Anda di halaman 1dari 12

NEOPLASMA Atau TUMOR

DASAR-DASAR NEOPLASMA

        Pertumbuhan merupakan sifat pokok dari  organ yang hidup sesuai aturan


(regulasi)
        Organisme dewasa tidak mengadakan pertumbuhan,oleh karena pertumbuhan
sel-sel baru seimbang dengan matinya sel-sel lama
        Keadaan tertentu, pada luka jaringan tubuh terjadi pertumbuhan sel lokal dan
berhenti bila keseimbangan dan produk-produk sel – sel sudah normal
         Pada tumor terjadi “ disregulasi “        pertumbuhan otonom, tidak
terpengaruh oleh  mekanisme yang mengatur pertumbuhan sel tubuh kita
        Disregulasi terjadi pada tumor jinak dan ganas
        Pada stadium dini (awal) kadang-kadang susah dibedakan  dan diketahui
setelah proses lanjut.

TUMOR
          Suatu lesi sebagai hasil pertumbuhan abnormal dari sel yang autonom,
yang menetap, walaupun rangsang penyebabnya telah dihilangkan.

NEOPLASMA :
Penyakit pertumbuhan sel-sel baru yang tidak terbatas, tidak ada koordinasi
dengan jaringan sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis
 

                         
        OTONOM
        PROGRESIF
        TIDAK BERGUNA/MERUGIKAN

Regenerasi epitel dan pembentukan jaringan granulasi terjadi pertumbuhan sel


baru tapi bukan neoplasma karena sesuai pertumbuhan normal.

Sel mempunyai fungsi utama adalah bekerja (sitoplasma) dan reproduksi (inti)
Sel neoplasma : perubahan, sifat dan tenaga lebih banyak untuk pertumbuhan
dan sedikit untuk fungsi
                           

                                Perubahan struktural,biokimia dan fungsional

Insiden tumor
Kanker ditemukan pada semua umur dan yang tersering adalah setelah usia 50
tahun.

STRUKTUR TUMOR
1.     Sel neoplastik
Kelompok sel neoplastik akan menghasilkan kembali bermacam-macam bentuk
pertumbuhan dan aktivitas sintetik asal sel. Tergantung pada fungsinya yang
serupa dengan jaringan asal, sel akan terus menerus mensintesis dan mensekresi
produk sel, seperti kolagen, musin atau keratin. Produk ini akan terakumulasi di
dalam jaringan tumor yang dapat dikenal pada pemeriksaan histologi.
2.     Stroma
Kelompok sel neoplastik dilekatkan ke dalam dan didukung oleh anyaman
jaringan ikat yang dikenal dengan stroma, yang memberikan dukungan mekanis
dan nutrisi pada sel neoplastik. Stroma tumor selalu mengandung pembuluh
darah yang tersebar dan menyatu dengan tumor. Tumbuhnya tumor tergantung
pada kemampuannya mempengaruhi pembuluh darah untuk perfusi. Sel tumor
akan berhenti tumbuh bila benjolan telah mencapai diameter tidak lebih dari 1 –
2 mm.

Untuk membedakan tumor jinak dan tumor ganas selain dari ciri-ciri
klinis yang paling penting mengetahui keadaan :
1.     Sitologik
Melihat keadaan sel tumor yaitu inti dan nukleolus, kromatin, bentuk dan
besarnya sel-sel tumor
2.     Histologik
Hubungan jaringan tumor dengan jaringan sehat sekitarnya, misalnya :  tumor
tumbuh secara infiltratif
3.     Imonohistokimia
Merupakan penggabungan konsep ikatan kimia dan prinsip imunologik yang
dapat menilai sifat sel. Bagaimana kaitan analisis morfologik sel dengan
perubahan fungsional sel yang diperiksa secara imunokimia untuk memprediksi
sifat keganasan sel tumor.

KARAKTERISTIK SEL TUMOR GANAS


1.     Pemorfisme inti dan seluler :
Bentuk dan ukuran sel serta inti sel bervariasi.
2.     Hiperkromatik
Inti sel berwarna gelap yang  mengandung banyak anak inti.
3.     Ratio inti sitoplasma (n/c) lebih mendekati 1 : 1 bukan 1 : 4 atau 1 : 6. Terjadi
pembesaran inti.
4.     Mitosis yang sangat banyak, mencerminkan aktivitas proliferasi. Tidak
terorganisir untuk mitosis (disorganized).

KLASIFIKASI TUMOR
1.     Tumor jinak
2.     Tumor ganas

KARAKTERISTIK TUMOR JINAK DAN TUMOR GANAS


Berdasarkan sifat
1.     Diferensiasi
Derajat morfologi menyerupai sel normal / asal dari parenkhim
 Jinak         :  baik
Ganas         :  buruk
2.     Laju Pertumbuhan
Jinak          : lambat
Ganas : cepat
3.     Invasi lokal / kemampuan pertumbuhan infiltrat
Jinak          : tumbuh ekspansif yaitu mendesak jaringan sehat
sekitarnya        simpai /
             kapsul tumor
Ganas : invasif dan infiltrat yaitu kemampuan menembus jaringan normal dan dan
penetrasi kedalam pembuluh darah dan saluran limfe
4.     Residif
Jinak   : tidak residif dan pembersihan meringankan serta tidak fatal kecuali pada organ
vital
Ganas : setelah pengangkatan dengan operasi atau radiasi sering tumbuh kembali
              Sel-sel kanker yang tertinggal atau pertumbuhan baru dari tumor yang sa-
              ma pada tempat yang sama, karena adanya sel-sel yang mempunyai potensi
menjadi sel kanker yang sama dengan tumor yang diangkat
5.     Kemampuan metastasis
Jinak :  tidak metastasis
Ganas :  metastasis dengan cara :
a.     Infiltrasi
Sel-sel kanker tumbuh menyerbuk ke dalam jaringan sekitarnya atau
di dalam ruangan antara sel
b.    Limfogen
Sel-sel kanker masuk ke dalam pembuluh limfe dan merupakan embolus masuk
ke dalam KGB regional dan melekat pada simpainya
c.      Hematogen
Lewat pembuluh darah :
              Langsung menembus pembuluh darah
              Menembus pembuluh limfe dulu (aliran limfe) kemudian sampai di duktus
torasikus lalu masuk aliran darah
               Melalui saluran yang sudah ada, seperti bronkus, GI, ureter, dl           tertanam
dalam saluran tersebut
              Perkontinuitum ( kontak langsung), seperti tumor gaster menjalar ke ovarium
              Inokulasi (transplantasi) pada binatang  percobaan
               Latrogen         metastasis akibat manipulasi berlebihan saat
operasi      tumor diangkat       sel-sel kanker tercecer kemana-mana

d.    Transcoelomic
Rongga peritoneal pleural dan perikardial merupakan tempat yang biasa terkena
metastasistranscoelomic, yang kemudian menghasilkan efusi ke dalam rongga
e.      Implantasi
Sebagai contoh, secara tidak sengaja  membuang sel tumor sewaktu melakukan
operasi
Klasifikasi Histogenetik
1)    Histogenesis
Sel asal yang spesifik tiap tumor ditentukan dengan pemeriksaan histopatologi
dan memberikan spesifikasijenis tumor. Klasifikasi histogenesis berdasarkan
asal dari sel epitel, jaringan ikat, dan organ yang limfoid dan hemopoietik.
2)    Diferensial
Mempunyai arti tingkat kemiripan tumor secara histologi terhadap sel atau
jaringan asal. Deferensiasi menentukan grade suatu tumor ----- ganas.

NOMENKLATUR TUMOR
 Semuanya berakhiran ”oma”
 Tumor jinak epitel : papiloma, adenoma
 Tumor jinak jaringan ikat mempunyai akhiran sesuai dengan jaringan asal
 Tumor ganas epitel : karsinoma
 Tumor ganas jaringan ikat : sarkoma
CONTOH :

Jaringan Asal Jinak Ganas


1. Sel epitel
 Epitel permukaan Papiloma Karsinoma Skuama
 Epitel kelenjar Adenoma Adenoma Karsinoma
2. Sel Penunjang
 Jaringan ikat [fibrosis]
 Jaringan lemak [lipid] Fibroma Fibro Sarkoma
 Tulang [osteo]
 Pembuluh darah Lipoma Lipo Sarkoma
 Otot : Osteoma Osteo Sarkoma
        polos Hemangioma Angio Sarkoma
        serat lintang
 Pembuluh limfe Leiomyoma Leiomyoma Sarkoma
 Tulang rawan Rhabdomyoma Rhabdomyoma
Lymphangioma Sarkoma
Chondroma Lymphangioma
Sarkoma
Chondro Sarkoma
3. Dan lain - lain

KARAKTERISTIK KARSINOMA DAN SARKOMA

Bentuk Karsinoma Sarkoma


 Asal Epitel Jaringan ikat
 Sifat Ganas Ganas
 Frekuensi Sering Relatif jarang
 Alur metastase Limfe Darah
 Tahap in situ Ya Tidak
 Kelompok umur Biasanya > 50 tahun Biasanya < 50 tahun

SEBAB-SEBAB TERJADINYA KANKER     


Perubahan sel normal menjadi kanker disebut  KARSINOGENESIS.
Segala sesuatu yang dapat menimbulkan perubahan tersebut
disebut  KARSINOGEN (penyebab kanker.).

Secara skematis ada 3 golongan :


1. Faktor karsinogen yang menginduksi pertumbuhan abnormal       bersifat
eksogen (kimia,fisik dan biologik).
2.  Faktor tuan rumah yang mengijinkan pertumbuhan abnormal        bersifat
endogen (genotype, jenis kelamin dan umur). Juga faktor – factor imunologik,
imunogenetik dan hormonal.
3.  Faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan modifikasi, tapi tidak
bersifat karsinogen ( makanan, obat-obatan, agenesis yang menginduksi
hyperplasia, rangsangan menahun seperti fistel atau ulkus mungkin hanya
sebagai promotor dalam patogenesis).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN


KANKER

1.     Intrinsik
Hormon          Ca prostat, Ca payudara, Ca endometrium.
Sensitifitas hormonal , pertumbuhan dipengaruhi oleh perubahan status
hormonal orang yang bersangkutan.
Hormon mungkin secara langsung mempengaruhi DNA dalam inti sel.
2.     Status imunologik
Kemampuan organisme yang lebih tinggi untuk dapat melindungi diri dengan
mekanisme imunologik terhadap sel-sel kanker yang dapat terjadi akibat
transformasi sel reaksi humoral ( antibody terhadap sel tumor ) dan reaksi
seluler ( sel-sel kanker dihancurkan oleh sel-sel limfoid spesifik seperti T
Limfosit, B Limfosit makrofag ). Juga factor-faktor ras ( bangsa ), keturunan,
usia, dan jenis kelamin.
3.     Ekstrinsik
a.     Bahan kimia :
 Alami    :  asap rokok
 sintetik : zat pewarna  aniline (industri tekstil), zat pewarna makanan,dll
b.    Tenaga sinar
Sinar X, sinar gamma, sinar radioaktif, dab sinar Ultra Violet ( sinar matahari)
                  c.    Virus            virus onkogenik
                        Misal :
         Virus Herpes Simpleks tipe 2             Ca Serviks
         Virus Hepatitis B       Ca Hati
         Virus Epstein Bar      Ca Nasofaring
         
AGEN KARSINOGEN
1.     Zat Kimia
 Agen pengalkil (alkilating agen)
a.     Siklofosfamid (klorambusil)
b.    Busulfan (Bisulfor) sebagai imunosupresor  -----  terapi Ca
 Hidrokarbon Aromatik Polisiklik
asap rokok          Ca Paru
 Zat Warna Azo (butter yellow)
Beta Naftilamin ----- suatu zat warna aniline yang digunakan dalam industri
karet  -------  Ca KK pada orang yang terpajan dan Ca Hati pada tikus.
 Karsinogen alam
Aflatoksin B1 oleh jamur aspergillus flavus ( pada gandum dan kacang tanah),
penyebab Ca Hepar.
 Nitrosamina dan amida
Senyawa ini disentesis dalam traktus GI dari senyawa nitrit atau protein      
dimakan, penyebab Ca Lambung.
2.     Senyawa lain
a.     Asbes, pengaruh terhadap kesehatan tergantung ukuran serat, menyebabkan
bermacam – macam lesi, seperti asbestosis, penebalan dan tonjolan pleura
(pleural plaques), mesotelioma, dan karsinoma paru.
b.    vinil klorida
c.      logam, mempunyai hubungan dengan risiko kanker, terutama pada industri
( seperti nikel penyebab karsinoma mukosa rongga hidung dan paru)
d.    Ter ----  Ca Kulit
e.      Sakarin dan siklamat        Ca KK
f.      Hormon seperti estrogen           Ca Endometrium
g.     Produk : proses pembakaran tembakau dan pemanggangan
h.    Jelaga
i.       Plastik (karsinogen fisik) karena mengganggu hubungan antar sel jaringan yang
berkontak dengan bahan  ini.

3.     Radiasi
a.     Sinar Ultra Violet (UV) : menembus jaringan lemak, merusak kolagen dan
jaringan keratin [zat yang membuat kulit menjadi kuat dan kenyal] ----         Ca
Kulit
             b. Radiasi ionisasi
                  *  Pekerja tambang biji logam radio aktif        Ca Paru
                  *  Dampak bom atom di Jepang           Leukemia
                  *  Radiasi terapeutik pada leher anak            Ca Tiroid
4.     Virus Onkogenik
 Virus DNA         tumor pada hewan
  Human Papillomavirus           karsinoma serviks
 Eipstein Barr Virus (EBV)         Ca Nasofaring dan limfoma Burkitt
  HBV         Ca Hepar, dll
5.     Agen biologis
Kebanyakan kanker disebabkan berkaitan dengan lingkungan, mengikuti jejas /
paparan beberapa agen fisik atau kimia yang berasal dari luar tubuh, yang
secara normal tidak diproduksi oleh , atau ditemukan pada sistem biologis,
seperti sel yang hidup. Walaupun demikian, beberapa komponen secara alamiah
diproduksi di dalam tubuh manusia [misalnya estrogen] yang berperan dalam
karsogenesis. Kanker mungkin juga hasil infeksi dari organisme hidup yang lain
[misalnya parasir] atau akibat makan makanan yang terkontaminasi oleh produk
metabolic organisme lain [ misalnya mikotoksin ].
 Hormon
Estrogen memperlihatkan kemampuan pembentukan karsinoma payudara dan
endometrium. Steroid androgenik dan anabolik merangsang terjadinya tumor
hepatoseluler.
 Mikotoksin
Mikotoksin merupakan substansi toksik yang diproduksi oleh jamur. Aflatoksin
B1 oleh jamur aspergillus flavus ( pada gandum dan kacang tanah), penyebab
Ca Hepar.
 Parasit
Shcistosoma berpengaruh kuat pada insiden karsinoma vesika urinaria, biasanya
jenis skuamosa. Clonorchis sinensis, parasit hati di Cina, berada pada saluran
empedu, yang merangsang reaksi radang, hiperplasia epitel dan kadang
adenokarsinoma saluran empedu [cholangio-sarcoma].

KO KARSINOGEN ( Faktor yang mempengaruhi derajat terjadinya


kanker)
1.     Diet : belum jelas  
Kurang vitamin dan butter yellow (defisiensi vitamin B2)          Ca Hati
2.     Umur : kebanyakan Ca terjadi pada usia lanjut > 55 tahun akibat
ketidakseimbangan hormone dan waktu yang lama memberikan kesempatan
bagi karsinogen untuk bekerja menimbulkan Ca. Begitu pula akibat dari sifat
karsinogen
3.     Jenis Kelamin
 Laki-laki :  Ca Paru
 Perempuan : Ca Payudara
4.     Ras
 Kulit putih : Ca Kulit
 Mongolia : Ca Nasofaring
5.     Keturunan
 Retinoblastoma (pada anak < 15 tahun)
 Poliposis Multipel pada kolon (Adeno Ca)
6.     Rangsang Menahun
 Batu piala ginjal (Ca Ginjal)
 Sirosis Hepatis (Ca Hepatoseluler)
  Gastritis Atrofik (anemia pernisiosa)         Ca Lambung
 Kolitis Ulseratif kronis ( Ca Kolon)
Rangsang menimbulkan radang yang menyebabkan kerusakan jaringan yang
kemudian akan dipulihkan. Kerusakan dan pemulihan jaringan yang
berulangmengganggu keseimbangan sel sehingga sel berkembang menjadi Ca.
Keadaan ini sering terjadi pada mulut, lidah dan lambung.
7.     Hormon
 Hormon Esterogen  ( Ca Payudara)
 Hormon Testoteron ( Ca Prostat )
8.     Geografi dan Lingkungan
 Jepang : Ca Lambung
 Pajanan asbes, vinil klorida, dll : risiko kanker
 Amerika Serikat :
        Laki-laki : Ca paru, kolon dan prostate
        Perempuan : Ca paru, kolon dan payudara
 Merokok : Ca orofaring, laring dan paru

FAKTOR - FAKTOR RISIKO


1.     Tembakau
The American Cancer Society (ACS)  : merokok penyebab utama dari 85%
kematian karena Ca Paru pada pria dan 75% pada wanita. Pemajanan pasif pada
rokok meningkatkan risiko kanker paru pada orang bukan perokok yang hidup
dengan perokok. Merokok berkaitan dengan kanker mulut, faring, laring,
esophagus, pankreas, uterus,servix, ginjal dan KK.
Hentikan merokok. R  :  risiko Ca Paru
2.     Diet
Diperkirakan 30 – 60% dari semua kanker, pada pria dan wanita secara
berurutan, dikaitkan dengan diet.Makanan tinggi lemak dikaitkan dengan
peningkatan insiden Ca kolon, prostate dan payudara.
          Rekomendasi diet untuk pencegahan kanker :
 Tingkatkan konsumsi serat dalam diet dengan makan buah segar dan sayuran
segar (khususnya sayuran jenis kubis) dan roti gandum / sereal
R  :  Meningkatkan serat, mengurangi risiko kanker (payudara, prostate
dan    kolon)
 Tingkatkan masukan Vitamin A
R  : Meningkatkan vitamin, mengurangi risiko kanker (esophagus,
laring  dan    paru
 Kurangi jumlah lemak jenuh dan tak jenuh dalam diet 40 30% dari total asupan
kalori harian
R  :  Diet tinggi lemak meningkatkan risiko Ca payudara, kolon dan prostate
 Tingkat masukan makanan yang banyak mengandung Vitamin C
R : Buah strus dan sayuran yang banyak mrngandung vitamin C
dapat               melindungi terhadap Ca lambung dan esophagus.
 Pertahankan berat badan ideal
R  :  Obesitas menyebabkan Ca uterus, kandung empedu, payudara dan
kolon
 Batasi jumlah memakan makanan yang dikarbonisasi, diasapakan, bergaram atau
mengandung nitrit.    
R  : Konsumsi jumlah sedang saja karena makanan tersebut menyebabkan
Ca
                 esophagus dan lambung.
3.  Alkohol.
Konsumsi berlebihan alkohol etil dapat menimbulkan kanker pada kepala dan
leher, laring, hati dan pancreas. Peminum berat dan perokok meningkatkan Ca
mulut, tenggorok, dan laring serta esophagus. Konsumsilah alkohol dalam
jumlah sedang (1 – 2 X sehari) atau tidak sama sekali.
4.     Predisposisi genetik
Risiko kanker yang paling besar ketika ada kerabat utama dari pasien dengan
kanker diturunkan dominant autosom.
5.     Faktor sosioekonomik
Lima isu yang berkaitan dengan kanker dan kemiskinan :
a.     Individu miskin mempunyai ketahanan terhadap nyeri dan menderita kanker
b.     Individu miskin dan keluarganya perlu pengorbanan pribadi yang sangat besar
untuk membayar perawatan kesehatan
c.      Individu miskin mendapat hambatan tambahan dalam mendapatkan dan
menggunakan askes dan seringkali tidak mencari perawatan karena tidak dapat
membayar.
d.     Program pendidikan kanker tidak relevan pada banyak orang Amerika
yang  miskin
e.      Fatalisme tentang kanker adalah lazim pada orang-orang miskin dan mencegah
mereka mencari bantuan perawatan kesehatan
6.     Sinar matahari
Matahari adalah sumber pemajanan sinar UV alami utama yang menyebabkan 3
tipe kanker kulit : sel basal, sel skuamosa dan melanoma. Risiko paling tinggi
untuk mengalami kanker kulit adalah : individu yang bekerja di luar ruangan.
Yang mempunyai kulit tipis, pemajanan kerja pada tar karbon, senyawa arsenic,
dan radium. Sinar UV matahari paling kuat antara pk.10.00 – 15.00 ----- pakai
pakaian pelindung, tabir surya (SPF 15 atau lebih tinggi). Anak-anak hindari
pemajanan sinar matahari kuat karena dapat meningkatkan risiko melanoma.
7.     Gaya hidup seksual
Penyakit menular seksual (PSK), kanker genital dan AIDS berkaitan langsung
dengan
gaya hidup dan praktik seksual. Misalnya Ca serviks, vulva, vagina dan AIDS.
Perilaku seksual yang berisiko tinggi terjadi AIDS adalah coitus anal atau
vagina tanpa perlindungan, internal watersports (berkemih ke dalam rongga
tubuh seperti vagina atau anus), fisting (memasukkan jari, jari-jari, atau
pergelangan ke dalam anus) dan seks oral – anal. Begitu juga penggunaan
bersama jarum suntik kotor oleh pengguna obat IV.
                       
KEJADIAN SELULER DAN MOLEKULER PADA KARSINOGENESIS
          Karsinogen secara nyata mengubah sel normal menjadi sel neoplastik,
yang mempunyai kemampuan tumbuhsecara autonom dan pada neoplasma
ganas dapat mengadakan invasi dan metastasis. Tumor merupakan proliferasi
klonal sel tunggal. Perubahan sel tunggal memerlukan waktu yang lamauntuk
tumbuh menjadi nodul yang cukup besar.

Transformasi maligna diduga mempunyai  3 tahapan proses seluler :


1.     Inisiasi
      Inisiasi merupakan proses yang secara nyata menyebabkan lesi di dalam
genom sel dan menjadikannya neoplastik. Inisiator (zat kimia, faktor fisik dan
agens biologis) melepasakan mekanisme  enzimatik       perubahan dalam
struktur genetik DNA (Asam Deoksiribonukleat) seluler. Dapat mengakibatkan
mutasi seluler permanent.
2.   Promosi
Promosi merupakan proses yang menstimulasi prolifeasi klonal dari sel yang
telah berubah dan telah mengalami inisiasi.
Pemajanan berulang menyebabkan :
a.     Aktivasi proto onkogen (pembantu pertumbuhan)
b.     Inaktivasi gen supresor kanker ( penghambat pertumbuhan)
c.       Gen-gen mengalami mutasi, kehilangan kemampuan
regulasi         keganasan.
Sel-sel yang mengalami perubahan bentuk selama inisiasi dan
promosi,        prilaku maligna kemudian menginvasi jaringan yang berdekatan
dan bermetastase.
3.   Persisten / Menetap
Stadium persisten dicapai ketika proliferasi klonal sel tumor tidak lagi
memerlukan adanya inisiator dan promotor, dan sel tumor memperlihatkan
pertumbuhan yang autonom. Kejadian awal telah merubah ekspresi gen  [seluler
atau proto-onkogen] sehingga sel tumor tidak dapat melaksanakan fungsi
dengan tepat, dan karenanya memungkinkan sel tumbuh dengan stimulasi
autokrin. Tahap selanjutnya mengikutsertakan induksi pertumbuhan vaskular ke
dalam tumor melalui pengaruh faktor angiogenik tumor, sehingga pembesaran
dapat dipertahankan dengan perfusi makanan, dan bila ternyata tumor ganas,
tumor sekunder dibentuk melalui proses metastase.

Anda mungkin juga menyukai