PERNAPASAN
GANGGUAN VENTILASI
Gangguan Ventilasi Restriktif (membatasi)
terjadi karena berkurangnya parenkhim paru-paru
yang masih berfungsi
ex : fibrosis paru-paru, silikosis (tjd pd pekerja
tambang), sarkoidosis.
Gangguan Ventilasi Obtruktif (menghalangi)
gangguan ventilasi yang disebabkan penyempitan
saluran napas.
Asma bronkhial, asma eksogen alergik (ekstrinsik),
asma non alergik.
Bronkhitis kronik
Obat Anti Asmatik
1). Terapi Kausal
a. Menjauhkan alergen
b. Desensibilisasi atau hiposensibilisasi
2). Terapi Simptomatik
a. Blokade Pembebasan Mediator
(1). Asam Kromoglikat untuk profilaksis
Sebagai larutan atau Aerosol.
Dosis : 4x sehari 20 mg
4x sehari 2 mg pada sediaan aerosol
(2). Ketotifen (Zaditen)stabilisasi pada membran
mastosit & mempunyai efek anti histamin H1.
Dosis : 2x sehari 1-2 mg.
Anti Asmatik.(Cont.)
b. Bronkhospasmolitika/Bronkodilator
(1). Stimulan Adrenoreseptor .
Simpatomimetika Langsung : Adrenalin, & Isoprenalin (turunan adrenalin)
merangsang bronkus & jantung mekan frekuensi jantung, vol. Jantung /menit & tekanan
darah
d. Ekspektoransia.
Ekspektoransia
Adalah senyawa yg mempermudah atau mempercepat
pembuangan sekret bronkhus dari bronkhus & trakhea.
1. Sekretolitik meningkatkan sekresi bronkhus, shg
mengencerkan lendir bekerja langsung pada sel
pembentuk lendir.
- Simplisia yg mengandung Saponin (mis: Radix Primulae, Radix Polygalae)
- Simplisia yg merangsang muntah ( mis: Radix Ipecacuanhae, Emetin &
Guaiakol)
- Amonim Klorida
- Kalium Bromida pemakaian dibatasi, dpt menimbulkan keracunan Bromida
- Minyak Atsiri (Oleum Anisi, Eucalypti, Menthae, Thymi, Terebinthinae)
pemakaian pada bayi & anak-anak perlu diwaspadai : Laringospasmus &
mstimulasi SSP.
Ekspektoransia..(Cont)