By :
V.M. ENDANG SRI PURWADMI RAHAYU
DASAR-DASAR NEOPLASMA
Pertumbuhan merupakan sifat pokok dari organ yang hidup sesuai aturan
(regulasi)
Organisme dewasa tidak mengadakan pertumbuhan,oleh karena pertumbuhan sel-
sel baru seimbang dengan matinya sel-sel lama
Keadaan tertentu, pada luka jaringan tubuh terjadi pertumbuhan sel lokal dan
berhenti bila keseimbangan dan produk-produk sel sel sudah normal
Pada tumor terjadi disregulasi pertumbuhan otonom, tidak terpengaruh
oleh mekanisme yang mengatur pertumbuhan sel tubuh kita
Disregulasi terjadi pada tumor jinak dan ganas
Pada stadium dini (awal) kadang-kadang susah dibedakan dan diketahui setelah
proses lanjut.
TUMOR
Suatu lesi sebagai hasil pertumbuhan abnormal dari sel yang autonom, yang
menetap, walaupun rangsang penyebabnya telah dihilangkan.
NEOPLASMA :
Penyakit pertumbuhan sel-sel baru yang tidak terbatas, tidak ada koordinasi dengan
jaringan sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis
OTONOM
PROGRESIF
TIDAK BERGUNA/MERUGIKAN
Regenerasi epitel dan pembentukan jaringan granulasi terjadi pertumbuhan sel baru tapi
bukan neoplasma karena sesuai pertumbuhan normal.
Sel mempunyai fungsi utama adalah bekerja (sitoplasma) dan reproduksi (inti)
Sel neoplasma : perubahan, sifat dan tenaga lebih banyak untuk pertumbuhan dan sedikit
untuk fungsi
1
Perubahan struktural,biokimia dan fungsional
Insiden tumor
Kanker ditemukan pada semua umur dan yang tersering adalah setelah usia 50 tahun.
STRUKTUR TUMOR
1. Sel neoplastik
Kelompok sel neoplastik akan menghasilkan kembali bermacam-macam bentuk
pertumbuhan dan aktivitas sintetik asal sel. Tergantung pada fungsinya yang
serupa dengan jaringan asal, sel akan terus menerus mensintesis dan mensekresi
produk sel, seperti kolagen, musin atau keratin. Produk ini akan terakumulasi di
dalam jaringan tumor yang dapat dikenal pada pemeriksaan histologi.
2. Stroma
Kelompok sel neoplastik dilekatkan ke dalam dan didukung oleh anyaman
jaringan ikat yang dikenal dengan stroma, yang memberikan dukungan mekanis
dan nutrisi pada sel neoplastik. Stroma tumor selalu mengandung pembuluh darah
yang tersebar dan menyatu dengan tumor. Tumbuhnya tumor tergantung pada
kemampuannya mempengaruhi pembuluh darah untuk perfusi. Sel tumor akan
berhenti tumbuh bila benjolan telah mencapai diameter tidak lebih dari 1 2 mm.
Untuk membedakan tumor jinak dan tumor ganas selain dari ciri-ciri klinis yang
paling penting mengetahui keadaan :
1. Sitologik
Melihat keadaan sel tumor yaitu inti dan nukleolus, kromatin, bentuk dan
besarnya sel-sel tumor
2. Histologik
Hubungan jaringan tumor dengan jaringan sehat sekitarnya, misalnya : tumor
tumbuh secara infiltratif
3. Imonohistokimia
Merupakan penggabungan konsep ikatan kimia dan prinsip imunologik yang
dapat menilai sifat sel. Bagaimana kaitan analisis morfologik sel dengan
perubahan fungsional sel yang diperiksa secara imunokimia untuk memprediksi
sifat keganasan sel tumor.
2
KLASIFIKASI TUMOR
1. Tumor jinak
2. Tumor ganas
3
Latrogen metastasis akibat manipulasi berlebihan saat operasi
tumor diangkat sel-sel kanker tercecer kemana-mana
d. Transcoelomic
Rongga peritoneal pleural dan perikardial merupakan tempat yang biasa
terkena metastasis transcoelomic, yang kemudian menghasilkan efusi ke
dalam rongga
e. Implantasi
Sebagai contoh, secara tidak sengaja membuang sel tumor sewaktu
melakukan operasi
Klasifikasi Histogenetik
1) Histogenesis
Sel asal yang spesifik tiap tumor ditentukan dengan pemeriksaan histopatologi
dan memberikan spesifikasi jenis tumor. Klasifikasi histogenesis berdasarkan asal
dari sel epitel, jaringan ikat, dan organ yang limfoid dan hemopoietik.
2) Diferensial
Mempunyai arti tingkat kemiripan tumor secara histologi terhadap sel atau
jaringan asal. Deferensiasi menentukan grade suatu tumor ----- ganas.
NOMENKLATUR TUMOR
Semuanya berakhiran oma
Tumor jinak epitel : papiloma, adenoma
Tumor jinak jaringan ikat mempunyai akhiran sesuai dengan jaringan asal
Tumor ganas epitel : karsinoma
Tumor ganas jaringan ikat : sarkoma
CONTOH :
4
KARAKTERISTIK KARSINOMA DAN SARKOMA
1. Intrinsik
Hormon Ca prostat, Ca payudara, Ca endometrium.
Sensitifitas hormonal , pertumbuhan dipengaruhi oleh perubahan status hormonal
orang yang bersangkutan.
Hormon mungkin secara langsung mempengaruhi DNA dalam inti sel.
2. Status imunologik
Kemampuan organisme yang lebih tinggi untuk dapat melindungi diri dengan
mekanisme imunologik terhadap sel-sel kanker yang dapat terjadi akibat
transformasi sel reaksi humoral ( antibody terhadap sel tumor ) dan reaksi
seluler ( sel-sel kanker dihancurkan oleh sel-sel limfoid spesifik seperti T
Limfosit, B Limfosit makrofag ). Juga factor-faktor ras ( bangsa ), keturunan,
usia, dan jenis kelamin.
5
3. Ekstrinsik
a. Bahan kimia :
Alami : asap rokok
sintetik : zat pewarna aniline (industri tekstil), zat pewarna
makanan,dll
b. Tenaga sinar
Sinar X, sinar gamma, sinar radioaktif, dab sinar Ultra Violet ( sinar
matahari)
c. Virus virus onkogenik
Misal :
Virus Herpes Simpleks tipe 2 Ca Serviks
Virus Hepatitis B Ca Hati
Virus Epstein Bar Ca Nasofaring
AGEN KARSINOGEN
1. Zat Kimia
Agen pengalkil (alkilating agen)
a. Siklofosfamid (klorambusil)
b. Busulfan (Bisulfor) sebagai imunosupresor ----- terapi Ca
Hidrokarbon Aromatik Polisiklik
asap rokok Ca Paru
Zat Warna Azo (butter yellow)
Beta Naftilamin ----- suatu zat warna aniline yang digunakan dalam industri
karet ------- Ca KK pada orang yang terpajan dan Ca Hati pada tikus.
Karsinogen alam
Aflatoksin B1 oleh jamur aspergillus flavus ( pada gandum dan kacang tanah),
penyebab Ca Hepar.
Nitrosamina dan amida
Senyawa ini disentesis dalam traktus GI dari senyawa nitrit atau protein
dimakan, penyebab Ca Lambung.
2. Senyawa lain
a. Asbes, pengaruh terhadap kesehatan tergantung ukuran serat,
menyebabkan bermacam macam lesi, seperti asbestosis, penebalan dan
tonjolan pleura (pleural plaques), mesotelioma, dan karsinoma paru.
b. vinil klorida
c. logam, mempunyai hubungan dengan risiko kanker, terutama pada industri
( seperti nikel penyebab karsinoma mukosa rongga hidung dan paru)
d. Ter ---- Ca Kulit
e. Sakarin dan siklamat Ca KK
f. Hormon seperti estrogen Ca Endometrium
g. Produk : proses pembakaran tembakau dan pemanggangan
h. Jelaga
6
i. Plastik (karsinogen fisik) karena mengganggu hubungan antar sel jaringan
yang berkontak dengan bahan ini.
3. Radiasi
a. Sinar Ultra Violet (UV) : menembus jaringan lemak, merusak kolagen dan
jaringan keratin [zat yang membuat kulit menjadi kuat dan kenyal] ----
Ca Kulit
b. Radiasi ionisasi
* Pekerja tambang biji logam radio aktif Ca Paru
* Dampak bom atom di Jepang Leukemia
* Radiasi terapeutik pada leher anak Ca Tiroid
4. Virus Onkogenik
Virus DNA tumor pada hewan
Human Papillomavirus karsinoma serviks
Eipstein Barr Virus (EBV) Ca Nasofaring dan limfoma Burkitt
HBV Ca Hepar, dll
5. Agen biologis
Kebanyakan kanker disebabkan berkaitan dengan lingkungan, mengikuti jejas /
paparan beberapa agen fisik atau kimia yang berasal dari luar tubuh, yang secara
normal tidak diproduksi oleh , atau ditemukan pada sistem biologis, seperti sel
yang hidup. Walaupun demikian, beberapa komponen secara alamiah diproduksi
di dalam tubuh manusia [misalnya estrogen] yang berperan dalam karsogenesis.
Kanker mungkin juga hasil infeksi dari organisme hidup yang lain [misalnya
parasir] atau akibat makan makanan yang terkontaminasi oleh produk metabolic
organisme lain [ misalnya mikotoksin ].
Hormon
Estrogen memperlihatkan kemampuan pembentukan karsinoma payudara dan
endometrium. Steroid androgenik dan anabolik merangsang terjadinya tumor
hepatoseluler.
Mikotoksin
Mikotoksin merupakan substansi toksik yang diproduksi oleh jamur.
Aflatoksin B1 oleh jamur aspergillus flavus ( pada gandum dan kacang tanah),
penyebab Ca Hepar.
Parasit
Shcistosoma berpengaruh kuat pada insiden karsinoma vesika urinaria,
biasanya jenis skuamosa. Clonorchis sinensis, parasit hati di Cina, berada
pada saluran empedu, yang merangsang reaksi radang, hiperplasia epitel dan
kadang adenokarsinoma saluran empedu [cholangio-sarcoma].
7
karsinogen untuk bekerja menimbulkan Ca. Begitu pula akibat dari sifat
karsinogen
3. Jenis Kelamin
Laki-laki : Ca Paru
Perempuan : Ca Payudara
4. Ras
Kulit putih : Ca Kulit
Mongolia : Ca Nasofaring
5. Keturunan
Retinoblastoma (pada anak < 15 tahun)
Poliposis Multipel pada kolon (Adeno Ca)
6. Rangsang Menahun
Batu piala ginjal (Ca Ginjal)
Sirosis Hepatis (Ca Hepatoseluler)
Gastritis Atrofik (anemia pernisiosa) Ca Lambung
Kolitis Ulseratif kronis ( Ca Kolon)
Rangsang menimbulkan radang yang menyebabkan kerusakan jaringan yang
kemudian akan dipulihkan. Kerusakan dan pemulihan jaringan yang
berulangmengganggu keseimbangan sel sehingga sel berkembang menjadi Ca.
Keadaan ini sering terjadi pada mulut, lidah dan lambung.
7. Hormon
Hormon Esterogen ( Ca Payudara)
Hormon Testoteron ( Ca Prostat )
8. Geografi dan Lingkungan
Jepang : Ca Lambung
Pajanan asbes, vinil klorida, dll : risiko kanker
Amerika Serikat :
Laki-laki : Ca paru, kolon dan prostate
Perempuan : Ca paru, kolon dan payudara
Merokok : Ca orofaring, laring dan paru
8
R : Meningkatkan serat, mengurangi risiko kanker (payudara, prostate dan
kolon)
Tingkatkan masukan Vitamin A
R : Meningkatkan vitamin, mengurangi risiko kanker (esophagus, laring dan
paru
Kurangi jumlah lemak jenuh dan tak jenuh dalam diet 40 30% dari total
asupan kalori harian
R : Diet tinggi lemak meningkatkan risiko Ca payudara, kolon dan prostate
Tingkat masukan makanan yang banyak mengandung Vitamin C
R : Buah strus dan sayuran yang banyak mrngandung vitamin C dapat
melindungi terhadap Ca lambung dan esophagus.
Pertahankan berat badan ideal
R : Obesitas menyebabkan Ca uterus, kandung empedu, payudara dan kolon
Batasi jumlah memakan makanan yang dikarbonisasi, diasapakan, bergaram
atau mengandung nitrit.
R : Konsumsi jumlah sedang saja karena makanan tersebut menyebabkan Ca
esophagus dan lambung.
3. Alkohol.
Konsumsi berlebihan alkohol etil dapat menimbulkan kanker pada kepala dan leher,
laring, hati dan pancreas. Peminum berat dan perokok meningkatkan Ca mulut,
tenggorok, dan laring serta esophagus. Konsumsilah alkohol dalam jumlah sedang (1
2 X sehari) atau tidak sama sekali.
4. Predisposisi genetik
Risiko kanker yang paling besar ketika ada kerabat utama dari pasien dengan kanker
diturunkan dominant autosom.
5. Faktor sosioekonomik
Lima isu yang berkaitan dengan kanker dan kemiskinan :
a. Individu miskin mempunyai ketahanan terhadap nyeri dan menderita kanker
b. Individu miskin dan keluarganya perlu pengorbanan pribadi yang sangat besar
untuk membayar perawatan kesehatan
c. Individu miskin mendapat hambatan tambahan dalam mendapatkan dan
menggunakan askes dan seringkali tidak mencari perawatan karena tidak dapat
membayar.
d. Program pendidikan kanker tidak relevan pada banyak orang Amerika yang
miskin
e. Fatalisme tentang kanker adalah lazim pada orang-orang miskin dan mencegah
mereka mencari bantuan perawatan kesehatan
6. Sinar matahari
Matahari adalah sumber pemajanan sinar UV alami utama yang menyebabkan 3 tipe
kanker kulit : sel basal, sel skuamosa dan melanoma. Risiko paling tinggi untuk
mengalami kanker kulit adalah : individu yang bekerja di luar ruangan. Yang
mempunyai kulit tipis, pemajanan kerja pada tar karbon, senyawa arsenic, dan
radium. Sinar UV matahari paling kuat antara pk.10.00 15.00 ----- pakai pakaian
pelindung, tabir surya (SPF 15 atau lebih tinggi). Anak-anak hindari pemajanan sinar
matahari kuat karena dapat meningkatkan risiko melanoma.
9
7. Gaya hidup seksual
Penyakit menular seksual (PSK), kanker genital dan AIDS berkaitan langsung dengan
gaya hidup dan praktik seksual. Misalnya Ca serviks, vulva, vagina dan AIDS.
Perilaku seksual yang berisiko tinggi terjadi AIDS adalah coitus anal atau vagina
tanpa perlindungan, internal watersports (berkemih ke dalam rongga tubuh seperti
vagina atau anus), fisting (memasukkan jari, jari-jari, atau pergelangan ke dalam
anus) dan seks oral anal. Begitu juga penggunaan bersama jarum suntik kotor oleh
pengguna obat IV.
10
SKEMA PATOGENESIS KANKER
Fator di dapat,
Lingkungan :
Zat-zat kimia Mutasi di dalam Genom Sel Mutasi yang diwariskan
Radiasi (Faktor Genetik)
Virus
Aktivasi onkogen Pembantu Perub. Gen yang mengatur Inaktivasi Gen Supresor
pertumbuhan Apoptosis kanker
NEOPLASMA MALIGNA
11
PROGNOSIS
Prognosis ditentukan oleh :
a. Karakteristik sel tumor [tingkat pertumbuhan dan kemampuan menginfiltrasi]
b. Sebagian oleh efektivitas pengobatan kanker yang modern untuk setiap jenis
tumor
N Metastasis Nodus : Luas dan lokasi kelenjar getah bening regional yang terkena
NX : Kelenjar getah bening regional tidak dapat dikaji
No : Tidak ada metastasis kelenjar getah bening regional
N1 N3 : Peningkatan jumlah dan ukukuran kelenjar getah bening
regional
12
Keterangan
Stadium I : T1 No Mo
Stadium II : T2 No Mo
Stadium III : T1/T2/T3 N1 Mo atau T3 No Mo
Stadium IV : T4 No/N1 Mo atau T1/T2/T3/T4 N2/N3 Mo atau
T1/T2/T3/T4 No/N1/N2/N3 M1
Contoh : CA NASOFARING
To :
Tidak tampak tumor
TX :
Tumor tidak jelas karena pembesaran tidak lengkap
T1 :
Tumor terbatas pada satu lokalisasi saja (lateral/posterosuperior/ dll)
T2 :
Tumor terdapat pada 2 lokalisasi atau lebih tetapi masih terbatas di dalam rongga
Nasofaring
T3 : Tumor telah keluar dari rongga nasofaring (ke rongga hidung atau urofaring,dll)
T4 : Tumor telah keluar dari rongga nasofaring dan telah merusak tullang tengkorak
Atau mengenai saraf saraf otak
FIBRO ADENOMA
paling sering
masa reproduksi ( 30 tahun )
berbatas tegas dan mudah digerakkan
Mikroskopis : tumor berbatas tegas dan warna putih kenyal
KISTA ADENOMA
tumor jinak berbentuk kista
pada ovarium
kista adenoma ovarii serosa
usia : 20 50 tahun
Klinik : pembesaran perut dan nyeri abdomen
ADENOMA KARSINOMA
tumor ganas
pada mammae, lambung dan kolon
penyebaran : limfogen dan hematogen
Makroskopik pada saluran cerna : seperti kembang kol, infiltratif dan ulseratif
KARSINOMA MAMMAE
90% berasal dari epitel duktus
13
Lesi pada kuadran atas
Tumbuh ke segala arah
Sukar digerakkan dari dasar
Retraksi kulit dan putting susu
Metastasis ke KGB regional / sistemik
Keadaan memburuk
DIAGNOSIS KANKER
1. Keadaan klinik dan biologis :
Lama perjalanan tumor
Kecepatan tumbuh
Keadaan umum pasien
Keadaan local : besar tumor, luas infiltrasi, besar gangguan fungsional dan
bentuk makroskopik
Keadaan regional : banyaknya KGB yang terkena. Keadaan organ-organ
yang jauh : melihat metastasis jauh
2. Pemeriksaan radiologis sinar X : dada, mammogram, pencitraan sensitive
(flat Plate, sinar X ekstermitas, periksaan barium, IVP, mielogram dan tomografi
computer.
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
4. Ultrasonografi
5. Nuclear Medicine Scans- Isotop radioaktif
6. Visualisasi : kolonoskopi,sigmoidoskopi fleksibel, bronkoskopi, gastroskopi, dan
Laparoskopi
7. Pemeriksaan laboratorium : hitung darah lengkap, kretinin klirens, tes darah
samar, Pap smear, aspirasi/biopsy sumsum tulang, elektroforesis serum,
katekolamin urine dan profil kimia : bilirubin, kalsium, asam urat, BUN,
kreatinin, elektrolit, lakta dehidrogenase, SGOT, fosfatase alkalis, dan SGPT serta
magnesium.
8. Penanda tumor : Carsinoembryonic antigen (CEA), prostat spesific antigen
(PSA), Human chorionic gonadotrophine (hCG), alpha fetal protein (AFP), CA-
125 (antigen), CA 15-3 (2 antigen) dan CA 19-9 (antigen).
14
10. Produksi hormon yang berlebihan
Tumor kelenjar endokrin dapat menghasilkan hormon yang berlebihan, misalnya:
Adenoma hipofisis akan menyebabkan akromegali / gigantisme.
Pada neoplasma ganas yang perlu diperhatikan :
Posisi tumor dan komplikasi sekunder seperti pada tumor jinak
1) Produksi hormone
Sel-sel tumor ganas berdiferensiasi buruk maka tidak membentuk hormon,
kemungkinan terjadi defisiensi karena sel-sel normal dirusak oleh sel tumor.
2) Destruksi jaringan sekitar karena pertumbuhan infiltratif.
3) Metastasis
Metastasis dan destruksi jaringan sangat menentukan penyembuhan penyakit dan
lamanya pasien dapat hidup. Hal ini dipengaruhi oleh daya imunologik sel untuk
menahan pertumbuhan dan penyebaran sel tumor. Metastasis dan kecepatan
pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor genetik
4) Kaheksia.
Hilangnya lemak tubuh, pasien sangat lemah, berat badan menurun (kurus)
keadaan umum sangat buruk sehingga mudah terserang penyakit lain. Biasanya
ada hubungan antara keganasan tumor ddan beratnya kaheksia.
Teori penyebab kaheksia :
Karena sel-sel usus tidak dapat lagi menyerap makanan sebab kehilangan fungsi
akibat kalah persaingan dengan sel-sel tumor dalam mendapatkan bahan
makanan.
Karena anemia berat akibat banyaknya kerusakan sel-sel darah merah, disebabkan
adanya hyperplasia susunan retikuloendotelial karena dirangsang oleh jaringan
tumor yang nekrotik.
Kelaparan karena tukak dan perdarahan, infeksi sekunder, destruksi organ tubuh
yang penting, nyeri, kurang tidur dan gelisah. Misalnya :
o Ca Lambung : kaheksia terjadi karena nafsu makan berkurang, enzim
pencernaan kurang lancar, akibat nyeri yang hebat dan perdarahan serta
tukak
o Anak sebar pada peritoneum menyebabkan gerakan usus berkurang dan
asites (pengeluaran protein ).
o Anak sebar pada hati menyebabkan fungsi berkurang dan metabolisme
berkurang/menurun
o Anak sebar pada pembuluh limfe abdomen bagian atas menyebabkan
sumbatan duktus torasikus sehingga terjadi gangguan metabolisme lemak.
15
eksisi neplasma dengan scalpel selain mengeluarkan jaringan tumor, harus
diperhatikan kemungkinan adanya infiltrasi ke jaringan sekitarnya..
2. Radioterapi
Penggunaan sinar untuk menghancurkan tumor berdasarkan kenyataan bahwa sel-
sel ganas lebih sensitif terhadap penyinaran dari pada sel-sel normal. Pada terapi
dengan radioterapi terutama digunakan sinar X dan sinar gamma. Khasiat
penyinaran pada pengobatan kanker bergantung kepada jumlah sinar yang diserap
oleh jaringan tumor dan radiosensitivitas tumor tersebut. Sinar X dan sinar
gamma dapat menyembuhkan basalioma dari kulit, Ca laring, Ca serviks dan
limpoma malignum.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan obat obatan sitotoksik dalam terapi kanker.
Kemoterapi bersifat sistemik. Kemoterapi tampaknya merupakan cara yang lebih
kuat untuk pengobatan kanker.Kemoterapi mengeliminasi sel-sel Ca yang sedang
dalam siklus pembelahan dan merusak enzim atau substrat yang dipengaruhi
system enzim berhubungan dengan sintesa DNA sitostatika
menghambat sel yang sedang membentuk DNA. Kemoterapi menyembuhkan :
leukemia limfositik dan morbus Hodgkin.
4. Bioterapi [Terapi hormon dan imonoterapi]
Bioterapi atau terapi biologis telah menjadi suatu modalitas penting yang ke
empat dalam pengobatan kanker. Bioterapi didefinisikan sebagai terapi dengan
agens yang diambil dari sumber biologis dan / atau yang mempengaruhi respons
biologis.
DAFTAR PUSTAKA
Robbin, Cotran,dan Kumar. 1999. Buku Saku Dasar Patologi Penyakit. Jakarta :
EGC.
16