PEMBAHASAN
2.1. Neoplasma
2.1.1. Pengertian Neoplasma
Neoplasma adalah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak
terkordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus-menerus meskipun rangsang
yang menimbulkan telah hilang.
Sel neoplasma mengalami transformasi , oleh karena mereka terus- menerus
membelah. Pada neoplasma, proliferasi berlangsung terus meskipun rangsang yang
memulainya telah hilang. Proliferasi demikian disebut proliferasi neoplastik, yang
mempunyai sifat progresif,tidak bertujuan, tidak memperdulikan jaringan
sekitarnya,tidak ada hubungan dengan kebutuhan tubuh dan bersifat parasitic.
Sel neoplasma bersifat parasitic dan pesaing sel atau jaringan normal atas
kebutuhan metabolismenya pada penderita yang berada dalam keadaan lemah.
Neoplasma bersifat otonom karena ukurannya meningkat terus. Proliferasi neoplastik
menimbulkan massa neoplasma, menimbulkan pembengkakan / benjolan pada jaringan
tubuh membentuk tumor.
Tumor dapat menyebabkan berbagai gejala dan tanda klinis umumnya bisa berupa:
Ada juga tumor ganas yang bahkan tidak menyebabkan gejala hingga
mencapai stadium lanjut, mesalnya kanker serviks serta kanker hati. Karena itu,
anda disarankanuntuk selalu waspada dan memeriksakan diri kedokter jika
mengalami kondisi yang terasa janggal meski sekilas tampak ringan.
c. Obat
1) Senyawa Pengalkil
Berbagai alkilator menunjukkan persamaan cara kerja yaitu melalui
pembentukan ion karbonium atu kompleks lain yang sangat reaktif. Ikatan kovalen
(alkilasi) akan terjadi dengan berbagai nukleofilik penting dalam tubuh misalnya fosfat,
amino, sulhidril, hidroksil atau gugus imidazol. Efek sitostatik maupun efek
sampingnya berhubungan langsung dengan terjadinya alkilasi DNA ini. Obat-obat
terkait yang mungkin sebagai agen alkilasi :
• Procarbazine, mekanisme kerjanya belum diketahui secara pasti; akan tetapi
obat ini menghambat sintesis DNA, RNA dan protein ;memperpanjang intervase;
menyebabkan terpecahnya kromosom. Metabolisme oksidatif obat ini oleh enzim
mikrosom menghasilkanazoprocarbazine dan H2O2 , yang mungkin bertanggung
jawab atas pengguntingan rantai DNA. Banyak metabolit lain obat ini bersifat
sitotoksik. Satu metabolitnya berupa penghambat MAO dan efek samping negatifnya
dapat terjadi jika procarbazine diberikan dengan penghambat MAO lainnya. Efeknya
berupa mual-mual, muntah, mielosupresi, disamping itu juga dilaporkan terjadi anemia
hemolitik, reaksi pulmonal dan respon buruk dengan alcohol (sejenis disulfiram). Kulit
menjadi merah jika procarbazine diberikan dengan phenytoin.
• Dacarbazine, merupakan senyawa sintesis yang berfungsi sebagai agen alkilasi
setelah aktivasi metabolism oleh enzim mikrosom hati melalui demetilasi N-oksidatif
menjadi derivate monometil yang mengalami peruraian menjadi 5-aminoimidazole-4-
carboxamine, yang diekskresikan melalui urine dan menjadi diazomethane.
Diazomethaneini membangkitkan ion methyl carbonium yang diyakini sebagai spesies
sitotoksik. Dacarbazine diberikan secara parenteral dan tidak sesuai jadwal. Obat ini
menyebabkan mual,muntah dan mielosupresi. Selain itu obat ini digunakan dalam
melanoma, penyakit Hodgkin, dan sarcoma jaringan lunak. Pada dua tumor yang
disebut terakhir, aktivitas dacarbazine diperkuat oleh doxorubicin.
• Altretamine (Hexamethylmelamine), berguna untuk mengobati karsinoma
ovarium yang resisten terhadap agen alkilasi.
• Cisplatin dan Carboplatin, Cisplatin mempunyai aktivitas antitumor penting
pada kanker genitourinaria, khususnya kanker testis, ovarium dan kandung
kemih.Penggunaannya dengan vinblastine dan bleomicyne merupakan kemajuan
penting dalam perkembangan terapi kuratif untuk kanker testis nonseminomatus.
Sebuah analog platinum (carboplatin) dengan toksisitas gastrointestinal dan ginjal yang
tidak signifikan tetapi dengan toksisitas mielosupresi memberikan alternative yang
berguna pada cisplatin.
2) Antimetabolit
Antipurin dan antipirimidin mengambil tempat purin dan pirimidin dalam
pembentukan nukleosida, sehingga mengganggu berbagai reaksi penting dalam tubuh.
Penggunaan sebagai obat kanker didasarkan atas kenyataan bahwa metabolisme purin
dan pirimidin lebih tinggi pada sel kanker dari sel normal.
Antagonis purin, misalnya merkaptopurin merupakan antagonis kompetitif dari
enzim yang menggunakan senyawa purin sebagai substrat. Suatu alternatif lain dari
mekanisme kerjanya ialah pembentukan 6-metilmerkaptopurin (MMPR), yang
menghambat biosintesis RNA, CoA, ATP dan DNA dihambat.
3) Antibiotika
Berbagai Antibiotik yang dapat digunakan untuk anti kanker adalah:
1. Daktinomisin Antibiotik ini dihasilkan oleh Streptomyces parvullus. Daktinomisin
banyak digunakan dalam klinik untuk pengobatan kanker daripada antibiotic lain.
Pada konsentrasi yang rendah aktinomisin D akan menghambat sintesis DNA.
2. Daunorubinsin dan Doksurubisin Daunorubisin dan Doksurubisin merupakan
antibiotika derivate antrasiklin. Kedua antibiotika ini berikatan dengan molekul
DNA, dengan cara menyisip dan fungsi DNA sebagai cetakan terganggu, sehingga
kedua antibiotika tersebut menghambat sintesis RNA.
3. Bleomisin Bleomosin merupakan antibiotic yang dihasilkan oleh Streptomyces
verticulus. Bleomisin dinonaktifkan oleh hidrolase dan aminopeptidase bleomisin
yang terdapat intraseluler, menghidrolisis karboksamid menjadi karboksilat.
Bleomisin menyebabkan fragmentasi molekul DNA ligase, sehingga terjadi
gangguan pada replikasi DNA.
4. Mitomisin Mitomisin dihasilkan oleh Streptomyces caepitosus. Mitomisin C sangat
cepat dikembangkan untuk obat anti kanker.
5. Mitramisin Senyawa-senyawa yang berkaitan dengan mitramisin (asam aureolat)
adalah olivomisin, kromosomisin, variamisin. Mitramisin dihasilkan oleh
Streptomyces argillaceous dan S. fanashiensis. Antibiotik ini menghambat
polymerase RNA yang dapat menyebabkan kematian sel kanker.
4) Hormon
Hormon yang biasa digunakan untuk melawan kanker adalah hormone
steroid. Salah satu mekanisme dalam mengatur pertumbuhan sel yang spesifik di dalam
tubuh adalah dengan pengaruh hormone pertumbuhan atau pengaruh hormone
penghambat pertumbuhan. Penggunaan glukokortiroid, progestin dan hormone kelamin
steroid untuk pengobatan tumor merupakan pemanfaatan pengaruh normal hormone
tersebut secara terapeutik pada sel target. Hormon steroid lebih selektif daripada obat-
obat anti tumor lain, oleh karena hormone ini bekerja semata-mata pada sel yang
berdifiensiasi spesifik dan mempunyai reseptor tunggal untuk hormone tersebut.
Hormon yang digunakan sebagai anti kanker di antaranya Estrogen (dietilstilbestrol,
etinilestradiol), Antiestrogen (tamoksifen), Androgen (testosterone propionat,
fluoksimesteron), Progestin (hidroksi progesterone kaproat), dan adrenokortikosteroid
(prednisone).