Anda di halaman 1dari 44

Benjolan yang

membingungkan
LI 1
MENJELASKAN DEFINISI DAN
ETIOLOGI TUMOR
Faktor resiko : karsinogen virus
Virus yang bersifat karsinogen = onkogenik (virus DNA/RNA dpt menimbulkan transformasi sel.
Gol virus DNA (ada DS-DNA yg dapat berintegrasi seb/seluruhnya pada kromosom sel penjamu, bergabung dlm waktu
lama & mutasi sgh terjadi neoplasma)
o Human Papiloma Virus (HPV) :Dikenal hampir 50 tipe HPV. HPV tipe 1,2,4,5 à papiloma skuamosa, HPV tipe
16,18,31 à karsinoma serviks uteri
oEpstein- Barr virus (EVB) :Dihubungkan dgn tjdinya karsinoma nasofaring, kimfoma burkitt.bbrp subtipe
penyakit hodgkin.
oVirus hepatitis B (HBV) :Di daerah endemik tinggu infeksi HBV à karsinoma sel hati
oCytomegalovirus (CMV) :CMV adalahvirus herpes àsarkoma kaposai pd penderita AIDS

Gol virus RNA (pd binatang byk menimbulkan neoplasma misalnya rous sarcoma virus, pada manusia HLTVI
menimbulkan leukimia sel T. Llimfomas sel B pada penderita AIDS,HIV.
• Setelah virus RNA infeksi sel, materi genetik virus RNAà DNA (o provirus o/ enzim reverse transcriptase
yang kemudian bergabung dengan DNA sel penjamu.) setelah menginfeksi sel, ateri genetik virus RNA
dapat membawa bagian materi genetik sel yg diifeksi yg disebut v-onkogen kemudan di pindahkan ke
materi genetik sel lain (transduksi)
LI 2
MENJELASKAN KLASIFIKASI
TUMOR
Neoplasma: jinak dan ganas
◦Definisi neoplasma menurut Robbins → Massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan
tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus demikian walaupun rangsangan yg memicu
perubahan tersebut telah berhenti

Klasifikasi Tumor/Neoplasma berdasarkan sifat biologis tumor:

1.Tumor jinak, tumbunhnya lambat dan biasanya memiliki simpai (kapsul), tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan
disekitarnya, tumor jinak pada umumnya dapat disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi hormon atau yang
terletak pada tempat yang sangat penting, misalnya di sumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplegia atau pada
saraf otak yang menekan jaringan otak

2.Tumor ganas/maligna, tumbuh cepat, infiltrative dan merusak jaringan disekitarnya. Di samping itu dapat menyebar ke seluruh
tubuh melalui aliran limfe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian

3.Intermediate, di antara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan kecil tumor yang mempunyai sifat
invasive local tetapi kemampuan metatasisnya kecil.tumor demikian disebut tumor yang agresif local atau tumor ganas berderajat
rendah. Sebagai contoh ialah karsinoma sel basal kulit

Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease, page 267


Perbedaan tumor jinak dan ganas

Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease, page 267-268


Tahapan Karsinogenesis
• TAHAP INISIASI
Dipicu oleh insiator (bahan yg mampu menyebabkan mutasi gen) initiated cells → Sel-sel masih
mirip dg sel normal
• TAHAP PROMOSI
Initiated cells dipicu oleh promotor (terus menerus/berulang) transformed cells. Perubahan
informasi genetik, sintesis DNA, replikasi meningkat lesi insitu.
• TAHAP PROGRESI
Perubahan Protoonkogen menjadi onkogen, perubahan fenotip: klinik terdpt benjolan (tumor),
perubahan karyotip kromosom
• TAHAP INVASI & METASTASIS
Sel tumor infiltrasi & menyebar hematogen dan limfogen

Sumber : Buku ajar Patologi 1 FKUI. 1e 2002


Angiogenesis
1. Vasodilatasi : respon dari NO & VEGF
2. Degradasi membran basal parent vessel oleh
MMPs.
3. Migrasi sel endotel menuju stimulus
angiogenik
4. Proliferasi sel endotel
5. Maturasi sel endotel & remodelling pembuluh
kapiler
6. Rekrutmen sel periendotel (sel perisit pembuluh
kapiler & sel otot polos pembuluh darah yang
berukuran lebih besar)

Sumber : Buku ajar Patologi 1 FKUI. 1e 2002


Metastasis
•Stephen Paget tahun 1889 mengatakan metastasis
bergantung pd komunikasi antara sel kanker (the seed
)dan lingkungan mikro pd organ tertentu (the soil)
•Model yg lain menjabarkan bahwa kanker yang
timbul pada organ, terjadi akibat aktivasi ruang yang
diperuntukkan bagi sel punca kanker sehingga
memungkinkan metastasis dari sejumlah jaringan
tubuh yang lain.
• Metastasi jg trjadi melalui pembuluh darah & limfe

https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/
cancer-terms/def/metastasis
LI 3
Menjelaskan jenis dan definisi gangguan
dan perkembangan sel
Definisi
Anaplasia
Anaplasia
Displasia

Kelainan diferensiasi sel-sel yang sedang


berploriferasi sedemikian rupa sehingga
ukuran, bentuk, dan penampilan sel menjadi
abnormal disertai gangguan pengaturan dala m
sel
a.)displasia ringan
Pertumbuhan sel tergolong lambat dan risiko
perubahan sel abnormal menjadi kanker juga kecil.
b.)displasia berat
Pertumbuhan sel abnormal sangat cepat dan
berisiko berubah menjadi kanker.
Metaplasia
• Perubahan satu jenis sel normal menjadi sel normal lainnya.
Metaplasia sering terjadi sebagai suatu proses maturasi sel atau
sebagai mekanisme adaptasi terhadap stimulus dari luar tubuh.
● Perubahan (konversi) satu jenis sel dewasa menjadi sel dewasa jenis lain.
● Bersifat reversibel (jika stimulus penyebab metaplasia dihilangkan, sel
akan berdiferensiasi ke bentuk normalnya)
● Satu jenis sel hanya dapat berubah menjadi sel lain yang sekelompok,
misal : sel epitel hanya dapat berubah menjadi sel epitel jenis lain tidak
menjadi sel penunjang.
● Seringkali terjadi pada sel atau jaringan yang mengalami iritasi atau
inflamasi kronis
Contoh metaplasia
Hipertrofi
• Peningkatan ukuran sel (bukan pembentukan sel baru) -> peningkatan
ukuran organ
• Terjadi karena peningkatan produksi protein seluler
• Hipertrofi dan hiperplasia dapat terjadi bersamaan -> juga
meningkatkan ukuran organ
• Dapat bersifat fisiologis dan patologis

Sumber : Buku Ajar Patologi Dasar Robbins ed. 10


Terjadi hipertrofi dan hiperplasia pada sel otot
polos

Sumber : Buku Ajar Patologi Dasar Robbins ed. 10


Hipertrofi patologis pada
jantung

Sumber : Buku Ajar Patologi Dasar Robbins ed. 10


LI 4
MENJELASKAN PEMERIKSAAN FISIK
DAN PENUNJANG TUMOR
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada tumor jaringan lunak meliputi :

1.Inspeksi : Massa jaringan lunak jarang terlihat sebagai benjolan kecuali bila timbul pada daerah dimana massa
ototnya tidak besar atau tumor superfisial. Bila tumor di daerah yang massa ototnya besar seperti daerah paha atau
pada daerah yang berongga seperti pelvis maka tumor baru terlihat bila ukurannya sudah besar. Kulit di atas tumor
lebih sering terlihat normal.

2.Palpasi : metode pemeriksaan di mana penguji merasakan ukuran, kekuatan, atau letak sesuatu. Beberapa
hal yang perlu dievaluasi adalah:
- Letak tumor.
- Ukuran.
- Konsistensi tumor.
- Batas tumor.
- Nyeri.
- Perlekatan.
- Suhu kulit.
- Permukaan tumor.

https://repository.unair.ac.id/85586/1/Pendekatan%20Sistematis%20Diagnosis.pdf
Pemeriksaan Penunjang
- JENIS - JENIS SAMPEL PADA NEOPLASMA :
1. Pemeriksaan Histopatologi blok Parafin
Jaringan telah diawetkan di dalam cairan pengawet formallin bu ff er dipotong kecil (tipis) di dehidrasi dan embedding,
kemudian dipotong dengan mikrotom, menggunakan pewarnaan rutin Hematoksilin - Eosin (HE). Pada pewarnaan HE
inti sel terwarnai oleh Hematoksilin menjadi warna biru ungu, eosin mewarnai sitoplasma dan jaringan ekstraseluler
menjadi warna merah muda. Kadang diperlukan perwarnaan khusus histokimia misalnya perwarnaan perak u/
pengenalan retikulin pada jaringan ikat, Fontana-masson u/ pengenalan melanin dan melanoma.
● Pewarnaan PAS (Periodic Acid Schiff) u/ pengenalan musin pada adenokarsinoma.
- Tipe - Subtipe Neoplasma
- Sifat Biologic
- Derajat keganasan (grading ) histologik
- Derajat invasi dan penyebaran
- Stadium patologik

2. Pemeriksaan Cepat potong beku


Memanaskan jaringan pada cairan pengawet formalin buffer, kemudiaan dibekukan dengan gas CO2 dan dipotong pada mikrotom u/
potong beku. diwarnai dengan pewarnaan HE (Hematoksilin - Eosin).
- Keuntungan : pembuatan slaid (cepat, dalam beberapa menit).
- Kecepatan diagnosis u/ menentukan lesi ganas / tidak atau u/ menentukan tepi syatan operasi apakah jaringan tumor sudah terangkat
seluruhnya atau belum, contoh: tumor payudara (ganas⇒ pengangkatan kelenjar getah bening ketiak)
- kerugian : gambaran rinci sel tumor kadang tidak jelas.

http://www.cancer.net/navigating-cancer-care/diagnosing-cancer/reports-and-results/reading-pathology-report
3. Biopsi aspirasi jarum halus ( FNAB/fine needle aspiration biopsy)

□ Cara pemeriksaan neoplasma yang sedang berkembang. Cara ini paling sering pada tumor-tumor di
permukaan tubuh yang dapat diraba, misalnya payudara, tiroid, kelenjar getah bening di leher, pangkal
paha, atau ketiak.
□ Tuntunan usg (ultrasonografi) sering digunakan untuk memandu masuknya jarum biopsi.
- Hasil spesimen pada FNAB adalah sel

Berbagai metode dalam penerapan biopsi jarum yang biasanya digunakan adalah:

1. Menggunakan jarum halus, panjang, dan tipis untuk mengeluarkan cairan dan sel untuk
dianalisis.
2. Menggunakan jarum inti yang ukurannya lebih besar dengan ujung pemotong yang nantinya
berfungsi untuk menarik dan memotong jaringan dari area tertentu.
3. Menggunakan bantuan vakum (alat hisap) agar jumlah cairan dan sel lebih banyak dan
dipisahkan dengan sebuah jarum.
4. Menggunakan bantuan tes pencitraan, seperti CT scan, USG, MRI, dan sinar X-ray dengan
jarum.

http://www.cancer.net/navigating-cancer-care/diagnosing-cancer/reports-and-results/reading-pathology-report
Hasil biopsi jaringan
Untuk menentukan :
a. tumor invasif atau insitu
b. kelas, semakin mendekati sel normal maka kelasnya semakin rendah
c. tumor margin, jika positif margin maka masih ada sel-sel kanker pada tepi biopsi jaringan
d. kelenjar getah bening, jika positif maka kelenjar getah bening sudah terkena kanker
e. stadium, dibedakan menjadi 3 stadium menurut sistem TNM dari the American Joint
Committee on Cancer (AJCC) :
- Ukuran dan lokasi tumor
- apakah sel kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening atau belum
- apakah tumor sudah bermetastasis ke bagian tubuh lain

4. Cairan tubuh

Meliputi urine, sputum, cairan cerebrospinal atau CSF (dari ruang yang mengelilingi otak dan
sumsum tulang belakang), cairan pleura (dari ruang di sekitar paru-paru), cairan perikardial (dari
kantung yang mengelilingi jantung), cairan asites atau cairan peritoneum (dari ruang di perut)

http://www.cancer.net/navigating-cancer-care/diagnosing-cancer/reports-and-results/reading-pathology-report
( Pemeriksaan tambahan )
Pemeriksaan yang diperlukan dalam menegakkan diagnosis tumor jaringan lunak adalah:
1. Pemeriksaan laboratorium :
- Pemeriksaan darah tepi : menentukan sel-sel tumor pada peredaran darah. Sel-sel tumor
dikumpulkan
dengan sedimentasi, sentrifugasi darah dalam larutan albumin atau larutan-larutan lain yang
mempunyai berat jenis tertentu.
- Pemeriksaan patologi anatomi : menegakkan diagnosis tumor muskuloskeletal
1. Biopsi insisi

mengambil sebagian kecil bagian tumor padat dengan menggunakan pisau

bedah.biopsi ini dilakukan dengan membuat irisan kulit sebelum pengambilan sampel

jaringan.Panjang ukuran irisan tergantung kebutuhan dan ketersediaan teknik biopsi.

2. Biopsi eksisi

mengambil seluruh tumor secara eksisi. Untuk tumor jinak tindakan ini sekaligus
sebagai terapi

.Biopsi eksisi atau irisan terbuka dilakukan jika sampel yang dibutuhkan berukuran besar.
https://repository.unair.ac.id/85586/1/Pendekatan%20Sistematis%20Diagnosis.pdf
3.Biopsi truncut (drill biopsy):

Mengambil sebagian bagian tumor dengan alat biopsi khusus berbentuk jarum besar yang
dapat memotong dan mengambil jaringan tumor.

4. Biopsi sumsum tulang:

dilakukan pada daerah sternum atau krista iliaca setelah disinfeksi

dilakukan anestesi lokal pada kulit.Biopsi sumsum tulang dapat digunakan

untuk mendiagnosis dan mengawasi penyakit pada sumsum tulang, darah, dan

beberapa kanker.

5. Biopsi endoskopi:

mengambil sebagian kecil jaringan tumor dengan menggunakan endoskop.

Biasanya, endoskop dimasukkan lewat mulut, rektum, saluran kemih,

atau sayatan kecil di kulit area kanker berada.


https://repository.unair.ac.id/85586/1/Pendekatan%20Sistematis%20Diagnosis.pdf
2. Pencitraan radiologi
- Foto Sinar-X.
memberi informasi tentang asal tumor apakah berasal dari jaringan lunak atau tulang dan informasi kerusakan
tulang akibat penekanan tumor jaringan lunak.
- Ultrasonografi. : penyaring pada tumor jaringan lunak, digunakan untuk membedakan apakah tumor jinak atau
ganas, terutama pada tumor yang kecil dan superfisial.
- MRI. : pencitraan utama tumor jaringan lunak karena dapat memberikan informasi akurat tentang anatomi dan kontras
masing-masing komponen jaringan lunak. MRI bisa menilai batas lesi dan keterlibatan neurovascular serta jaringan
sekitarnya.
- PET scan. : sangat berguna untuk deteksi dini keberadaan tumor jaringan lunak.
- Pemeriksaan sitologi dan histopatologi.
pada tumor jaringan lunak umumnya kurang menghasilkan diagnosis akurat. Dianjurkan spesimen yang digunakan
adalah berasal dari hasil core biopsy dan biopsi terbuka yang dilakukan oleh spesialis yang terlatih. Hasil dianalisis
secara histopatologi dan juga bisa dilanjutkan untuk pemeriksaan imunohistokimia.

Dasar pemeriksaan ini adalah:

● Perubahan patologik yang disebut anaplasi merupakan sifat sel tumor ganas dan yang merupakan
perubahan dari sel normal.
● Sel- sel tumor ganas kohesinya kurang dari sel normal,sehingga mudah terlepas.

https://repository.unair.ac.id/85586/1/Pendekatan%20Sistematis%20Diagnosis.pdf
3. Bronkoskopi

dilakukan untuk menghancurkan tumor atau mengambil sampel jaringan untuk biopsi, yang dapat menunjukkan apakah masa atau sel di
jaringan bersifat jinak atau ganas (kanker).

4. Kolonoskopi : prosedur diagnostik paling efisien dalam mendiagnosis kanker kolon. Pemeriksaan ini dapat mengidentifikasi
tumor dan lokasinya, serta mengambil jaringan untuk pemeriksaan histopatologis.

https://repository.unair.ac.id/85586/1/Pendekatan%20Sistematis%20Diagnosis.pdf
5. Sistoskopi : untuk memeriksa saluran urine dan membantu pengobatan pa da

penderita batu kandung kemih atau kanker kandung kemih.

6. Mammografi : untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista

pada payudara. Selain mammografi, pemeriksaan payudara sendiri

biasa dilakukan dengan meraba di bagian payudara yang di curigai ada

benjolan atau tidak.

https://repository.unair.ac.id/85586/1/Pendekatan%20Sistematis%20Diagnosis.pdf
7. Pemeriksaan Tumor marker

● Tumor marker adalah zat yang dapat ditemukan di dalam tubuh sebagai penanda adanya tumor atau kanker.
Pemeriksaan tumor marker umumnya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan untuk deteksi dini (skrining)
kanker, diagnosis kanker, serta menentukan pengobatan kanker dan keberhasilan terapi kanker.
● Biasanya dilakukan pada pasien yang memiliki risiko kanker, dicurigai terserang kanker, dan pasien kanker
yang sedang dalam pengobatan kanker.
Ada beberapa alasan mengapa pemeriksaan tumor marker penting untuk dilakukan, di
antaranya:

● Mendeteksi jenis, ukuran, dan tahapan atau stadium kanker


● Mengetahui apakah sel kanker sudah menyebar ke jaringan tubuh lain.
● Menentukan metode pengobatan kanker yang tepat.
● Memprediksi tingkat keberhasilan pengobatan.
● Memantau perkembangan hasil pengobatan kanker.
● Mendeteksi kanker yang muncul kembali setelah pengobatan selesai.
● Mendeteksi dini kanker pada orang yang berisiko tinggi menderita kanker, misalnya orang yang
memiliki orang tua atau saudara kandung dengan riwayat penyakit kanker.
8. Carcinoembryonic antigen (CEA) adalah protein yang dihasilkan oleh epitel saluran cerna janin yang
juga dapat diekstraksi dari tumor saluran cerna orang dewasa. Pemeriksaan CEA ini bertujuan untuk
mengetahui adanya kanker usus besar, khususnya ardenocarcinoma.

https://repository.unair.ac.id/85586/1/Pendekatan%20Sistematis%20Diagnosis.pdf
Mekanisme Atrofi
Patofisiologi Tumor
Atro
fi
Faktor resiko : Umur
• Usia :
•sebagian besar karsinoma terjadi pada orang dewasa >55 tahun. Penyebab kematian pada wanita usia 40-79 tahun dan 60-79 tahun pada
pria. Akibat akumulasi dari mutasi somatik yang disebabkan karena sel yang semakin tua, sistem imun yang semakin menurun pada orang tua.
•10 % kematian pada anak < 15 tahun di amerika. Biasanya disbebkan karena mutasi yang diturunkan dari keluarga. Co : leukemia akut dan
neoplasma dari pusat sistem saraf menyebabkan 60% akibat kematian o/ kanker pd anak. Retinoblastoma (mata), will tumor (ginjal).

Faktor resiko : Karsinogen kimia


1.Karsinogen kimia
•Kebanyakan karsinogen kimia adalah pro-karsinogen (memerlukan perubahan metabolis agar mjd karsinogen aktif (ultimate karsinogen), shg
menimbulkan perubahan pada DNA, RNA atau protein sel tubuh.
•Neoplasma pada bahan kimia terbentuk krn hasil metaolisme dan bekerja sebagai karsinogen aktif. Ada juga yg langsung menimbulkan
neoplasma tnp mll perubahan metabolis
•Karsinogen kimia mll perubahan metabolis mmbntuk gugus elektrofilik (kurng buatan elektron) berikatan dgn pusat nukleofilik (byk muatan
elektron) pd protein, RNA & DNA.
Co :
1.Karsinogen yg bereaksi langsung : lemah dan resiko terjadinya kanker rendah. (gol acylating agents : dimethyl carbamyl chlorida, gol
alkylating agents : dimethyl sulfate, obat anti kanker.
2.Prokarsinogen yg memerlukan perubahan metabolis : hidrokarbon polisiklik aromatik, amin, aromatik dan pewarna azo, nitrosamin, unsur
logam

Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease


Patologi klinik UI
Faktor resiko : karsinogen radiasi
Sinar UV : panjang gelombang 260-300 nm →kanker kulit (karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, melanoma malignum) .
•Pyrimidine dimer merusak rangka fosfodiester DNA. Pada penderita Xeroderma Pigmentosum (XP) yg mempunyai kelainan bawaan defisiensi enzim untuk
memperbaiki kerusakan DNA, mudah sekali terjadi kanker kulit jika sering terkena UV.

Radiasi pengion :
• Diagnostik, pengobatan, industri → neoplasma
•Radiasi menimbulkan kerusakan macromolekul/berinteraksi dgn cairan sel menimbulkan radikal bebas yg kemudian menimbulkan kerusakan/perubahan ikatan
kimia.

Faktor resiko : Agen biologik


Hormon :
•Beberapa jenis hormon bekerja menjadi co-factor pf karsinogenesis. Co : esterogen membentuk kanker endometrium dan payudara,
hormon steroid merangsang pembentukan karsinoma sel hati.
Mitotoksin :
•Toksin yg dibuat jamur. Co : aspergilus flavus (kacang2an yg kurang baik pengolahan dan penyimpanan à alfatoksin B1à karsinogen kuat
sel hati. (jika alfatoksin tercerna, akan dioksidasi dii sel hati & menimbulkan hsil antara yg kmudian berkitan dgn guanin pd DNA)
Parasit
• schistosoma (kanker kandungkemih) & clonorchis sinenis (adenokarsinoma kandung empedu)
Pembentukan Sel kanker
•Pertumbuhan yg tidak terkendali disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan
mutasi di gen vital.
•Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi
germline).
• Kelainan siklus sel terjadi saat:
1. perpindahan fase G1 menuju fase S.
2. siklus sel terjadi tanpa disertai dgn aktivasi faktor transkripsi.
3. siklus sel terjadi dg kerusakan DNA yg tdk terpulihkan.

Sumber : Buku ajar Patologi 1 FKUI. 1e 2002

Anda mungkin juga menyukai