NIM : P17220191022
KELAS : 1A
A. PENGERTIAN NEOPLASMA
Neoplasia didefinisikan sebagai perkembangan massa jaringan abnormal yang tidak
responsif terhadap mekanisme kontrol pertumbuhan normal (Tambayong, 2000).
Neoplasma adalah suatu kelompok atau rumpun sel neoplastik. Intilah ini biasanya sinonim
dengan tumor (Tambayong, 2000). Menurut Sir Rupert Willis (dalam Pringgoutomo, 2002),
neoplasma ialah massa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi
dengan jaringan normal dan tumbuh terus meskipun rangsangan yang
menimbulkannya/memulainya telah hilang. Pada sel neoplasma terjadi perubahan sifat,
sehingga sebagian besar energi digunakan untuk berkembang biak. Pertumbuhan tak
terkontrol yang seringnya terjadi dengan cepat itu dapat mengarah ke pertumbuhan jinak
(benigna) maupun ganas (maligna atau kanker). Tumor jinak biasanya tidak menginvasi dan
tidak menyebar ke jaringan lain di sekitarnya. Sedangkan tumor ganas dapat menginvasi
jaringan lain dan bermetastasis bahkan dapat menimbulkan kematian.
Barbara, L Bullock (dalam Jan Tambayong, 1999) mengidentifikasikan beberapa
istilah-istilah dalam neoplasia diantaranya:
Neoplasma : pertumbuhan baru; reproduksi selular abnormal.
Tumor : suatu pertumbuhan sel neoplastik yang dikelompokkan bersama
mungkin banigna atau maligna.
.Banigna : dikarakteristikkan oleh pembelahan sel abnormal tetapi tidak
bermetastatis atau menginvasi jaringan sekitar.
Maligna : pembelahan sel abnormal dengan kemampuan untuk menyerang,
metastatis, dan terjadi berulang.
Kanker : pertumbuhan maligna disertai dengan pembelahan sel abnormal,
invasi jaringan sekitar, dan metastatis ke sisi yang jauh.
Karsinogenesis : produksi atau orginasi suatu kanker.
.Karsioma : pertumbuhan maligna yang berasal dari jaringan epitel.
Sarkoma : pertmbuhan maligna yang berasal dari jaringan mesoderm yang
membentuk jaringan penyambung, pembuluh darah, jaringan limfatik.
Metastatis : kemampuan untuk membangun pertumbuhan tumor sekuder
pada lokasi baru jauh dari tumor primernya.
Pertumbuhan selular menyimpang : perubahan dalam pertumbuhan selular norma
B. KLASIFIKASI NEOPLASMA
2. Klasifikasi atas dasar sel atau jaringan (histogenesis). Diklasifikasikan dan diberi nama
atas dasar asal sel tumor yaitu:
a. Tumor Sel Totipoten , yaitu sel yang dapat berdiferensiasi kedalam tiap jenis sel
tubuh. Sebagai contohnya ialah zigot yang berkembang menjadi janin. Sel totipoten
ini paling sering dijumpai pada gonad yaitu sel germinal. Tumor sel germinal ini
dapat berbentuk sebagai sel yang tidak berdiferensiasi, contohnya seminoma atau
disgerminoma .
b. Tumor sel embrional pluripoten, yaitu tumor yang dapat berdiferensiasi ke dalam
berbagai jenis sel dan serbagia tumor yang akan membentuk berbagai jenis
struktur alat tubuh. Contohnya ialah tumor sel embrional pluripoten yang berasal
dari ginjal disebut nefroblastoma yang sering berdiferensiasi kedalam struktur yang
menyerupai tubulus ginjal dan kadang-kadang jaringan otot tulang rawan atau
tulang rudimrnter. Tumor sel embrional pluripoten biasanya disebut embrioma atau
blastoma,misalnya retinoblastoma, hepatoblastoma, embryonal
rhabdomyosarcoma.
c. Tumor sel yang berdiferensiasi, yaitu jenis sel yang terdapat dalan bentuk sel alat-
alat tubuh pada kehidupan postnatal. Kebanyakan tumor pada manusia terbentuk
dari sel berdiferensiasi. Tatanam tumor ini merupakan gabungan berbagai faktor
yaitu perbedaan antara jinak dan ganas, asal sel epitel dan mesenkim, lokasi dan
gambaran deskriptif lainnya.
Pemberian nama neoplasma didasrakan oleh asal sel atau jaringan tempat terjadinya
neoplasia serta sifat dari neoplasma yang terbentuk. Penamaan neoplasma menempatkan sel
atau tipe jaringan asal sebagai bagian pertama dari nama, dan sufiks “oma” (tumor) membentuk
bagian akhir. Berikut adalah tata nama dan klasifikasi neoplasma.
Otot :
Otot polos Leiomioma Leiomiosarkoma
Otot rangka Rabdomiona Rabdomiosarkoma
Saraf :
Pembungkus saraf Neurilemoma Neurofibrosarkoma
Sel glial Glioma Glioblastoma
Sel ganglion Ganglioeuroma Meningioma maligna
Maninges Meningioma
Jaringan Penyambung :
Fibrosa Fibroma Fibrosarkoma
Lemak Lipoma Liposrkoma
Tulang Osteoma Osteosarkoma
Kartilago Kondroma Kondrosarkoma
Pembuluh darah Hemangioma Angiosarkoma
Pembuluh limfe Limfangioma Limfangiosarkoma
Sumsum tulang Mieloma multiple
Leukimia
Sarkoma ewing
Limfoid : Limfoma maligna
Limfosarkoma
Sarkoma sel reticulum
Leukimia limfatik
Penyakit Hodgkin
Gigi Odortogenic fibroma
D. PATOGENISI NEOPLASMA
Neoplasma atau tumor adalah transformasi sejumlah gen yang menyebabkan gen
tersebut mengalami mutasi pasa sel DNA. Karsinogenesis akibat mutasi materi genetik ini
menyebabkan pembelahan sel yang tidak terkontrol dan pembentukan tumor atau
neoplasma. Sel neoplasma mengalami perubahan morfologi, fungsi, dan siklus
pertumbuhan. Pertumbuhan neoplasma /kanker pada dasarnya di bagi menjadi beberapa
fase yaitu :
1. Fase inisiasi yaitu fase dimana berubahnya sel normal tubuh menjadi sel yang
peka / terinisiasi.
2. Fase induksi yaitu fase dimana sel tubuh yang sudah peka itu oleh karsinogen
akan merubah menjadi sel kanker. Fase initiasi dan fase induksi tidak bisa
diketahui, diperkirakan dapat berlangsung puluhan tahun.
3. Fase insitu yaitu fase dimana sel kanker itu bertumbuh terus tetapi masih
pada tempatnya, belum menembus membrana basalis à intra epitelial, intra
lobuler. Fase ini lamanya sangat bervariasi bisa selamanya tetap dalam fase ini,
biasanya berlangsung sampai 5 tahun.
4. Fase Invasif yaitu dimana sel kanker telah keluar dari membrana basalis dan
menginfiltrasi jaringan sekitarnya. Fase ini lebih cepat berlangsung kira-kira
kurang dari 5 tahun.
5. Fase disseminasi yaitu fase dimana sel kanker itu sudah tumbuh jauh diluar
organnya. Bila telah mencapai fase ini dikatakan kanker sudah tak dapat diobati
dan biasanya berlangsung sangat cepat (1 – 5 tahun).
E. FAKTOR – FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA NEOPLASMA DAN TUMOR
GANAS
1. infeksi
Infeksi virus bakteri juga dapat memicu tumbuhnya tumor menjadi kanker. seperti infeksi
hepatitis B dan C, HPV, sehingga helicobacter pylory yang dapat meningkatkan resiko kanker
lambung.
2. Diet makanan
Makana diasap, diet kaya serat,mengkonsumsi minuman alkohol Seperti yang di ketahui
dalam sebuah informasi dari penelitian bahwa mengkonsumsi alkohol bisa meningkatkan
kanker. dan dapat menyerang mulai dari mulut, kerongkongan, dan juga kanker payudara.
3. Merokok
Ternyata merokok salah satu penyebab dari meningkatnya kanker, seperti kanker mulut,
pankreas, paru, ginjal dan sel darah putih.
4. Keturunan
Ada beberapa jenis kanker yang diturunkan secara turun temurun tapi sangat jarang, seperti
kanker payudara, rahim, ginjal, pankreas, ovarium.
Sel neoplasma mengalami transformasi , oleh karena mereka terus- menerus membelah.
Pada neoplasma, proliferasi berlangsung terus meskipun rangsang yang memulainya telah
hilang. Proliferasi demikian disebut proliferasi neoplastik, yang mempunyai sifat progresif,tidak
bertujuan, tidak memperdulikan jaringan sekitarnya,tidak ada hubungan dengan kebutuhan
tubuh dan bersifat parasitic.
Sel neoplasma bersifat parasitic dan pesaing sel atau jaringan normal atas kebutuhan
metabolismenya pada penderita yang berada dalam keadaan lemah . Neoplasma bersifat
otonom karena ukurannya meningkat terus. Proliferasi neoplastik menimbulkan massa
neoplasma, menimbulkan pembengkakan / benjolan pada jaringan tubuh membentuk tumor.
Sifat lainnya:
1) Tumbuh Aktif
2) Otonom
3) Parasit
4) Tidak Berguna
Neoplasma tidak hanya memeberikan efek lokal tetapi juga memberikan efek sistemik
yaitu dengan penyebarannya neoplasma itu sendiri. Penyebaran neoplasma itu disebut
metastasis. Metastasis adalah pergerakan sel neoplasma dari bagian satu kebagian yang lain.
Neoplasma menyebar melaluli 4 jalur yaitu penyemaian di dalam rongga tubuh,penyebaran
limfatik,penyebaran hematogen,transplantasi langsung.
Menjelaskan dan memberikan contoh mengapa , Faktor : Umur, Diet/makanan, usia, lingkungan
dan Genetik dapat menyebabkan seseorang menderita neoplas dan tumor ganas