DISUSUN OLEH:
Shinta Silvia (22079)
Sonya Awitan (22080)
Tamara Amelia (22081)
Isnayati, Ns.,M.Kep
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang
berjudul ”Prosses Keganasan” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih Ibu Isnayati,Ns.,M.Kep selaku dosen pengampuh mata kuliah Patofisiologi karena
dipercaya untuk menulis makalah ini. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………i
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………...…i
1.3 Tujuan Makalah………………………………………………………………………………..i
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI……………………………………………………………………………………....5
B. ETIOLOGI…………………………………………………………………………………..…5
C. JENIS TUMOR………………………………………………………………………………...7
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA...………………………………………………………………………….19
BAB 1
PENDAHULUAN
Kanker merupakan penyakit dengan karakteristik adanya gangguan atau kegagalan mekanisme
pengaturan multiplikasi pada organisme multiseluler sehingga terjadi perubahan perilaku sel
yang tidak terkontrol. Perubahan tersebut disebabkan adanya perubahan atau transformasi
genetik, terutama pada gen-gen yang mengatur pertumbuhan, yaitu protoonkogen dan gen
penekan tumor. Sel-sel yang mengalami transformasi terus-menerus berproliferasi dan
menekan pertumbuhan sel normal. Kanker merupakan salah satu penyakit dengan angka
kematian yangtinggi. Data Global action against canser (2005) dari WHO (World Health
Organization)
menyatakan bahwa kematian akibat kanker dapat mencapai angka 45% dari tahun 2007 hingga
2030, yaitu sekitar 7,9 juta jiwa menjadi 11,5 juta jiwa kematian. Di Indonesia, menurut laporan
Riset Kesehatan Dasar (2007) prevalensi kanker mencapai 4,3 per 1000 penduduk dan menjadi
penyebab
kematian nomor tujuh (5,7%) setelah sroke, tuberkulosis, hipertensi, trauma, perinatal dan
diabetes
melitus.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
A. DIFINISI
Neoplasma secara harfiah berarti proses “pertumbuhan baru” dan suatu pertumbuhan baru
disebut neoplasma. Kata tumor semula diterapkan untuk pembengkakan akibat peradangan.
Neoplasma juga dapat memicu pembengkakan, tetapi setelah beberapa lama pemakaian tumor
untuk menerangkan hal selain neoplasma mulai ditinggalkan. Oleh karena itu, kata ini sekarang
berarti neoplasma. Onkologi (Yunani oncos=tumor) adalah ilmu tentang tumor atau neoplasma.
Onkologi ialah ilmu yang mempelajari penyakit yang disebabkan oleh tumor. Dalam artian
umum, tumor adalah benjolan atau pembengkakan abnormal didalam tubuh, tetapi dalam artian
khusus, tumor adalah benjolan yang disebabkan neoplasma. Secara klinis , tumor dibedakan atas
golongan neoplasma dan non-neoplasma misalnya, kista, akibat reaksi radang atau hiper trofi.
Neoplasma dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasma ganas atau kanker terjadi karena timbul
atau berkembang biaknya sel secara tidak terkendali sehingga sel-sel ini tumbuh terus merusak
bentuk dan fungsi organ tempat tumbuhnya. Kanker (karsinoma), atau (sarkoma) tumbuh
menyusut kejaringan sekitar sambil merusaknya (destruktif), dapat menyebar kelain tubuh, dan
umumnya fatal jika dibiarkan. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup,
tidak merusak, tetapi membesar dan menekan jaringan disekitarnya dan umumnya tidak
bermetastasis misalnya lifoma.
Klasifikasi patologi tumor dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan miskroskopik pada jarinagan
dan sel tumor. Dari pemeriksaan mikroskopik ini tampak gambaran keganasan yang sangat
bervariasi, mulai dari yang relatif jinak, ke yang paling ganas. Pada satu organ dapat timbul satu
atau lebih neoplasma yang sifatnya berlainan.
B. ETIOLOGI ( PENYEBAB )
Faktor penyebab kanker berbeda-beda di berbagai negara. Yang berperan penting, antara lain
makanan (kelebihan kalori, kelebihan zat lemak, kekurangan serat) dan peracunan diri (asap
rokok). Selain itu, karsinogen mealalui makanan, industri dan kedokteran dapat terancam.
1. Karsinogenesis Kimiawi
Umumnya bahan karsinogen ini mencemari udara, terutama di kota-kota besar dan di
kawasan industri sehingga penduduk kota beresiko tinggi untuk menderita kanker.
Demikian juga pekerja pada industri yang menghasilkan bahan antara karsinogenik. Di
kota, mobil merupakan sumber karsinogen terpenting selain industri. Lingkungan di sana
lebih tercemar oleh buangan air dan sisa produksi industri yang sering mengandung
berbagai macam karsinogen.
2. Karsinogen Fisik
Sinar ionisasi ternyata bersifat karsinogen. Pada akhir abad yang lalu sudah diketahui
bahwa bahwa banyak pkerja industri radium menderita sarkoma tulang dan karsinoma
paru. Paparan sinar radioaktif juga ternyata mengakibatkan karsinoma dan leukimia.
3. Peranan Hormon
Gaya hidup, khususnya kebiasaan makan, merupakan salah satu sebab meningkatnya
risiko terserang kanker. Asupan kalori yang berlebihan terutama yang berasal dari lemak
binatang dan kebiasaan makan makanan yang kurang serat meninggikan resiko terhadap
berbagai keganasan, seperti karsinoma payudara dan karsinoma kolon.
5. Faktor Genetik
Faktor genetik tampaknya berperan dalam keganasan tertentu sehingga kanker ini
ditemukan pada keluarga tertentu. Misalnya, ada keluarga yang anggotanya banyak
menderita poliposis koli, suatu penyakit familial yang cendurung menjadi maligna.
Penyakit kanker yang familial,atau yang diturunkan oleh faktor genetik, kadang
ditemukan, misalnya kanker payudara dan kanker ovarium. Akan tetapi, umumnya
keganasan dalam suatu keluarga sipengaruhi oleh gaya hidup dan lingkungan (Faktor
kimiawi dan fisik).
6. Penurunan Imunitas
C. JENIS TUMOR
Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom lepas dari
kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan
strukturnya. Perbedaan sifat sel timor tergantung pada besarnya penyimpangan dalam bentuk dan
fungsi, autonominya dalam pertumbhan, dan kemampuannya mengadakan infiltrasi dan
menyebabkan metastasis.
Sel tumor terbentuk bermacam-macam (polimorfi) dengan warna yang beraneka (polikromasi)
karena tinggi kadar asam nukleat dalam inti dan tidak meratanya distribusi kromosom inti. Inti
sel relatifn besar dengan rasio inti/sitoplasma yang lebih randah. Insidens mitosis lebih tinggi dan
terdapat mitosis abnormal. Susunan sel tidak teratur (anaplastik). Sel tumor bersifat tumbuh terus
tanpa batas sehingga tumor makin lama makin besar dan mendesak jaringan sekitarnya. Pada
neoplasma ganas, selnya tumbuh sambil menyusup dan merembes ke jaringan sekitarnya.
Selain bersifat menyusup, sel kanker dapat melepaskan diri, meninggalkan tumor induknya dan
masuk ke dalam pembuluh limfa atau pembuluh darah, terutama pembuluh kapiler. Dengan cara
ini, terjadi penyebaran (metastasis) lomfogen dan hematogen.
Akhirnya sel-sel ganas ini dapat merusak bentuk dan fungsi organ yang bersangkutan. Tumor
dapat menyumbat saluran tubuh dan menimbulkan obstruksi. Oleh karena kadang kecepatan
tumbuh sel kanker tidak seimbang dengan pasokan darah, sebagian sel kanker dakan mengalami
hipoksia atau anoksia sehingga terjadi nekrosis yang menyebabkan ulkus di permukaan.
Neoplasma Jinak Memiliki Ciri Seperti : Serupa sel asal, Tepian licin ,
Menekan,Tumbuh perlahan,Sedikit Vaskuler,Jarang Timbul Ulang,Jarang nekrosis dan
ulserasi,Jarang efek sistemik kecuali Neoplasma endokrin.
Sedangkan Neoplasma Ganas MEmiliki Ciri Seperti : Tidak sama dengan sel
asal,Tepian tidak rata,Menyusup,Tumbuh Cepat,Vaskuler/sangat Vaskuler,Sering residif
setelah dibuang,Umumnya nekrosis dan ulserasi,Umumnya efek sistemik
E. TATA NAMA
Semua tumor jinak dan ganas, memiliki dua komponen, yaitu (1) sel neoplastik yang
berproliferasi dan membentuk parenkim dan (2) stroma penunjang yang terdiri dari
jaringan ikat dan pembuluh darah. Selain itu, terdapat “komunikasi” antara sel tumor &
sel stroma dan nampaknya secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tumor yang
tampaknya secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tumor.
Tumor jinak. Secara umum, diberi nama dengan menambahakan akhiran – oma pada sel
asalnya. Contohnya, tumor jinak yang berasal dari sel fibroblastik disebut Fibroma, tumor
tulang rawan adalah kondroma, dan tumor osteoblas disebut osteoma. Sebaliknya , tata
nama tumor epitel jinak lebih kompleks. Tumor-tumor ini memiliki beragam klasifikasi,
sebagian didasarkan pada asal sel, sebagian berdsasarkan arsitektur mikroskopik, dan
sebagian lainnya berdasarkan pola makroskopiknya.
Adenoma merupakan kata yang digunakan untuk satu neoplasma epitel jinak yang
membentuk pola kelenjar serta untuk tumor yang berasal dari kelenjar, tidak harus
membentuk pola kelenjar. Contohnya satu neoplasma epitel jinak yang bersasal dari sel
tubulus ginjal dan tumbuh dalam bentuk kelompok kelenjar kecil akan diberi nama
adenosoma. Neoplasma epitel jinak yang secara mikroskopik atau makroskopik
membentuk tonjolan mirip jari atau kutil dari permukaan epitel disebut sebagai papiloma.
Yang membentuk massa kistik besar, seperti di ovarium disebut kista denoma.
F. SIFAT NEOPLASMA
A. Tumor jinak
a) Adenoma : neoplasma epitel jinak berawal dari kelenjar
b) Papiloma : neoplasma epitel jinak tumbuh di suatu permukaan dan
menghasilkan tonjolan seperti jari.
c) polip : suatu massa yang menonjol di atas permukaan mutosa.
d) Kristadenoma : massa kistik berongga khas ditemukan di ovarium.
B. Tumor Ganas
a) Sarkoma : neoplasma ganas yang berasal dari jaringan mesenkim/ >
turunannya.
b) fibrosarkoma : berasal dari jaringan fibrosa
c) karsinoma : neoplasma yang terdiri atas kondrosit
G. MEKANISME NEOPLASMA
A. Invasi lokal
Tumor jinak tetap berada ditempatnya berasal, tidak memiliki kemampuan menginfiltrasi,
menginvasi, atau menyebar ke tempat yang jauh seperti kanker. Contohnya, fibroma dan
adenoma berkembang secara lambat, membentuk kapsul fibrosa yang memisahkannya
dari jaringan pejamu.
B. Metastasis
Metastasis menunjukkan terbentuknya implan sekunder yang terpisah dari tumor primer,
mungkin di jaringan yang jauh. Dibandingkan ciri-ciri neoplastik lainnya, kemampuan
invasi dan metastasis menunjukkan secara pasti suatu neoplasma bersifat ganas.
Namun, tidak semua kanker memiliki kemampuan sel bermetasis yang setara. Secara
umum, semakin anaplastik dan besar neoplasma primernya, semakin besar kemungkinan
metastasis. Namun kanker yang sangat kecil juga dapat mengakibatkan metastasis, dan
sebaliknya, kanker yang besar mungkin belum tentu menyebar saat ditemukan.
Penyemaian kanker terjadi bila neoplasma menginvasi rongga alami tubuh. Misalnya
karsinoma kolon dapat menembus dinding usus dan mengalami reimplantasi di rongga
peritonium.
Penyebaran limfatik lebih khas untuk karsinoma, sedangkan rute hematogen lebih kepada
sarkoma. Namun terdapat banyak hubungan antara sistem limfe dan vaskular sehingga
kanker dapat berkembang melalui salah satu atau kedua sistem..
H. DIAGNOSA
a) Pemeriksaan Makroskopik
Yaitu dengan penglihatan mata biasa diperhatikan jaringan tumor itu.
Misalnya pada carcinoma mammae, secara makroskopik terlihat adanya
bercak bercak berwarna kunung kemerahan, yang menunjukan adanya
jaringan nekrotik dan pendarahan. Secara makroskopik juga terlihat ada
tidaknya simpai tumor, adanya pertumbuhan yang ilfiltratif, apakah jaringan
tumor, adanya jaringan rapuh atau tidaknya, semuanya merupakan tanda
ganas.
b) Pemeriksaan Histolik
Merupakan cara yang sangat penting untuk menegakkan diagnosis neoplasma.
Jaringan yang akan diperiksa difiksasi dalam cairan formalin 10%. Ahli
patologi anatomik memiliki berbagai cara untuk mengolah jaringan ini.
d) Pemeriksaan sitologik
Disebut pula sitologi eksfoliat, suatu cara diagnostiuk yamg penting untuk
menemukan kanker.dasar pemeriksaan ini ialah: 1.Perubahan patologik yang
disebut anaplasi merupakan sufat sel tumor ganas dan yang merupakan
parubahan dari sel normal. 2. Sel sel tumor ganas kohesinya kurang daripada
normal, sehingga mudah terlepas.
I. PENCEGAHAN
a. Penyuluhan Kesehatan
Penyegahaan kanker sangat dihambat oleh salah pengerti antara masyarakat awam
dan dokter. Proses KIE kesehatan untuk masyarakat terdiri atas beberapa langkah
sebagai berikut; penangkapan, pemahaman, pengulangan, penerimaan, dan
dimengerti masyarakat; umumnya harus diberikan beberapa kali sebelum dapat
diterima dan akhirnya dilaksanakan. Penyuluhan untuk mengubah gaya hidup
baru berhasil bila terjadi proses motivasi dan keyakinan, disertai kesadaran untuk
melakukannya.
b. Pencegahan Primer
Proses Pencegahan primer dilakukan dengan melakukan perubahan dala
m gaya hidup buruk menuju ke gaya hidup sehat dengan cara mengkonsumsi
makanan yang cukup gizi dan sehat, tidak merokok, dan lain-lain.
c. Penapisan
Penapisan meliputi pemeriksaan seseorang yang tidak menunjukkan gejala atau
tanda penyakit, dengan tujuan menemukan kasus yang belum menimbulkan
masalah klinis. Penapisan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa jika diagnosis
ditegakkan sedemikian dini dan terapi langsung diberikan diberikan hasil
penanganan akan lebih baik dibanding hsil pengobatan pada penyakit yang
menyebabkan seseorang mencari pengobatan.
Penjalaran sel-sel tumor dari tumor induk ke jaringan sehat sekitarnya secara infiltrative,
masa sel tumor berhubungan dengan tumor induknya.
Pelepasan sel-sel tumor dari tumor induk, diangkut oleh aliran darah atau getah bening ke
tempat jauh,, membenntuk pertumbuhan baru atau anak sebar atau metastase. Masa tumor
anak sebar tidak berhubungan dengan masa tumor induk.
Untuk mendiagnosis penyakit kanker darah, dokter akan meminta pasien menjawab
beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatannya . Beberapa pertanyaan ini meliputi
kondisi pasien secara keseluruhan, apa saja gejala atau perubahan yang pasien rasakan,
kapan gejala tersebut mulai dirasakan, dan berbagai faktor risiko yang mungkin pasien
miliki. Kemudian, dokter akan memeriksa pasien secara fisik untuk melihat apakah ada
tanda lainnya yang mungkin terlihat, seperti pembengkakan di kelenjar getah bening.
Jika memiliki gejala ini, pasien belum pasti memiliki kanker. Pasalnya, hal tersebut bisa
jadi merupakan tanda infeksi lain. Namun, bila pasien dicurigai memiliki kanker darah,
pasien mungkin perlu menjalani serangkaian tes untuk memastikannya. Tes pemeriksaan
yang dijalani setiap pasien belum tentu sama. Hal ini tergantung pada kondisi kesehatan
pasien secara menyeluruh serta jenis kanker yang mungkin pasien miliki.
Namun, secara umum, berikut beberapa tes atau pemeriksaan yang umumnya perlu
dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini :
a) Tes darah: Sebagai contoh tes hitung darah lengkap atau complete blood count
(CBC) atau tes darah lainnya, seperti pemeriksaan protein darah, fungsi hati,
ginjal, atau lainnya.
b) Tes/biopsi/aspirasi sumsum tulang: Dilakukan dengan mengambil sampel sel
sumsum tulang untuk diperiksa di laboratorium. Tes ini untuk mengetahui apakah
terdapat sel darah yang abnormal atau tidak.
c) Biopsi kelenjar getah bening: Dilakukan dengan mengambil semua atau sebagian
dari kelenjar getah bening untuk kemudian diteliti di laboratorium. Tes ini juga
untuk mengetahui apakah terdapat sel darah yang abnormal atau tidak.
d) Tes pencitraan: Tes ini dapat dilakukan dengan ontgen dada, MRI, atau PET
scan, atau CT scan. Tes dilakukan untuk melihat kondisi dan fungsi organ dan
tulang di dalam tubuh Anda, guna mengetahui penyebaran sel kanker.
d) Terapi target
Terapi target adalah terapi yang menggunakan obat-obatan yang secara spesifik
dapat membunuh sel kanker, tanpa merusak sel-sel normal.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kanker atau keganasan adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan
terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan di sekitarnya (invasive) dan terus
menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta saraf tulang
belakang.
DAFTAR PUSTAKA
Mangan, Y. 2009. Solusi Sehat Mencegah dan mengatasi Kanker.PT Agromedia Pustaka.
Jakarta.
Referensi
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/kanker/kanker-darah/pengertian-kanker-
darah/%3famp=1
https://adjisuwandono.staff.uns.ac.id/files/2010/07/introducing-neoplasma.pdf