Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kanker bukan suatu penyakit, tetapi beragam penyakit yang sama-sama memiliki
gambaran kekacauan pengendalian pertumbuhan. Beberapa kanker seperti Limfoma
Hodkgin, dapat disembuhkan, sementara yang lain, misalnya kanker pancreas,
memperlihatkan angka kematian yang sangat tinggi. Satu-satunya harapan untuk
mengendalikan kanker terletak pada mempelajari lebih banyak tentang kausa dan
patogenesisnya, dan telah banyak dilakukan upaya untuk memahami kausa dan dasar
molecular kanker.

Dalam ilmu patologi anatomik, tumor identik dengan neoplasma. Sedangkan dalam
klinik istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan, pembengkakan ini dapat disebabkan baik oleh neoplasma, maupun oleh
radang (rubor, calor, dolor, tumor, fungsio laesa) atau perdarahan, dan sebagainya.
Neoplasma membentuk tonjolan disebabkan oleh neoplasma.

Neoplasma ialah penyakit pertumbuhan sel. Regenerasi epitel dan pembentukan


jaringan granulasi juga merupakan kumpulan sel baru yang sedang tumbuh. Tetapi bukan
neoplasma karena pertumbuhannya sesuai dengan jalannya pertumbuhan normal. Seperti
diketahui sel itu mempunyai dua tugas utama yaitu bekerja dan berkembangbiak. Bekerja
bergantung kepada aktivitas sitoplasma, sedangkan berkembang biak bergantung kepada
aktivitas intinya. Pada sel neoplasma terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian besar energy
digunakan untuk berkembang biak.

Seperti diketahui sitoplasma itu terdiri atas 3 bagian terpenting yaitu :

1. Partikel-partikel besar atau mitochonrdria

2. Partikel-partikel kecil atau mikrosom = ergastoplasma = endoplasmic reticulum

3. Zat-zat yang terlarut.

1
Pada tomur-tumor eksperimentil mitochondria sangat berkurang jumlahnya, kadang-
kadang hanya dari jumlah normal, besarnya tidak sama, kristanya tidak teratur dan sering
menunjukkan degenerasi. Karena itu enzim-enzim yang diperlukan untuk fungsi sel juga
sangat berkurang. Ergastoplasma ialah saluran-saluran dengan pelebaran-pelebaran, cistern-
cisterna dan vesikel- esikel yang mengandung ribosomal RNA di permukaannya untuk
pembuatan asam-asam amino. Pada neoplasma vesikel-vesikel melebar dan berkurang
jumlahnya. Ini menunjukkan bahwa ergatoplasma fungsi-fungsinya berkurang atau hilang
sama sekali.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam penulisan makalah ini terdapat rumusan masalah yaitu :

1. Apakah pengertian neoplasma itu?

2. Apa macam-macam neoplasma serta bagaimana proses penyakitnya?

3. Bagaimana respon imun,sel serta komplikasinya?

1.3 TUJUAN

1. Menambah pengetahuan tentang neoplasma

2. Mengetahui mcam-macam penyakit neoplasm serta proses penyakitnya

3. Mengetahui respon imun, sel, serta komplikasinya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 PENGERTIAN NEOPLASMA

3
Neoplasia secara harfiah berarti proses pertumbuhan baru dan suatu pertumbuhan
baru disebut neoplasma. Kata tumor semula diterapkan untuk pembengkakan akibat
peradangan. Neoplasma juga dapat memicu pembengkakan, tetapi setelah beberapa lama
pemakaian tumor untuk menerangkan hal selain neoplasma mulai ditinggalkan. Oleh karena
itu, kata ini sekarang berarti neoplasma. Onkologi (Yunani oncos=tumor) adalah ilmu
tentang tumor atau neoplasma. Kanker adalah kata umum untuk semua tumor ganas.
Meskupun asal mula asal kata ini agak kurang jelas, diperkirakan kanker berasal dari kata
lathin untuk kepiting, cancer-mungkin karena kanker melekat pada bagian apapun yang
dapat dicenghkramnya secara terus menerus, seperti kepiting.

Onkologi ialah ilmu yang mempelajari penyakit yang disebabkan oleh tumor. Dalam
artian umum, tumor adalah benjolan atau pembengkakan abnormal didalam tubuh, tetapi
dalam artian khusus, tumor adalah benjolan yang disebabkan neoplasma. Secara klinis secara
klinis, tumor dibedakan atas golongan neoplasma dan nonneoplasma misalnya, kista, akibat
reaksi radang atau hiper trofi.

Neoplasma dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasma ganas atau kanker terjadi
karena timbul atau berkembangbiaknya sel secara tidak terkendali sehingga sel-sel ini
tumbuh terus merusak bentuk dan fungsi organ tempat tumbuhnya. Kanker karsinoma, atau
sarkoma tumbuh menyusut (infiltratif) kejaringan sekitarnya sambil merusaknya (destruktif),
dapat menyebar kelain tubuh, dan umumnya fatal jika dibiarkan. Neoplasma jinak tumbuh
dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak, tetapi membesar dan menekan
jaringan disekitarnya (ekspansif), dan umumnya tidak bermetastasis misalnya lifoma.

Menurut Sir Rupert Willis, Neoplasma(Tumor) adalah massa abnormal jaringan yang
pertumbuhannya berlebihan & tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal
serta terus demikian walaupun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah
berhenti.Klasifikasi patologi tumor dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan miskroskopik pada
jarinagan dan sel tumor. Dari pemeriksaan mikroskopik ini tampak gambaran keganasan yang
sangat bervariasi, mulai dari yang relatif jinak, ke yang paling ganas. Pada satu organ dapat
timbul satu atau lebih neoplasma yang sifatnya berlainan. Meskipun semua dokter
mengetahui apa yang maksud ketika menggunakan kata neoplasma, untuk menentukan
difinisi kata ini, ternyata cukup sulit. Ahli onkologi inggris terkemuka Willis, mungkin paling

4
mendekati, neoplasma adalah suatu massa abnormal jaringan, yang pertumbuhannya
melebihi serta tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan tetap berlebihan walaupun
rangsangan yang memicunya telah berhenti. Kita mengetahui bahwa mneatapnya tumor
karena bahkan setelah rangsangan pemicu lenyap terjadi akibat perubahan genetik (herediter)
yang diwariskan keketurunan sel tumor. Perubahan genetik ini memungkinkan sel tumor
berpoliperasi secara berlebihan dan tidak terkendali serta menjadi otonom(independen
terhadap rangsangan pertumbuhan fisiologis).

A. KARAKTERISTIK NEOPLASMA

a. Atas dasar sifat biologik tumor

Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang bersifat jinak (tumor
jinak), tumor yang bersifat ganas (tumor ganas) dan tumor yang terletak antara jinak dan
ganas yang disebut intermediate.

Tumor jinak atau beligna

Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai simpai (kapsul), tidak tumbuh
infiltrative, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar pada tempat
yang jauh. Tumor jinak pada umumnya dapat disembuhkan dengan sempurna kecuali yang
mensekresi horrmon atau yang terletak pada tempat yang sangat penting, misalnya di
sumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplegia atau pada saraf otak yang
menekan jaringan otak.

Tumor ganas atau maligna

Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltrative dan merusak jaringan sekitarnya.
Disamping itu dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran limfe atau aliran darah dan
dapat menimbulkan kematian.

Tumor intermediate

Di antara dua kelompok, terdapat segolongan tumor yang memiliki sifat invasive local tetapi
kemampuan metastasisnya kecil. Tumor demikian disebut tumor yang agresif local atau
tumor ganas berderajat rendah.Sebagai contoh ialah karsinoma sel basal kulit.

5
b. Atas dasar sel atau jaringan

Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar jaringan dasar sel tumor yaitu

Berasal dari sel totipoten

Sel totipoten adalah sel yang dapat berdeferensiasi ke dalam tiap jenis sel tubuh. Sebagai
contoh ialah zigot yang berkembang menjadi janin. Paling sering ditemui pada gonad yaitu
sel germinal. Dapat pula terjadi retroperitoneal, dimediastinum dan daerah pineal.

Berasal dari sel embrional pluripoten

Sel embrional dapat berdeferensiasi ke dalam berbagai jenis sel dan sebagai tumor akan
membentuk berbagai jenis struktur alat tubuh. Sebagai contoh ialah tumor sel embrional
pluripoten yang berasal dari anak ginjal, disebut nefroblastoma, sering berdeferensiasi ke
dalam struktur yang menyerupai tubulus ginajal dan kadang-kadang jaringan otot, tulang
rawan atau tulang rudimenter. Tumor ini contohnya dapat terdapat pada retinoblastoma,
hepatoblastoma, embrional rhabdomisarcoma.

Berasal dari sel yang berdeferensiasi

Jenis sel dewasa yang bederensiasi, terdapat dalam bentuk sel alat-alat tubuh pada kehidupan
postnatal. Kebanyakan tumor pada manusia terbentuk dari sel berdeferensiasi.

Perbedaan Neoplasma Jinak dan Ganas

Jinak Ganas

- Serupa sel asal - Tidak sama dengan sel asal

- Tepian licin (bersimpai) - Tepian tidak rata

- Menekan - Menyusup

- Tumbuh perlahan - Tumbuh Cepat

6
- Sedikit Vaskuler - Vaskuler/sangat Vaskuler

- Jarang Timbul Ulang - Sering residif setelah dibuang

- Jarang nekrosis dan ulserasi - Umumnya nekrosis dan ulserasi

- Jarang efek sistemik kecuali - Umumnya efek sistemik

Neoplasma endokrin

B. Klasifiksai dan tata nama

I. Tumor jinak

1. adenoma : neoplasma epitel jinak berawal dari kelenjar.

2. Papiloma : neoplasma epitel jinak tumbuh di suatu permukaan dan menghasilkan

tonjolan seperti jari.

3. polip : suatu massa yang menonjol di atas permukaan mutosa.

4. Kristadenoma : massa kistik berongga khas ditemukan di ovarium.

II. Tumor ganas

1. Sarkoma : neoplasma ganas yang berasal dari jaringan mesenkim/ turunannya.

2. fibrosarkoma : berasal dari jaringan fibrosa.

3. karsinoma : neoplasma yang terdiri atas kondrosit.

4. karsinoma : neoplasma ganas yang berasal dari sel epitel

7
III. Tata Nama

1. Tumor Jinak

Asal : Epitel, mesenkim

Nama Jaringan atau sel + OMA

Contoh : Adenoma

2. Tata nama Tumor Ganas pada dasarnya mengikuti tata nama tumor jinak, dengan
penambahan dan pengecualian tertentu.

Maligna : nama sel asal + KARSINOMA / SARKOMA

Asal sel epitel: + KARSINOMA

Asal jaringan mesenchym: + SARKOMA

Epitel tubuh manusia berasal dari 3 germ layers: Ektoderm

(epitel kulit), mesoderm, endoderm (epitel Usus)

3. Penamaan tumor jinak namun ganas

Melanoma Melanokarsinoma

Hepatoma Karsinoma Hepatoseluler

C. ETIOLOGI

I. Kimia

A. Bekerja secara langsung

8
Kasinogen lemah, tetapi penting karena sebagian adalah obat kemoterapi kanker
contoh : zat pengalkil (Siklofusfamid,Klorambusil, Nitrosurea) berhasil menyembuhkan/
menunda pertumbuhan kanker tertentu (Leukimia, Limfoma, Karsinoma Ovum).

B. Bekerja secara tak langsung (Aktif reaksi metabolik)

Contohnya adalah Benza[a]ntrasena menimbulkan kanker apabila dioleskan ke


kulit. Apabila di suntikan secara subkutis menimbulkan fibrosarkoma.

II. Agen Biologi

1. Hormon

Beberapa jenis hormone menjadi salah satu co-faktor pada karsinogenesis. Sebagai contoh
estrogen membantu pembentukan kanker endometrium dan payudara. Hormone steroid
merangsang pembentukan karsinoma sel hati.

2. Mikotoksin

Mikotoksin adalah toksin yang buat oleh jamur. Aspergilus flavus adalah jamur yang terdapat
pada kacang-kacangan yang kurang baik pengolahan dan penyimpanannya, membuat
aflatoksin terutama aflatoksin B1. Aflatoksin B1 bersifat karsinogenik kuat dan berkaitan
dengan terjadinya karsinoma sel hati. Apabila aflatoksin tercerna, maka akan dioksidasi di sel
hati dan menimbulkan hasil antara yang kemudian berkaitan dengan guanine pada DNA.

3. Parasit

Schistosoma dan Clonorchis sinensis adalah parasit yang dihubungkan dengan tejadinya
kanker kandung kemih dan infeksi Clonorchis sinensis yang dihubungkan dengan terjadinya
kanker pada kandung empedu.

III. Radiasi

Radiasi, dimanapun sumbernya (UV, sinar x, fisi nuklir, radionuklida) merupakan


karsinogen. Pelopor & pengembang sinar rontgen menderita kanker kulit. Korban selamat
bom Hiroshima Nagasaki mengungkapkan peningkatan nyata insiden leukemia. Efek

9
onkogenik UV alami sinar matahari dapat menyebabkan kanker kulit (resikoberkulit terang
yg tinggal di tempat panas)

IV. Virus atau Mikroba

Virus yang bersifat karsinogen disebut virus onkogenik. Dari berbagai penelitian diketahui
bahwa baik virus DNA maupun virus RNA dapat menimbulkan transformasi sel.

1. Virus DNA

Virus DNA mengandung DS-DNA yang dapat berintegrasi sebagian atau seluruhnya dengan
kromosom sel pejamu. Mereka dapat bergabung untuk waktu yang lama. Pada perpaduan
yang lama ini menimbulkan mutasi sehingga terbentuk neoplasma.

2. Virus RNA

Pada binatang virus RNA banyak menimbulkan neoplasma, misalnya Rous sarcoma virus dan
Bittner milk faktor. Pada manusia HLVTVI menimbulkan leukemia sel T.Limfoma sel B pada
penderita AIDS berkaitan dengan HIV.

D. EPIDEMOLOGI

1.Faktor geografik dan lingkungan

2.usia

3.hereditas

1. Faktor geografik dan lingkungan

Factor lingkungan merupakan penentu utama bagi sebagian kasus kanker.dalam suatu
penelitian besar,proporsi risiko akibat kausa lingkungan adalah 65%, sedangkan factor
herediter menyumbang 26-40%.

10
Perbedaan geografik juga merupakan factor penunjang kematian akibat kanker.

Kematian kanker payudara : sekitar 4-5 kali lebih tinggi di amerika serikat dan eropa
di banding di jepang.

Kematian akibat karsinoma lambung : 7 kali lebih tinggi di jepang daripada di


amerika serikat.

Karsinoma sel hati relative jarang di amerika serikat, tetapi merupakan kanker paling
mematikan di banyak di populasi afrika.

2. Usia

Secara umum,frekuensi kanker meningkat seiring pertumbuhan usia. Sedangkan besar


mortalitas akibat kanker terjadi pada usia antara 55-75 tahun. Peningkatan insiden seiring
usia munmgkin dapat dijelaskan dengan trjadinya akumulasi mutasi somatic yang disebabkan
oleh berkembangnya neoplasma ganas, menurunya kompetensi imunitas yang menyertai
penuaan juga mungkin berperan.

Kanker menyebabkan lebih dari 10% kematian pada anak-anak berusia 15 tahun atau
kurang. Kanker mematikan yang utama pada anak: leukimia, tumor, dan sarcoma tulang.

10

3. Hereditas

a) Sindrom kanker heredites

Sindrom kanker heredites mencakup beberapa kanker yang pewarisan satu gen
mutannya akan sangat meningkatkan risiko terjangkitnya kanker. Predisposisi terhadap tumor
semacam ini memperlihatkan pada pewarisan dominan autosonal.

Poliposisi adenomatosa familia adalah gangguan herediter lain yang di tandai dengan
peningkatan luar biasa risiko terjangkit kanker. Predisposisi herediter yang di tunjukan oleh
riwayat keluarga yang kuat adanya kanker tidak lazim/ fenotipe penanda.

Contoh:

- Retinoblastome familial pada kolom.

- Poliposisi adenometosa endokirin multiple

- Sindrom von hippel landau dan neurofibromatosis tipe 1,2.

11
b) Kanker familial

Gambaran yang menandai kanker familial adalah usia onset yang dini, tumor tombul
pada dua atau lebih anggota keluarga dekat dari kasus indeks, dan kadang-kadang tumor
multiple atau bilateral. Pola transmisi pada kanker familial tidak jelas.

Analisis segreasi terhadap keluarga besar biasanya mengungkapkan bahwa


predisposisi terhadap tumor bersifat dominant, tetapi pewarisan multifakto tidak mudah
disingkirkan. Kanker familial tertentu dapat dikaitkan dengan pewarisan gen mutan. (contoh:
kanker payudara, kanker ovarium, kanker kolom)

c) Sindrom resesif autusonal gangguan perbaikan DNA

Selain kelainan prakanker yang di wariskan secara dominan, sekelompok kecil


gangguan resesif autosomal secara kolektif memperlihatkan ciri instabilitas kromosom atau
DNA.

Muncul bukti bahwa pengaruh factor herediter bersifat samar dan tidak langsung.
Genotipe mungkin mempengaruhi kemungkinan seorang trjangkit kanker yang dipicu oleh
lingkungan.

Contoh:

- xeroderma pigmentosum

- telangiektasi ataksia

- sindrom bloom

- anemia fanconi

2.2 MEKANISME NEOPLASMA

a. Invasi lokal

Tumor jinak tetap berada ditempatnya berasal, tidak memiliki kemampuan menginfiltrasi,
menginvasi, atau menyebar ke tempat yang jauh seperti kanker. Contohnya, fibroma dan
adenoma berkembang secara lambat, membentuk kapsul fibrosa yang memisahkannya dari
jaringan pejamu.

12
Kapsul ini mungkin berasal dari stroma jaringan asli karena sel parenkim mengalami
atrofi akibat tekanan tumor yang membesar, tidak semua neoplasma jinak memiliki kapsul.

Kanker tumbuh dengan cara menginfiltrasi, menginvasi dan penetrasi progresif ke jaringan
sekitar, tidak membentuk kapsul yang jelas. Cara pertumbuhan yang bersifat infiltratif
menyebabkan perlunya pengangkatan jaringan normal disekitar secara luas melalui bedah.

b. Metastasis

Metastasis menunjukkan terbentuknya implan sekunder yang terpisah dari tumor primer,
mungkin di jaringan yang jauh. Dibandingkan ciri-ciri neoplastik lainnya, kemampuan invasi
dan metastasis menunjukkan secara pasti suatu neoplasma bersifat ganas.

Namun, tidak semua kanker memiliki kemampuan sel bermetasis yang setara. Secara umum,
semakin anaplastik dan besar neoplasma primernya, semakin besar kemungkinan metastasis.
Namun kanker yang sangat kecil juga dapat mengakibatkan metastasis, dan sebaliknya,
kanker yang besar mungkin belum tentu menyebar saat ditemukan.

Neoplasma ganas menyebar melalui salah satu :

1. Penyemaian dalam rongga tubuh

2. Penyebaran limfatik

3. Penyebaran hematogen

Penyemaian kanker terjadi bila neoplasma menginvasi rongga alami tubuh.

Misalnya karsinoma kolon dapat menembus dinding usus dan mengalami reimplantasi di
rongga peritonium.

Penyebaran limfatik lebih khas untuk karsinoma, sedangkan rute hematogen lebih
kepada sarkoma. Namun terdapat banyak hubungan antara sistem limfe dan vaskular
sehingga kanker dapat berkembang melalui salah satu atau kedua sistem.

13
Misalnya karsinoma paru yang timbul di saluran nafas menyebar ke kelenjar getah
bening bronkialis regional, kemudian ke kelenjar getah bening trakeobronkus dan hilus.
Karsinoma payudara biasanya timbul di kuadran luar atas dan menyebar ke kelenjar aksila.

Penyebaran hematogen merupakan konsekuensi kanker yang paling ditakuti. Arteri


lebih sulit ditembus daripada vena. Setelah vena mengalami invasi, sel kanker mengikuti
aliran vena bersama darah, hati dan paru adalah tempat sekunder yang paling sering terkena.

2.3 MACAM MACAM PENYAKIT NEOPLASMA

Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom
lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam
bentuk dan strukturnya. Perbedaan sifat sel timor tergantung pada besarnya penyimpangan
dalam bentuk dan fungsi, autonominya dalam pertumbhan, dan kemampuannya mengadakan
infiltrasi dan menyebabkan metastasis.

Sel tumor terbentuk bermacam-macam (polimorfi) dengan warna yang beraneka


(polikromasi) karena tinggi kadar asam nukleat dalam inti dan tidak meratanya distribusi
kromosom inti. Inti sel relatifn besar dengan rasio inti/sitoplasma yang lebih randah.Insidens
mitosis lebih tinggi dan terdapat mitosis abnormal.Susunan sel tidak teratur (anaplastik).Sel
tumor bersifat tumbuh terus tanpa batas sehingga tumor makin lama makin besar dan
mendesak jaringan sekitarnya.Pada neoplasma ganas, selnya tumbuh sambil menyusup dan
merembes ke jaringan sekitarnya.

1. Nonneoplasma (biasanya akibat bekas dari infeksi ataupun trauma)


2. Neoplasma (tumor)
3. Kista
4. Hipertrofi
5. Ganas/maligna (kanker)
6. Karsinoma sarkoma
7. Benigna
8. Radang

14
2.4 RESPON SEL TERHADAP PENYAKIT TRAUMA

Apoptosis ialah kematian sel terprogram yang terjadi akibat beberapa proses
fisiologik atau neoplastik.Penumpukan sel pada neoplasma,tidak hanya terjadi akibat aktifasi
gen perangsang pertumbuhan atau anti-onkogen,tapi juga terjadinya mutasi gen pengatur
apoptosis. Pertumbuhan sel diatur oleh proto-onkogen dan onkogen,sedangkan kehidupan sel
diatur oleh gen perangsang dan penghambat apoptosis.Gen penghambat apoptosis ialag bcl-2
sedangkan yang meningkatkan apoptosis adalah bax/bad.Hubungan kedua sel in menentukan
jumlah sel.

2.5 RESPON IMUN TERHADAP PENYAKIT NEOPLASMA

Sistem imun adalah semua mekanisme yang di gunakan untuk mempertahankan ke


utuhan tubuh sebagi perlindungan terhadap bahaya yang dapat di timbulkan oleh berbagai
bahan dalam dalam lingkungan hidup.

Pertahanan tersebut terdiri atas sistem imun spesifik adaptive/acquired dan nonspesifik
natural/innate. Respons imun spesifik bergantung pada adanya pemaparan benda asing,
pengenalan, kemudian reaksi terhadapnya. Sebaliknya, Sebaliknya, respons nonspesifik
terjadi sesudah pemaparan inisial dan pemaparan lanjutan terhadap benda asing. Kemudian
terjadi diferensiasi selektif self dan nonself di mana respons nonspesifik ini tidak bergantung
pada pengenalan spesifik. Respons imunologik menjalankan 3 fungsi yaitu pertahanan,
homeostatis, dam pengawasan.

Sistem imun masih baru dikenal dan disebut sebagai fungsi pengawasan diri
surveillance. Fungsi pengawasan ini memonitor pengenalan jenis-jenis sel abnormal yang
secara tetap selalu timbul dalam tubuh. Sel-sel mutan ini dapat terjadi secara spontan atau
disebabkan oleh pengaruh virus tertentu atau zat-zat kimia. Sistem imun diberi tugas
pengenalan dan pembuangan benda-benda baru yang di dapat yang sebagian besar dari tugas
ini terjadi di permukaan sel. Kegagalan mekanisme ini di tetapkan sebagai penyebab utama
perkembangan penyakit-penyakit neoplasma.

15
2.6 KOMPLIKASI PENYAKIT NEOPLASMA

Perdarahan dapat terjadi pada tumor-tumor jinak di selaput lender, misalnya


papilloma pada tractus digestivus dan tractus urinarius. Pada tumor-tumor ini dapat juga
terjadi tukak pada permukaannya yang kemudian akan diikuti oleh infeksi. Pada tumor-tumor
jinak yang bertangkai seperti pada myoma subserosum atau suatuu cystadenoma ovarii dapat
terjadi perputaran tangkai dan dapat menimbulkan rasa nyeri yang sangat. Tumor-tumor yang
bertangkai pada usus dapat menimbulkan intususepsi (invaginasi).

Ada tiga bentuk yang umum :

1. Leukimia Mielogenik akut yang ditandai oleh akumulasi sel-sel mieloid immatur
dalam sumsum tulang.
2. Sindrom mielodisplastik yang ditandai oleh hematopoiesis yang tidak efektif dan
sitopenia yang kemudian terjadi.
3. Kelainan mieloproliferatif kronik yang ditandi oleh peningkatan produksi sel-sel
mieloid yang mengalami diferensiasi terminal.

16
BAB III

PENUTUP

17
3.1 KESIMPULAN

Neoplasia secara harfiah berarti proses pertumbuhan baru dan suatu pertumbuhan baru
disebut neoplasma. Kata tumor semula diterapkan untuk pembengkakan akibat peradangan.

Macam Macam Penyakit Neoplasma :

1. Nonneoplasma (biasanya akibat bekas dari infeksi ataupun trauma)


2. Neoplasma (tumor)Kista
3. Hipertrofi
4. Ganas/maligna (kanker)
5. Karsinoma sarkoma
6. Benigna
7. Radang

Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan menjadi :

Tumor jinak atau beligna


Tumor ganas atau maligna
Tumor intermediate (Antara Jinak dan Ganas)

Atas Dasar Sel atau Jaringan

Berasal dari sel totipoten


Berasal dari sel embrional pluripoten
Berasal dari sel yang berdeferensiasi

3.2 SARAN
Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, kami dari kelompok 2
mengharapkan adanya saran dari semua pihak baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang
mengikuti diskusi Mata Kuliah Biomedik III terhadap kekurangan yang terdapat pada
makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kumar, cotran, Robbin, Patologi edisi 7 volume 1 halaman 201. 2007. EGC. JAKARTA

http://sites.google.com/site/handellab/metastasis4.html

www.biologyreference.com/Bl-Ce/Cell-Cycle.html#ixzz0dp5bw0xC

19

Anda mungkin juga menyukai