Definisi
Struma nodosa non toksik merupakan pembesaran kelenjar tiroid yang
teraba sebagai suatu nodul, tanpa disertai tanda-tanda hipertiroidsme. Struma
adalah pembesaran pada kelenjar tiroid yang biasanya terjadi karena folikelfolikel terisi koloid secara berlebihan. Setelah bertahun-tahun sebagian folikel
tumbuh semakin besar dengan membentuk kista dan kelenjar tersebut menjadi
noduler. Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang
secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda
hypertiroidisme (Djokomoeljanto, 2006).
2. Klasifikasi
Struma nodosa dapat diklasifikasi berdasarkan beberapa hal, yaitu
(Djokomoeljanto, 2006):
1. Berdasarkan jumlah nodul; bila jumlah nodul hanya satu disebut struma
nodosa soliter (uninodosa) dan bila lebih dari satu disebut struma
multinodosa.
2. Berdasarkan kemampuan menangkap yodium radioaktif dikenal 3 bentuk
nodul tiroid yaitu : nodul dingin, nodul hangat dan nodul panas.
3. Berdasarkan konsistensinya; nodul lunak, kistik, keras dan sangat keras.
3. Etiologi
Adanya gangguan fungsional dalam pembentukan hormon tyroid
merupakan faktor penyebab pembesaran kelenjar tyroid antara lain
(Djokomoeljanto, 2006):
1) Defisiensi iodium
Pada umumnya, penderita penyakit struma sering terdapat di daerah yang
kondisi air minum dan tanahnya kurang mengandung iodium, misalnya
daerah pegunungan.
2) Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid.
a. Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (seperti substansi dalam
kol, lobak, kacang kedelai).
j. Keluhan tirotoksikosis
Pemeriksaan Fisik (Mansjoer, 2000):
a. Umum
b. Lokal Pada pemeriksaan status lokalis struma nodosa, dibedakan dalam
hal :
1). Jumlah nodul; satu (soliter) atau lebih dari satu (multipel).
2). Konsistensi; lunak, kistik, keras atau sangat keras.
3). Nyeri pada penekanan; ada atau tidak ada
4). Perlekatan dengan sekitarnya; ada atau tidak ada.
5). Pembesaran kelenjar getah bening di sekitar tiroid : ada atau tidak ada.
Pemeriksaan Penunjang (Djokomoeljanto, 2006)
1. Scanning Tiroid
Memakai uptake J131 yang didistribusikan ke tiroid untuk menentukan
fungsi tiroid. Normal : 15 40 % dalam 24 jam Bila : Uptake > normal
disebut Hot area Uptake < normal disebut Cold area (pada neoplasma)
2. USG
membedakan kistik atau solid (neoplasma)
3. Radiologi thorax
Coin lession (papiler), Cloudy (Folikuler)
4. Fungsi tiroid
BMR : (0,75 x N) + (0,74 x TN) 72%
PBI : normal 4 8 mg%
Serum kolesterol : normal 150 300 mg%
Free Tiroksin Index : T3 / T4
Hitung kadar T4, TSHS, Tiroglobulin dan calcitonin
5. Potong Beku
durante operasi
6. Needle Biopsi
Pembedahan
Pembedahan dilakukan pada keadaan dibawah ini:
a. Struma besar dengan kompresi
b. Keganasan
c. Bila terapi lainnya tidak efektif2
Pembedahan struma dapat dibagi menjadi bedah diagnostik dan
terapeutik. Bedah diagnostik berupa biopsi insisi atau biopsi eksisi. Bedah
terapeutik bersifat ablatif berupa lobektomi, istmolobektomi, dan tiroidektomi
subtotal atau total. Tindakan bedah total dilakukan dengan atau tanpa diseksi
leher radikal. Untuk struma nontoksik dan nonmaligna digunakan enukleasi
nodulus yaitu eksisi lokal, (istmo) lobektomi, atau tiroidektomi subtotal.
Pembedahan total dilakukan untuk karsinoma terbatas, dan pembedahan
radikal dilakukan bila ada kemungkinan penyebaran ke kelenjar limfe regional.
Hemitiroidektomi atau (istmo) lobektomi dapat dilakukan pada kelainan
unilateral (Sharma, 2007).
Indikasi Operasi (Sharma, 2007):
1. Pembesaran kelenjar thyroid dengan gejala penekanan berupa :
a. Gangguan menelan
b. Gangguan pernafasan
c. Suara parau
2. Keganasan kelenjar tiroid
3. Struma nodus dan diffusa toxica
4. Kosmetik
Komplikasi Operasi
Tiroid merupakan alat kaya darah yang diperdarahi oleh empat arteri
dan berhubungan anatomi erat dengan alat dan struktur penting di
leher. Penyulit bedah diantaranya perdarahan, cedera pada n. laringeus rekurens
uni- atau bilateral, pada trakea, atau pada esofagus. Struma besar dapat
mengakibatkan malakia trakea, yaitu hilangnya cincin rawan trakea akibat
tekanan terlalu lama sehingga terjadi kolaps trakea setelah strumektomi.
Penyulit yang berbahaya dapat terjadi terutama bila ada hematom di lapangan
bedah (Sharma, 2007).
Penyulit pasca bedah adalah hematom di leher, udem laring, atau krisis
tirotoksik. Krisis tirotoksik adalah hipertiroidism yang hebat yang berkembang
sewaktu atau segera setelah pembedahan pada penderita hipertiroid. Krisis
tiroid ditandai dengan takikardi atau gejala serta hipertiroid lain yang akut dan
sangat gawat karena penderita terancam dekompensasi jantung fatal. Krisis
tirotoksikosis disebabkan pencurahan berlebihan hormon tiroid kedalam darah
karena pembedahan dan manipulasi kelenjar tiroid pada penderita bedah yang
tidak terduga hipertiroidi. Karena itu setiap penderita struma harus menjalani
pemeriksaan yang seksama prabedah untuk menentukan terdapat hipertiroidi
yang tidak nyata secara klinis. Sebaiknya pembedahan baru dilakukan setelah
hipertiroidi diobati sehingga penderita sewaktu pembedahan berada dalam
keadaan eutiroidi (Sharma, 2007).
Tanda-tanda tirotoksik adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Gelisah
Gangguan saluran gastrointestinal
Kulit hangat & basah
Suhu > 38 C
Nadi > 160 x/menit
Tekanan darah naik
Penyulit hipoparatiroid terjadi karena kelenjar paratiroid ikut terangkat
DAFTAR PUSTAKA
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
: 61 tahun
Alamat
No Rm
:22-68-52
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Status Pernikahan
: Menikah
ANAMNESA PENYAKIT
Keluhan Utama
Telaah
RPT
RPO
STATUS PRESENT
Sensorium
:Compos Mentis
Anemia
:-
Tekanan Darah
:110/70 mmhg
Dispnoe
:-
Nadi
:80 x/I
Sianosis
:-
Pernafasan
:22x/I
Ikterik
:-
Temperatur
:36 C
Oedem
:-
STATUS GIZI
Tinggi badan
Berat badan
Kesan
STATUS GENERALISATA
Kepala
Rambut
Mata
:TAK
Telinga
:TAK
Mulut
:TAK
Leher
Thorax
Inspeksi
:simetris fusiformis
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
;-
Abdomen
Inspeksi
:simetris
Palpasi
Perkusi
:Tympani
Auskultasi
Ektremitas
Superior
:TAK
Inferior
:TAK
Genitalia
Anus
:TAK
Ekstremitas
Superior
:TAK
Inferior
:TAK
HASIL LABORATORIUM
HB
:12,6 gr/dl
HT
:37,0%
Trombosit
:222.000/mm3
Leukosit
:16,100/mm3
11
LAPORAN OPERASI
Jenis Operasi
:Tiroidektomi
RESUME
STATUS PRESENT
Sensorium
:Compos Mentis
Tekanan Darah
:110/70 mmhg
Nadi
:80 x/I
Pernafasan
:22x/I
Temperatur
:36 C
STATUS LOKALISATA
Inspeksi
12
Palpasi
DIAGNOSA BANDING
DIAGNOSA SEMENTARA
Struma Nodusa Non Toksik
13
FOLLOW UP PASIEN
TANGGAL
VITAL SIGN
KU
TERAPI
14