Anda di halaman 1dari 4

Pengobatan Rhinitis

1. Antihistamin

Bekerja dengan cara memblock histamine di dalam darah. Obat ini cukup efektif untuk gejala hidung berair, bersin, atau rasa gatal tetapi
tidak efektif untuk hidung tersumbat. Biasanya anti histamine dikombinasi dengan dekongestan untuk mengatasi gejala hidung
tersumbat.

2. Dekongestan

Dapat mengobati hidung tersumbat, namun tidak boleh digunakan untuk jangka watu panjang karena memiliki efek samping hipertensi,
jantung berdebar, atau pembesaran prostat.

3. Kortikosteroid spray
Obat ini mengatasi proses peradangan alergi pada selaput lendir hidung. Obat ini aman dan cukup efektif digunakan dalam jangka waktu
panjang. Contohnya : include fluticasone (Flonase), fluticasone (avamyst), mometasone (nasonex), dan triamcinolone (Nasacort).
4. Obat cuci hidung
Tindakan ini untuk membersihkan rongga hidung dengan menyemprotkan/ menyedot cairan melalui hidung lalu mengeluarkannya
melalui mulut. Cairan yang digunakan yaitu larutan garam fisiologis NaCl 0,9% yang bertujuan membersihkan selapur lendir hidung dari
zat allergen yang terhirup serta membuang sel sel radang yang terbentuk akibat proses radang alergi.
5. Obat tetes mata
Obat ini bertujuan mengurangi gatal pada mata. Biasanya digunakan sebagai terapi tambahan selain obat obatan yang lain. Biasanya obat
tetes mata mengandung cromoglycat.
6. Obat steroid oral
Beberapa jenis rhinitis yang cukup berat biasanya tidak cukup dengan terapi kortikosteroid semprot. Jenis obat ini biasanya hanya
digunakan dalam jangka waktu singkat karena memiliki efek samping katarak jika digunakan dalam jangka waktu panjang.
7. Immunotherapy
Dapat menghilangkan gejala dalam kurun waktu yang cukup panjang karena bekerja menurunkan sensitifitas system imun terhadap
allergen yang memicu gejala rhinitis. Biasanya immunotherapy dalam bentuk suntik atau obat yang diteteskan dibawah lidah.
Immunotherapy dapat mengurangi kekambuhan rhinitis dan dapat mencegah asma.
Jenis pengobatan Nama Generik Mekanisme kerja Efek samping keterangan
Antihistamin H1 Generasi I: -Menghambat reseptor Generasi I -Antihistamin H1 oral
oral Klorfeniramin, klemastin, H1 -umumnya menyebabkan generasi baru lebih disukai
hidroksizin, ketotifen, -beberapa aktivitas anti sedasi karena rasio efikasi/
mequitazin, oxatomid alergi -dan/atau efek antikolinergik keamanan dan sifat
Generasi II: -obat generasi baru Generasi II farmako-kinetikanya.
cetirizin, ebastin, dapat diberikan satu kali-tidak terjadi sedasi pada -mulai kerjanya cepat
fexofenadine, loratadin, sehari kebanyakan obat. (kurang dari 1 jam) pada
mizolastin, akrivastin, -tidak menimbulkan -Tidak ada efek atikolinergik gejala nasal dan mata.
azelastin, desloratadin, takifilaksis -tidak ada kardiotoksisitas -efeknya buruk pada
levocetirizin. -akrivastin memiliki efek sumbatan nasal.
Kardiotoksik sedative -obat kardiotoksik
Astemizol, Terfenadin -azelastin oral dapat sebaiknya dihindarkan.
menyebabkan sedasi dan rasa
pahit
Antihistamin H1 Azelastin, levocabastin -Menhambat reseptor -Efek samping local ringan Mulai kerja cepat (<30
lokal (intranasal, H1 -Azelastin : rasa pahit pada menit) pada gejala hidung
intraokuler) -Azelastin memiliki beberapa penderita. atau mata.
aktivitas anti alergi
Kortikosteroid Beklometason, budesonid, -Mengurangi -Efek samping local ringan -Pengobatan farmakologis
intranasal flunisolid, flutikason, Hiperreaktivitas hidung -Batas keamanan yang lebar rhinitis alergi yang paling
mometason, triamcinolon -sangat poten terhadap efek samping efektif.
mengurangi inflamasi sistemik -Efektif pada sumbatan
hidung -gangguan pertumbuhan yang nasal
diakibatkan beberapa molekul -Efeknya masih terlihat
tertentu setelah 6-12 jam tetapi
-Pada anak kecil efek maksimalnya terjadi
pertimbangkan kombinasi setelah beberapa hari.
obat intranasal dan inhalasi.
Kortikosteroid oral Deksametason, -mengurangi inflamasi -Sering terjadi efek samping -Jika mungkin, sebaiknya
(IM) Hidrokortison, nasal secara poten sistemik pada obat-obat IM diutamakan kortikosteroid
Metilprednisolon, -Mengurangi -Suntikan depot dapat intranasal daripada obat
prednisone, triamsinolon, hiperreaktivitas nasal menyebabkan atrofi jaringan oral atau IM
Betametason, Deflazacort. local. -Namun kortikosteroid
oral jangka pendek
mungkin diperlukan pada
gejala berat.
Dekongestan oral Efedrin, fenilefrin, -Obat golongan Hhipertensi, Palpitasi, -Penggunaan dekongestan
pseudoefedrin, lain-lain. simpatomimetik. Gelisah, Agitasi, Tremor, oral pada penderita
-Menghilangkan gejala Insomnia, Sakit kepala, penyakit jantung harus
sumbatan nasal. membrane mukosa kering, sangat hati-hati.
retensi urin, eksaserbasi -kombinasi dekongestan
glaucoma atau tirotoksikosis. dengan anti-histamin H1
oral lebih efektif
dibanding sendiri-sendiri,
namun efek sampingnya
menjadi kombinasi.
Dekongestan Epinefrin, naftazolin, -Obat golongan -Efeksamping sama dengan -Bekerja lebih cepat dan
intranasal oximetazolin, simpatomimetik dekoongestan oral, hanya efektif dibandingkan oral.
Fenilefrin,Tetrahidrozolin, -menghilangkan gejala intensitasnya kurang. -Batasi pemakaian <10
Xilometazolin. sumbatan nasal. -Rinitis medikamentosa hari untuk menghindari
rhinitis medikamentosa.
Antikolinergik ipratropium Antikolinergik memblok -Efek samping local ringan Efek pada penderita alergi
intranasal hanya rinore -Hampir tidak ada efek anti- atau non-alergi dengan
kolinergik sistemik. rinore.
Anti-leukotrien Montelukast, pranlukast, Menghambat reseptor Teloransi baik Obat baru yang
zafirlukast CystLT diharapkan dapat
diberikan baik secara
tunggal atau kombinasi
dengan Antihistamin H1
oral, namun masih
dibutuhkan lebih banyak
data untuk menentukan
tempat obat-obat ini.

Anda mungkin juga menyukai