Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PATOFISIOLOGI

“NEOPLASMA”
DOSEN PENGAMPU :
MUTIK MAHMUDAH, SST, M.Kes

OLEH :

ARIS WAHYUDI
21.0.K.005

PROGRAM STUDI D4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA HUSADA

KARANGANYAR

2022
PRAKATA

Dengan mengucapakan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik hidayah serta karunianya, sehingga dapat menyelesaikan
makalah tentang Neoplasma. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Patofisiologi.

Ucapan terima kasih tidak lupa disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu, memotivasi, dan penyusunan makalah ini.

Menyadari bahwa suatu karya dibidang apapun tidak terlepas dari kekurangan, oleh
karena itu segala kritik dan saran yang sangat membangun penulis mengharapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.

Karanganyar, 6 Oktober 2022

Penyusun

ii
JUDUL.................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ........................................................................................................1


2. Rumusan Masalah....................................................................................................2
3. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

BAB III PENUTUP..............................................................................................................

1. Kesimpulan .............................................................................................................
2. Saran ........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

1.1. Latar Belakang

Dalam istilah patologi anatomic, tumor identik dengan neoplasma. Sedangkan dalam
klinik istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembenkakan, pembengkakan ini dapat disebabkan baik oleh neoplasma, maupun oleh
radang(rubor, calor, tumor, fungsio laesa) atau perdarahan dan sebagainya. Neoplasma
membentuk tonjolan disebut neoplasma.

Neoplasma merupakan penyakit pertumbuhan sel, dimana terjadi regenerasi epitel dan
pembentukan jaringan granulasi(yang terjadi pada pertumbuhan sel yang normal) tetapi jika
dilihat dengan miskroskop cahaya tampak sel tumor mempunyai inti yang lebih besar, anak
inti lebih besar jika dibandingkan inti, mitokondria berkurang dan terlihat gambaran mitosis
yang abnormal.

Seorang pasien akan merasa takut jika mengetahuinya dirinya menderita kanker.
Penyakit kanker dianggap sebagai suatu penyakit yang mematikan, padahal belum tentu
selalu demikian. Sebagai seorang perawat diharapkan anda mempunyai pengetahuan tentang
tumor dan kanker,sehingga dapat menangani pasien yang sedang mengalami penderitanya
dengan sebaik-baiknya. Pada bagian ini anda akan diperkenalkan dengan ilmu tentang kanker
dan segala aspeknya, sehingga diharapkan dapat mengerti dan memahami seluk buluk tentang
kanker.

1.2. Tujuan
a. Umum
Untuk memenuhi tugas MK Patofisilogi
b. Khusus
1. Agar mahasiswa memahami definisi neoplasma.

2. Apa saja yang menjadi penyebab.


3. Agar mahasiswa memahami cirri-ciri neoplasma.
4. Agar mahasiswa memahami sifat-sifat neoplasma.

1
5. Agar mahasiswa memahami klasifikasi atas dasar sifat biologik neoplasma.
6. Agar mahasiswa memahami biologi pertumbuhan neoplasma.
7. Agar mahasiswa memahami gambaran klinik neoplasma.
8. Agar mahasiswa memahami tanda dan gejala.
9. Agar mahasiswa memahami cara pencegahan pada neoplasma..

2.3. Rumusan malasah


a. Apa yang dimaksud dengan definisi neoplasma?
b. Apa saja yang menjadi penybab neoplasma?
c. Apa saja ciri-ciri neoplasma?
d. Apa saja sifat-sifat neoplasma?
e. Bagaimana klasifikasi atas dasar sifat biologic neoplasma?
f. Bagaimana pertumbuhan neoplasma?
g. Apa saja yang gambaran pada neoplasma?
h. Apa saja tanda dan gejala pada neoplasma?
i. Bagaimana cara pencegahannya?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Neoplasma

Secara harfiah berarti pertumbuhan baru atau kumpulan masa abnormal dari
sel-sel yang mengalami proliferasi (tubuh terus menerus secara tidak terbatas) tidak
terkoordinasi dengan jaringan sekitar nya dan tidak berguna bagi tubuh. Sel-sel
neoplasma berasal dari sel-sel sebelumnya adalah sel-sel normal tetapi karena
perubahan neoplastik akan mengalami pertumbuhan dengan kecepatan yang tidak
koordinasi dengan kebutuhan pasien(hostpes) dan tidak mencapai keseimbangan
tetapi lebih mengakibatkan penambahan masa sel yang mempunyai sifat yang sama.
Sel-sel tersebut dinamakan sel neoplastik dan pertumbuhan yang demikian disebut
pertumbuhan progresif (Dr. Sayuti Tanher dan Hj Heryati:2008)
Neoplasma adalah suatu kelompok atau rumpun neoplastik. Istilah ini
biasanya sinonim dengan tumor. Istilah neoplasma benigna mengacu pada sel-sel
neoplasma neoplastik yang tidak mengintasi jaringan sekitar dan tidak bermetastasis.
Metastasis didefinisikan sebagai kemapuan sel kanker untuk menyusup dan
membangun pertumbuhan pada area tubuh lain yang jauh dari asalnya. Semua
neoplasma diklasifikasikan sebagai kanker dan kemudian digambarkan sesuai dengan
asal jaringan nya(dr. jan tambayong: 2000)..

2.2. Penyebab Neoplasma


Tumor disebabkan oleh mutasi dalam DNA sel. Sebuah penimbunan mutasin
dibutuhkan untuk tumor dapat muncul. Mutasi yang mengaktifkan onkogen atau
menekan gen penahan tumor dapat akhirnya menyebabkan tumor. Sel memiliki
mekanisme yang meperbaiki DNA dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel
untuk menghancurkan dirinya melalui apoptotosis bila DNA rusak terlalu parah.
Mutasi yang menahan gen untuk mekanisme ini dapat juga menyebabkan kanker.
Sebuah mutasi dalam satu oncogen atau satu gen penahan tumor biasanya tidak cukup
menyebabkan terjadinya tumor. Sebuah kombinasi dari sejumlah mutasi dibutuhkan.

3
Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai dengan pembelahan DNA
kromosom. Kondensasi kromatin, serta fragmentasi nucleus dan sel itu sendir. Mutasi
yang menekan gen untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya
kanker.
Penuaan menyebabkan lebih banyak mutasi di DNA. Ini berarti prevanlensi
tumor meningkat sejalan dengan penuaan. Ini juga kasus dimana orang tua yang
terdapat tumor, kebanyakan tumor ini merupakan tumor ganas. Contohnya, bila
seorang wanita berumur 20 tahun memiliki tumor didadanya kemungkinan besar
tumor ini adalah tumor jinak. Namun, apabila wanita berumur 70 tahun maka
kemungkinan 2 yang dimiliki oleh sel tumor ganas ( kanker ) ialah kemampuan untuk
menginvasi jaringan setempat dimana tumor ganas itu tumbuh ( lokal ) dan metastasis
/ menyebar ketempat yang jauh dari tumor induk. Invasi dan metastasis merupakan
sifat biologik utama tumor ganas. Teori penyebab neoplasma, yaitu:
1. Teori mutasi somatik
Kelainan dalam gen timbul akibat perubahan mutasi, yang mungkin
diinduksi oleh zat karisinogenik, dan adanya factor herediter. Ada bukti bahwa
orang dengan kelainan kromosom tertentu mudah terkena neoplasma tertentu,
misalnya kasus leukemia lebih sering orang dengan trisomi, khususnya
trisoma 2.1 retinublastoma banyak terdapat pada orang dengan sindrom delesi-
D(pada sebagian kromosom 13). Orang dengan leukemia mielositik menahun
memiliki kromosom Philadelphia(translokasi kromosom 22) sampai lebih dari
90%.
2. Teori diferensiasi aberans atau epigenetik
Kelainan timbul akibat adanya gangguan pengaturan dari gen normal.
3. Teori virus
Virus disebut sebagai kemungkinan penyebab neoplasma ganas pada
manusia. Mereka disebut virus onkogenik.
4. Teori seleksi sel
Neoplasma berkembang tahap demi tahap, melalui proses mutasi, proses
ini dapat berhenti dan reversibel (bila stimulusnya tidak ada lagi).
Imunodefisiensi meningkatkan resiko pertumbuhan neoplastik.
5. Faktor lain dalam karsinogenesis
6. Kebiasaan hidup dan budaya
a. Diet

4
b. Kehidupan seks
c. Kebiasaan
d. Hormon

2.3. Ciri-Ciri Neoplasma

Secara umum neoplasma mempunya ciri-ciri sebagai berikut :


a. Tumbuh infiltrative : yaitu tumbuh yang bercabang-cabang dan menyerang
kedalam jaringan sehat disekitarnya, sehingga menyerupai kepiting (cuncer),
sehingga pada tumor ganas jaringan tidak dapat bergerak dari dasarnya.
b. Residif(kambuh) : yaitu tumor yang sudah diangkat atau yang tinggal
pengobatan, jika masih terdapat sel-sel tumor yamg tertinggal maka sel-sel
tumor tersebut akan tumbuh dan menjadi besar membentuk tumor pada tempat
yang sama. Untuk tumor jinak tidak akan mengalami residif, karena tumor jinak
mempunyai simpati (kapsul).
c. Metastis(anak sabar) : yaitu proses terlepas dan menyebabkan neoplasma ganas.
Sel-sel neoplasma ganas berpolifersasi dan mampu untuk melepaskan diri dari
tumor induk(tumor primer) dan membentuk tumor sekunder. Daerah
pertumbuhan sekunder disebut daerah metastasis.
d. Terdapat petumbuhan dan pembesaran pada tumor.
e. Anaplasia adalah sel kehilangan diferensiasi (dediferensial), sel-sel tumor pada
keadaan ganas pada waktu membelah diri akan mengalami perubahan-
perubahan sehingga mungkin tidak menyurapai sel asalnya.
f. Kehilangan polaritas: polaritas artinya sifat yang berlawanan atau bertentangan.
Suatu jaringan normal disusun oleh sel-sel yang normal dan biasanya
membentuk susunan tertentu, misalnya sel-sel epitel yang menyusu epidermis
kulit susunannya terdiri dari : lapis basal, lapis epinosum, lapis granulosum dam
sterusnya. Jadi ada polaritasnya. Pada tumor ganas ditemukan letak sel yang satu
terhadap yang lain tidak teratus lagi, sebagai contoh pada kanker mulut rahim
lapisan epitel gepeng berlapis tidak jelas stratifikasinya.
g. Menyebabkan kematian. Tumor ganas jika tidak diobati akan menyebabkan
meninggalnya sipenderita walaupun letaknya hanya dikaki, sedangkan pada

5
tumor jinak penderita tidak mengalami kematian kecuali jika tumornya terdapat
pada alat tubuh yang vital seperti otak dan jantung.

2.4. Sifat-Sifat Neoplasma

Perkembangan neoplasma ganas mempunyai fase-fase perkembangan seperti


diuraikan berikut ini:
a. Metaplasia
Metaplasia adalah sifat diferensiasi sel pada jaringan tertentu pada keadaan
abnormal dan dapat juga berubah, diferensiasi adalah proses dimana keturunan
sel induk yang sedang membelah dikhususkan untuk melakukan tugas tertentu.
b. Dysplasia
Dysplasia adalah kelainan diferensiai sel-sel yang sedang berprofilasi sehingga
ukuran bentuk dan penampilan sel menjadi abnormal disertai gangguan
pengaturan.
c. Leukemia
Leukemia adalah kanker yang terjadi akibat diferensiasi dari leukosit yang
berlebihan. Penyakit ini ditandai dengan perubahan proliferasi dan
perkembangan leukosit serta prekursornya dalam darah dan sumsum tulang.
d. Lipoma
Lipoma ialah tumor jinak yang berdiri atas jaringan lemak. Tumor ini sering
ditemukan yaitu pada jaringan subcitis leher atau bahu. Lipoma merupakan
tumor yang lembek berwarna kuning, bersimpati permukaannya berlobul-lobul
dan mudah dikeluarkan. Lipoma tersebut banyak mengandung jaringan ikat dan
disebut fibrolipoma.
e. Nivus pigmentosis(nevocelluler nevus)
Anda tahu jika ada tahi lalat dipipi akan mempercantik wajah seseorang atau
menurut mitos jika adatahi lalat diatas bibir memandangkan orang itu cerewet.
Masalahnya bagaimana jika sebuah tahi lalt berubah bentuk dan warnanya itu
perlu anda waspadai.
Nevus yang menjadi ganas disebut melanomamaligna.
Tanda-Tanda Ganas Pada Nervus ialah :
1. Nevus dikelilingi oleh zona merah akibat reaksi radang
2. Cepat membesar

6
3. Pigmentasi bertambah
4. Timbul perasaan gatal

f. Teratoma
Teratoma adalah tumor yang terdiri atas berbagai jenis jaringan, yang asalnya
lebih dari satu macam lapis benih. Tertoma ditemukan pada testis, ovarium,
daerah retroperiotenal atau pada mediastinum. Pembagian sebagai yaitu :
1) Teratoma kistik. Kistik ialah kista dermoid
2) Teratoma padat (soliduim)

2.5. Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik Tumor

Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang bersifat jinak
( tumor jinak ) dan tumor yang bersifat ganas (tumor ganas) dan tumor yang terletak
antara jinak dan ganas disebut “ Intermediate”.

a. Tumor Jinak(Benigna)
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak
tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak
sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan dengan
sempurna kecuali yang mensekresihormone atau yang terletak pada tempat yang
sangat penting, misalnya disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan
paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak.
Neoplasma benigna terdiri dari sel-sel yang berupa dengan stuktur pda sel
asalnya, sel-sel neoplasma benigna ini lebih kohesif daripada pada neoplasma
maligna. Pertumbuhan terjadi dari bagian tengaj massa benigna, biasanya
mengakibatkan batas tegas. Tumor benigna menimbulkan efek-efeknya berupa
obstraksi, tekanan dan sekresi. Tumor benigna didalam ruang tertutup seperti
tengkorak dapat menimbulkan gangguan serius yang dapat menimbulkan
kematian. Obstraksi usus dapat diakibtkan dari pertumbuhan tumor benigna dalam
lokasi tersebut.
b. Tumor ganas(maligna)

7
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak jaringan
sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe
atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian.
Neoplasma maligna mempunyai stuktur seluler stipikal, dengan pembelahan
dan kromosom mukler oabnormal, sel maligna kehilangan diferensiasinya atau
menyerupai sel asalnya. Sel tumor tidak kohektif, dan akibatnya, pola
pertumbuhan tidak teratur ; tidak ada kapsul yang bentuk , dan perbedaanya
separasi drai jaringan sekitar sulit terlihat.

Stadium Neoplasma :

Neoplasma dapat pula digolongkan berdasarkan stadium perkembangannya.


Stadium itu adalah usaha menjelaskan seberapa jauh penyakit ini telah berkembang
pada saat itu. Manfaat penatahapan itu adalah menunjukan pengobatan, menilai,
menentukan cara pengobatan, dan memudahkan pertukaran informasi antar pusat
pengobatan. Teori penyebab.

2.6. Biologi Pertumbuhan Tumor

Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan tumor :

1) Kinetik pertumbuhan sel tumor


Ini akan terlihat dari pernyataan beberapa lama waktu yang diperlukan oleh
suatu sel transformasi untuk membentuk massa tumor yang jelas secara klinis.
2) Angiogenesis Tumor
Pasokan darah terhadap jaringan tumor. Tanpa ada pembuluh darah atau
pembuluh umfe tumor ganas akan gagal untuk bermetastasis.
3) Progresi dan Heterogenitas Sel Tumor
Tumor ganas berasal morokional dengan berjalannya waktu mereka menjadi
heterogen. pada tingkat molecularprogresi tumor dan heterogenitas sebagai akibat
dari mutasi multiple yang terkumpul dan saling tidak tergantungpada sel yang
berbeda sehingga menurunkan subklonal dengan sifat yang berbeda.

2.7. Gambaran Klinik Neoplasma

Pengaruh tumor pada penderita :Akibat local masa jaringan tumor yang
tumbuh menimbulkan tekanan pada alat-alat penting disekitarnya. Misalnya

8
pembuluh darah, saraf, saluran visceral, duktus dan alat padat yang menimbulkan
berbagai komplikasi. Akibat Pada umumnya penderita kanker menjadi kurus diikuti
oleh badan lemah,anemia, dan anoreksia. Koheksi (kumpulan gejala-gejala)
disebabkan oleh kelainan metabolisme, bukan dari kebutuhan makanan, melainkan
akibat dari kerja factor terlarut seperti sitoksin yang diproduksi tumor. Aktivitas Fungi
lebih khas pada tumor jinak dari pada tumor ganas/kanker, karena tumor ganas selnya
tidak berdiferensiasi maka kemampuannya hilang.

2.8. Tanda Dan Gejala Neoplasma

Tumor dapat menyebabkan berbagai gejala dan tanda klinis umumnya bisa berupa:

1. Sering merasa tidak sehat


2. Merasa sangat lelah
3. Demam dan mengigil
4. Tidak nafsu makan
5. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
6. Berkeringat pada malam hari.

Meski demikian, tiap tumor memiliki indikasi berbeda-beda tergantung jenis dan
lokasi pertumbuhannya. Contohnya, tumor otak dapat menyebabkan gejala sakit
kepala tiada tertahan, muntah-muntah secara mendadak, serta kejang-kejang.
Sementara gejala tumor paru jinak dapat berupa bentuk yang berkelanjutan dan
bertambah parah hingga akhirnya menjadi batuk darah, sesak nafas, rasa nyeri didada
serta kelelahan.

Ada juga tumor ganas yang bahkan tidak menyebabkan gejala hingga mencapai
stadium lanjut, mesalnya kanker serviks serta kanker hati. Karena itu, anda
disarankanuntuk selalu waspada dan memeriksakan diri kedokter jika mengalami
kondisi yang terasa janggal meski sekilas tampak ringan.

2.8. Diagnosis Dan Pengobatan Neoplasma

Selain menanayakan riwayat penyakit, gejala dan memeriksa kondisi fisik, dokter
akan menyertakan beberapa jenis pemeriksaan untuk memastikan diagnosi pasien,
pemeriksaan-pemeriksaan tersebut diantaranya adalah:

9
1. Tes darah lengkap dan evaluasi fungsi organ.
2. CT, MRI atau PET scan langkah ini berfungsi unruk mengonfirmasi letak serta
tingkat penyebaran tumor.
3. Rontgen dada.
4. Biopsi atau pengambilan sampel tumor. Pemeriksaan ini digunakan untuk
memastikan ganas atau tidak nya tumor yang diidap.

Apabila terdiagnosis positif mengidap tumor tertentu, dokter akan membantu anda
dalam memnentukan pengobatan yang sesuai. Metode penanganan tumor yagn akan
anda jalani tergantung pada jenis, lokasi tumbuhnya tumor, dan tingkat keganasa
tumor.

Terdapat sejumlah metode penanganan untuk mengatasi tumor ganas. Langkah


yang umumnya dianjurkan meliputi:

1. Operasi pengangkatan.
2. Kemoterapi.
3. Radioterapi.
4. Terapi biologis.
5. Terapi target yang hanya mencari dan menyerang sel-sel kanker.

Pasien umumnya membutuhkan kombinasi ada 3 metode, yaitu operasi


pengangkatan, kemoterapi dan radioterapi.

Jika tumor ganas masih berada pada satu lokasi dan belum menyebar, kaker
tersebut biasanya akan diangkat melalui prosedur operasi.

Tumor jnak juga umumnya dapat diangkat namun apabila tidak menngangu
kinerja organ dan tidak berdampak buruk pada kesehatan sama sekali, tumor jinak
terkadang tidak perlu diangkat.

Makin dini tumor terdeteksi, kemungkinan pasien untuk sembuh juga makintinggi
karena itu semua tumor(ganas maupun jinak) sebaiknya segera didiagnosis dan
ditangani karena bepotensi menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan apabila
dibiarkan.

2.9. Langkah Pencegahan Neoplasma

10
Tidak ada metode pencegahan yang dapat memberikan perlindungan total dari
munculnya tumor. Tetapi ada sejumlah langkah sederhana yang dpat kita lakukan
untuk menurunkan resiko terjadinya kanker. Langkah-langkah tersebut meliputi:

1. Berhenti merokok.
2. Berolahraga secara teratur
3. Menerapkan pola makan yan sehat dan seimabnga, seperti menngkatkan
konsusmsi makanan berserat(tertama sayuran) dan mengurangi konsusmsi
makanan berlemak atau yang mengandung bahan pengawet.
4. Menjaga berat badan yang sehat agar terhindar dari obesitas.
5. Membatasi konsumsi minuman keras
6. Menghalau pajanan senyawa kimia yang mengandung racu, misalnya
dengan menggunaka masker saat naik kendaraan umum.
7. Meminilisasi pajanan terhadap radiasi.
8. Menjalani pemeriksaan secara rutin.
9. Menjalani vaksinasi yang dibutuhkan untuk mencegah kanker, seperti
vaksin HPV.

11
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan

Secara harfiah berarti pertumbuhan baru atau kumpulan masa abnormal dari sel-
sel yang mengalami proliferasi (tubuh terus menerus secara tidak terbatas) tidak
terkoordinasi dengan jaringan sekitar nya dan tidak berguna bagi tubuh. Sel-sel
neoplasma berasal dari sel-sel sebelumnya adalah sel-sel normal tetapi karena
perubahan neoplastik akan mengalami pertumbuhan dengan kecepatan yang tidak
koordinasi dengan kebutuhan pasien(hostpes) dan tidak mencapai keseimbangan
tetapi lebih mengakibatkan penambahan masa sel yang mempunyai sifat yang sama.
Sel-sel tersebut dinamakan sel neoplastik dan pertumbuhan yang demikian disebut
pertumbuhan progresif.
Ada dua klasifikasi tumor yaitu: Tumor jinak (Benigna) tumbuhnya lambat dan
biasanya mempunyai kapsul. Tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan
sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak
pada umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresihormone atau
yang terletak pada tempat yang sangat penting, misalnya disumsum tulang belakang
yang dapat menimbulkan paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak
Dan Tumor ganas (maligna) pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan
merusak jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui
aliran limpe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian.
3.2. Saran

Kita dapat mencegah sebelum timbulnya suatu penyakit salah satunya


neoplasma. Baik dari dalam diri individu maupun dari luar individu.

12
Daftar Pustaka

Bhattacharyya N, Baugh RF, Orvidas L, Barrs D, Bronston LJ, Cass S, et al. Clinical
practice guideline: Benign paroxysmal positional vertigo. Otolaryngology: Head &
Neck Surgery. 2008; 139 (5 Suppl 4): S47-S81

Tambayong jon.2000.Patofisiologi Untuk Keperawatan.jakarta

Ocviyanti D, Handoko Y. Peran dokter umum dalam pencegahan kanker serviks di


Indonesia. J Indone Med Assoc 2013; 63(1): hal. 1-3.

13

Anda mungkin juga menyukai