“NEOPLASMA”
Dosen Pengampu : Ns. Satria Hanggara Putra, M .Kep
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami membutuhkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna mendukung kesempurnaan
makalah ini.
Terima kasih semoga makalah ini dapat memberi sumbangan positif bagi kami
sendiri maupun para pembaca.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
i............................................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
ii..........................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang...................................................................................................
1
b. Rumusan Masalah..............................................................................................
1
c. Tujuan Pembahasan...........................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan........................................................................................................
8
b. Saran .................................................................................................................
8
iii
c. Daftar Pustaka....................................................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
iv
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sel secara umum?
2. Apa yang dimaksud dengan neoplasma?
3. Bagaimana klasifikasi tumor?
4. Bagaimana proses terjadinya kanker?
5. Apa saja pathway kanker nasofaring?
6. Bagaimana diagnosa kanker nasofaring?
C. Tujuan Pembahasan
1. Agar mahasiswa dapat memahami definisi sel secara umum.
2. Agar mahasiswa memahami pengertian neoplasma
3. Agar mahasiswa memahami tentang klasifikasi tumor.
4. Agar mahasiswa memahami proses terjadinya kanker.
5. Agar mahasiswa memahami apa saja pathway kanker nasofaring.
6. Agar mahasiswa memahami diagnosa kanker nasofaring.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sel
Sel berasal dari kata “cella” yang berarti ruangan berukuran kecil, maka sel
merupakan unit structural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup.
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Makhluk
hidup (organisme) tersusun dari sel tunggal (uniseluler), misalnya bakteri, archaea,
serta sejumlah fungsi dan protozoa atau dari banyak sel (multiseluler). Pada
organisme multiseluler terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, setiap
sel tersusun dari berbagai bagian, yaitu membran plasma, inti sel (nukleus),
sitoplasma, dan organel sel.
Pada makhluk hidup multiseluler sel-sel yang serupa berkumpul bersama dan
menjalankan satu fungsi yang sama membentuk jaringan.
Jaringan-jaringan yang berbeda menyusun satu organ yang memiliki fungsi
tertentu. Organ-organ yang berbeda bekerja sama membentuk suatu sistem organ.
B. Definisi Neoplasma
Neoplasma secara harfiah berarti pertumbuhan baru atau kumpulan massa
abnormal dari sel-sel yang mengalami proliferasi (tumbuh terus menerus secara
tidak terbatas) tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi
tubuh. Sel-sel neoplasma berasal dari sel yang sebelumnya adalah sel-sel normal
tetapi karena perubahan neoplastik akan mengalami pertumbuhan dengan kecepatan
yang tidak terkoordinasi dengan kebutuhan pasien (hostpes) dan tidak mencapai
keseimbangan tetapi lebih mengakibatkan penambahan massa sel yang mempunyai
sifat yang sama. Sel-sel tersebut dinamakan sel neoplastik dan pertumbuhan yang
demikian disebut pertumbuhan progresif.
Neoplasma adalah suatu kelompok atau rumpun neoplastik. Istilah ini biasanya
sinonim dengan tumor. Istilah neoplasma benigna mengacu pada sel-sel neoplasma
neoplastik yang tidak melintasi jaringan sekitar dan tidak bermetastasis. Metastasis
didefinisikan sebagai kemampuan sel kanker untuk menyusup dan membangun
pertumbuhan pada area tubuh lain yang jauh dari asalnya. Semua neoplasma
vi
diklasifikasikan sebagai kanker dan kemudian digambarkan sesuai dengan asal
jaringannya.
C. Klasifikasi Tumor
Berdasarkan World Health Organization (WHO) ada 3 klasifikasi histologi
kanker nasofaring antara lain (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2017):
1. Tipe I: karsinoma sel skuamosa berkeratinisasi (keratinizing squamous cell
carcinoma)
2. Tipe II: karsinoma sel skuamosa tidak berkeratinisasi (non-keratinizing
squamous cell carcinoma)
3. Tipe III: kasrsinoma tidak berdiferensiasi
(undifferentiated carcinoma)
Jenis kelamin. Kanker nasofaring lebih sering terjadi pada pria dibandingkan
wanita.
Usia. Kanker nasofaring dapat terjadi pada usia berapa saja. Tetapi, jenis kanker ini
paling sering terdiagnosis pada orang dewasa yang berusia di antara 30 hingga 50
tahun.
Makanan yang diawetkan dengan garam. Bahan kimia yang dilepaskan bersama
uap saat memasak makanan yang diawetkan dengan garam, seperti ikan dan sayuran
yang diawetkan, dapat terhirup melalui hidung.
Paparan ini diduga bisa meningkatkan risiko terjadinya karsinoma nasofaring. Sering
terpapar bahan kimia tersebut pada usia dini juga diduga dapat meningkatkan risiko
terjadinya karsinoma nasofaring.
Virus Epstein-Barr. Jenis virus ini dapat menyebabkan timbulnya tanda dan gejala
yang ringan berupa batuk dan pilek. Terkadang, virus ini juga dapat menyebabkan
vii
terjadinya penyakit mononukleosis infeksius. Namun, virus Epstein-Barr juga
dikaitkan dengan beberapa jenis kanker yang jarang, salah satunya adalah kanker
nasofaring.
Riwayat keluarga. Memiliki anggota keluarga dengan karsinoma nasofaring
meningkatkan risiko mengalami penyakit tersebut.
viii
E. Pathway kanker nasofaring
Pembelahan sel
tidak terkontrol
Kankerrcinoma
nasofaring
Kemoterapi
Alopesia
Ketidakmampuan
menelan Risiko konstipasi
Harga diri rendah
Deficit nutrisi
ix
F. Diagnosa keperawatan kanker nasofaring
x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Neoplasma merupakan suatu abnormalitas dari sel-sel yang berada dalam tubuh
manusia, di mana sel-sel tersebut terus mengalami pembelahan secara aktif serta
yang menjadi bahaya adalah karena neoplasma ini bersifat parasit, dalam kata lain
menjadi pesaing untuk sel-sel yang sehat, sehingga apabila pertumbuhannya tidak
dihentikan maka akan mengakibatkan penyakit- penyakit seperti Tumor ganas/
kanker.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan para pembaca mengetahui tentang
definisi sel secara umum, definisi neoplasma, klasifikasi tumor, proses terjadinya
kanker nasofaring, pathway kanker, serta diagnosa kanker nasofaring guna
menambah skill performa para mahasiswa dan pembaca untuk mendukung
tindakan perawat dalam pemberian tindakan Asuhan Keperawatan.
xi
REFERENSI
https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/20/060500465/mengenal-jenis-
tumor-ganas-dan-tumor-jinak-apa-saja-?
page=all&jxconn=1*1kv0tiv*other_jxampid*bnJjYlBna3Q4VkNqTUdSMXROc
nVTbDc1MG14SzdrUkpEQlc4a1hobHoyMUpYVW4yY21RSUNnNDZxZjE3b
Fd0Wg..#page2
https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker-nasofaring
https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/infokom/article/view/4897
https://sg.docworkspace.com/l/sICnR44G-Aa6ji6AG?sa=00&st=0t
https://www.academia.edu/34630571/
Dokumen_tips_makalah_ca_nasofaring_560f1a274681d
xii