Anda di halaman 1dari 2

1. Hammi C, Yeung B. Neuropathy. In: StatPearls [Internet].

Treasure Island
(FL): StatPearls Publishing; 2021 [cited 2021 Apr 12]. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542220/
2. SEJARAH
3. Pada tahun 1859, seorang neurolog Perancis, Jean-Baptiste Landry pertama kali menulis
tentang penyakit ini, sedangkan istilah landry ascending paralysis diperkenalkan oleh Westphal.
Osler menyatakan terdapatnya hubungan SGB dengan kejadian infeksi akut. Pada tahun 1916,
Guillain, Barre dan Strohl menjelaskan tentang adanya perubahan khas berupa peninggian
protein cairan serebrospinal (CSS) tanpa disertai peninggian jumlah sel. Keadaan ini disebut
sebagai disosiasi sitoalbuminik. Nama SGB dipopulerkan oleh Draganescu dan Claudian.
Menurut Lambert dan Murder mengatakan bahwa untuk menegakkan diagnosa SGB selain
berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan CSS, juga adanya kelainan pada pemeriksaan EMG dapat
membantu menegakkan diagnosa. Terdapat perlambatan kecepatan hantar saraf pada EMG.
4.
5.

6. Donofrio PD. Textbook of peripheral neuropathy [Internet]. New York:


Demos Medical Pub.; 2012 [cited 2021 Apr 12]. Available from:
http://site.ebrary.com/id/10583914
7. Klasifikasi neuropati perifer dapat dikelompokkan berdasarkan keterlibatan
fungsional (motorik, sensorik, otonom, atau campuran), distribusi anatomi (proksimal
atau distal; keterlibatan simetris atau fokal/multifokal), dasar dan distribusi
keterlibatan sensorik (small fiber, large fiber atau campuran, perjalanan penyakit
(akut, subakut, atau kronik) dan mekanisme penyakit (aksonal, demielinisasi, atau
2,7,12,14
campuran). Berbagai macam klasifikasi neuropati perifer dapat dilihat pada

Tabel 2.1. Tabel 2.1 Klasifikasi Neuropati Perifer7


8.
9.
11.
10. Klasifikasi Neuropati Perifer
12. Keterlibatan fungsional
13. Motorik
14. Sensorik
15. Small fiber
16. Large fiber
17. Otonom
18. Distribusi anatomi
19. Asimetris
20. Simetris
21. Extermitas atas
22. Extremitas bawah
23.
24. Perjalanan penyakit
25. Akut : GBS, porfiria, difteri, polio, toksin (talium, timah, arsen,
adriamisin), paraneoplastik, uremia, vasculitis
26. Subakut : Defisiensi nutrisi (vitamin B1 dan B12), toksin, uremia,
diabetes, sarkoidosis, paraneoplastik, vaskulitis, toksin, obat-obatan
27.
28. Kronik : CIDP, diabetes, uremia
29. Relaps : CIDP
30. Mekanisme patologis
31. Aksonal
32. Demielinisasi Lambert dan Murder mengatakan bahwa untuk menegakkan diagnosa SGB
selain berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan CSS, juga adanya kelainan pada pemeriksaan EMG
dapat membantu menegakkan diagnosa. Terdapat perlambatan kecepatan hantar saraf pada
EMG.
33.
34.
35. Neuropati campuran
36. CIDP, Chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy; GBS. Guilain-Barré syndrome
37.

Anda mungkin juga menyukai