Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH FARMAKOLOGI

“penggolongann obat”

Disusun oleh :

Septriyani

Dosen pengampu:

Ns.Selamat Budiman.,M.Kep

YAYASAN SETIH SETIO MUARO BUNGO

AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO


TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “Penggolongan Obat”, dengan tepat
pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyususnan
makalah ini. Namun berkat bantunan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari
dosen penagampu, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan ada nya makalah
ini dapat diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah
pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucap banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan do’a.

Tidak lupa pula kami mengaharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami ini,
dikarenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.

Muara Bungo, maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Tujuan............................................................................................................................
C. Rumusan Masalah .........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Obat Kardiovaskuler..............................................................................
B. Obat Pernafasan.......................................................................................................
C. Ositoksik/uteritonika...............................................................................................
D. Hormone dan Antagonis..........................................................................................
BAB III PENUTUP
A. kesimpulan...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral,
maupun zat kemia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit,
memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Obat harus sesuai
dosisi agar efek terapi atau khasiatnya bisa didapatkan.
Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksud untuk peningkatan
keamanan dan ketepatan pengguna distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat keras,
psokotropika dan narkotika.
Untuk mengawasi penggunaan obat oleh rakyat serta untuk menjaga
keamanan penggunanya, maka pemerintah menggolongkan obat.

B. Rumusan Masalah
Adapun  rumusan  masalah  yang  terdapat  dalam makalah ini:
1. Bagaimana definisi obat ?
2. Bagaimana penggolongan obat ?

C. Tujuan
Ada beberapa poin yang ingin dicapai sebagai tujuan penulisan makalah ini
diantaranya
1. Mengetahui definisi obat
2. Mengetahui berbagai macam penggolongan obat berdasarkan jenisnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. OBAT KARDIOVASKULER
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac
yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini
mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung  komponen darah dan
pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung,
yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-
100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh
tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler
kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena Dalam mekanisme
pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan sebagai sistem transport
oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-obatan ke seluruh jaringan
sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor
perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem
kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi
fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai
problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan yang
membuat kita melakukan neglicen t( kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting sekali
memahami anantomi fisiologi kardiovaskuler  yang berfungsi langsung dalam
mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan.
Obat kardiovaskuler adalah obat yang digunakan untuk kelainan jantung dan
pembuluh darah. Obat kardiovaskuler dibedakan menjadi beberapa bagian,
diantaranya ;
a. Obat Gagal Jantung
b. Obat Antiaritmia
c. Obat Antihipertensi
d. Obat Lipidemia
e. Obat Antiangina
1. Obat – Obat Yang Mempengaruhi Sistem Kardiovaskuler.
a. Obat Gagal Jantung
Gagal jantung adalah ketidak mampuan jantung dalam memompa darah
dengan kecepatan yang cukup untuk memnuhi kebutuhan metabolik jaringan  atau
organ. Pada gagal jantung terdapat tiga poin yang menjadi sasaran pengobatan
yaitu :
a) Peningkatan kontraksi sel otot jantung.
b) Penurunan beban kerja jantung
c) Pengaturan kelebihan cairan di dalam plasma.

Obat yang digunakan untuk meningkatkan kontraktilitas jantung yaitu


menggunakan glikosida jantung dan dobutamin (simpatominetika). Pada kondisi
gagal ginjal kronik, dobutamin lebih direkomendasikan namun keterbatasan cara
pemberiannya yaitu diberikan secara intravena.
Pada gagal jantung, kontraksi jantung yang lemah merangsang sistem saraf
simpatik termasuk persyarafan pada organ ginjal sehingga merangsang pelepasan
renin, dan pada pembuluh darah sehingga merangsang vasokontriksi. Aktivasi sistem
reni  - angiotensin mengakibatkan vasokontriks maupun pelepasan aldosteron dari
korteks adrenal. Dalam hal ini, semua jenis obat diuresis bisa digunakan
terutama furosemid, thiazid ataupun spironolakson.
Kenaikan tekanan darah pada kondisi gagal jantug mengakibatkan kenaikan
beban kerja jantung. Dalam kaitannya hal tersebut, sistem renin – angiotensin
mengambil peran penting. Oleh karena itu, ACE inhibitor (kaptopril) atau antagonis
reseptor angiotensin (losartan) sering digunakanuntuk tujuan itu. Contoh obat lainnya
adalah golongan nitrat (isosobid dinitrat, nitroprusida), yang merupakan obat
vasodilator. Nitroprusida dapat menurunkan baik beban awal (prelond) maupun beban
akhir (afterload) tanpa mempengaruhi kontraktilitas jantung.
Macam macam obat yang digunakan :
 Digitalis
Tanaman obat mengandung glukosida.
 Biripidin
Diberikan oral atau pariental, meningkatkan miokardium tanpa menghambat
Na+, K+ ATP atau mengaktifkan adrenoseptor.
b. Obat Anti Aritmia
Aritmia merupakan gangguan ritme normal jantung karena terjadi malfungsi
sistem konduktivitas elektrik. Malfungsi dapat menyebabkan perubahan pada frekuensi
denyut jantung, ritme, pengaturan dan tempat asal impuls, atau konduksi elektrik pada
otot jantung. Dalam keadaan normal ritme jantung diatur dan dipengaruhi oleh faktor
intriktik, faktor ekstristik jantung.
Pada dasarnya gangguan ritme jantung dapat terjadi karena gangguan
pembentukan impuls, gangguan konduksi impuls atau kombinasi kedua gangguan
tersebut. Kadang-kadang nodus SA, impuls terbentuk terlalu cepat , terlalu lambat atau
tidak teratur sehingga terjadi kelainan seperti takikardia sinus, bradikardia sinus, aritmia
sinus, dan henti sinus, yang dapat mengakibatkan henti jantung. Klasifikasi obat
antiaritmia dibagi menjadi 4 ( empat ) kelas, yaitu : 

1) Kelas 1, obat yang bekerja menghambat kanal ion natrium yang tergantung voltase,
misalnya prokainamid, lidokain, dan flekainid.
2) Kelas 2, obat golongan β-blocker, misalnya propanolol.
3) Kelas 3, obat penghambat kanal ion kalium, misalnya bretilium, amiodaron.
4) Kelas 4, obat penghambat kanal ion klorida, misalnya verapamil.

Obat yang sering digunakan :

o Kuinidin (Gol. IA)

Di berikan secara oral, dengan tujuan untuk menekan kecepatan pacu


jantung serta menekan konduksi dan ekstabilitas terutama pada jaringan yang
mengalami depolarisasi. Kuinidin bersifat penghambat adrenoseptor alfa yang
dapat menyebabkan atau meningkatkan reflek nodus sinoatrial. Pada
pemberian intravena akan lebih menonjol efeknya.

o Prokainamid (Gol. IA)

Efek fisiologik prokainamid sama seperti kuinidin. Bersifat


penghambat ganglion. Dengan konsentrasi teurapeutik, diberikan secara
intravena dan intramoscular serta 75% adsorbsi pada pemberian oral.

o Lidokain (Gol. IB)

Lidokain adalah obat aritmia yang lazim dipakai dengan pemberian


secara intravena. Insiden toksisitasnya rendah dan mempunyai efektifitas
tinggi pada aritmia dengan infark otot jantung akut.

o Fenitoin (Gol. IB)


Sebagai obat barisan kedua karena efktifitasnya terbatas.

c. Obat Antihipertensi

Tekanan darah dalam arteri besar terutama di tebtukan oleh curah jantung
satu pihak dan resistensinya perifer di lain pihak. Curah jantung menentukan
tekanan sistolik, yaitu tekanan darah pada waktu katup aorta terbuka, sedangkan
resistensinya perifer lebih banyak berpengaruh terhadapa tekanan diastolik.
Artinya, tekanan darah tinggi diakibatkan volume darah lebih besar dibandingkan
ruangan yang tersedia pada pembuluh darah, serta volema darah yang dipompa
oleh jantung terlalu cepat.

Pada kondisi prehipertensi ini, meskipun belum hipertensi namun


penderita harus mulai melakukan terapi terutama terapi non farmakologi, dan
mencegah aktivitas yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Strategi menurunkan tekanan darah berdasarkan hal di atas, tekanan darah


yang tinggi bisa di turunkan melalui penurunan curah jantung atau resistensi
perifer. Penurunan curah jantung di pengaruhi oleh :

a) Penurunan frekuensi denyut jantung


b) Penurunan kontraktilitas jantung
c) Penurunan retensi  air dan natrium

Sedangkan resistensi perifer diturunkan dengan menghambat vasodilatasi.


Berdasarkan hal tersebut, obat hipertensi diklasifikasi menjadi 5 ( lima ) yaitu :

1. Obat yang mempengaruhi resistensi perifer, meliputi :


 α-blocker,
 Calcium antagonist,
 Golongan nitrat,
2. Obat diuresis ( penurunan volume darah ), meliputi :
 Thiazid,
 Furosemid,
 Diuresis hemat kalium,
3. Obat yang mempengaruhi sistem renin-angiotenin, meliputi :
 ACE inhibitors,
 Antagonist reseptor angiotensin II,
4. Obat yang mempengaruhi curah jantung, meliputi :
 Non-selective β Blockers,
 Selective β Blockers,
5. Obat bereaksi pada pusat ( central blockers ), meliputi :
 Klonidi
 Metildopa
 guanabenz
d. Obat Hiper Lipidemia

Lipid termasuk kolesterol dan trigliserid, mengalami transport dalam


plasma, membentuk komplek dengan protein sebagai lipoprotein. Berdasarkan
kandungan protein dan lipid, lipoprotein dibagi menjadi empat jenis
yaitu kilomikron, low- dan very low- density lipid ( LDL dan VLDL ), semuanya
termasuk kolesterol jahat, dan high density lipid ( HDL ) termasuk kolesterol baik.

Kilomikron berperan dalam transport kolesterol dan trigliserida dari


saluran pencernaan menuju ke jaringan, kandungan trigliserida dipecah oleh
lipoprotein lipase menjadi asam lemak bebas, yang kemudian diambil oleh
jaringan tersebut. Sisa kilomikron di ambil ke hati, kolesterolnya disimpan untuk
diubah menjadi asam empedu, atau dilepas kembali dalam bentuk VLDL.

Asam empedu disimpan dalam kandung empedu, di lepaskan ke


duodenum untuk membantu pencernaan lemak di ileum. VLDL berperan dalam
transport kolesterol dan trigliserida menuju kejaringan, sebagian besar trigliserida
dipecah oleh  lipase menjadi asam lemak bebas  dan masuk ke jaringan.

LDL terbantuk mengandung komponen kolestrol jumlah besar, diambil


oleh jaringan atau hati dengan proses endositosis melalui reseptor LDL spesifik.
Kolesterol diambil oleh HDL untuk ditransport kolesterol dalam jaringan, dan
diubah menjadi LDL atau VLDL.

Kenaikan kadar LDR meningkatkan resiko penyakit jantung iskemia.


Penyakit tersebut disebabkan karena terjadi plak intima pembuluh darah yang
menebal, yang dinamakan ateroma.  Pembuluh darah tersebut bisa pecah dan
terjadi trombosis sehingga menyebabkan infark miokardial. Proses penebalan
pada dinding pembuluh darah, akibat terjadi ateroma yang mengandung lipid,
termasuk kolesterol dan triglisrida dinamakan atherosklerosis. Manifestasi dari
atherosklerosis adalah penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh
darah perifer.

Obat penurun lipid ditujukan untuk menurunkan kadar kolesterol-LDL


plasma. Obat penurun lipid dibagi menjadi empat yaitu :

a) HMG-Co A reductase inhibitors. Obat ini merupakan obat lini pertama untuk
pasien dengan hiperkolesterolemia. Obat ini beraksi menghambat enzim HMG-
CoA reductase, enzim yang mengkatalisis perubahan HMG-CoA menjadi asam
mevalonat, tahap penentu dalam sisntesis kolesterol. Obat ini mengurangi
kadar kolesterol intraseluler, sehingga menyebabkan sel/jaringan mengambil
esktraseluler. Obat ini menghasilkan penurunan kadar kolesterol dan LDL
plasma, dan menaikan HDL plasma. Contoh obatnya : lovastatin, simvastatin,
pravastatin, atorvastatin, cerivastatin.
b) Resin pengikat asam empedu. Obat ini merupakan resin penukaran anion yang
mengikat muatan negatif asam empedu dalam usus halus, untuk mencegah
reabsorpsi asam empedu (sirkulasi enterohepatik). Resin ini tidak mengalami
absorpsi dan metabolisme. Kompensasi tubuh terhadap penurunan asam
empedu adalah perubahan kolesterol menjadi asam empedu dalam hati,
sehingga menurunkan kadar kolesterol, selanjutnya menurunkan kadar LDL
dalam plasma. Contoh obat adalah kolestiramin dan kolestipol. Efek samping
penggunaan resin ini adalah bisa mempengaruhi absorpsi obat lain dan vitamin
larut lemak.
c) Golongan fibrat. Obat ini bekerja dengan meningkatkan aktivitas lipoprotein
lipase. Hal ini menyebabkan peningkatan hidrolisis trigliserida dalam
kilomikron dan VLDL, membebaskan asam lemak bebas untuk disimpan
dalam jaringan atau untuk proses metabolisme dalam otot striata. Disamping
itu, obat ini juga menurunkan LDL dan menaikan HDL. Contoh
obat : klofibrat, fenofibrat, gemibrozil, siprofibrat, bezafibrat.
d) Nicotinic acid. Asam nikotinat merupakan vitamin, dapat menurunkan kadar
lipid. Obat ini bekerja menghambat sintesis trigliserida hepatik dan proses
sekresi VLDL dari hati.
e. Obat Antiangina

Sebagian besar pasien angina pektoris diobati dengan beta-bloker atau


antagonis kalsium. Meskipun demikian, senyawa nitrat kerja singkat, masih
berperan penting untuk tindakan prefilaksis sebelum kerja fisik dan untuk nyeri
dada yang terjadi sewaktu istirahat.

a) Golongan nitrat

Senyawa nitrat bekerja langsung merelaksasi otot polos pembuluh


vena, tanpa bergantung pada sistem persarafan miokardium. Dilatasi vena
menyebabkan alir balik vena berkurang sehingga mengurangi beban hulu
jantung. Selain itu, senyawa nitrat juga merupakan vasodilator koroner
yang poten :

 Gliseril trinitrat, kodenya 7-240


 Isosorbid dinitrat, kodenya 7-242
 Isosorbid mononitrat, kodenya 7-242
 Pentaeritritol tetranitrat, kodenya 7-241
b) Golongan antagonis kalsium

Antagonis kalsium bekerja dengan cara menghambat influks ion


kalsium transmembran, yaitu mengurangi masuknya ion kalsium melalui
kanal kalsium lambat ke dalam sel ototpolo, otot jantung dan saraf.
Berkurangnya kadar kalsium bebas didalam sel-sel tersebut menyebabkan
berkurangnya kontraksi otot polos  pembuluh darah (vasodilatasi),
kontraksi otot jantung (inotropik  negatif), serta pembentukan dan
konduksi impuls dalam jantung (kronotropik dan dromotropik negatif).
 Amplidipin besilat
 Diltiazem hidroklorida
 Nikardipin hidroklorid
 Nifedipin
 Nimodipin
c) Golongan beta-bloker

Obat-obat penghambat adrenoseptor beta (beta-bloker)


menghambat adrenoseptor-beta di jantung, pembuluh darah perifer,
bronkus, pankreas, dan hati. Saat ini banyak tersediabeta-bloker yang pada
umumnya menunjukkan efektifitas yang sama. Namun, terdapat perbedaan
– perbedaan diantara berbagai beta-bloker, yang akan mempengaruhi
pilihan dalam mengobati penyakit atau pasien tertentu. Beta-bloker dapat
mencetuskan asma dan efek ini berbahaya. Karena itu, harus dihindarkan
pada pasien dengan riwayat asma atau penyakit paru obstruktif menahun.

1) Propranolol hidroklorida, kodenya 7-138


2) Asebutolol, kodenya 7-138
3) Atenolol
4) Betaksolol
5) Bisoprolol fumarat
6) Karvedilol
7) Labetalol hidrklorida, kodenya 7-268
8) Metoprolol tartrat, kodenya 7-208
9) Nadolol
10) Oksprenolol hidroklorida, kodenya 7-201
11) Pindolol
12) Sotalol hidroklorida, kodenya 7-208
d) Antasida
Antasida adalah basa-basa lemah yang digunakan untuk menetralisir
kelebihan asam lambung yg menyebabkan timbulnya sakit maag.
Tujuan pengobatan adalah menghilangkan gejala, mempercepat
penyembuhan, dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat antasida digolongkan
menjadi 2 golongan yaitu :
 Anti Hiperasiditas

Obat dengan kandungan aluminium atau magnesium bekerja


secara kimiawi mengikat kelebihan HCl dalam lambung. Sediaan yang
mengandung magnesium  menyebabkan diare karena bersifat pencahar,
sedangkan sedangkan sediaan yang mengandung aluminium dapat
menyebabkan sembelit maka biasanya kedua senyawa ini
dikombinasikan. Persenyawaan molekul antara Mg dan Al disebut
hidrotalsit.

Obat dengan kandungan natrium bikarbonat merupakan


antasida yang larut dalam air, dan bekerja cepat. Tetapi dapat
menyebabkan sendawa. Obat dengan kandungan bismut dan kalsium
dapat membentuk lapisan pelindung pada luka dilambung tetapi
sebaiknya dihindari karna bersifat neurotoksik sehingga dapat
menyebabkan kerusakan otak. Obat dengan kandungan sukralfat,
aluminium hidroksida dan bismuth koloida dpat digunakan untuk
melindungi tukak lambung agar tidak teriiritasi oleh asam lambung.
Perintang reseptor H2 ( antagonis reseptor H2)
Bekerja dengan cara mengurangi sekresi asam. contoh obatnya
adalah ranitidin dan simetidin.
f. Anti Diare

Anti diare adalah obat yg digunakan untuk mengobati penyakit yang


disebabkan oleh bakteri, kuman, virus, cacing, atau keracunan makanan. Gejala
diare adalah BAB berulang kali disertai banyaknya cairanyg keluar kadang-
kadang dengan mulas dan berlendir atau berdarah. Diare terjadi karena adanya
rangsangan terhadap saraf otonom di dinding usus sehingga menimbulkan reflek
mempercepat peristaltik usus. Rangsangannya dapat ditimbulkan oleh :

 infeksi oleh bakteri patogen misalnya bakteri colie 


 infeksi oleh kuman thypus dan kolera
 infeksi oleh virus
 akibat dari penyakit cacing
 keracunan makanan dan minuman
 gangguan gizi
 pengaruh enzim
 pengaruh syaraf

Obat anti diare :

o Adsorben : kaolin, karbo adsorben, attapulgit #nyerap racun


o Anti motilitas : loperamid hidroklorida, kodein fosfat, morfin #menekan
perstaltik usus.
o Adstringen : tannin/ tanalbumin #menciutkan selaput usus
o Pelindung : Mucilago #melindungi selaput lendir usus yang luka 
B. OBAT SALURAN PERNAFASAN

Pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam
bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke
lingkungan. Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :

1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan
udara.
2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-
sel tubuh.

Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara


dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu :

1. Pernapasan dada
a. Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
b. Tulang  rusuk terangkat ke atas.
c. Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam
dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.
2. Pernapasan perut
a. Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
b. Diafragma datar
c. Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara
pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.

Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari.


Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O¬2 yang diperlukan
pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kali lipat. Ketika
oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang
banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.

Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapai 100


mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena
tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang
kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter
darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan
akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.

Saluran pernapasan terdiri dari cabang-cabang saluran dari lingkungan


sampai ke paru-paru (rongga hidung dan nasal, faring, laring, trakea,
percabangan bronkus, dan paru-paru). Fungsi sistem pernapasan adalah
mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk
mentranspor karbondioksida (CO2) yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke
atmosfer.

Saluran pernapasan dibagi dalam 2 golongan utama:

1) saluran pernapasan atas, terdiri dari lobang hidung, rongga hidung,


faring, laring.
2) saluran pernafasan bawah terdiri dari trachea, bronchi, bronchiolus,
alveoli dan membran alveouler – kapiler.

Ventilasi dan respirasi adalah dua istilah yang berbeda dan tidak boleh ditukar
pemakaiannya. Ventilasi adalah pergerakan udara dari atmosfer melalui saluran
pernapasan atas dan bawah menuju alveoli. Respirasi adalah proses dimana terjadi
pertukaran gas pada membran alveolar kapiler.

Infeksi saluran pernafasan adalah infeksi yang mengenai bagian manapun


saluran pernafasan, mulai dari hidung, telinga tengah, faring, laring (bronkus
bronkeolus) dan paru-paru.

Adapun faktor-faktor dalam proses respirasi yaitu :

1) Tekanan intrapleura yang menahan paru-paru tetap berkontak dengan dinding


toraks.
2) Jaringan elastik dalam paru-paru yang bertanggung jawab terhadap
kecenderungannya untuk menjauh dari dinding toraks dan mengempis.
3) Tekanan intra-alveolar yang merupakan tekanan di dalam paru-paru.
4) Surfaktan adalah sejenis lipoprotein yang disekresi oleh sel-sel epitel dalam
alveoli paru. Dimana surfaktan mengurangi tegangan permukaan cairan yang
menurunkan kecenderungan pengempisan alveoli.
5) Komplians yang merupakan suatu ukuran peningkatan volume paru yang
dihasilkan setiap unit perubahan dalam tekanan intra-alveolar.
6) Pneumotoraks merupakan kondisi dimana udara berada di dalam dada.
7) Atalektasis  merupakan proses pengempisan paru-paru.
a. Obat Saluran Pernapasan
1) Antihistaminika

Semua antihistamin memberikan manfaat potensial pada terapi alergi


nasal, rhinitis alergik. Sifat antikolinergik pada kebanyakan antihistamiin
menyebabkan mulut kering dan pengurangan sekresi, membuat zat ini berguna
untuk mengobati rhinitis yang ditimbulkan oleh flu. Antihistamin juga
mengurangi rasa gatal pada hidung yang menyebabkan penderita bersin
banyak obat-obat flu yang dapat dibeli bebas mengandung antihistamin, yang
dapat menimbulkan rasa mengantuk.

Contoh obat antihistamin

Nama Obat Dosis

Anti histamin D : PO : 25-50 mg, setiap 4-6 jam

Difenhidramin D : PO, IM, IV : 5 mg/kg/h dalam 4 dosis terbagi,


tidak lebih dari 300 mg/hari
( Benadryl )
D : IM:IV: 10-50 mg dosis tunggal
Kloerfenilame
n maleat D: PO : 2-4 mg, setiap 4-6 jam

Fenotiasin A: 6-12 thn: 2 mg, setiap 4-6 jam

(aksi A: 2-6 thn: PO, 1 mg, setiap 4-6 jam


antihistamin) D: PO: IM: 12,5-25 mg, setiap 4-6 jam

Prometazine D: PO: 2,5 mg (4 x sehari)

Timeprazine A: 3-12 thn: O: 2,5 (3x sehari)

Turunan D: PO: 25-100 mg


piperazine
A: (<6thn):>
(aksi
antihistamin)

hydroxyzine

Keterangan:

D: Dewasa, A: anak-anak, PO: per oral, IM: intramuscular, IV:


intravena

2) Mukolitik

Mukolitik bekerja sebagai deterjen dengan mencairkan dan


mengencerkan secret mukosayang kental sehingga dapat dikeluarkan. Efek
samping yang paling sering terjadi adalah mual dan muntah, maka penderita
tukak lambung perlu waspada. Wanita hamil dan selama laktasi boleh
menggunakan obat ini.
Contoh obat : ambroxol, bromheksin.
Dosis:
 ambroksol     : Dewasa dan anak-anak >12 thn, sehari 3 x 30 mg untuk
2-3 hari pertama. Kemudian sehari 3 x 15 mg.
Anak-anak 5-12 thn, sehari 2-3 x 15 mg
Anak 2-5 thn, sehari 3 x 7,5 mg (2,5 ml sirop)
Anak <2>
 bromheksin      : oral 3-4 dd 8-16 mg (klorida)
anak-anak 3 dd 1,6-8 mg.
3) Inhalasi
Inhalasi adalah suatu cara penggunaan adrenergika dan kortikosteroida
yang memberikan beberapa keuntungan dibandingkan pengobatan per oral.
Efeknya lebih cepat, dosisnya jauh lebih rendah dan tidak diresorpsi ke dalam
darah sehingga resiko efek sampingnya ringan sekali. Dalam sediaaninhalasi,
obat dihisap sebagai aerosol (nebuhaler) atau sebagai serbuk halusv
(turbuhaler).
Inhalasi dilakukan 3-4 kali sehari 2 semprotan, sebaiknya pada saat-
saat tertentu, seperti sebelum atau sesudah mengelularkan ternaga, setelah
bersentuhan dengan zat-zat yang merangsang (asap rokok, kabut, alergan, dan
saat sesak napas).
Contoh obat :

minyak angin (aromatis), Metaproterenol


dosis       : isoproterenol atau isuprel: 10-20 mg setiap 6-8 jam (dewasa). 5-10
mg setiap 6-8 jam.
4) Kromoglikat

Kromoglikat sangat efektif sebagai obat pencegah serangan asma dan


bronchitis yang bersifat alergis, serta konjungtivitis atau rhinitis alergica dan
alergi akibat bahan makanan. Efek samping berupa rangsangan lokal pada
selaput lender tenggorok dan trachea, dengan gejala perasaan kering, batuk-
batuk, kadang-kadang kejang bronchi dan serangan asma selewat. Wanita
hamil dapat menggunakan obat ini.
Contoh obat :
Natrium kromoglikat dipakai untuk pengobatan, pencegahan pada
asma bronchial dan tidak dipakai untuk serangan asma akut. Metode
pemberiannya adalah secara inhalasi dan obat ini dapat dipakai bersama
dengan adrenergic beta dan derivate santin. Obai ini tidak boleh dihentikan
secara mendadak karena dapat menimbulkan serangan asma.,
5) Kortikosteroid

Kortikosteroid berkhasiat meniadakan efek mediator, seperti


peradangan dan gatal-gatal. Penggunaannya terutama bermanfaat pada
serangan asma akibat infeksi virus, selian itu juga pada infeksi bakteri untuk
melawan reaksi peradangan. Untuk mengurangi hiperreaktivitas bronchi, zat-
zat ini dapat diberikan per inhalasi atau peroral. Penggunaan oral untuk jangka
waktu lama hendaknya dihindari, karena menekan fungsi anak ginjal dan
dapat mengakibatkan osteoporosis.
Contoh obat : hidrokortison, deksamethason, beklometason, budesonid.
6) Antiasma dan Bronkodilator
Contoh Obat : teofilin
Terdapat bersama kofein pada daun teh dan memiliki sejumlah khasiat
antara lain spamolitis terhadap otot polos khususnya pada bronchi, menstimuli
jantung dan mendilatasinya serta menstimulasi SSP dan pernapasan.
Reabsorpsi nya di usus tidak teratur. Efek sampingnya yang terpenting berupa
mual dan muntah baik pada penggunaan oral maupun parienteral. Pada
overdosis terjadi efek sentral (sukar tidur, tremor, dan kompulsi) serta
gangguan pernapasan juga efek kardiovaskuler.
Dosis      : 3-4 dd 125-250 mg microfine (retard)

Teofilin dapat diberikan dengan cara injeksi dalam bentuk aminofilin,


suatu campuran teofilin dengan etilendiamin.
Stimulan adrenoseptor, contoh obat salbutamol, terbutalin sulfat,
efedrin hidroklorida.
7) Obat-obat batuk
Antitussiva (L . tussis = batuk) digunakan untuk pengobatan batuk
sebagai gejala dan dapat di bagi dalam sejumlah kelompok dengan mekanisme
kerja yang sangat beraneka ragam, yaitu :
 Zat pelunak batuk (emolliensia, L . mollis = lunak ), yang
memperlunak rangsangan batuk, melumas tenggorokan agar tidak
kering, dan melunakkan mukosa yang teriritasi. Banyak digunakan
syrup (thyme dan althea), zat-zat lender (infus carrageen)
 Ekspoktoransia (L . ex = keluar, pectus = dada) : minyak terbang,
gualakol, radix ipeca (dalam tablet / pelvis doveri) dan ammonium
klorida (dalam obat batuk hitam) zat-zat ini memperbanyak produksi
dahak ( yang encer). Sehingga mempermudah pengeluarannya dengan
batuk.
 Mukolotika : asetilsistein, mesna, bromheksin, dan ambroksol, zat-zat
ini berdaya merombak dan melarutkan dahak ( L . mucus = lender,
lysis = melarutkan), sehingga viskositasnya dikunrangi dan
pengeluarannya dipermudah.
 Zat pereda : kodein, naskapin, dekstometorfan, dan pentoksiverin
(tucklase), obat-obat dengan kerja sentral ini ampuh sekali pada batuk
kering yang mengelitik.
 Antihistaminika : prometazin, oksomomazin, difenhidramin, dan
alklorfeniaramin. Obat ini dapat menekan perasaan mengelitik di
tenggorokan.
 Anastetika local : pentoksiverin. Obat ini menghambat penerusan
rangsangan batuk ke pusat batuk.
8) Antitusif

Antitusif bekerja menghentikan batuk secara langsung dengan


menekan refleks batuk pada sistem saraf pusat di otak. Dengan demikian tidak
sesuai digunakan pada kasus batuk yang disertai dengan dahak kental, sebab
justru akan menyebabkan dahak sulit dikeluarkan.

9) Ekspektoran

Golongan ini tidak menekan refleks batuk, melainkan bekerja dengan


mengencerkan dahak sehingga lebih mudah mudah dikeluarkan. Dengan
demikian tidak rasional jika digunakan pada kasus batuk kering, sebab hanya
akan membebani tubuh dengan efek samping. Obat golongan ini harus
digunakan secara hati-hati pada penderita tukak lambung.

10) Antihistamin

Golongan kedua ini merupakan kelompok CTM (chlor-trimeton) dan


kawan-kawan. Di kemasan obat, ia lebih sering tampil bergaya dengan nama
panjangnya, klorfeniramin maleat. Ketiganya setali tiga uang.

Histamin sendiri merupakan substansi yang diproduksi oleh tubuh


sebagai mekanisme alami untuk mempertahankan diri atas adanya benda
asing. Adanya histamin ini menyebabkan hidung kita berair dan terasa gatal,
yang biasanya dikuti oleh bersin-bersin.
Selain berfungsi melawan alergi, antihistamin juga punya aktivitas
menekan refleks batuk, terutama difenhidramin dan doksilamin.

C. OKSITOSIK/UTEROTONIKA
Oksitosik atau uterotonika adalah obat yang merangsang kontraksi uterus
Oksitosikyangefektif:
 Oksitosin dan derivatnya
 Alkaloid ergot dan derivatnya
 Prostaglandin semisintetik
Respon terhadap uterus bertingkat → mulai kontraksi uterus , ritmis sampai tetani
Anatomi Fisiologi Uterus
Uterus disarafi oleh: saraf kolinergik dari saraf pelvik dan saraf adrenegik dari
ganglion hipogastrik
Respon uterus berbeda tergantung: spesies, pubertas (makin dewasa makin
nyata), hamil (makin aterm makin nyata)
Mineral yang berpengaruh adalah: Na dan Ca

Ergot mengandung: alkaloid ergot dan zat lain ( karbohidrat, gliserida, steroid,
asam amino, amin, basa amonium kuaterner)
Keracunan ergot dapat menyebabkan → abortus
Batas kontaminasi gandum oleh ergot adalah: < 0,3%

Alkaloid pertama yang ditemukan adalah: ergotoksin → merupakan campuran:


ergokristin, ergokornin, alfa ergokriptin dan beta ergokriptin
Ergotamin → senyawa paling kuat

Farmakokinetik Ergot Ergotamin diabsorbsi lambat dan tidak sempurna di saluran


cerna Kadar puncak plasma dicapai setelah 2 jam Pemberian kofein akan
meningkatkan kadar puncak plasma → 2 kali lipat Dosis ergotamin IM → 1/10
dosis oral → absorbsi di tempat suntikan lambat →reaksi perlu waktu 20 menit
Dosis ergotamin IV → ½ dosis IM → efek perangsangan uterus setelah 5 menit
Ekskresi ergotamin melalui: empedu → sedikit yang melalui urine Pada
pemberian oral → bromokriptin diabsorbsi lebih baik drpd ergotamin, dam
dieliminasi lebih lambat Macam Alkaloid ergot: Ergotamin (alkaloid asam
amino)
Dihidroergotamin (dehidro alkaloid asam amino)
Ergonovin (alkaloid amin)
Efek pada uterus: Semua alkaloid ergot → meningkatkan kontraksi uterus secara
nyata Dosis kecil menyebabkan kontraksi, dosis besar menyebabkan tetani
Kepekaan uterus tergantung maturitas dan kehamilan Sediaaan ergot paling kuat:
ergonovin

D. Pengertian Hormon
Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel.
Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan
melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu. Hormon adalah zat kimiawi yang
dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh darah
menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya
masing-masing.

Ciri - Ciri Hormon


1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam
jumlah sangat kecil.
2. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
3. Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus.
4. Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga
mempengaruhi beberapa sel target berlainan.

Klasifikasi Hormon
Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi
kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon
di dalam sel.

Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya:


Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol
Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil
→Thyroid,Katekolamin
Golongan Polipeptida/Protein →Insulin,Glukagon,GH,TSH

Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormone:


1.      Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
2.      Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air
Berdasarkan lokasi reseptor hormone:
1.      Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
2.      Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)

       Penggolongan Hormon
Hormon terbagi atas 6 golongan yaitu :
a. Hormon androgen dan sintetisnya /testoteron
b. Hormon estrogen dan progesteron
c. Hormon kortikosteroid
d. Hormon tropik dan sintetiknya
e. Obat anabolic
Tabel hormon dan fungsi hormon yang menghasilkan

Yang
Hormon Fungsi
Dihasilkan
Membantu mengatur keseimbangan garam & air
Kelenjar
Aldosteron dengan cara menahan garam & air serta
Adrenal
membuang kalium
Menyebabkan ginjal menahan air bersama
Hormon Antidiuretik Kelenjar
dengan Aldosteron, membantu mengendalikan
(vasopressin) Hipofisa
tekanan darah
Kortikosteroid Kelenjar Memiliki efek yg luas diseluruh tubuh, terutama
Adrenal sebagai anti peradang
Mempertahankan kadar gula darah, tekanan
darah dan kekuatan otot
Membantu mengendalikan keseimbangan garam
dan air
Kelenjar Mengendalikan pembentukan & pelepasan
Kortikotoprin
Hipofisa hormon oleh korteksadrenal

Yang
Hormon Fungsi
menghasilkan

Eritropoietin Ginjal Merangsang pembentukan sel darah merah

Mengendalikan perkembangan ciri seksual &


Estrogen Indung telur
sistem reproduksi wanita
Glukagon Pankreas Meningkatkan kadar gula darah
Hormon Kelenjar Mengendalikan pertumbuhan & perkembangan
pertumbuhan hipofisa Meningkatkan pembentukan protein
Menurunkan kadar gula darah
Insulin Pankreas Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein &
lemak di seluruh tubuh
Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan
LH (luteinizing Kelenjar
sperma & sementum, pematangan sel telur,
hormone)  hipofisa
siklus menstruasi
Mengendalikan ciri seksual pria & wanita
FSH (follicle-
(penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur
stimulating
& ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin
hormone)
sifat kepribadian)
Kelenjar Menyebabkan kontraksi otot rahim & saluran
Oksitosin
hipofisa susu di payudara

Hormon Kelenjar Mengendalikan pembentukan tulang


paratiroid paratiroid Mengendalikan pelepasan kalsium & fosfat

Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman


sel telur yg telah dibuahi
Progesteron Indung telur

Mempersiapkan kelenjar susu untuk


menghasilkan susu
Kelenjar Memulai & mempertahankan pembentukan susu
Polaktin
hipofisa di kelenjar susu
Renin & Ginjal Mengendalikan tekanan darah
angiotensin
Mengatur pertumbuhan, pematangan &
Hormon tiroid Kelenjar tiroid
kecepatan metabolisme
TSH (tyroid
Kelenjar Merangsang pembentukan & pelepasan hormon
stimulating
hipofisa oleh kelenjar tiroid
hormone)

       Contoh Efek Hormon Pada Tubuh Manusia:


 Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan
bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh
feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria)
 Perubahan Psikologis: Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati.
 Perubahan Sistem Reproduksi: Pematangan organ reproduksi, produksi organ seksual
(estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).
Di balik fungsinya yang mengagumkan, hormon kadang jadi biang keladi berbagai
masalah.Misalnya siklus haid yang tidak teratur atau jerawat yang tumbuh membabi
buta di wajah.Hormon pula yang kadang membuat kita senang atau malah sedih tanpa
sebab.Yang pasti, setiap hormon memiliki fungsi yang sangat spesifik pada masing
masing sel sasarannya.Tak heran, satu macam hormon bisa memiliki aksi yang
berbeda-beda sesuai sel yang menerimanya saat dialirkan oleh darah.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari
otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui
kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan
memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim
faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan
mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Hormon-hormon ini bisa dibuat secara sintetis.Di antaranya adalah hormon wanita
yaitu estrogen dan progesteron yang dibuat dalam bentuk pil. Pil ini merupakan bentuk utama
kontrasepsi yang digunakan wanita seluruh dunia untuk memudahkan mereka menentukan
saat yang tepat: kapan harus mempunyai anak dan jarak usia tiap anak.
Sumber hormon alami yang praktis biasanya dari hewan ternak misalnya sapi, babi
dan biri-biri.Tetapi beberapa hormon karena khasnya sehingga yang berasal dari hewan tidak
berfungsi untuk manusia seperti hormon pertumbuhan, FSH dan LH (luteinizing
hormone).Hormon yg berasal dari hewan dapat menimbulkan reaksi imunologis.

       Analog dan Antagonis Hormon


Analog hormon adalah zat sintetis yang berkaitan dengan reseptor hormon. Analog
hormon sangat mirip dengan hormon alami dan sering kali fungsi klinisnya lebih baik dari
pada hormon alaminya sebab mempunyai beberapa sifat yang lebih menguntungkan.
Misalnya estradiol adalah hormon alami yang masa kerjanya sangat pendek,
sedangkan etinilestradiol adalah analog hormon yang masa kerjanya lebih panjang.Juga ada
beberapa obat atau zat kimia yang menghambat sintesis, sekresi maupun kerja hormon pada
reseptornya disebut antagonis hormon. Indikasi utama hormon adalah untuk terapi pengganti
kekurangan hormon misalnya padahipotiroid..
Walaupun hormon merupakan zat yang disintesis oleh badan dalam keadaan normal,
tidak berarti hormon bebas dari efek toksis/racun.
Pemberian hormon eksogen/ dari luar yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan hormonal dengan segala akibatnya.Terapi dengan hormon yang tepat hanya
mungkin dilakukan bila dipahami segala kemungkinan kaitan aksi hormon dalam tubuh
penderita.
Contoh antagonis hormon pada penggunaan terapi
1.        Tiourasil digunakan pada hipertiroidisme
2.        Metirapon digunakan untuk membedakan hipofungsi korteks adrenal primer atau sekunder
3.        Dopamin : menekan sekresi hormon pertumbuhan yg berlebihan
4.        Bromokriptin : menekan sekresi prolaktin yang berlebihan
5.        Klomifen à meniadakan mekanisme umpan balik oleh estrogen sehingga sekresi
gonadotropin dari hipofisis tetap tinggi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Obat  : Obat adalah setiap zat kimia (alami maupun sintetik) yang selain
makanan yang mempunyai pengaruh atau menimbulkan efek terhadap organisme
hidup, baik efek psikologis, fisiologis maupun biokimiawi Kardiovaskuler terdiri dari
dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler
yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang
terdiri dari jantung  komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau
sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut
secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah
mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas
arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan
sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-
obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam
tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat
berpengaruh pada sistem kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.

DAFTAR PUSTAKA

Deglin, Vallerand, 2005, Pedoman Obat Untuk Perawat, Jakarta, EGC

Ganiswarna, 1995, Farmakologi dan Terapi, Jakarta, FKUI


Kee, Hayes, 1996, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, Jakarta, EGC

Anda mungkin juga menyukai