Anda di halaman 1dari 19

Makalah Dasar Anatomi

KONSEP TERKAIT NEOPLASMA

Makalah ini di buat untuk menyelesaikan tugas biomedik Anatomi

Disusun
oleh :

FITRIA RADMA ZAFIRA : 22181107


DESI HANDAYANI : 22181120
SALFIANA : 22181093

Dosen pembimbing :
Rosalina Putri S. Tr.Kep., M.K.M

FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN


PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Anatomi Sistem Reproduksi”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Biomedik Anatomi semester
satu Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan jurusan Kesehatan Masyarakat yang diberikan
oleh dosen mata kuliah Biomedik Anatomi Ibu Mansura Feby Amanda, SKM.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena


itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta penulis mendoakan semoga
segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Aceh Besar, Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1
D. Manfaat............................................................................................................1
BAB II KONSEP TEORI........................................................................................2
A. Konsep sistem reproduksi................................................................................2
B. Alat reproduksi pada manusia.........................................................................2
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam istilah patologi anatomic, tumor identik dengan neoplasma.
Sedangkan dalam klinik istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan
diartikan sebagai pembenkakan, pembengkakan ini dapat disebabkan baik oleh
neoplasma, maupun oleh radang(rubor, calor, tumor, fungsio laesa) atau
perdarahan dan sebagainya. Neoplasma membentuk tonjolan disebut neoplasma.
Neoplasma merupakan penyakit pertumbuhan sel, dimana terjadi
regenerasi epitel dan pembentukan jaringan granulasi(yang terjadi pada
pertumbuhan sel yang normal) tetapi jika dilihat dengan miskroskop cahay
tampak sel tumor mempunyai inti yang lebih besar, anak inti lebih besar jika
dibandingkan inti, mitokondria berkurang dan terlihat gambaran mitosis yang
abnormal.
Seorang pasien akan merasa takut jika mengetahuinya dirinya menderita
kanker. Penyakit kanker dianggap sebagai suatu penyakit yang mematikan,
padahal belum tentu selalu demikian. Sebagai seorang perawat diharapkan anda
mempunyai pengetahuan tentang tumor dan kanker,sehingga dapat menangani
pasien yang sedang mengalami penderitanya dengan sebaik-baiknya. Pada bagian
ini anda akan diperkenalkan dengan ilmu tentang kanker dan segala aspeknya,
sehingga diharapkan dapat mengerti dan memahami seluk buluk tentang kanker.
1.2. Tujuan
a. Umum
Untuk memenuhi tugas MK Patofisilogi
b. Khusus
1. Agar mahasiswa memahami definisi neoplasma.
2. Apa saja yang menjadi penybab.
3. Agar mahasiswa memahami cirri-ciri neoplasma.
4. Agar mahasiswa memahami sifat-sifat neoplasma.
5. Agar mahasiswa memahami klasifikasi atas dasar sifat biologik neoplasma.
6. Agar mahasiswa memahami biologi pertumbuhan neoplasma.
7. Agar mahasiswa memahami gambaran klinik neoplasma.

1
8. Agar mahasiswa memahami tanda dan gejala.
9. Agar mahasiswa memahami cara pencegahan pada neoplasma..
2.3. Rumusan malasah
a. Apa yang dimaksud dengan definisi neoplasma?
b. Apa saja yang menjadi penybab neoplasma?
c. Apa saja ciri-ciri neoplasma?
d. Apa saja sifat-sifat neoplasma?
e. Bagaimana klasifikasi atas dasar sifat biologic neoplasma?
f. Bagaimana pertumbuhan neoplasma?
g. Apa saja yang gambaran pada neoplasma?
h. Apa saja tanda dan gejla pada neoplasma?
i. Bagaimana cara pencegahannya?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Neoplasma
Secara harfiah berarti pertumbuhan baru atau kumpulan masa abnormal
dari sel-sel yang mengalami proliferasi (tubuh terus menerus secara tidak terbatas)
tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitar nya dan tidak berguna bagi tubuh. Sel-
sel neoplasma berasal dari sel-sel sebelumnya adalah sel-sel normal tetapi karena
perubahan neoplastik akan mengalami pertumbuhan dengan kecepatan yang tidak
koordinasi dengan kebutuhan pasien(hostpes) dan tidak mencapai keseimbangan
tetapi lebih mengakibatkan penambahan masa sel yang mempunyai sifat yang
sama. Sel-sel tersebut dinamakan sel neoplastik dan pertumbuhan yang demikian
disebut pertumbuhan progresif (Dr. Sayuti Tanher dan Hj Heryati:2008)
Neoplasma adalah suatu kelompok atau rumpun neoplastik. Istilah ini
biasanya sinonim dengan tumor. Istilah neoplasma benigna mengacu pada sel-sel
neoplasma neoplastik yang tidak mengintasi jaringan sekitar dan tidak
bermetastasis. Metastasis didefinisikan sebagai kemapuan sel kanker untuk
menyusup dan membangun pertumbuhan pada area tubuh lain yang jauh dari
asalnya. Semua neoplasma diklasifikasikan sebagai kanker dan kemudian
digambarkan sesuai dengan asal jaringan nya(dr. jan tambayong: 2000)..
2.2. Penyebab
Tumor disebabkan oleh mutasi dalam DNA sel. Sebuah penimbunan
mutasin dibutuhkan untuk tumor dapat muncul. Mutasi yang mengaktifkan
onkogen atau menekan gen penahan tumor dapat akhirnya menyebabkan tumor.
Sel memiliki mekanisme yang meperbaiki DNA dan mekanisme lainnya yang
menyebabkan sel untuk menghancurkan dirinya melalui apoptotosis bila DNA
rusak terlalu parah. Mutasi yang menahan gen untuk mekanisme ini dapat juga
menyebabkan kanker. Sebuah mutasi dalam satu oncogen atau satu gen penahan
tumor biasanya tidak cukup menyebabkan terjadinya tumor. Sebuah kombinasi
dari sejumlah mutasi dibutuhkan. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel
yang ditandai dengan pembelahan DNA kromosom. Kondensasi kromatin, serta
fragmentasi nucleus dan sel itu sendir. Mutasi yang menekan gen untuk
mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya kanker.

3
Penuaan menyebabkan lebih banyak mutasi di DNA. Ini berarti
prevanlensi tumor meningkat sejalan dengan penuaan. Ini juga kasus dimana
orang tua yang terdapat tumor, kebanyakan tumor ini merupakan tumor ganas.
Contohnya, bila seorang wanita berumur 20 tahun memiliki tumor didadanya
kemungkinan besar tumor ini adalah tumor jinak. Namun, apabila wanita berumur
70 tahun maka kemungkinan
Dua yang dimiliki oleh sel tumor ganas ( kanker ) ialah kemampuan untuk
menginvasi jaringan setempat dimana tumor ganas itu tumbuh ( lokal ) dan
metastasis / menyebarketempatyang jauh dari tumor induk. Invasi dan metastasis
merupakan sifat biologik utama tumor ganas. Teori penyebab neoplasma, yaitu:
1. Teori mutasi somatik
Kelainan dalam gen timbul akibat perubahan mutasi, yang mungkin
diinduksi oleh zat karisinogenik, dan adanya factor herediter. Ada bukti bahwa
orang dengan kelainan kromosom tertentu mudah terkena neoplasma tertentu,
misalnya kasus leukemia lebih sering orang dengan trisomi, khususnya trisoma
2.1 retinublastoma banyak terdapat pada orang dengan sindrom delesi-D(pada
sebagian kromosom 13). Orang dengan leukemia mielositik menahun memiliki
kromosom Philadelphia(translokasi kromosom 22) sampai lebih dari 90%.
2. Teori diferensiasi aberans atau epigenetik
Kelainan timbul akibat adanya gangguan pengaturan dari gen normal.
Insiden neoplasma maligna meningkat selama masa pertumbuhan dan
perkembangan. Kista dermoit, hamartoma, dan teretoma adalah neoplasma yang
timbul akibat adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan embirional.
3. Teori virus
Virus disebut sebagai kemungkinan penyebab neoplasma ganas pada
manusia. Mereka disebut virus onkogenik. Ada bukti yang menunjukan bahwa
virus mengubah genosel yang terinfeksi, yang kemudian mengubah turunan dari
sel nya. 2 virus onkogenik adalah virus DNA dan RNA.
4. Teori seleksi sel
Neoplasma berkembang tahap demi tahap, melalui proses mutasi, proses ini
dapat berhenti dan reversibel (bila stimulusnya tidak ada lagi). Imunodefisiensi
meningkatkan resiko pertumbuhan neoplastik.

4
5. Faktor lain dalam karsinogenesis
a. Kebiasaan hidup dan budaya
Karsinoma lambung lenih banyak terjadi dijepang daripada diamerika
serikat. Sedangkan karsinoma usus, payudara, prostat terjadi lebih sedikit dijepang
daripada amerika serikat. Namun setelah orang jepang tinggal diamerika,
perbedaan inihilang.
b. Diet
Kebiasaan diet rendah serat dapat menimbulkan karsinoma kolon dan
mengkomsusi karsinoma lambung.
c. Kehidupan seks
Karsinoma serviks lebih sering terjadi pada wanita yang sudah
mengadakan hubungan seks sejak muda, apalagi berganti-ganti pasangan.
Karsinoma payudara lebih seringpada wanita yang tidak mempunyai anak,yang
lebih muda pada saat mendapat menstruasi pertama atau menopause terlambat.
d. Kebiasaan
Kebiasaan minum alcohol dapat mencetuskan karsinoma asofagus.
Kebiasaan merokok mencetuskan terjadinya karsinoma paru; 9-10 batang/hari
mempunyai kemungkinan 4x lebih besar dan >20 batang/hari mempunyai
kemungkinan 10x lebih besar.
e. Hormon
Bila kadar hormone tertentu meningkat selama waktu lama dapat
mencetuskan karsinoma payudara, endometrium, vagina, atau tiroid.

f. Metastasi
Metastasis adalah kemampuan neoplasma maligna untuk menyebar jauh.
Ada lima tahap dalam proses metastasis, yaitu: invasi, pemisahan sel,disenminasi,
penetapan awal dan poliferasi.
g. Invasi
Untuk menginvasi sek normal didekatnya, sel-sel maligna tumbuh
s mwnkeluar dari lokasi asalnya ke sekitarnya. Untuk mengindektifikasi rongga
tubuh atau pembuluh darah, sel-sel maligna harus menembus membrane sel dasar.
h. Pemisahan sel

5
Setelah menginvasi jaringan didekatnya, rongga tubuh, dan pembuluh
darah, Sel-sel maligna memisahkan diri dari neoplasma primer dan menembus
pembuluh darah. Sel-sel tumor kurang memiliki sifat perlekatan normal dan dapat
dengan mudah terlepas kedalam jaringan sekitar, darah dan limfe.
i. Diseminasi
Rute paling sering dimana sel maligna mencapai sisi paling jauh dari
neoplasma primer adalah melalui pembuluh darah dan limfatik. sel maligna
bergerak dari pembuluh limfatik kepembuluh darah dan sebaliknya. Neoplasma
maligna yang Cuma beberapa gram dapat menyebarkan beberapa juta kedalam
sirkulasi setiap hari. Untuk bertahan hidup dalam sistem sirkulasi dan untuk
mempenaruhi penetapan awal pada endothelium, sel-sel maligna menjalani
berbagai interaksi selular yang melibatkan imunitas dan perlekan.
j. Penetapan awal dan poliferasi
Setelah terperangkap dalam pembuluh darah kecil arteri atau vena,
rumpunan aberans dari sel-sel maligna harus menembus melalui pembuluh darah
kedalam ruang interstisial untuk terus bertumbuh. Ruang bebas sel pada lapisan
endotel kapiler tampaknya dimasukan oleh sel-sel maligna, suatu proses yang
melibatkan perubahan perubahan perlekatan tumbuhan selular harua tercipta
setelah sel-sel maligna memasuki ruang interstial. Kapiler-kapiler baru tumbuhdan
akhirnya menembus sel-sel maligna, yang menciptakan suplai darh dimana sel
maligna mendapatkan nutrisi dan memungkinkan produksinya dibuang.
Pembentukan dan proliferasi sel-sel ini juga bergantung pada imunologis dan sifat
membrane sel luar. Sel malignaini ini menyesuaikan lingkingan untuk perubahan
selanjutnya.
2.3. Ciri-Ciri Neoplasma
Secara umum neoplasma mempunya cirri-ciri sebagai berikut :
a. Tumbuh infiltrative : yaitu tumbuh yang bercabang-cabang dan menyerang
kedalam jaringan sehat disekitarnya, sehingga menyerupai laki-laki kepiting
(cuncer), sehingga pada tumor ganas jaringan tidak dapat bergerak dari dasarnya.
b. Residif(kambuh) : yaitu tumor yang sudah diangkat atau yang tinggal pengobatan,
jika masih terdapat sel-sel tumor yamg tertinggal maka sel-sel tumor tersebut akan
tumbuh dan menjadi besar membentuk tumor pada tempat yang sama. Untuk

6
tumor jinak tidak akan mengalami residif, karena tumor jinak mempunyai simpati
(kapsul).
c. Metastis(anak sabar) : yaitu proses terlepas dan menyebabkan neoplasma ganas.
Sel-sel neoplasma ganas berpolifersasi dan mampu untuk melepaskan diri dari
tumor induk(tumor primer) dan membentuk tumor sekunder. Daerah pertumbuhan
sekunder disebut daerah metastasis.
d. Terdapat petumbuhan dan pembesaran pada tumor. Pada tumor jinak
pertumbuhannya agk lambat dan tidak cepat membesar, sedangkan pada tumor
ganas, tumornya cepat tumbuh dan membesar. Pada tumor ganas terjadi
pembelahan multi sel pada saat yang bersamaan sehingga sebuah sel dapat terjadi
3 atau 4 anak sel.
e. Perubahan pada inti sel. Perbandingan ini terhadap sitoplasma antara 1:1 Atau
1:2. Pada sel normal perbandingannya 1:4. Perunahan ini bukan karena ukuran
inti sel yang bertambah, perubahan ini bukan kerana ukuran inti sel yang
bertambah, melainka jumlah sitoplasma sel berkurang. Kadang-kadang bentuk
inti sel berubah bentuk misalnya : kromatin bertambah sehingga mejnadi
gambaran kasar dab berkelomok ditepi inti atau nucleolus bertambah besar.
f. Anaplasia adalah sel kehilangan diferensiasi (dediferensial), sel-sel tumor pada
keadaan ganas pada waktu membelah diri akan mengalami perubahan-perubahan
sehingga mungkin tidak menyurapai sel asalnya.
g. Kehilangan polaritas: polaritas artinya sifat yang berlawanan atau bertentangan.
Suatu jaringan normal disusun oleh sel-sel yang normal dan biasanya membentuk
susunan tertentu, misalnya sel-sel epitel yang menyusu epidermis kulit
susunannya terdiri dari : lapis basal, lapis epinosum, lapis granulosum dam
sterusnya. Jadi ada polaritasnya. Pada tumor ganas ditemukan letak sel yang satu
terhadap yang lain tidak teratus lagi, sebagai contoh pada kanker mulut rahim
lapisan epitel gepeng berlapis tidak jelas stratifikasinya.
h. Menyebabkan kematian. Tumor ganas jika tidak diobati akan menyebabkan
meninggalnya sipenderita walaupun letaknya hanya dikaki, sedangkan pada tumor
jinak penderita tidak mengalami kematian kecuali jika tumornya terdapat pada
alat tubuh yang vital seperti otak dan jantung.
2.4. Sifat-Sifat Neoplasma

7
Perkembangan neoplasma ganas mempunyai fase-fase perkembangan seperti
diuraikan berikut ini:
a. Metaplasia
Metaplasia adalah sifat diferensiasi sel pada jaringan tertentu pada keadaan
abnormal dan dapat juga berubah, diferensiasi adalah proses dimana keturunan sel
induk yang sedang membelah dikhususkan untuk melakukan tugas tertentu. Jika
diferensiasi suatu sel berda dalam hubungan nya yang tidak cocok, maka pola
diferensiasinya dpat berubah sehingga sel yang membela berkembang kearah
(menjadi) sel yang biasanya yang tidak ditemukan pada daerah itu. Seyogya nya
ditemukan pada bagian tubuh lain. Metaplasia bersifat reversible artinya dapat
kembali pulih yakni jika penyebab peruhan dapat dihilangkan maka sel induk
dalam populasi itu mengadakan deferensiasi sekali lagi untuk membentuk sel
tertentu yang biasanya terdapat ditempat itu.

b. Dysplasia
Dysplasia adalah kelainan diferensiai sel-sel yang sedang berprofilasi sehingga
ukuran bentuk dan penampilan sel menjadi abnormal disertai gangguan
pengaturan.
c. Leukemia
Leukemia adalah kanker yang terjadi akibat diferensiasi dari leukosit yang
berlebihan. Penyakit ini ditandai dengan perubahan proliferasi dan perkembangan
leukosit serta prekursornya dalam darah dan sumsum tulang. Pada leukemia akut
keadaan turunan sel yang terlibat memperlihatkan diferensiasi ringan atau tidak
ada diferensiasi terdiri dari dua tipe yaitu leukemia limfosifik dan leukemia
mielositik. Leukemia akut yang utama adalah leukemia lifositik akut dan
leukemia mielositik akut yang ditandai dengan adanya anemia, kelelahan berat
badan berkurang, mudah lecet granullositopenia disertai inveksi bakteri
trombositopenia, pada tulang limfa, denopatik, hepatomegali dan kadang-kadang
penyebaran kesistem syaraf pusat selain itu penggolongan leukemia dapat
berdasarkan macam sel yang dominasikan darah tertentu, missal leukemia akut
megakariobilastik didominasi oleh sel mega kariosit dan sel trombosit.

8
d. Lipoma
Lipoma ialah tumor jinak yang berdiri atas jaringan lemak. Tumor ini sering
ditemukan yaitu pada jaringan subcitis leher atau bahu. Lipoma merupakan tumor
yang lembek berwarna kuning, bersimpati permukaannya berlobul-lobul dan
mudah dikeluarkan. Lipoma tersebut banyak mengandung jaringan ikat dan
disebut fibrolipoma.
e. Nivus pigmentosis(nevocelluler nevus)
Anda tahu jika ada tahi lalat dipipi akan mempercantik wajah seseorang atau
menurut mitos jika adatahi lalat diatas bibir memandangkan orang itu cerewet.
Masalahnya bagaimana jika sebuah tahi lalt berubah bentuk dan warnanya itu
perlu anda waspadai.
Disebut tahi lalat mungkin karena bentuknya seperti kotoran lalat biasanya
mengandung pigmen melanin. Sering berupa tonjolan berwarna abu-abu coklat
atau hitam. Hamper setiap orang mempunyai nevus. Paling sedikit dan rata-rata
lebih dari 20 buah tahi lalat. Nevus bersifat kongenital tetapi sering kali baru
Nampak setelah penderita menjadi dewasa. Nevus pigmentosis dipengaruhi oleh
aktivitas hormone steroid. Nevus yang menjadi ganas disebut melanomamaligna.
Tanda-Tanda Ganas Pada Nervus ialah :
1. Nevus dikelilingi oleh zona merah akibat reaksi radang
2. Cepat membesar
3. Pigmentasi bertambah
4. Timbul perasaan gatal
Nervus yang sering menjadi ganas biasanya terletak pada telapak tangan dan
kaki atau pada jari. Sel nevus merupakan melanoblas. Sel-sel ini kadang-kadang
mengandung pigmen melanin, kadang-kadang juga tidak tetapi dapat membuat
pigmen melanin. Menurut teori neurogen sebagai sel nevus merupakan
melanoblas yang berasal dari epidermis dan sebagian lagi merupakan sel Schwann
yang berasal dari saraf kulit. Sedangkan menurut teori mishima berpendapat
bahwa sel nevus tidak berasal dari neural crest yang disebut nevoblas. Tumor
melanoma malignum ini sangat ganas dan sering dinamai melanoma saja. Dia
berasal dari melanoblas pada nevus yang terletak pada kulit atau mata. Melanoma
dapat juga terjadi pada selaput lender rektum, hidung atau selaput otak.

9
f. Teratoma
Teratoma adalah tumor yang terdiri atas berbagai jenis jaringan, yang asalnya
lebih dari satu macam lapis benih. Tertoma ditemukan pada testis, ovarium,
daerah retroperiotenal atau pada mediastinum. Pembagian sebagai yaitu :
1) Teratoma kistik. Kistik ialah kista dermoid
2) Teratoma padat (soliduim)

2.5. Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik Tumor


Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang bersifat
jinak ( tumor jinak ) dan tumor yang bersifat ganas (tumor ganas) dan tumor yang
terletak antara jinak dan ganas disebut “ Intermediate”.

a. Tumor Jinak(Benigna)
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak
tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak
sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan dengan
sempurna kecuali yang mensekresihormone atau yang terletak pada tempat yang
sangat penting, misalnya disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan
paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak.
Neoplasma benigna terdiri dari sel-sel yang berupa dengan stuktur pda sel
asalnya, sel-sel neoplasma benigna ini lebih kohesif daripada pada neoplasma
maligna. Pertumbuhan terjadi dari bagian tengaj massa benigna, biasanya
mengakibatkan batas tegas. Tumor benigna menimbulkan efek-efeknya berupa
obstraksi, tekanan dan sekresi. Tumor benigna didalam ruang tertutup seperti
tengkorak dapat menimbulkan gangguan serius yang dapat menimbulkan
kematian. Obstraksi usus dapat diakibtkan dari pertumbuhan tumor benigna dalam
lokasi tersebut.
b. Tumor ganas(maligna)
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak jaringan
sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe
atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian.

10
Neoplasma maligna mempunyai stuktur seluler stipikal, dengan pembelahan
dan kromosom mukler oabnormal, sel maligna kehilangan diferensiasinya atau
menyerupai sel asalnya. Sel tumor tidak kohektif, dan akibatnya, pola
pertumbuhan tidak teratur ; tidak ada kapsul yang bentuk , dan perbedaanya
separasi drai jaringan sekitar sulit terlihat.
Stadium Neoplasma :
Neoplasma dapat pula digolongkan berdasarkan stadium
perkembangannya. Stadium itu adalah usaha menjelaskan seberapa jauh penyakit
ini telah berkembang pada saat itu. Manfaat penatahapan itu adalah menunjukan
pengobatan, menilai, menentukan cara pengobatan, dan memudahkan pertukaran
informasi antar pusat pengobatan. Teori penyebab.
2.6. Biologi Pertumbuhan Tumor
Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan tumor :
1) Kinetik pertumbuhan sel tumor
Ini akan terlihat dari pernyataan beberapa lama waktu yang diperlukan oleh
suatu sel transformasi untuk membentuk massa tumor yang jelas secara klinis.
2) Angiogenesis Tumor
Pasokan darah terhadap jaringan tumor. Tanpa ada pembuluh darah atau
pembuluh umfe tumor ganas akan gagal untuk bermetastasis.
3) Progresi dan Heterogenitas Sel Tumor
Tumor ganas berasal morokional dengan berjalannya waktu mereka menjadi
heterogen. pada tingkat molecularprogresi tumor dan heterogenitas sebagai akibat
dari mutasi multiple yang terkumpul dan saling tidak tergantungpada sel yang
berbeda sehingga menurunkan subklonal dengan sifat yang berbeda.
2.7. Gambaran Klinik Neoplasma
Pengaruh tumor pada penderita :Akibat local masa jaringan tumor yang
tumbuh menimbulkan tekanan pada alat-alat penting disekitarnya. Misalnya
pembuluh darah, saraf, saluran visceral, duktus dan alat padat yang menimbulkan
berbagai komplikasi. Akibat Pada umumnya penderita kanker menjadi kurus
diikuti oleh badan lemah,anemia, dan anoreksia. Koheksi (kumpulan gejala-
gejala) disebabkan oleh kelainan metabolisme, bukan dari kebutuhan makanan,
melainkan akibat dari kerja factor terlarut seperti sitoksin yang diproduksi tumor.

11
Aktivitas Fungi lebih khas pada tumor jinak dari pada tumor ganas/kanker, karena
tumor ganas selnya tidak berdiferensiasi maka kemampuannya hilang.
2.8. Tanda Dan Gejala Neoplasma
Tumor dapat menyebabkan berbagai gejala dan tanda klinis umumnya bisa
berupa:
1. Sering merasa tidak sehat
2. Merasa sangat lelah
3. Demam dan mengigil
4. Tidak nafsu makan
5. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
6. Berkeringat pada malam hari.
Meski demikian, tiap tumor memiliki indikasi berbeda-beda tergantung jenis
dan lokasi pertumbuhannya. Contohnya, tumor otak dapat menyebabkan gejala
sakit kepala tiada tertahan, muntah-muntah secara mendadak, serta kejang-kejang.
Sementara gejala tumor paru jinak dapat berupa bentuk yang berkelanjutan dan
bertambah parah hingga akhirnya menjadi batuk darah, sesak nafas, rasa nyeri
didada serta kelelahan.
Ada juga tumor ganas yang bahkan tidak menyebabkan gejala hingga
mencapai stadium lanjut, mesalnya kanker serviks serta kanker hati. Karena itu,
anda disarankanuntuk selalu waspada dan memeriksakan diri kedokter jika
mengalami kondisi yang terasa janggal meski sekilas tampak ringan.
2.8. Diagnosis Dan Pengobatan Neoplasma
Selain menanayakan riwayat penyakit, gejala dan memeriksa kondisi fisik,
dokter akan menyertakan beberapa jenis pemeriksaan untuk memastikan diagnosi
pasien, pemeriksaan-pemeriksaan tersebut diantaranya adalah:
1. Tes darah lengkap dan evaluasi fungsi organ.
2. CT, MRI atau PET scan langkah ini berfungsi unruk mengonfirmasi letak serta
tingkat penyebaran tumor.
3. Rontgen dada.
4. Biopsi atau pengambilan sampel tumor. Pemeriksaan ini digunakan untuk
memastikan ganas atau tidak nya tumor yang diidap.

12
Apabila terdiagnosis positif mengidap tumor tertentu, dokter akan membantu
anda dalam memnentukan pengobatan yang sesuai. Metode penanganan tumor
yagn akan anda jalani tergantung pada jenis, lokasi tumbuhnya tumor, dan tingkat
keganasa tumor.
Terdapat sejumlah metode penanganan untuk mengatasi tumor ganas.
Langkah yang umumnya dianjurkan meliputi:
1. Operasi pengangkatan.
2. Kemoterapi.
3. Radioterapi.
4. Terapi biologis.
5. Terapi target yang hanya mencari dan menyerang sel-sel kanker.
Pasien umumnya membutuhkan kombinasi ada 3 metode, yaitu operasi
pengangkatan, kemoterapi dan radioterapi.
Jika tumor ganas masih berada pada satu lokasi dan belum menyebar, kaker
tersebut biasanya akan diangkat melalui prosedur operasi.
Tumor jnak juga umumnya dapat diangkat namun apabila tidak menngangu
kinerja organ dan tidak berdampak buruk pada kesehatan sama sekali, tumor jinak
terkadang tidak perlu diangkat.
Makin dini tumor terdeteksi, kemungkinan pasien untuk sembuh juga
makintinggi karena itu semua tumor(ganas maupun jinak) sebaiknya segera
didiagnosis dan ditangani karena bepotensi menyebabkan berbagai komplikasi
kesehatan apabila dibiarkan.
2.9. Langkah Pencegahan Neoplasma
Tidak ada metode pencegahan yang dapat memberikan perlindungan total dari
munculnya tumor. Tetapi ada sejumlah langkah sederhana yang dpat kita lakukan
untuk menurunkan resiko terjadinya kanker. Langkah-langkah tersebut meliputi:
1. Berhenti merokok.
2. Berolahraga secara teratur
3. Menerapkan pola makan yan sehat dan seimabnga, seperti menngkatkan
konsusmsi makanan berserat(tertama sayuran) dan mengurangi konsusmsi
makanan berlemak atau yang mengandung bahan pengawet.
4. Menjaga berat badan yang sehat agar terhindar dari obesitas.

13
5. Membatasi konsumsi minuman keras
6. Menghalau pajanan senyawa kimia yang mengandung racu, misalnya dengan
menggunaka masker saat naik kendaraan umum.
7. Meminilisasi pajanan terhadap radiasi.
8. Menjalani pemeriksaan secara rutin.
9. Menjalani vaksinasi yang dibutuhkan untuk mencegah kanker, seperti vaksin
HPV.

14
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Secara harfiah berarti pertumbuhan baru atau kumpulan masa abnormal dari
sel-sel yang mengalami proliferasi (tubuh terus menerus secara tidak terbatas)
tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitar nya dan tidak berguna bagi tubuh. Sel-
sel neoplasma berasal dari sel-sel sebelumnya adalah sel-sel normal tetapi karena
perubahan neoplastik akan mengalami pertumbuhan dengan kecepatan yang tidak
koordinasi dengan kebutuhan pasien(hostpes) dan tidak mencapai keseimbangan
tetapi lebih mengakibatkan penambahan masa sel yang mempunyai sifat yang
sama. Sel-sel tersebut dinamakan sel neoplastik dan pertumbuhan yang demikian
disebut pertumbuhan progresif.
Ada dua klasifikasi tumor yaitu: Tumor jinak (Benigna) tumbuhnya lambat
dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan
sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak
pada umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresihormone
atau yang terletak pada tempat yang sangat penting, misalnya disumsum tulang
belakang yang dapat menimbulkan paraplesia atau pada saraf otak yang menekan
jaringan otak
Dan Tumor ganas (maligna) pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan
merusak jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh
melalui aliran limpe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian.
3.2. Saran
Kita dapat mencegah sebelum timbulnya suatu penyakit salah satunya
neoplasma. Baik dari dalam diri individu maupun dari luar individu.

15
DAFTAR PUSTAKA

Pringgoutomo S. HimawanS. Tjarta. Buku ajar Patologi I (umum). Ed 1.


Jakarta: Sagung Seto. 2006

Ahmad Ahyar, 2011. Neoplasma: http://neoplasma-ahmad-


akhyar.blogspot.com

Anomin, 2011. Neoplasma: http://www.scribd.com/

Robbins & Kumar, 1995. Buku Ajar Patologi I. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta.

Rukmono, Dr, 1073. Patologi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Adam, Syamsunir., 1995, DASAR – DASAR PATOLOGI – seri


keperawatan, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

Dorland, 2001, KAMUS KEDOKTERAN, EGC, Penerbit Buku


Kedokteran, Jakarta

Gibson, J.M., 1996, MIKROBIOLOGI DAN PATOLOGI MODERN –


untuk perawat , EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
Robbins, Stanley L.; Kumar, Vinay., 1995, BUKU AJAR PATOLOGI I,
edisi 4, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai