MAKALAH
KEGANASAN KANKER PAYUDARA DAN KANKER ORGAN-ORGAN
REPRODUKSI
OLEH:
ERPINA AMANDA
2016.C.08A.0744
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan rahmat serta ijin-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas membuat
makalah dengan judul “Keganasan Kanker Payudara dan Kanker Organ-
organ Reproduksi”. Dalam penulisan dan penyusunan tugas mata kuliah
kesehatan reproduksi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan semua pihak,
untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena, itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis
harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Semoga nakalah ini dapat berguna bagi penulis dan segala pihak khususnya
bagi mahasiswa Prodi S1 Keperawatan STIKes Eka Harap Palangka Raya.
Penulis
i
3
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Sejarah penyakit kanker dan tumor?
2. Untuk mengetahui Definisi penyakit kanker dan tumor?
3. Untuk mengetahui Etiologi penyakit kanker dan tumor?
4. Untuk mengetahui Macam dan satdium penyakit kanker dan tumor?
5. Untuk mengetahui Gejala penyakit kanker dan tumor?
6. Untuk mengetahui Terapi penyakit kanker dan tumor?
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
epidermoid Ca dari servik dari penyakit Ca lainnya. Proses perubahan dari suatu
epitelium yang normal sampai menjadi Ca invasif memberikan gejala, merupakan
proses yang perlahan-lahan dan mengambil waktu bertahun-tahun dari saat
diketahui adanya Ca intra epitelial sampai adanya metastase disekitarnya
mengambil waktu 10 tahun atau lebih.
2.3.1.2 Etiologi Kanker Servik
Walaupun dalam arti biologis sebab Ca cervik pada belum diketahui tetapi
ada keadaan tertentu yang berhubungan erat dengan penyakit ini, sehinga dapat
dapat dianggap sebagai faktor-faktor etiologi, antara lain:
1. Perkawinan dalam usia muda
2. Pasangan seksual yang berganti-ganti
3. Jumlah kelahiran dengan jarak endek dan terlalu banyak
4. Paling banyak terjadi pada usia 40-50 tahun
5. Perlukaan mulut rahim yang tidak mendapatkan pengobatan yang tepat
6. Infeksi virus banyak dijumpai pada kondisi sosial ekonomi rendah
7. Hygiene hubungan seksual rendah
(dr. Ida Ayu dkk , 2002 ; 206)
2.3.1.3 Macam, Gejala dan Stadium Kanker Servik
Macam-macam Ca servik ada dua jenis
1. Berasal dari porsio ( servik pars vaginalis ) disebut squamous cell atau
epidermoid Ca
2. Berasal dari kanalis servikalis disebut adenocarcinoma
3. Sedangkan penentuan stadium klinis yang umum dilakukan pada saat pasien
berada dalam anastesi, lebih baik dilakukan bersamaan oleh dokter ahli
ginekologis dan radiasi hal ini termasuk pemeriksaan pelvis yang terinci
sistoskopi dan proktoskopi, stadium ini di bagi menjadi empat:
1) Stadium pre kliniks
Tidak dapat dibedakan dengan cercivitis chronia biasa.
2) Stadium permulaan (early stage)
Sering tampak sebagai lesi disekitar ostium eksternum pada batas kedua
jenis epitel tampaknya sebagai daerah yang granuler keras lebih tinggi dari
6
9. Kepadatan Payudara
Perempuan yang kandungan lemak dalam tubuhnya sedikit, payudaranya
padat, ternyata bisa meningkatkan npeluang terkena kanker payudara.
Payudara cenderung lebih padat seiring pertambahan usia.
10. Riwayat Kesehatan Reproduksi
Perempuan yg melahirkan anak dibawah usia 30 tahun mempunyai
mempunyai risiko lebih rendah mengalami kanker payudara dibandingkan
perempuan yang melahirkan anak setelah 30 tahun atau tidak memiliki anak
sama sekali.
11. Riwayat Haid
Perempuan yg pertama kali mengalami haid lebih awal (sebelum usia 12
tahun) atau mengalami menopouse setelah usia 55 tahun memiliki tingkat
risiko kanker payudara yang tinggi.
12. Terpapar Oleh DES (diethylstilbestrol)
Estrogen sintesis sudah diberikan sejak 1940an hingga awal 1970an untuk
perempuan hamil. Sayangnya, DES dipercaya dapat meningkatkan risiko
kanker secara perlahan. Selama bertahun – tahun, DES bisa mengakibatkan
kanker vagina (jarang terjadi) atau kanker serviks. Penelitian baru
menunjukkan bahwa anak perempuan terpapar DES selama dalam kandungan
juga berisiko tinggi terkena kanker payudara.
13. Obesitas Setelah Menopause
5. Permpuan yg berat badannya melonjak secara signifikan memliki estrogen
lebih banyak dalam tubuhnya, karena beberapa hormon terbuat dari jaringan
lemak. Ketika jumlah estrogen melonjak, risiko kanker payudara juga
meningkat.
14. Diet
Beberapa penelitian besar telah menunjukkan perempuan yg menjalani diet
rendah lemak berisiko rendah mengalami kanker payudara. Diet ini juga
dianjurkan pada penderita kanker yang bisa sembuh. Sebab, perempuan yg
hobi mengonsumsi makanan yang kaya lemak, sel kankernya bisa tumbuh
kembali.
11
3. Stadium 3A
Menurut data dari Depkes, 87% kanker payudara ditemukan pada stadium
ini.Benjolan kanker sudah berukuran lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke
kelenjar limfa.
4. Stadium 3B
Kanker sudah menyebar ke seluruh bagian payudara, bahkan mencapai kulit,
dinding dada, tulang rusuk dan otot dada.Selain itu juga penyebarannya juga
sudah menyerang secara tuntas kalenjar limfa. Jika sudah demikian tidak ada
alternatif lain selain pengangkatan payudara.
5. Stadium 4
Sel-sel kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh lainnya, biasanya
tulang, paru-paru, hati atau otak.Atau bisa juga menyerang kulit, kelenjar
limfa yang ada di dalam batang leher.Sama seperti stadium 3, tindakan yang
harus dilakukan adalah pengangkatan payudara.
2.3.2.4 Gejala Kanker Payudara
1. Perubahan rasa pada payudara atau puting susu.
2. Puting susu menjadi kaku.
3. Perubahan warna kulit payudara, aerola payudara atau puting susu menjadi
pucat, merah atau bengkak.
4. Benjolan yg tidak hilang, tidak sakit, terasa keras, dan akan semakin tumbuh.
Benjolan yang tumbuh dapat berupa kubis dan mudah berdarah.
5. Ada rasa nyeri/ sakit pd payudara.
6. Perubahan ukuran payudara.
7. Timbul luka pada payudara yg tak kunjung sembuh.
8. Puting tertarik kedalam.
9. Kulit payudara berkerut seperti kulit jeruk.
10. Terkdang keluar cairan, darah merah, kehitam-hitaman, atau nanah dari
puting.
2.3.2.5 Terapi atau Penatalaksanaan Kanker Payudara
Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian
pengobatan meliputi : 1) pembedahan, 2) kemoterapi, 3) terapi hormon, 4) terapi
radiasi dan 5) terapi imunologi (antibodi). Pengobatan ini ditujukan untuk
13
tumor, ada yang konsistensinya memang betul-betul keras disebut fibroma durum;
sebaliknya ada yang cukup lunak dan disebut fibroma molle.
Tumor ovarium merupakan proferasi sel yang abnormal tanpa terkendali
dan bisa merupakan yang benigna dan maligna ( Brooken, 2001: 435).
Tumor ovarium disebut juga stroma ovari yaitu bila jaringan tiroid
merupakan satu-satunya jaringan ditemukan atau bila elemen teratoma ditemukan
sangat sedikit ( Boethin, Geist, 1996 : 1010)
Tumor ovarium sering jinak bersifat kista, ditemukan terpisah dari uterus
dan umumnya duagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik (Syamsoehidayat,
2005 : 729)
Tumor jinak ovarium adalah bentuk padat atau kista yang dapat tumbuh
secara alami. Tumor ovarium biasanya asimtomatis sampai mereka besar yang
dapat menyebabkan tekanan pada pelvic ini merupakan deteksi dini dari
keganasan (Jovand : 2009)
2.3.4.2 Etologi Tumor Ovarium
Tumor ovarium dapat tumbuh karena berbagai sebab antara lain karena
pertumbuhan yang abnormal dijaringan yang terdapat di tempat ovarium
misalnya pertumbuhan abnormal dari folikel ovarium, korpusluteum, sel telur atau
dapat juga karena endometriosis, kista folikel, kista tekalitein, teratomatistik
benigna, kista demoid, kista demoid, kista denokarsinoma, kista ovarium dapat
juga terjadi karena jaringan disekitar sel oleh sebab tertentu, tumbuh abnormal
dan membungkus sel telur tersebut sehingga membentuk kista (Hanifa, 2007 :
350)
2.3.4.3 Macam – macam Tumor Ovarium
1) Tumor kistik ovarium
Tumor kistik ovarium merupakan jenis yang paling sering terjadi terutama
yang bersifat non-neoplastik, seperti kista retensi yang berasal dari corpus luteum.
Tetapi disamping itu ditemukan pula jenis yang betul merupakan neoplasma. Oleh
karea itu tumor kistik dari ovarium yang jinak dibagi dalam golongan :
1) Non-neoplastik (fungsionil)
(1) Kista follikel
Gejala-gejala
19
Kista jenis ini tidak memberikan gejala yang karakteristik, bahkan kadang-
kadang tidak menunjukkan gejala-gejala apapun. Kurve suhu basal bersifat
monofasis.
Bila mencapai ukuran yang cukup besar, kista tersebut dapat menimbulkan
rasa penuh dan tidak enak pada daerah yang dikenai. Seperti tumor
ovarium yang dapat menyebabkan torsi.
Kadang-kadang dapat terjadi ruptura secara spontan, dengan disertai
tanda-tanda perdarahan intra abdominal sehingga gambaran klinisnya
dapat menyerupai suatu kehamilan ektopik yang terganggu.
Yang paling sering terjadi ialah cairan kista tersebut mengalami resorpsi
secara spontan setelah satu atau dua siklus.
(2) Diagnosa
Hanya dapat ditentukan dengan palpasi dari tumor tersebut. Tetapi kita
tidak akan dapat menentukan dengan sekali pemeriksaan, apakah kista ini
neoplastik atau non-neoplastik, kecuali bila ukurannya sangat besar.
Sebaiknya diadakan observasi beberapa minggu. Pada suatu kista follikel,
bila diadakan pemeriksaan ulangan beberapa mingu kemudian telah
kembali kebesarnya yang normal. Sebaliknya pada jenis neoplastik, tumor
ini tidak akan mengecil, melainkan makin lama makin besar.
(3) Terapi
Biasanya tidak memerlukan terapi karena mengalami resorpsi spontan.
Bila harus diadakan operasi oleh karena adanay salah satu gangguan klinis
atau oleh karena indikasi lain, sebaiknya tindakannya disesuaikan dengan
keadaan. Bila kista kecil dapat dilakukan punksi atau eksisi saja. Bila
besar sabiknya di enucleasi dengan meninggalkan jaringan ovarium yang
normal.
2) Neoplastik
Yang termasuk golongan ini ada 3 jenis :
(1) Cystadenoma mucinosum
Jenis ini dapat mencapai ukuran yang besar. Ukuran yang terbesar yang
pernah dilaporkan adalah 328 pound.
20
Gejala
1. Rasa sakit atau kembung diperut
2. Kesulitan buang air kecil atau sering buat air kecil
3. Nyeri terus menerus dipunggung bagian bawah
4. Nyeri pada saat hubugan seksual
5. Nyeri haid dan perdarahan abnormal
6. Kenaikan berat badab
7. Mual muntah
8. Menguragi nafsu makan
Pemeriksaan Tumor Ovarium
1. Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor
berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk menentukan sifat- sifat tumor itu.
2. Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor apakah tumor
berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau
solid dan dapat dibedakan pula antara cairan di dalam rongga perut yang
bebas dan tidak.
3. Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrothoraks selanjutnya,
pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam
tumor.Penggunaan foto rontgen pada pielogram intravena dan pemasukan
bubur barium dalam kolon sudah disebut di atas.
4. Parasentetis
Telah disebut pada fungsi asites berguna untuk menentukan sebab asites.Perlu
diingatkan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei
dengan isi kista bila dinding kista tertusuk.
5. Hitung Darah Lengkap
Penurunan Hb dapat menunjukan anemia kronis jika ditemukan adanya
massa, maka kemungkinan adalah keganasan ovarium.
22
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kanker dan tumor adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya sel ini
dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.
Sel-sel ini dapat mempengaruhi hampir setiap organ dalam tub uh manusia.
Banyak orang terkejut saat mengetahuinya. Setiap jenis memiliki ciri khas
penyebab, gejala dan metode pengobatan yang berbeda seperti kelompok penyakit
yang lain.
3.2 Saran
Dalam makalah ini masih banyak yang belum penulis bahas tentang kanker
dan tumor. Oleh karena itu diharapkan kepada penulis lain yang akan mengangkat
tema yang sama agar lebih baik dan lebih detail lagi dalam membuat makalah
tentang penyakit kanker dan tumor.
23
24
DAFTAR PUSTAKA