetastasis misalnya lifoma.
Menurut Sir Rupert Willis, Neoplasma(Tumor) adalah massa abnormal
jaringan yang pertumbuhannya berlebihan & tidak terkoordinasikan dengan
pertumbuhan jaringan normal serta terus demikian walaupun rangsangan yang memicu
perubahan tersebut telah berhenti. Klasifikasi patologi tumor dibuat berdasarkan hasil
pemeriksaan miskroskopik pada jarinagan dan sel tumor. Dari pemeriksaan
mikroskopik ini tampak gambaran keganasan yang sangat bervariasi, mulai dari yang
relatif jinak, ke yang paling ganas. Pada satu organ dapat timbul satu atau lebih
neoplasma yang sifatnya berlainan. Meskipun semua dokter mengetahui apa yang
maksud ketika menggunakan kata neoplasma, untuk menentukan difinisi kata ini,
ternyata cukup sulit. Ahli onkologi inggris terkemuka Willis, mungkin paling

3
mendekati, neoplasma adalah suatu massa abnormal jaringan, yang pertumbuhannya
melebihi serta tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan tetap berlebihan
walaupun rangsangan yang memicunya telah berhenti. Kita mengetahui bahwa
mneatapnya tumor karena bahkan setelah rangsangan pemicu lenyap terjadi akibat
perubahan genetik (herediter) yang diwariskan keketurunan sel tumor. Perubahan
genetik ini memungkinkan sel tumor berpoliperasi secara berlebihan dan tidak
terkendali serta menjadi otonom(independen terhadap rangsangan pertumbuhan
fisiologis).

B. Macam-Macam penyakit Neoplasma

1. Nonneoplasma (biasanya akibat bekas dari infeksi ataupun trauma)


2. Neoplasma (tumor)
3. Kista
4. Hipertrofi
5. Ganas/maligna (kanker)
6. Karsinoma sarkoma
7. Benigna
8. Radang

a. Atas dasar sifat biologik tumor

Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang bersifat
jinak (tumor jinak), tumor yang bersifat ganas (tumor ganas) dan tumor yang terletak
antara jinak dan ganas yang disebut intermediate.
1. Tumor jinak atau beligna
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai simpai (kapsul), tidak
tumbuh infiltrative, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak
sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya dapat disembuhkan dengan
sempurna kecuali yang mensekresi horrmon atau yang terletak pada tempat yang sangat
penting, misalnya di sumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplegia atau
pada saraf otak yang menekan jaringan otak.
Neoplasma lebih sering disebut sebagai tumor, namun karena diklasifikasikan
bersifat jinak, neoplasma tidak menyebabkan kanker, seperti tumor pra-kanker atau
ganas. Neoplasma atau tumor juga dikenal dengan nama nodul atau massa,
tergantung pada ukurannya. Nodul adalah neoplasma yang berukuran kurang dari 20
mm, sedangkan massa setidaknya berukuran 20 mm.
Tidak seperti tumor ganas, tumor jinak tumbuh lebih lambat dan tidak diketahui
dapat bermetastasis atau menyebar ke jaringan di sekitarnya. Ketika terbentuk, tumor
ini membawa karakteristik dari jaringan asalnya dan dapat terbentuk sendiri atau

4
berkelompok. Karena tidak berbahaya bagi kehidupan penderitanya, seringkali tumor
ini tidak memerlukan pengobatan segera, namun masih harus dipantau karena
terkadang dapat tumbuh cukup besar dan menyebabkan masalah bagi fungsi tubuh.
Dua bahaya utama yang harus diperhatikan ketika tumor jinak muncul adalah ketika
neoplasia berkembang menjadi massa dan ketika tumbuh pada daerah kecil tubuh di
mana tumor dapat menyebabkan obstruksi. Dalam kasus tersebut, tumor jinak juga
mungkin mengancam jiwa sehingga pengobatan mungkin diperlukan.

1) Penyebab Tumor Jinak


Neoplasma jinak yang diketahui disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Paparan radiasi dan racun lingkungan lainnya
Diet yang buruk
Genetika atau mutasi genetic
Stress
Infeksi
Cedera
Trauma
Pertumbuhan neoplasma jinak sebenarnya dipicu oleh proliferasi sel, migrasi
sel, atau sel mati. Terlepas dari penyebabnya, perilaku sel dan pertumbuhan jaringan
abnormal adalah tanda bahwa terdapat masalah dengan gen-gen tertentu, terutama gen
penekan tumor. Berikut ini adalah penyebab genetik yang telah dikaitkan dengan
pertumbuhan tumor jinak:
Sindrom PTEN hamartoma atau gangguan hamartoma melibatkan PTEN atau
gen penekan tumor
Adenomatosa poliposis familial atau mutasi yang melibatkan gen penekan
tumor APC
Penyakit Von Hippel-Lindau atau kondisi turunan yang menyebabkan mutasi
yang melibatkan gen tumor penekan Von Hippel-Lindau
Sklerosis tuberosa kompleks atau mutasi yang melibatkan gen TSC1 dan TSC2
yang bertanggungjawab untuk menghasilkan protein hamartin dan tuberin yang
dapat menyebabkan produksi protein berlebihan yang menyebabkan
pertumbuhan sel abnormal.
Pertumbuhan abnormal pada berbagai jenis jaringan juga mempengaruhi jenis
neoplasia tertentu yang terbentuk. Jenis tumor jinak yang paling umum meliputi:
Lipoma Neoplasma jinak yang berasal dari sel lemak dan paling sering terjadi
pada leher, bahu, lengan, dan punggung; tumor ini sering diturunkan tetapi juga
dapat muncul akibat dari cedera sebelumnya. Tumbuh lambat dan berbentuk
lembut, bulat, serta dapat bergerak

5
Adenoma Neoplasma jinak yang berasal dari kelenjar atau jaringan pada
kelenjar, yang paling umum adalah tumor pada kelenjar tiroid
Hemangioma Neoplasma jinak yang berasal dari penumpukan pembuluh
darah
Fibroma Neoplasma jinak yang berasal dari jaringan ikat atau serat
Meskipun sebagian besar neoplasma ditandai oleh proliferasi jaringan
abnormal, beberapa mungkin muncul dalam bentuk lain, seperti kista sebasea, radang
kelenjar, hematoma, hamartoma, choristoma, jaringan nekrotik, granuloma, dan keloid.

2) Gejala Utama Neoplasma Jinak


Neoplasma jinak dapat memiliki perilaku yang sangat beragam. Meskipun
umumnya asimtomatik, neoplasma jinak juga dapat menyebabkan beberapa gejala
tergantung daerah kemunculannya, jaringan asalnya, dan penyebabnya.
Jaringan terkompres
Organ terkompres
Saluran terboklir
Iskemia atau berkurangnya aliran darah
Kerusakan saraf
Kematian jaringan atau nekrosis
Produks hormon abnormal
Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk nyeri saraf, sesak
napas, pusing, pendarahan abnormal, kejang, dan terganggunya fungsi tubuh. Kelainan
hormonal juga dapat diakibatkan penyakit berikut:
Adenoma hipofisis
Penyakit Cushing
Anemia
Tumor jinak juga dapat muncul di luar tubuh yang dapat menyebabkan masalah
penampilan pasien.

3) Penatalaksanaan
Dengan tidak adanya gejala, banyak neoplasma jinak yang terdeteksi selama
pemeriksaan fisik rutin atau pemindaian pencitraan. Namun, jika dirasakan adanya
beberapa gejala, pasien dapat menemui dokter keluarga atau dokter penyakit dalam
untuk didiagnosis. Karena tidak bersifat kanker, neoplasma jinak tidak memerlukan
keahlian dokter onkologi kecuali tumor yang menyebabkan masalah kesehatan dalam
kasus ini, pengobatan biasanya dilakukan oleh tim multidisiplin yang terdiri dari
beberapa spesialis.

6
Langkah pertama dalam pengobatan neoplasma jinak adalah dengan menunggu
dengan waspada, di mana para dokter memantau pertumbuhan tumor untuk melihat
apakah tumor dapat menimbulkan masalah, pilihan pengobatan yang tersedia meliputi:
Radioterapi Kebanyakan tumor jinak tidak menanggapi radioterapi namun
terapi ini ampuh, terutama untuk tumor intrakranial dan hemangioma.
Radiosurgery Radiosurgery dilakukan dengan menargetkan tumor dengan
menggunakan sinar radiasi berenergi tinggi, dengan tujuan membunuh
pertumbuhan sel abnormal. Hal ini dapat dilakukan dalam satu sesi, tergantung
pada ukuran tumor, diikuti dengan periode pemulihan cepat.
Skleroterapi Ini adalah bentuk pengobatan yang bertujuan untuk mengecilkan
pembuluh darah untuk memotong suplai darah dan membatasi pertumbuhan
tumor.
Operasi Tumor jinak yang menyebabkan masalah, sering karena lokasi atau
ukurannya, dapat diangkat dengan operasi. Operasi pengangkatan sering
memerlukan bius total.
Obat Pasien juga mungkin akan diberikan obat untuk mencegah atau
mengelola gejala yang dialami. Beberapa obat bertujuan untuk menghilangkan
rasa sakit, mengobati sakit kepala (seperti dalam kasus tumor otak jinak),
mencegah muntah dan kejang, atau mengurangi peradangan.
Kemoterapi jarang digunakan untuk neoplasma jinak karena tumor non-kanker
tidak merespon kemoterapi. Dan juga, dalam banyak kasus, mengingat risiko atau
ancaman rendah yang ditimbulkan pertumbuhan jinak, kebanyakan pasien tidak
bersedia untuk mengalami efek samping yang sering dikaitkan dengan kemoterapi,
yang meliputi rambut rontok, kulit kemerahan, mual, dan kelelahan.

2. Tumor ganas atau maligna


Kanker berasal dari bahasa Yunani yang berarti kepiting, karena sifatnya seperti
kepiting yang mencengkeram jaringan sekitarnya. Neoplasma ganas (maligna)
Neoplasma ini tumbuh secara cepat dan sangat progresif jika tidak dibuang.
Pola penyebarannya menjadi tidak teratur. Neoplasma ganas tidak memiliki kapsul
sehingga sulit dipisahkan dari sekitarnya. Sel-sel ini menyerang daerah sekitarnya
dengan masuk ke daerah sekitarnya bukan mendesak. Sel-sel neoplasma ganas ini
mampu memisahkan diri dari sel induk dan memasuki sirkulasi untuk menyebar ke
daerah lain. Jika sel ini menyangkut suatu jaringan atau organ mampu menembus
pembuluh darah dan membentuk tumor sekunder (proliferasi baru).
Ciri-ciri :
o batas tidak tegas
o tidak berkapsul
o pertumbuhan cepat

7
o metastase
o menimbulkan kematian

Pada akhirnya neoplasma ganas memilki kemampuan untuk bermetastatis


(menyebar ke daerah lain yang menjauhi sel induk) dan kemudian menimbulkan
pertumbuhan sekunder pada daerah yang jauh, Sedangkan pada Neoplasma jinak tidak
bermetastatis. Metastase dapat terjadi melalui 3 cara yaitu : metastase langsung,
melalui aliran darah (hematogen) dan melalui aliran limfe (limfogen). Pertumbuhan
tumor dapat ditemukan baik pada tumor jinak (meskipun dalam gradasi yang lebih
rendah) maupun pada tumor-tumor ganas. Hal ini biasanya baru diketahui bila proses
tersebut berlangsung agak lanjut. Dalam keadaan normal terdapat keseimbangan antara
pembentukan dan hancurnya sel. Pertumbuhan tumor pada umumnya bersifat balans
positif, artinya lebih banyak sel yang terjadi daripada yang hilang.

Salah satu sifat karakteristik dari sel kanker adalah kemampuannya untuk
menembus jaringan normal dan penetrasi ke dalam pembuluh darah dan saluran limfe.
Selain dari pada itu sel kanker pun sering memanfaatkan struktur-struktur yang sudah
ada untuk mempermudah infiltrasi, misalnya rongga perineural. Di lain pihak infiltrasi
dapat dipersulit oleh struktur-struktur seperti fasia, simpai suatu organ, atau
peristoneum. Faktor penambahan volume tumor akan mengakibatkan kenaikan tekanan
dalam tumor dan ini akan mempermudah menembusnya sel tumor ke dalam jaringan
normal. Dengan kemampuan bermetastasis sel kanker untuk menembus jaringan
normal, maka tumor ganas primer dapat menyebarkan sel-sel kankernya ke seluruh
tubuh. Metastasis tumor ganas dapat melalui bermacam-macam, yaitu :
1) Infiltratif adalah penyebaran ke jaringan sekitarnya, terjadi secara perlahan-
lahan, sel-sel kanker menyebuk ke dalam jaringan sehat sekitarnya atau di dalam
ruang antara sel.
2) Limfogen yaitu sel-sel kanker masuk ke dalam pembuluh limfe dan merupakan
embolus masuk ke dalam kelenjar getah bening regional dan melekat pada
simpainya.
3) Hematogen yaitu lewat pembuluh darah. Masuknya sel-sel kanker ke dalam
pembuluh darah.
4) Implantasi biasanya terjadi di meja operasi, misal : jika alat telah digunakan
untuk operasi dan dipakai untuk operasi lagi tanpa disterilkan terlebih dahulu.
5) Perkontinuitatum yaitu kontak langsung, misalnya tumor gaster menjalar ke
ovarium.

Mekanisme pembentukan neoplasma atau tumor ganas disebut dengan


Karsinogenesis. Karsinogenesis merupakan suatu proses multi-tahap. Sebagian besar

8
karsinogen sebenarnya tidak reaktif (prokarsinogen atau karsinogen proximate), namun
di dalam tubuh diubah menjadi karsinogen awal (primary) atau menjadi karsinogen
akhir (ultimate). SitokromP450 suatu mono-oksidase dependen retikulum endoplasmik
sering mengubah karsinogen proximate menjadi intermediatedefisienelektron yang
reaktif (electrophils). Intermediate (zat perantara) yang reaktif ini dapat berinteraksi
dengan pusat-pusat di DNA yang kaya elektron (nucleophilic) untuk menimbulkan
mutasi. Interaksi antara karsinogen akhir dengan DNA semacam ini dalam suatu sel
diduga merupakan tahap awal terjadinya karsinogenesis kimiawi. DNA sel dapat pulih
kembali bila mekanisme perbaikannya normal, namun bila tidak sel yang mengalami
perubahan dapat tumbuh menjadi tumor yang akhirnya nampak secara klinis. Ko-
karsinogen (promoter) sendiri bukan karsinogen. Promoter berperan mempermudah
pertumbuhan dan perkembangan sel tumor dormant atau latent. Waktu yang diperlukan
untuk terjadinya tumor dari fase awal tergantung pada adanya promoter tersebut dan
untuk kebanyakan tumor pada manusia periode laten berkisar dari 15 sampai 45 tahun.

Proses transformasi sel normal menjadi sel ganas melalui displasi terjadi
melalui mekanisme yang sangat rumit, tetapi secara umum mekanisme karninogenesis
ini terjadi melalui tiga tahap yaitu:
1) Inisiasi adalah proses yang melibatkan mutasi genetik yang menjadi permanen
dalam DNA sel. Dipicu oleh insiator (bahan yg mampu menyebabkan mutasi
gen). Sel-sel masih mirip dengan sel normal.
2) Promosi merupakan suatu tahap ketika sel mutan berproliferasi. Diakibatkan
karena klon yang tidak stabil dan mengalami inisiasi, dipaksa untuk
berproliferasi dan menjalani mutasi tambahan sehingga akahirnya berkembang
menjadi tumaor ganas (neoplasma). Initiated cells dipicu oleh promotor (terus
menerus/berulang) transformed cells. Perubahan informasi genetik, sintesis
DNA, replikasi meningkat lesi insitu. Hormon sering menjadi promotor yang
merangsang pertumbuhan sel ganas.Misalnya Esterogen dapat merangsang
pertumbuhan kanker pada payudara dan ovarium.
3) Progresi suatu tahap ketika klon sel mutan mendapatkan satu atau lebih
karakteristik neoplasma ganas seiring berkembangnya tumor, sel menjadi lebih
heterogen akibat mutasi tambahan terhadap gen.
4) Perubahan Protoonkogen menjadi onkogen .Perubahan fenotip: klinik terdpt
benjolan (tumor). Contohnya Perubahan karyotip kromosom. Beberapa subklon
ini dapat memperlihatkan perilaku ganas yang lebih agresif atau lebih mampu
untuk menghindari seranganoleh sistem imun. Selama stadium ini, massa tumor
yang meluas mendapat lebih banyak perubahan yang memungkinkan tumor
menginvasi jaringan yang berdekatan, membentuk pasokan darahnya
sendiri(angigenesis), atau masuk melalui pembuluh darah dan bermigrasi ke

9
bagian tubuh lainnya yang letaknya berjauhan untuk membentuk tumor sekunder.
Kanker berkembang dalam beberapa tahap yang dimulai ketika sebuah sel
bermutasi menjadi kanker. Ketika pusat kontrol sel rusak, sel-sel mulai tumbuh
dan berkembang biak di luar kendali. Pada akhirnya, kanker akan cukup besar
untuk menekan jaringan sekitarnya dan menyebar ke bagian tubuh lain. Mereka
mengembara dari tempat asal melalui darah atau sistem limfa (getah bening) ke
organ-organ lain sehingga menciptakan tumor sekunder di tempat lain.
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltrative dan merusak jaringan
sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran limfe atau
aliran darah dan dapat menimbulkan kematian.
Ada dua kelompok neoplasma ganas atau kanker:
Tumor padat yang terbentuk dari sel-sel abnormal di kulit, selaput lendir,
kelenjar, jaringan ikat, otot, lemak dan tulang.
Neoplasma cair (hemoblastosis) yang terbentuk dari komponen seluler darah
dan organ pembentuk darah, contohnya leukemia dan tumor otak.

3. Tumor intermediate
Di antara dua kelompok, terdapat segolongan tumor yang memiliki sifat
invasive local tetapi kemampuan metastasisnya kecil. Tumor demikian disebut tumor
yang agresif local atau tumor ganas berderajat rendah. Sebagai contoh ialah karsinoma
sel basal kulit.

b. Atas dasar sel atau jaringan

Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar jaringan dasar sel tumor yaitu
a) Berasal dari sel totipoten. Sel totipoten adalah sel yang dapat berdeferensiasi ke
dalam tiap jenis sel tubuh. Sebagai contoh ialah zigot yang berkembang menjadi
janin. Paling sering ditemui pada gonad yaitu sel germinal. Dapat pula terjadi
retroperitoneal, dimediastinum dan daerah pineal.
b) Berasal dari sel embrional pluripoten. Sel embrional dapat berdeferensiasi ke dalam
berbagai jenis sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur alat
tubuh. Sebagai contoh ialah tumor sel embrional pluripoten yang berasal dari anak
ginjal, disebut nefroblastoma, sering berdeferensiasi ke dalam struktur yang
menyerupai tubulus ginajal dan kadang-kadang jaringan otot, tulang rawan atau
tulang rudimenter. Tumor ini contohnya dapat terdapat pada retinoblastoma,
hepatoblastoma, embrional rhabdomisarcoma.
c) Berasal dari sel yang berdeferensiasi . Jenis sel dewasa yang bederensiasi, terdapat
dalam bentuk sel alat-alat tubuh pada kehidupan postnatal. Kebanyakan tumor pada
manusia terbentuk dari sel berdeferensiasi.

10
Perbedaan Neoplasma Jinak dan Ganas
Jinak Ganas
- Serupa sel asal - Tidak sama dengan sel asal
- Tepian licin (bersimpai) - Tepian tidak rata
- Menekan - Menyusup
- Tumbuh perlahan - Tumbuh Cepat
- Sedikit Vaskuler - Vaskuler/sangat Vaskuler
- Jarang Timbul Ulang - Sering residif setelah
- Jarang nekrosis dan ulserasi dibuang
- Jarang efek sistemik kecuali - Umumnya nekrosis dan
Neoplasma endokrin ulserasi
- Umumnya efek sistemik

C. Proses penyakit Neoplasma

a. Invasi lokal

Tumor jinak tetap berada ditempatnya berasal, tidak memiliki kemampuan


menginfiltrasi, menginvasi, atau menyebar ke tempat yang jauh seperti kanker.
Contohnya, fibroma dan adenoma berkembang secara lambat, membentuk kapsul
fibrosa yang memisahkannya dari jaringan pejamu.
Kapsul ini mungkin berasal dari stroma jaringan asli karena sel parenkim
mengalami atrofi akibat tekanan tumor yang membesar, tidak semua neoplasma jinak
memiliki kapsul.
Kanker tumbuh dengan cara menginfiltrasi, menginvasi dan penetrasi progresif
ke jaringan sekitar, tidak membentuk kapsul yang jelas. Cara pertumbuhan yang
bersifat infiltratif menyebabkan perlunya pengangkatan jaringan normal disekitar
secara luas melalui bedah.

b. Metastasis

Metastasis menunjukkan terbentuknya implan sekunder yang terpisah dari tumor


primer, mungkin di jaringan yang jauh. Dibandingkan ciri-ciri neoplastik lainnya,
kemampuan invasi dan metastasis menunjukkan secara pasti suatu neoplasma bersifat
ganas.
Namun, tidak semua kanker memiliki kemampuan sel bermetasis yang setara.
Secara umum, semakin anaplastik dan besar neoplasma primernya, semakin besar

11
kemungkinan metastasis. Namun kanker yang sangat kecil juga dapat mengakibatkan
metastasis, dan sebaliknya, kanker yang besar mungkin belum tentu menyebar saat
ditemukan.

Neoplasma ganas menyebar melalui salah satu :


- Penyemaian dalam rongga tubuh. Penyemaian kanker terjadi bila neoplasma
menginvasi rongga alami tubuh. Misalnya karsinoma kolon dapat menembus
dinding usus dan mengalami reimplantasi di rongga peritonium.
- Penyebaran limfatik. Penyebaran limfatik lebih khas untuk karsinoma, sedangkan
rute hematogen lebih kepada sarkoma. Namun terdapat banyak hubungan antara
sistem limfe dan vaskular sehingga kanker dapat berkembang melalui salah satu
atau kedua sistem.
- Penyebaran hematogen.Misalnya karsinoma paru yang timbul di saluran nafas
menyebar ke kelenjar getah bening bronkialis regional, kemudian ke kelenjar getah
bening trakeobronkus dan hilus. Karsinoma payudara biasanya timbul di kuadran
luar atas dan menyebar ke kelenjar aksila.Penyebaran hematogen merupakan
konsekuensi kanker yang paling ditakuti. Arteri lebih sulit ditembus daripada vena.
Setelah vena mengalami invasi, sel kanker mengikuti aliran vena bersama darah,
hati dan paru adalah tempat sekunder yang paling sering terkena.

D. Respon Imun Terhadap Penyakit Neoplasma

Sistem imun adalah semua mekanisme yang di gunakan untuk mempertahankan


ke utuhan tubuh sebagi perlindungan terhadap bahaya yang dapat di timbulkan oleh
berbagai bahan dalam dalam lingkungan hidup.Pertahanan tersebut terdiri atas sistem
imun spesifik adaptive/acquired dan nonspesifik natural/innate. Respons imun spesifik
bergantung pada adanya pemaparan benda asing, pengenalan, kemudian reaksi
terhadapnya. Sebaliknya, Sebaliknya, respons nonspesifik terjadi sesudah pemaparan
inisial dan pemaparan lanjutan terhadap benda asing. Kemudian terjadi diferensiasi
selektif self dan nonself di mana respons nonspesifik ini tidak bergantung pada
pengenalan spesifik. Respons imunologik menjalankan 3 fungsi yaitu pertahanan,
homeostatis, dam pengawasan.
Sistem imun masih baru dikenal dan disebut sebagai fungsi pengawasan diri
surveillance. Fungsi pengawasan ini memonitor pengenalan jenis-jenis seL abnormal
yang secara tetap selalu timbul dalam tubuh. Sel-sel mutan ini dapat terjadi secara

12
spontan atau disebabkan oleh pengaruh virus tertentu atau zat-zat kimia. Sistem imun
diberi tugas pengenalan dan pembuangan benda-benda baru yang di dapat yang
sebagian besar dari tugas ini terjadi di permukaan sel. Kegagalan mekanisme ini di
tetapkan sebagai penyebab utama perkembangan penyakit-penyakit neoplasma.

E. Komplikasi Penyakit Neoplasma

Perdarahan dapat terjadi pada tumor-tumor jinak di selaput lender, misalnya


papilloma pada tractus digestivus dan tractus urinarius. Pada tumor-tumor ini dapat
juga terjadi tukak pada permukaannya yang kemudian akan diikuti oleh infeksi. Pada
tumor-tumor jinak yang bertangkai seperti pada myoma subserosum atau suatuu
cystadenoma ovarii dapat terjadi perputaran tangkai dan dapat menimbulkan rasa nyeri
yang sangat. Tumor-tumor yang bertangkai pada usus dapat menimbulkan intususepsi
(invaginasi).
Ada tiga bentuk yang umum :

Leukimia Mielogenik akut yang ditandai oleh akumulasi sel-sel mieloid immatur
dalam sumsum tulang.
Sindrom mielodisplastik yang ditandai oleh hematopoiesis yang tidak efektif dan
sitopenia yang kemudian terjadi.
Kelainan mieloproliferatif kronik yang ditandi oleh peningkatan produksi sel-sel
mieloid yang mengalami diferensiasi terminal.

13
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Neoplasma (neos = baru dan plasma = pembentukan) adalah tumor yang terdiri dari
jaringan baru abnormal, tumbuhnya berkelebihan, tidak terkoordinasi, dan tumbuh
terus walaupun rangsangan yang menyebabkannya sudah berhenti. Proses
pembentukan neoplasma disebut neoplasia.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah yang telah disusun oleh penulis yang berjudul
Perbedaan Neoplasma Jinak dan Ganas masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran terhadap makalah yang bersifat membangun agar
makalah yang dibuat dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain .

14
DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Ed 8 Vol. 1. Jakarta:EGC.


Kumar. 2007. Patologi edisi 7 volume 1 halaman 201. Jakarta:EGC
Syamsunir,Adam.2005. Dasar-Dasar Patologi seri keperawatan. Jakarta: EGC.
Sander,Aleq Mochamad. 2004. Patologi anatomi Edisi Kedua.. Jakarta: Raja Grafindo.
Utomo,Pringgo,dkk. 2002. Buku Ajar Patologi 1 (umum),Edisi 1. Jakarta: Sagung Seto

15

Anda mungkin juga menyukai