Anda di halaman 1dari 23

PERDARAHAN PADA KEHAMILAN

MUDA

ABORTUS
Dr.H. Alip Yanson, MARS

PENGERTIAN ABORTUS
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran

hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di


luar kandungan.
Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari

20 minggu atau berat janin kurang dari 500


gram.

ETIOLOGI
Penyebab abortus terbanyak diantaranya adalah

sebagai berikut:
1.

2.

Faktor Genetik. Translokasi parental keseimbangan


genetik

Mendelian

Multifaktor

Robertsonian

Resiprokal
Kelainan Kongenital Uterus

Anomali duktus Mulleri

Septum uterus

Uterus bikornis

ETIOLOGI

Inkompetensi serviks uterus


Mioma uteri
Sindroma Asherman

Autoimun

3.

Aloimun
Mediasi imunitas humoral
Mediasi imunitas seluler

Defek fase luteal

4.

Faktor endokrin eksternal


Antibodi antitiroid hormon
Sintesis LH yang tinggi

ETIOLOGI
5.
6.
7.

Infeksi
Hematologik
Lingkungan

MACAM-MACAM ABORTUS
1. ABORTUS IMINENS
Abortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman
terjadinya abortus, ditandai perdarahan pervaginam,
ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih
baik dalam kandungan.
Untuk menentukan prognosis abortus iminens dapat
dilakukan dengan melihat kadar hormon hCG pada
urin dengan cara melakukan tes urin kehamilan
menggunakan urin tanpa pengenceran dan
pengenceran 1/10.

ABORTUS IMINENS
Bila hasil tes urin masih positif keduanya, maka
prognosisnya adalah baik, bila penngenceran 1/10 hasilnya
negatif maka prognosisnya dubia ad malam.
Pemeriksaan
USG
diperlukan
untuk
mengetahui
pertumbuhan janin yang ada dan mengetahui keadaan
plasenta apakah sudah terjadi pelepasan atau belum.
Diperhatikan ukuran biometri janin/kantong gestasi apakah
sesuai dengan umur kehamilan berdasarkan HPHT. Denyut
jantung janin dan gerakan janin diperhatikan disamping ada
tidaknya hematoma retroplasenta atau pembukaan kanalis
servikalis.

ABORTUS IMINENS
Penderita diminta untuk melakukan tirah baring
sampai perdarahan berhenti.
Bisa diberi
spasmolitik agar uterus tidak berkontraksi atau
diberi tambahan hormon progesteron atau
derivatnya untuk mencegah terjadinya abortus.
Obat-obatan tersebut akan memberikan efek
psikologis kepada penderita yang sangat
menguntungkan.
Penderita boleh dipulangkan setelah tidak
terjadi perdarahan dengan pesan khusus tidak
boleh berhubungan seksual dulu sampai kurang
lebih 2 minggu.

MACAM-MACAM ABORTUS
2.

ABORTUS INSIPIENS
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai
dengan serviks telah mendatar dan ostium uteri
telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih
dalam kavum uteri dan masih dalam proses
pengeluaran.
Penderita akan merasa mulas karena kontraksi yg
sering dan kuat, perdarahannya bertambah sesuai
dengan pembukaan serviks uterus dan umur
kehamilan. Besar uterus masih sesuai dengan umur
kehamilan dengan tes urin kehamilan masih positif.

ABORTUS INSIPIENS
Pada pemeriksaan USG akan didapati pembesaran
uterus yang masih sesuai dg umur kehamilan, gerak
janin dan gerak jantung janin masih jelas walau mungkin
sudah mulai tidak normal, biasanya terlihat penipisan
serviks uterus atau pembukaannya. Perhatikan pula
ada tidaknya pelepasan plasenta dari dinding uterus.
Pengelolaan penderita ini harus memperhatikan
keadaan umum dan perubahan keadaan hemodinamik
yang
terjadi
dan
segera
lakukan
tindakan
evakuasi/pengeluaran hasil konsepsi disusul dengan
kuretase bila perdarahan banyak.

ABORTUS INSIPIENS
Pada umur kehamilan diatas 12 minggu, uterus
biasanya sudah melebihi telur angsa, tindakan
evakuasi dan kuretase harus hati-hati.
Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya
perforasi pada dinding uterus. Pasca tindakan
perlu perbaikan keadaan umum, pemberian
uterotonika, dan antibiotika profilaksis.

MACAM-MACAM ABORTUS
3.

ABORTUS KOMPLETUS
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gr.
Semua hasil konsepsi telah dikeluarkan, osteum uteri
telah menutup, uterus sudah mengecil sehingga
perdarahan sedikit. Besar uterus tidak sesuai dengan
umur kehamilan.
Pada pemeriksaan tes urin biasanya masih positif sampai
7-10 hari setelah abortus. Pengelolaan penderita tidak
memerlukan tindakan khusus ataupun pengobatan.
Biasanya hanya diberi roboransia atau hematenik bila
keadaan pasien memerlukan.

MACAM-MACAM ABORTUS
4.

ABORTUS INKOMPLETUS
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri
dan masih ada yang tertinggal.
Kanalis servikalis masih terbuka dan teraba jaringan
dalam kavum uteri atau menonjol pada ostium uteri
eksternum.
Perdarahan biasanya masih terjadi,
jumlahnya pun bisa banyak atau sedikit bergantung pada
jaringan yang tersisa. Pasien dapat jatuh dalam keadaan
anemia atau syok hemoragik sebelum sisa jaringan
konsepsi dikeluarkan.
Pengelolaan penderita harus diawali dengan perhatian
terhadap keadaan umum dan mengatasi gangguan
hemodinamik yang terjadi untuk kemudian disiapkan
tindakan kuretase.

MACAM-MACAM ABORTUS
Bila terjadi perdarahan hebat dianjurkan segera
melakukan pengeluaran sisa hasil konsepsi
secara manual agar jaringan yang mengganjal
terjadinya kontraksi uterus segera dikeluarkan.
5. MISSED ABORTION
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus
telah meninggal dalam kandungan sebelum
kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi
seluruhnya massih tertahan dalam kandungan.

MISSED ABORTION
Penderita biasanya tidak merasakan keluhan apapun
kecuali merasakan pertumbuhan kehamilannya tidak
seperti yang diharapkan. Bila kehamilan diatas 14
minggu sampai 20 minggu penderita justru merasakan
rahimnya semakin mengecil dengan tanda-tanda
kehamilan sekunder pada payudara mulai menghilang.
Kadangkala juga diawali dengan abortus iminens yg
kemudian merasa sembuh, tetapi pertumbuhan janin
terhenti. Pada pemeriksaan tes urin kehamilan biasanya
negatif
setelah satu minggu dari terhentinya
pertumbuhan kehamilan.

MISSED ABORTION
Pada pemeriksaan USG akan didapatkan uterus
yang mengecil, kantong gestasi yang mengecil,
dan bentuknya tidak beraturan disertai gambar
fetus yang tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Bila missed abortion berlangsung lebih dari 4
minggu harus diperhatikan kemungkinan
terjadinya gangguan penjedalan darah oleh
karena hipofibrinogenemia sehingga perlu
diperiksa koagulasi sebelum tindakan evakuasi
dan kuretase.

MACAM-MACAM ABORTUS
6.

ABORTUS HABITUALIS
Abortus habitalis ialah abortus spontan yang terjadi 3 kali
atau lebih berturut-turut
Penyebabnya selain faktor anatomis banyak yang
mengaitkannya dengan reaksi imunologik yaitu
kegagalan reaksi terhadap
antigen
lymphocyte
trophoblast cross reactive (TLX). Bila rekasi terhadap
antigen ini rendah atau tidak ada, maka akan terjadi
abortus. Kelainan ini dapat diobati dengan transfusi
leukosit atau heparinisasi.
Akan tetapi dekade terakhir menyebutkan perlunya
mencari penyebab abortus ini secara lengkap sehingga
dapat diobati sesuai dengan penyebabnya.

ABORTUS HABITUALIS
Salah satu penyebab yang sering dijumpai adalah
inkompetensia serviks.
Kelainan ini sering disebabkan oleh trauma serviks pada
kehamilan sebelumnya, misalnya pada tindakan usaha
pembukaan serviks yang berlebihan, robeknya serviks
yang luas sehingga diameter kanalis servikalis sudah
melebar.
Pengelolaan penderita inkompetensia servikalis, yaitu
operasi pada umur kehamilan 12-14 minggu dengan cara
SHIRODKAR atau McDONALD.

MACAM-MACAM ABORTUS
ABORTUS INFEKSIOUS, ABORTUS SEPTIK
Abortus infeksious adalah abortus yang disertai infeksi pada alat
genitalia.
Abortus Septik adalah abortus yang disertai penyebaran infeksi pada
peredaran darah tubuh atau peritoneum (septikemia atau peritonitis)
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dengan didapat gejala dan
tanda panas tinggi, tampak sakit dan lelah, takikardia, perdarahan
pervaginam yang berbau, uterus yang membesar dan lembut, serta
nyeri tekan. Pada laboratorium didapatkan tanda infeksi dengan
leukositosis. Bila sampai terjadi sepsis dan syok, penderita akan
tampak lelah, panas tinggi, menggigil, dan tekanan darah turun.
Penanganan pada abortus infeksiosa atau septik adalah dilakukan
kuretase dengan pemberian antibiotik

MACAM-MACAM ABORTUS
KEHAMILAN ANEMBRIONIK (BLIGHTED OVUM)
Merupakan kehamilan patologi dimana mudigah tidak
terbentuk sejak awal walaupun kantong gestasi tetap
terbentuk.
Kantong kuning telur juga tidak ikut terbentuk.
Biasanya sampai sekitar 14-16 minggu akan terjadi abortus
spontan.
Diagnosis ditegakkan pada usia kehamilan 7-8 minggu bila
pada pemeriksaan USG didapatkan kantong gestasi tidak
berkembang atau pada diameter 2,5 cm yang tidak disertai
adanya gambaran mudigah.

Komplikasi
a.

Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari
sisa-sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi
darah. Kematian karena perdarahan dapat terjadi apabila
pertolongannya tidak diberikan pada waktunya.

b.

Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada
uterus dalam posisi hiperretrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini,
penderita perlu diobservasi secara teliti dan jika ada tanda
bahaya perlu dilakukan laparatomi tergantung dari luas dan
bentuk perforasi, penjahitan luka atau perlu histerektomi.

c.

Infeksi
Infeksi dapat terjadi pada setiap abortus , tetapi biasanya
ditemukan pada abortus inkomplit dan abortus buatan yang
dikerjakan tanpa memperhatikan asepsis dan antisepsis,
apabila infeksi menyebar lebih jauh dapat terjadi peritonitis
umum atau sepsis dengan kemungkinan diikuti oleh syok.

d.

Syok
Dapat terjadi karena perdarahan (syok haemoragik) dan
infeksi berat (syok endoseptik).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai