MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Gizi dan Diet
yang dibina oleh Ibu Nurul Hidayah, S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun oleh :
1. Putri Naila Z (P17220191003)
2. Nina Fitri A.S (P17220191011)
3. Nadilah Nur Y (P17220191018)
4. Farhah Nahdia K (P17220193026)
5. Sevia Kurnia Fitri (P17220193029)
6. Sumikatul Zanah (P17220193030)
7. Risky Rahma Sari P. (P17220193031)
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis mengucapkan
syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
yang berjudul “Pengaturan Nutrisi”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
matakuliah gizi dan diet kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................................................5
BAB II ISI
2.1 Keseimbangan Energi dan Pengelolaan Berat Badan...................................................6
2.2 Komposisi Tubuh: Gemuk dan Kurus..........................................................................10
2.3 Cara Memenuhi AKG...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Penelitian di
bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan
penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal.
Nutrisi dibagi menjadi 2 macam yaitu, mikronutrisi dan makronutrisi. Mikronutrisi
merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, sedangkan makronutrisi
merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak.
Adapun beberapa nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu, (1) karbohidrat,
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam menjalani setiap aktivitas sehari-hari. (2)
Protein, Protein sangat bermanfaat bagi tubuh untuk membantu membangun serta
memelihara jaringan otot serta saraf lainnya. Senyawa ini juga berfungsi untuk memproduksi
hormon yang berguna bagi tubuh. (3) Lemak, Jenis nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh
Anda adalah lemak, baik jenuh maupun tidak jenuh. Lemak tidak jenuh merupakan jenis
lemak yang paling aman untuk Anda konsumsi. Walaupun pada dasarnya lemak tak jenuh
juga dapat berubah menjadi lemak jenuh apabila dilakukan proses penyempurnaan. (4)
Vitamin, Tubuh Anda juga membutuhkan jenis nutrisi ini untuk membantu metabolisme
tubuh, meningkatkan energi dan membantu kelancaran berpikir. (5) Mineral dan trace elemen
lainnya, Tubuh juga membutuhkan pasokan nutrisi yang berasal dari mineral dan trace
elemen lainnya. Keduanya bermanfaat dalam membantu melancarkan kerja organ tubuh. (6)
Air, Air berfungsi sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang setalah melakukan rutinitas
sehari-hari.
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas matakuliah gizi dan diet.
2. Untuk mengetahui maksud dari keseimbangan energi dan pengelolaan berat badan.
4
3. Untuk mengetahui cara penetapan AKG dalam pemenuhan kebutuhan total energy
dan komposisi tubuh gemuk dan kurus.
4. Untuk mengetahui cara memenuhi AKG.
BAB II
ISI
6
Keseimbangan yang terjadi apabila energi yang masuk ke dalam tubuh sama persis dengan
energi yang keluar. Pada kondisi ini berat badan akan tetap.
2. Keseimbangan Energi Positif
Keseimbangan yang terjadi apabila jumlah energi yang masuk tubuh lebih besar daripada
energi yang keluar. Energi yang masuk ke dalam tubuh dan tidak digunakan akan disimpan di
dalam tubuh, terutama sebagai jaringan adiposa, sehingga berat badan bertambah.
3. Keseimbangan Energi Negatif
Keseimbangan yang terjadi apabila jumlah energi yang masuk tubuh lebih kecil daripada
energi yang keluar. Kondisi ini mengakibatkan tubuh harus menggunakan energi
cadangannya untuk memenuhi kebutuhan aktivitas, sehingga berat badan akan berkurang.
METABOLISME
Metabolisme merujuk pada semua reaksi kimia dan energi yang terjadi di dalam tubuh.
Pemecahan nutrisi yang masuk ke tubuh disebut katabolisme, yang dapat membebaskan
energi untuk kemudian disimpan. Penyimpanan energi tersebut selain dalam bentuk ATP juga
dapat berbentuk molekul kompleks karbohidrat, protein, dan lemak yang prosesnya
membutuhkan energi dan disebut anabolisme.
Metabolisme dapat ditinjau dari dua segi antara lain metabolisme materi atau intermedier dan
metabolisme energi. Metabolisme intermedier merupakan perubahan bahan-bahan dalam
tubuh selama proses kehidupan, sedangkan metabolisme energi adalah pertukaran energi
seperti yang telah dibahas di konsep energi di bagian sebelumnya.
LAJU METABOLIK
Laju metabolik adalah laju dipergunakannya energi oleh tubuh baik untuk kerja eksternal
maupun internal. Laju metabolik secara normal dinyatakan sebagai laju panas yang
dibebaskan selama terjadinya pelbagai reaksi kimia di semua sel tubuh. Laju metabolik dapat
dirumuskan melalui persamaan berikut :
Laju Metabolik = Energi Keluar : Satuan Waktu
Oleh karena kebanyakan energi keluar tampak sebagai panas, maka untuk perhitungannya
digunakan satuan panas, yaitu kalori (cal) atau kilokalori (1000 x kalori; kcal). Energi yang
dihasilkan oleh oksidasi karbohidrat dan protein adalah 4 kcal/g, sedangkan dari lemak
adalah 9 kcal/g.
Laju metabolik dapat diukur dengan mengukur jumlah total panas yang dihasilkan tubuh
dalam kurun waktu tertentu. Pengukuran total panas tubuh secara langsung (kalorimeter
langsung) sangat sulit dilakukan, oleh karena itu digunakan beberapa metode tidak langsung
(kalorimeter tidak langsung). Salah satu metode tidak langsung yang sering dilakukan adalah
mengukur laju pemakaian oksigen. Metode ini dilakukan karena metabolisme pembentukan
ATP paling efisien dilakukan dengan menggunakan oksigen. Persamaan kimianya adalah
sebagai berikut :
7
C6H12O6 + O2 + ADP + Pi CO2 + H2O + ATP
Banyak studi yang menyatakan bahwa jumlah energi yang dibebaskan per liter konsumsi
oksigen tubuh pada diet biasa adalah sekitar 4,5 - 5 kcal. Angka tersebut disebut juga
ekivalen energi oksigen. Menggunakan ekivalen ini, dapat ditentukan dengan ketepatan tinggi
laju panas yang dikeluarkan tubuh berdasarkan jumlah oksigen yang digunakan dalm kurun
waktu tertentu.
Selain menggunakan “ekivalen energi oksigen,” dapat juga digunakan metode lain untuk
mengukur laju metabolik yaitu dengan mengukur produksi karbon dioksida (CO2). Dasar dari
metode ini adalah konsumsi oksigen dalam kondisi aerob yang merupakan kondisi efisien
untuk menghasilkan ATP selalu menghasilkan karbon dioksida. Metode ini disebut juga
respiratory quotient (RQ) atau respiratory exchange ratio (RER). RQ merupakan indeks
pemakaian relatif pelbagai bahan makanan oleh tubuh.4 Rasio pada metode ini adalah
perbandingan antara CO2 dan oksigen yang berbeda untuk setiap diet (CO2/O2). RQ
ditentukan oleh jenis makanan dan proporsinya serta bervariasi untuk setiap nutrien yaitu 1,0
untuk karbohidrat, 0,8 untuk protein, dan 0,7 untuk lemak. Terdapat faktor lain yang
mempengarui RQ selain dari makanan, yaitu dari keadaan tubuh antara lain hiperventilasi,
hipoventilasi, asidosis metabolik dan alkalosis metabolik.
LAJU METABOLIK BASAL / BASAL METABOLIC RATE (BMR)
BMR adalah pengeluaran energi minimal yang dibutuhkan oleh tubuh untuk bertahan hidup.
BMR merupakan suatu ukuran laju metabolik jaringan tanpa bergantung pada faktor luar
tubuh, sehingga bisa dikatakan bahwa BMR merupakan laju pemakaian energi di tubuh
dalam keadaan istirahat seseorang yang berada dalam kondisi sadar. BMR normal untuk pria
muda adalah sekitar 60 kcal/jam, sedangkan wanita muda sekitar 53 kcal/jam. Penghitungan
BMR dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
V = (p / 273) × 273/(273 + t) × Vu
Keterangan :
p = tekanan barometer tempat pemeriksaan
t = suhu alat
Vu = volume O2 yang diukur
Berdasarkan studi didapatkan bahwa RQ pada kondisi BMR adalah 0,82 = 4.825 kalori. Jadi
kalori yang digunakan sebagai berikut : BMR = V x 4.825 kalori/jam.
Setiap pasien memiliki ukuran tubuh yang berbeda, untuk menyesuaikan dengan ukuran
tubuhnya, maka bisa dihitung juga metabolisme basal per luas permukaan tubuh.
Persamaannya sebagai berikut :
BMR/luas permukaan tubuh = BMR/luas permukaan tubuh = kalori/m2/jam
8
BMR dan laju metabolik dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain :
1. Usia dan Jenis Kelamin
Perbedaan BMR berdasarkan jenis kelamin terjadi karena pria memiliki lebih banyak lean
muscle mass dan lebih sedikit jaringan lemak. Laju metabolik akan menurun seiring
bertambahnya usia yang dimungkinkan juga karena menurunnya lean muscle mass seiring
bertambahnya usia.
2. Jumlah lean muscle mass
Otot mengonsumsi oksigen lebih banyak dibandingkan jaringan lemak, sehingga BMR orang
yang memiliki lebih banyak lean muscle mass akan lebih tinggi dibandingkan orang yang
lebih banyak memiliki jaringan lemak.
3. Tingkat aktivitas
Aktivitas fisik dan kontraksi otot akan meningkatkan laju metabolik meningkat menjauhi
BMR, sedangkan aktivitas fisik ringan akan menurunkan laju metabolik.
4. Diet
Laju metabolik akan meningkat setelah makan, fenomena ini disebut juga diet-induced
thermogenesis atauspecific dynamic action atau efek termik makanan. Kondisi ini terjadi
karena terdapat energi yang digunakan untuk mencerna makanan. Akan tetapi kondisi ini
juga dapat disebabkan oleh efek stimulatorik asam amino yang berasal dari protein makanan
yang tercerna pada proses-proses kimia di dalam sel. Setiap tipe nutrisi berbeda jumlah
produksi panasnya, antara lain protein 30%, lemak 4%, dan karbohidrat 6%.
5. Hormon
BMR akan meningkat akibat kerja hormon tiroid dan katekolamin (epinefrin dan
norepinefirn).
6. Genetik
Terdapat orang dengan metebolisme efisien dimana nutrisi yang diserap akan lebih banyak
diubah menjadi energi untuk disimpan di dalam tubuh. Akan tetapi terdapat juga orang
dengan metabolisme yang kurang efisien dimana lebih banyak energi yang berubah menjadi
9
dari sulfur, kalium, natrium, klorida, magnesium dan 40 elemen lain yang secara normal terdapat
dalam jumlah kurang dari 10 gram.
2. Komposisi molekular. Elemen terbagi dalam komponen molekular yang dikelompokkan dalam
5 kategori besar, yaitu: lemak, protein, glikogen, air, dan mineral. Tingkat molekular ini secara praktis
seringkali dibagi atas: lemak dan massa bebas lemak. Komposisi ini menyusun dasar untuk sel yang
fungsional.
3. Komposisi selular. Komposisi ini terdiri dari 3 komponen: sel, cairan ekstrasel dan bagian padat
ekstrasel. Massa sel dibagi lagi atas lemak (komponen molekular) dan bagian yang aktif secara
metabolik yaitu massa sel tubuh. Sehingga pada akhirnya akan terdiri dari body cell mass, cairan
ekstrasel dan solid ekstrasel.
4. Komposisi jaringan dan organ. Sel akan membentuk jaringan dan organ tubuh, seperti jaringan
adiposa, otot skelet, tulang, kulit, jantung, dan organ visceral lainnya. Jaringan dan organ tubuh akan
membentuk tubuh manusia yang merupakan perpaduan 5 komponen tubuh, yaitu atomik, molekular,
selular, jaringan dan organ serta tubuh secara keseluruhan.
Komposisi tubuh diukur untuk mendapatkan persentase lemak, tulang, air, dan otot dalam tubuh.
Pengukuran komposisi tubuh juga ditujukan untuk mendeteksi kebutuhan tubuh terhadap asupan
makanan serta mendapatkan informasi yang relevan terhadap upaya pencegahan dan penanganan
penyakit.
Komposisi tubuh gemuk bisa disebabkan berlebihan lemak maupun air, Setiap orang yang
gemuk selalu dihubungkan dengan kelebihan lemak di dalam tubuh. Banyak yang masih percaya,
bahwa gemuk hanya bisa didapatkan ketika seseorang mengonsumsi lemak terlalu banyak. Sehingga,
terjadi anggapan bahwa penyebab utama badan gemuk adalah karena lemak yang bisa disebabkan
oleh makanan.Padahal, tubuh gemuk tak hanya karena lemak saja.
Secara garis besar, bisa dikatakan kalau gemuk lemak adalah terjadi penumpukan lemak di
dalam tubuh yang membuat tubuh menjadi melar dan membesar.
Sedangkan gemuk air merupakan sebuah kondisi tubuh yang terlalu banyak cairan di dalamnya
sehingga membuat kulit dan daging mengembang karena menampung terlalu banyak air. Misalnya,
ingin segera kurus akibat gemuk lemak, maka harus banyak berolahraga dan menjaga pola makan
untuk segera meluruhkan lemak yang menumpuk dalam tubuh. Begitu pula jika badan gemuk
dikarenakan air, maka harus membatasi asupan cairan yang berlebih. Usahakan untuk melakukan
aktivitas dan latihan yang menguras keringat serta membentuk massa otot agar penggemukan segera
berakhir.
Sebenarnya tidak ada cara khusus untuk menilai apakah tubuh gemuk karena air atau karena
lemak. Namun, ada beberapa tanda-tanda yang bisa menggambarkannya. Misal berat badan, biasanya
orang yang gemuk akibat lemak, dia memiliki berat badan yang tinggi. Sedangkan orang gemuk
akibat air, maka berat badannya akan lebih ringan dan terkesan tak masuk akal.
Kurus atau langsing sebenarnya merupakan kondisi tubuh yang sangat digemari dari dulu hingga
sekarang. Meski kebanyakan orang percaya bahwa kurus merupakan postur tubuh ideal, akan tetapi
jika badan terlalu kurus, maka hal itu juga kurang sedap dipandang dan yang pasti, tidak sehat.
Sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan badan seseorang tetap kurus. Salah satunya yang
paling umum adalah porsi makan dan asupan nutrisi yang terlalu sedikit atau tidak mencukupi. ukuran
tubuh kurus atau gemuk merupakan penilaian yang sangat subjektif, sehingga tidak dapat dijadikan
tolak ukur status gizi seseorang.
Untuk memenuhi kebutuhan gizi, diperlukan kesimbangan antara asupan gizi dengan
pengeluarannya sehari-hari. Asupan gizi yang ideal adalah yang memenuhi prinsip 4 sehat 5
10
sempurna, yang kini berganti menjadi Pedoman Gizi Seimbang (PDG). PDG sendiri mengacu pada
Nutrition Guide for Balanced Diet, yaitu hasil kesepakatan konferensi pangan sedunia pada tahun
1992. Ingat, badan kurus atau gemuk tidak bisa dijadikan patokan status gizi seseorang. Dibutuhkan
beberapa pemeriksaan untuk menentukan status gizi, yang lalu diikuti dengan pola hidup sehat dengan
asupan makanan bergizi seimbang dan olahraga secara rutin.
Cara ini memiliki keterbatasan yaitu bahwa tabel AKG hanya memuat untuk berat badan
tertentu saja dan hanya dapat digunakan untuk orang sehat pada umumnya.
11
Kebutuhan energi berdasar BMR
Cara ini lebih teliti di banding dengan membaca table RDA, tetapi belum dapat menghitung
kebutuhan energi seseorang secara terperinci
Misalnya seseorang dengan berat badan 50 kg yang bekerja berat maka kebutuhan kalori per
hari adalah :
BMR = 50 X 24 kalori
= 1200 kalori
Maka kebutuhan kalori per hari adalah = 1200 + 100 % (1200) = 2400 kalori
12
Tahap 1 : Tentukan Status Gizi
Misalnya menggunakan IMT (Indeks Masa Tubuh)
BMR laki-laki
BMR Perempuan
14
Kebutuhan energi untuk pertumbuhan (kal/hari)
Umur (tahun) Tambahan Energi
10 – 14 2 kkal/kg Berat badan
15 1 kkal/kg Berat badan
16 – 18 0.5 Kkal/kg Berat badan
Menurut Leaflet yang disebar oleh RS Hermina Tangerang, sebagai media promosi kesehatan
cara memenuhi Angka Kecukupan Gizi Pada Anak, sebagai berikut:
15
6. Buah: 2-3 potong.
Susu: 1 gelas;
Lauk nabati: 1-2 potong;
Sayuran: ½ mangkok;
Buah: 2-3 potong
Susu: 1 gelas;
Lauk nabati: 1-2 potong;
Sayuran: 1-1½ mangkok;
Buah: 2-3 potong.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
17
Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok
untuk hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila makanan tidak
mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis akan terganggu.
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang
terdiri atas saluran penceraan dan organsesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut
sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu,
dan pankreas.
3.2 Saran
Kami merasa pada makalah ini kami banyak kekurangan, karena kurangnya pengetahuan
pada saat pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=macam-macam+gemuk
https://www.google.com/search?q=gemuk+Karena+lemak
https://www.google.com/search?q=gemuk+Karena+lemak+dan+air
18
https://www.google.com/search?q=asupan+nutrisi+yang+kurang+menyebabkan+kurus
19