DASAR-DASAR NEOPLASMA
TUMOR
Suatu lesi sebagai hasil pertumbuhan abnormal dari sel yang autonom,
yang menetap, walaupun rangsang penyebabnya telah dihilangkan.
NEOPLASMA :
Penyakit pertumbuhan sel-sel baru yang tidak terbatas, tidak ada koordinasi
dengan jaringan sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis
OTONOM
PROGRESIF
TIDAK BERGUNA/MERUGIKAN
Sel mempunyai fungsi utama adalah bekerja (sitoplasma) dan reproduksi (inti)
Sel neoplasma : perubahan, sifat dan tenaga lebih banyak untuk pertumbuhan
dan sedikit untuk fungsi
Insiden tumor
Kanker ditemukan pada semua umur dan yang tersering adalah setelah usia 50
tahun.
STRUKTUR TUMOR
1. Sel neoplastik
Kelompok sel neoplastik akan menghasilkan kembali bermacam-macam bentuk
pertumbuhan dan aktivitas sintetik asal sel. Tergantung pada fungsinya yang
serupa dengan jaringan asal, sel akan terus menerus mensintesis dan mensekresi
produk sel, seperti kolagen, musin atau keratin. Produk ini akan terakumulasi di
dalam jaringan tumor yang dapat dikenal pada pemeriksaan histologi.
2. Stroma
Kelompok sel neoplastik dilekatkan ke dalam dan didukung oleh anyaman
jaringan ikat yang dikenal dengan stroma, yang memberikan dukungan mekanis
dan nutrisi pada sel neoplastik. Stroma tumor selalu mengandung pembuluh
darah yang tersebar dan menyatu dengan tumor. Tumbuhnya tumor tergantung
pada kemampuannya mempengaruhi pembuluh darah untuk perfusi. Sel tumor
akan berhenti tumbuh bila benjolan telah mencapai diameter tidak lebih dari 1 –
2 mm.
Untuk membedakan tumor jinak dan tumor ganas selain dari ciri-ciri
klinis yang paling penting mengetahui keadaan :
1. Sitologik
Melihat keadaan sel tumor yaitu inti dan nukleolus, kromatin, bentuk dan
besarnya sel-sel tumor
2. Histologik
Hubungan jaringan tumor dengan jaringan sehat sekitarnya, misalnya : tumor
tumbuh secara infiltratif
3. Imonohistokimia
Merupakan penggabungan konsep ikatan kimia dan prinsip imunologik yang
dapat menilai sifat sel. Bagaimana kaitan analisis morfologik sel dengan
perubahan fungsional sel yang diperiksa secara imunokimia untuk memprediksi
sifat keganasan sel tumor.
KLASIFIKASI TUMOR
1. Tumor jinak
2. Tumor ganas
d. Transcoelomic
Rongga peritoneal pleural dan perikardial merupakan tempat yang biasa terkena
metastasistranscoelomic, yang kemudian menghasilkan efusi ke dalam rongga
e. Implantasi
Sebagai contoh, secara tidak sengaja membuang sel tumor sewaktu melakukan
operasi
Klasifikasi Histogenetik
1) Histogenesis
Sel asal yang spesifik tiap tumor ditentukan dengan pemeriksaan histopatologi
dan memberikan spesifikasijenis tumor. Klasifikasi histogenesis berdasarkan
asal dari sel epitel, jaringan ikat, dan organ yang limfoid dan hemopoietik.
2) Diferensial
Mempunyai arti tingkat kemiripan tumor secara histologi terhadap sel atau
jaringan asal. Deferensiasi menentukan grade suatu tumor ----- ganas.
NOMENKLATUR TUMOR
Semuanya berakhiran ”oma”
Tumor jinak epitel : papiloma, adenoma
Tumor jinak jaringan ikat mempunyai akhiran sesuai dengan jaringan asal
Tumor ganas epitel : karsinoma
Tumor ganas jaringan ikat : sarkoma
CONTOH :
1. Intrinsik
Hormon Ca prostat, Ca payudara, Ca endometrium.
Sensitifitas hormonal , pertumbuhan dipengaruhi oleh perubahan status
hormonal orang yang bersangkutan.
Hormon mungkin secara langsung mempengaruhi DNA dalam inti sel.
2. Status imunologik
Kemampuan organisme yang lebih tinggi untuk dapat melindungi diri dengan
mekanisme imunologik terhadap sel-sel kanker yang dapat terjadi akibat
transformasi sel reaksi humoral ( antibody terhadap sel tumor ) dan reaksi
seluler ( sel-sel kanker dihancurkan oleh sel-sel limfoid spesifik seperti T
Limfosit, B Limfosit makrofag ). Juga factor-faktor ras ( bangsa ), keturunan,
usia, dan jenis kelamin.
3. Ekstrinsik
a. Bahan kimia :
Alami : asap rokok
sintetik : zat pewarna aniline (industri tekstil), zat pewarna makanan,dll
b. Tenaga sinar
Sinar X, sinar gamma, sinar radioaktif, dab sinar Ultra Violet ( sinar matahari)
c. Virus virus onkogenik
Misal :
Virus Herpes Simpleks tipe 2 Ca Serviks
Virus Hepatitis B Ca Hati
Virus Epstein Bar Ca Nasofaring
AGEN KARSINOGEN
1. Zat Kimia
Agen pengalkil (alkilating agen)
a. Siklofosfamid (klorambusil)
b. Busulfan (Bisulfor) sebagai imunosupresor ----- terapi Ca
Hidrokarbon Aromatik Polisiklik
asap rokok Ca Paru
Zat Warna Azo (butter yellow)
Beta Naftilamin ----- suatu zat warna aniline yang digunakan dalam industri
karet ------- Ca KK pada orang yang terpajan dan Ca Hati pada tikus.
Karsinogen alam
Aflatoksin B1 oleh jamur aspergillus flavus ( pada gandum dan kacang tanah),
penyebab Ca Hepar.
Nitrosamina dan amida
Senyawa ini disentesis dalam traktus GI dari senyawa nitrit atau protein
dimakan, penyebab Ca Lambung.
2. Senyawa lain
a. Asbes, pengaruh terhadap kesehatan tergantung ukuran serat, menyebabkan
bermacam – macam lesi, seperti asbestosis, penebalan dan tonjolan pleura
(pleural plaques), mesotelioma, dan karsinoma paru.
b. vinil klorida
c. logam, mempunyai hubungan dengan risiko kanker, terutama pada industri
( seperti nikel penyebab karsinoma mukosa rongga hidung dan paru)
d. Ter ---- Ca Kulit
e. Sakarin dan siklamat Ca KK
f. Hormon seperti estrogen Ca Endometrium
g. Produk : proses pembakaran tembakau dan pemanggangan
h. Jelaga
i. Plastik (karsinogen fisik) karena mengganggu hubungan antar sel jaringan yang
berkontak dengan bahan ini.
3. Radiasi
a. Sinar Ultra Violet (UV) : menembus jaringan lemak, merusak kolagen dan
jaringan keratin [zat yang membuat kulit menjadi kuat dan kenyal] ---- Ca
Kulit
b. Radiasi ionisasi
* Pekerja tambang biji logam radio aktif Ca Paru
* Dampak bom atom di Jepang Leukemia
* Radiasi terapeutik pada leher anak Ca Tiroid
4. Virus Onkogenik
Virus DNA tumor pada hewan
Human Papillomavirus karsinoma serviks
Eipstein Barr Virus (EBV) Ca Nasofaring dan limfoma Burkitt
HBV Ca Hepar, dll
5. Agen biologis
Kebanyakan kanker disebabkan berkaitan dengan lingkungan, mengikuti jejas /
paparan beberapa agen fisik atau kimia yang berasal dari luar tubuh, yang
secara normal tidak diproduksi oleh , atau ditemukan pada sistem biologis,
seperti sel yang hidup. Walaupun demikian, beberapa komponen secara alamiah
diproduksi di dalam tubuh manusia [misalnya estrogen] yang berperan dalam
karsogenesis. Kanker mungkin juga hasil infeksi dari organisme hidup yang lain
[misalnya parasir] atau akibat makan makanan yang terkontaminasi oleh produk
metabolic organisme lain [ misalnya mikotoksin ].
Hormon
Estrogen memperlihatkan kemampuan pembentukan karsinoma payudara dan
endometrium. Steroid androgenik dan anabolik merangsang terjadinya tumor
hepatoseluler.
Mikotoksin
Mikotoksin merupakan substansi toksik yang diproduksi oleh jamur. Aflatoksin
B1 oleh jamur aspergillus flavus ( pada gandum dan kacang tanah), penyebab
Ca Hepar.
Parasit
Shcistosoma berpengaruh kuat pada insiden karsinoma vesika urinaria, biasanya
jenis skuamosa. Clonorchis sinensis, parasit hati di Cina, berada pada saluran
empedu, yang merangsang reaksi radang, hiperplasia epitel dan kadang
adenokarsinoma saluran empedu [cholangio-sarcoma].