Anda di halaman 1dari 33

PERAN DOKTER PADA PROGRAM PENANGANAN DBD DI

ERA PANDEMI COVID 19

Di susun oleh :
Ode Muhamad Nur Aliudin Ode Tanda (2065050003)
Marthin Avhandi Simanjuntak (2065050073)
Ni Ketut Maharani (2065050121)

Pembimbing :
dr. Nia Reviani, MAPS

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 26 APRIL – 29 MEI 2021
JAKARTA
TUGAS DAN
PERAN
DOKTER
01
TUGAS POKOK

Mengusahakan agar pelayanan kesehatan umum


terlaksana dengan baik
 Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan
 Membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan fungsi manajemen.
 Membuat rujukan pada pasien yang tidak dapat ditangani poliklinik
 Memberi penyuluhan kesehatan
Dokter Bintang Lima (the Five Star Doctor) :
○ Penyedia Pelayanan Kesehatan & Perawatan (Care
provider)

○ Pengambil Keputusan (Decision-maker)

○ Komunikator yang baik (Communicator)

○ Pemimpin Masyarakat (Community leader)

○ Pengelola Manajemen (Manager)


PERAN DOKTER
Agent of treatmen

Dokter menciptakan manusia


Indonesia yang sehat dan
sejahtera serta produktif

Agent of change

Dokter meningkatkan kemampuan diri turut


memberikan edukasi pada masyarakat ini dapat
memperkecil terjadinya masalah dan mudah
mengatasinya

Agent of development

Dokter dapat terus berkarya untuk


menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat.
DEMAM BERDARA
DENGUE
● Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak
ditemukan di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis
● Host manusia, agentnya virus dengue yang termasuk famili Flaviridae
dan genus Flavivirus
● Ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi (Aedes aegypti)
● Demam tinggi terus menerus selama 2-7 hari
● Pendarahan hari ke 2-3, tourniquet positif terdapat lebih dari 20 ptckie
● Trombositopenia
● Syok terjadi saat demam menurun pada hari ke 3
Tatalaksana
Fase Demam Fase Kritis
● Bersifat simtomatis ● Penggantian Volume
dan suportif, yaitu Plasma Segera
mengatasi kehilangan - Kristaloid
cairan plasma
● Antipiretik
● Pemberian cairan dan
elektrolit per oral
● Monitoring suhu
INDONESIA
DALAM
MENGHADAPI
PANDEMI COVID-
19
02
PANDEMI COVID – 19

Akhir tahun 2019 tepatnya pada bulan desember,


dunia dihebohkan dengan sebuah kejadian yang
membuat banyak masyarakat resah yaitu dikenal
dengan virus corona (covid-19). Kejadian tersebut
bermula di Tiongkok, Wuhan (Yuliana, 2020).

Munculnya 2019-nCoV telah menarik perhatian


global, dan Pada 30 Januari WHO telah
menyatakan COVID-19 sebagai darurat kesehatan
masyarakat yang menjadi perhatian internasional
(Dong et al., 2020).
Setelah terjadi laporan awal kasus yang Pemerintah Indonesia juga menerapkan langkah
terinfeksi, Indonesia mulai menyadari social distancing bagi masyarakat serta
kekejaman situasi saat itu serta memberikan prinsip protocol kesehatan, yaitu
mengeluarkan berbagai kebijakan dan 1. Gunakan masker,
tindakan untuk mengatasi pandemic 2. Cuci tangan/hand sanitizer
covid-19, termasuk menunjuk 100 rumah 3. Jaga jarak/hindari kerumunan,
sakit umum dalam negeri sebagai Rumah 4. Meningkatkan daya tahan tubuh,
Sakit Rujukan. Akan tetapi, upaya 5. Konsumsi gizi seimbang
tersebut tidak dapat mengatasi 6. Kelola penyakit comorbid dan
permasalan pandemi covid-19, memperhatikan kelompok rentan serta
dikarenakan jumlah korban terus perilaku hidup bersih dan sehat.
meningkat dengan cepat (WHO, 2020).
Di Indonesia, kapasitas sistem kesehatan berada di bawah kapasitas untuk mengatasi
pandemi covid-19. Upaya yang dilakukan oleh Fasilitas Layanan Kesehatan dalam
menghadapi covid-19 ini diantaranya :
• Memperkuat sistem kesehatan agar menjamin rumah sakit memiliki kapabilitas
yang baik dalam menangani pasien
• Pemanfaatan jejaring/ online medicine treatment (pengobatan online)
• Pemanfaatan sistem/ platform telemedicine (pengobatan jarak jauh)
• Penyiapan dana darurat sector kesehatan untuk meminimalisir pembiayaan
kesehatan.
Selain dari layanan kesehatannya, yang tak kalah penting adalah SDM yang ada dalam
menangani kasus ini.
Yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi covid-19 ini adalah dokter dan
perawat serta semua SDM yang ada di Rumah Sakit maupun pelayanan kesehatan beresiko
terpapar virus tersebut. Dokter dan Perawat merupakan garda terdepan yang
berhubungan/kontak langsung dalam menangani pasien. Pada kasus ini, rumah sakit
memerlukan upaya pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS).
Strategi
pencegahan kecelakaan kerja dan kontrol infeksi yang diterapkan oleh tenaga kesehatan adalah
dengan lebih menekankan alat pelindung diri (APD) (Apriluana et al., 2016).
Peran Tenaga Kesehatan Dalam Mas Covid-19
Yaitu :

1. Melakukan koordinasi lintas program di Puskesmas/


Fasilitas kesehatan dalam menentukan langkah-langkah
menghadapi pandemic covid-19
2. Melakukan analisis data dan mengidentifikasi kelompok
sasaran berisiko yang memerlukan tindak lanjut
3. Melakukan koordinasi kader, RT/RW/Kepala
Desa/Kelurahan dan tokoh masyarakat setempat terkait
sasaran kelompok berisiko dan modifikasi pelayanan sesuai
kondisi wilayah
4. Serta melakukan sosialisasi terintegrasi dengan lintas
program lain kepada masyarakat tentang pencegahan
penyebaran covid-19 (Kemenkes, 2020).
PERAN DOKTER

03
DALAM
PENGENDALIAN
DBD DI ERA
PANDEMI COVID-
19
PENGENDALIAN DBD
DOKTER DBD

Penanggulangan

Penanggulangan adalah upaya pemutusan rantai penularan DBD


yang meliputi kegiatan penyelidikan epidemiologi (PE) dan
penanggulangan fokus ( PF)
KEGIATAN PENANGGULANGAN DBD

1. Penggerakan masyarakat
dalam PSN DBD dan
larvasidasi
2. Penyuluhan
3. Pengabutan dengan
insektisida
4. Pengendalian vektor
Peran dokter dalam Penanggulangan

KEGIATAN PE

Adalah kegiatan pencarian penderita DBD


atau tersangka infeksi dengue lainnya dan
Pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di
tempat tinggal penderita dan
rumah/bangunan sekitar, termasuk tempat
-tempat umum dalam radius sekurang
kurangnya 100 meter.
METODE PENGENDALIAN VEKTOR DBD

Pengendalian fisik merupakan pilihan utama


pengendalian vektor DBD
melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk Pengendalian secara Biologi, pengendalian
(PSN) dengan cara yang memanfaatkan agent biologi.
menguras bak mandi/bak penampungan air,
menutup rapat-rapat tempat Terdiri atas: predator/pemangsa jentik ( ikan
penampungan air dan memanfaatkan pemangsa jentik dan larva capung), Insektisida
kembali/mendaur ulang barang biologi ( Insect Growth Regulator dan Bacillus
bekas yang berpotensi menjadi tempat Thurigiensis Isralensis )
perkembangbiakan jentik nyamuk
(3M).
METODE PENGENDALIAN VEKTOR DBD

● Pengendalian vektor cara kimiawi ● Pengendalian vektor terpadu/ PVT


dengan menggunakan insektisida (integrated vector management/IVM)
adalah kegiatan pengendalian vektor dengan
merupakan salah satu metode
memadukan berbagai metode baik fisik,
pengendalian yang lebih populer di biologi dan kimia, yang dilakukan secara
masyarakat dibanding dengan cara bersamasama, dengan melibatkan berbagai
pengendalian lain. sumber daya lintas program dan lintas sektor
● Sasaran metode ini: dewasa dan pra ● Melibatkan beberapa sektor: Pendidikan dan
kebudayaan, agama, pertanian, kebersihan
dewasa.
dan tata ruang, perumahan dan pemukiman
● Penggunaan metode ini memerlukan
dll.
pertimbangan lingkungan
PENGENDALIAN DI ERA PANDEMI
DAFTAR PUSTAKA
● SK Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD Kemenkes 2020
● Kementrian Kesehatan RI. Pedoman pencegahan dan pengendalian DBD diindonesia. Jakarta: 2017.
● Kemenkes RI. Buku saku Pengendalian DBD untuk pengelola Program DBD Puskesmas. Jakarta: 2013.
● Putri RN. Indonesia Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 2020 Jul
1;20(2):705-9.
● Susilo A, Rumende CM, Pitoyo CW, Santoso WD, Yulianti M, Herikurniawan H, Sinto R, Singh G, Nainggolan L, Nelwan
EJ, Chen LK. Coronavirus disease 2019: Tinjauan literatur terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. 2020 Apr 1;7(1):45-67.
● https://infeksiemerging.kemkes.go.id/document/Pedoman-Penanganan-Cepat-Medis-dan-Kesehatan-Masyarakat-COVID-19-
di-Indonesia-617/view
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai