Anda di halaman 1dari 16

Penggunaan DMP, GG, Bromhexine sebagai

Antitusiv dan Ekspektoran pada Batuk


– Fisiologi Batuk
• Batuk adalah suatu refleks fisiologi protektif yang bermanfaat untuk
mengeluarkan dan membersihkan saluran pernapasan dari dahak,
debu, zat-zat perangsang asing yang dihirup, partikel-partikel asing
dan unsur-unsur infeksi.

– Etiologi Batuk
• Pada banyak gangguan saluran napas, batuk merupakan gejala
penting yang ditimbulkan oleh terpicunya refleks batuk. Misalnya
pada alergi (asma), sebab-sebab mekanis (asap rokok, debu, tumor
paru), perubahan suhu yang mendadak dan rangsangan kimiawi (gas,
bau). Sering kali juga disebabkan oleh peradangan akibat infeksi virus
seperti virus selesma (common cold), influenza, dan cacar air di hulu
tenggorok (bronchitis, pharyngitis). Virus-virus ini dapat merusak
mukosa saluran pernapasan, sehingga menciptakan “pintu masuk”
untuk infeksi sekunder oleh kuman,
• Disamping gangguan-gangguan tersebut, batuk
bisa juga dipicu oleh stimulasi reseptor- reseptor
yang terdapat di mukosa dari seluruh saluran
napas, (termasuk tenggorok), juga dalam
lambung.
• Saraf-saraf tertentu menyalurkan isyarat-isyarat
ke pusat batuk di sumsum lanjutan (medulla
oblongata), yang kemudian mengkoordinir
serangkaian proses yang menjurus ke respons
batuk. Batuk yang berlarut-larut merupakan
beban serius bagi banyak penderita dan
menimbulkan berbagai keluhan lain seperti sukar
tidur, keletihan
Mekanisme batuk
• Batuk dapat terjadi dengan sengaja atau karena
reflek. Refleks batuk terjadi melalui afferent dan
efferent pathways
• Batuk dimulai dengan inspirasi dalam diikuti
dengan menutupnya glotis,relaksasi diafragma,
dan kontraksi otot melawan penutupan glotis
sehingga tekanan intratoraks meningkat .Ketika
glotis terbuka, perbedaan tekanan yang besar
antara saluran napas dan udara luar
menghasilkan aliran udara yang cepat melewati
trakea.Batuk membantu membuang mukus dan
bahan2 asing.
Jenis batuk dapat dibedakan menjadi 2, yakni
batuk produktif (dengan dahak) dan batuk non-
produktif (kering).
1. Batuk produktif adalah batuk yang menghasilkan dahak atau lendir
(sputum) sehingga lebih dikenal dengan sebutan batuk berdahak.
Batuk produktif memiliki ciri khas yaitu dada terasa penuh dan
berbunyi. Mereka yang mengalami batuk produktif umumnya
mengalami kesulitan bernapas dan disertai pengeluaran dahak.
Batuk produktif sebaiknya tidak diobati dengan obat penekan batuk
karena lendir akan semakin banyak terkumpul di paru-paru
2. Batuk tidak produktif adalah batuk yang tidak menghasilkan dahak
(sputum), yang juga disebut batuk kering , misalnya pada batuk
rejan (pertussis, kinkhoest . Batuk tidak produktif sering membuat
tenggorokan terasa gatal sehingga menyebabkan suara menjadi
serak atau hilang. Batuk ini sering dipicu oleh kemasukan partikel
makanan, bahan iritan, asap rokok (baik oleh perokok aktif maupun
pasif), dan perubahan temperatur. Batuk ini dapat merupakan gejala
sisa dari infeksi virus atau flu .
Klasifikasi batuk berdasarkan durasinya
• Batuk akut
Batuk akut berlangsung kurang dari tiga minggu
dan umumnya karena infeksi pernapasan akut
• Batuk sub-akut
Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu,
tetapi kurang dari delapan minggu
• Batuk kronis
Batuk yang telah berlangsung selama lebih dari
delapan minggu
Komposisi obat batuk dan contoh merk

Jenis batuk Komposisi obat Contoh merk obat

Batuk produktif (batk GG (gliseril guaikolat) Guaipim,pasaba,pectorin,p


berdahak) henex,probat,triadex,ekspe
ktoran.
bromhexine Famavon,dexalut,exavon,
bisolvon, bromika,bromifar,
mucosolvan, celovon,
mucohexin.
Natrium sitrat Adrylan,alphadyl,benadryl.
Amonium klorida Cough,cendonadryl,
hepadryl
difenhidramin Ekspektoran hufadryl,
ikadryl, ekspektoran
famedryl,molexdryl,
pyridryl.
Batuk non produktif( batuk DMP (dekstrometorfan Dexitab, bufamet,
kering) HBr) decadryl, citosiv,dextropim,
erphamethon,methorfan,
milano.
golongan obat batuk

antitusive mukolitika
ekspektoran

DMP GG (gliceryl bromhexine


(dextrometorfan) guaiakolat
1. Antitusive
Obat-obat yang menghentikan rangsang batuk menurunkan frekuensi dan intensitas
dorongan batuk dengan menekan refleks batuk akibat penghambatan pusat batuk dalam
batang otak dan/atau melalui blokade reseptor sensorik (reseptor batuk) dalam saluran
bronkhus. Obat-obat ini hanya digunakan pada rangsang batuk kering, yang melalui
penghentian refleks batuk .
– Dextrometorfan Dosis lazim : (anak : 3-4 x sehari ¼-½ tablet)
– Kodein (metilmorfin)

2. Ekspektoransia (L. ex = keluar; pectus = dada) :


adalah obat yang merangsang pengeluaran dahak dari saluran nafas. Bekerja
melalui perangsangan mukosa lambung dan secara refeks merangsang sekresi
saluran nafas sehingga mempercair dan mempermudah pengeluaran dahak
– Guaiacol (dalam gliceryl guaiacolat (GG))
dosis penggunaan GG (anak 2-6 th : 3xsehari ½-1 tablet), untuk dewasa dosis lazim
GG (3-4 x sehari 2-4 tablet)
– Radix Ipeca (dalam tablet / pulvis Doveri) dan
– amonium klorida (dalam obat batuk hitam).

Zat-zat ini memperbanyak produksi dahak (yang encer) dan dengan demikian
mengurangi kekentalannya,sehingga mempermudah pengeluarannya dengan batuk.
Mekanisme kerjanya adalah merangsang reseptor-reseptor di mukosa lambung yang
kemudian meningkatkan kegiatan kelenjar- sekresi dari saluran napas.
3. Mukolitika (L.mucus = lendir, lysis = melarutkan) :
Zat-zat ini berdaya merombak dan melarutkan dahak sehingga
viskositasnya dikurangi dan pengeluarannya dipermudah.
Mukolitika digunakan dengan efektif pada batuk dengan dahak yang
kental sekali, seperti pada bronchitis, emfisema dan mucoviscidosis ( =
cystic fibrosis).
- Bromhexine
- asetilsistein
- mesna
- ambroksol
Profil Obat
1. DMP (Dextromethorphan)

• DMP atau Dextromethorphan Hydrobromide adalah senyawa sintetik yang terkandung


dalam berbagai jenis obat batuk yang bersifat antitussive untuk meredam batuk.
• Ciri khas obat batuk yang mengandung DMP ini biasanya di beri label “DM”.
• berkhasiat menekan batuk, yang sama kuatnya dengan kodein, tetapi bertahan lebih lama
dan tidak bersifat analgetis, sedatif, sembelit, atau aditif.
• Mekanisme kerjanya berdasarkan peningkatan ambang pusat batuk di otak. Pada
penyalahgunaan dengan dosis tinggi dapat terjadi efek stimulasi SSP.
• Untuk mengusir batuk, dosis yang dianjurkan adalah 15 mg sampai 30 mg yang diminum 3
kali sehari. Dengan dosis sebesar ini, DMP relatif aman dan efek samping jarang terjadi
• Bentuk penyalahgunaannya antara lain adalah konsumsi dalam dosis besar (berpuluh-
puluh butir) atau mengkonsumsinya bersama alkohol atau narkoba.
– pada konsumsi sebesar 100 - 200 mg; Terjadi stimulasi ringan
– Pada dosis 200 - 400 mg; euforia dan halusinasi atau efek halusinogen dissociative.
– pada dosis 300 - 600 mg; gangguan penglihatan dan hilangnya koordinasi gerak
tubuh.
– pada dosis 500 - 1500 mg ;terjadi sedasi disosiatif (perasaan bahwa jiwa dan raga
berpisah).
• Gejala lain yang terjadi akibat overdosis DMP meliputi: gembira
(excited), mengeluarkan banyak keringat, nafas jadi pendek,
berada dalam kondisi antara tidur dan sadar, mual dan muntah-
muntah, tekanan darah menjadi tinggi, jantung berdebar-debar,
amnesia, tidak bisa mengenal kata-kata dan objek yang terlihat,
paranoid dan merasakan seperti akan mati, serta koma bahkan
kematian, bicara kacau, gangguan berjalan, gampang
tersinggung, dan bola mata berputar-putar (nistagmus).
MERK DAGANG
•Dekstrometorfan, Artodryl Plus, Benmar, Bimarhindex, Bisoltussin, Bufamet, Bufamet, Byraphan, Calmerphan-L,
Citosiv, Code, Code 15, Detusif, Deximix, Dexitab, Dexmolex, Dextrobat, Dextrodef, Dextromex, Destronova, Romilar,
Zenidex,
•Kombinasi dengan Obat lain : Anakonidin, Alpara, Anadex, Anadex, Emtusin, Benacol DTM, Benadryl Dmp, Benilin,
Cosydin, Dekorin, Dextral, Dextral Forte, Dextrofen, Domeryl Combi, Fluvit C, Komix, Konidin, OBB, Oskadryl,
Promedex Expectorant, Protusif, Quelidrine, Ramadryl Atusin, Romilar Ekspektoran, Sanaflu, Siladex, Starex, Tilomix,
Trifabat, Tuzalos, Vicks Formula 44, Vicks Anak-anak Formula 44, Yekadex
KOMPOSISI :
•Tiap tablet salut selaput mengandung:Dextromethorphan HBr 15 mg
•Tiap 5 ml mengandung Detromethorphan HBr 10 mg
CARA KERJA OBAT:
Dextromethorphan diabsorpsi dengan baik melalui saluran cerna.Dimetabolisme dalam hati dan diekskresi melalui
ginjal dalam bentuk tidak berubah ataupun bentuk dimetilated morfinon. Dextromethorphan merupakan antitusif non
narkotik yang dapat meningkatkan ambang rangsang refleks batuk secara sentral.
INDIKASI :
Untuk meredakan batuk yang tidak berdahak.
DOSIS :
Tablet :
•Dewasa : 1 tablet tiap 4 jam atau 2 tablet tiap 6 jam, maksimum sehari 8 tablet.
•Anak-anak : 1 mg/kg BB dibagi dalam 3-4 kali pemberian per hari.
Syrup :
•Dewasa : 1-2 sendok teh tiap 4 jam atau 3 sendok teh tiap 6 jam maksimum 12 sendok teh sehari
•Anak-anak : 1 mg per kg berat badan dibagi dalam 3-4 kali pemberian perhari.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
•Tidak dianjurkan untuk batuk yang berdahak, pertusis dan asma bronkial.
•Tidak dianjurkan untuk anak di bawah 2 tahun kecuali atas petunjuk dokter.
•Hati – hati pada penderita gangguan fungsi hati, sedasi, debil dan hipoksik.
EFEK SAMPING :
Pusing, mengantuk, mual, konstipasi.Pada dosis tinggi dapat terjadi depresi pernapasan.
KONTRA INDIKASI:
Hipersensitif terhadap Dextromethorphan HBr.Pada wanita hamil.
INTERAKSI OBAT :
Dengan MAO inhibitor pernah diiaporkan dapat menyebabkan nausea,koma, hipotensi dan hiperpireksia.
CARA PENYIMPANAN :
Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.
2. GG (gliseril guaiakolat)

Obat Gliseril Guaiakolat merupakan obat batuk ekspektoran. Oabat GG ini tidak disarankan untuk digunakan pada ibu
hamil ,pasien alergi terhadap obat ekspektoran,pasien hipertiroid dan gagal fungsi ginjal.
 mekanisme kerja : Gliseril Guaiakolat dengan cara meningkatkan volume dan menurunkan viskositas dahak di
trakhea dan bronkis, kemudian merangsang pengeluaran dahak menuju faring.
 Indikasi Gliseril Guaiakolat: Guafenesin (Gliseril Guaiakolat) meningkatkan volume dan mengurangi kekentalan
sputum yang kuat dan digunakan sebagai ekspektoran untuk batuk produktif.
 Kontra Indikasi: Hipersensitif terhadap guaifenesin atau komponen lain yang ada di formulasi.
 Dosis dan cara Pemakaian: Diberikan secara dosis oral 200-400 mg tiap 4 jam dan maksimum 2.4 gr/hari.
Preparat pelepasan modifikasi, diberikan tiap 12 jam. Guaifenesin dapat diberikan pada anak dan secara umum
dihindari pada anak dibawah umur 2 tahun. Dosis oral dapat diberikan tiap 4 jam: 6 bulan-2 tahun, 25-50 mg tiap
4 jam dan tidak lebih dari 300 mg/hari. 2 tahun-6 tahun, 50-100 mg tiap 4 jam dan tidak lebih dari 600 mg/hari. 6
tahun-11 tahun, 100-200 mg tiap 4 jam dan tidak lebih dari 1.2 gram/hari.
 Efek Samping Gliseril Guaiakolat: Pening, mengantuk, sakit kepala, kulit kemerahan, level asam urat menurun,
mual, muntah, nyeri perut. Penyalahgunaan obat menyebabkan urinary calcii. Guaifenesin tidak aman pada pasien
dengan porphyria karena menunjukkan porphyrinogenik pada hewan.
 Peringatan dan atau Perhatian: Tidak gunakan OTC pada anak < 2 tahun. Penggunaan obat pada anak dibawah 12
tahun perlu diperhatikan dosisnya. Faktor resiko Ibu Hamil: .Jangan digunakan pada persisten batuk kronik.
 Bentuk dan Kekuatan Sediaan: Guaifenesin 100 mg/5mL syr, 50 mg/5mL syr, 33.33 mg/5mL syr, 150 mg per tablet,
75 mg/5 mL syr, 37.5/5mL syr, 25 mg/5mL syr.
 Penyimpanan: Disimpan dalam wadah kedap udara.
3 . Bromhexine
Bromhexine adalah obat mukolitik yang berfungsi mengurangi dan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan.
Bromhexine dimaksudkan untuk mendukung mekanisme tubuh dalam membuang dahak.
• MERK DAGANG
• Asecrin, Bisolvomycin, Bisolvon, Bisolvon Kids, Brolexan, Bromifar, Bromika, Bromixon, Bronex, Bronkris, Celovon,
Cetasolvan, Dexolut, Erphahexin, Ethisolvan, Exovon, Farmavon, Halmezin, Hexoly, Hexon, Hustab P, Miravon, Mosavon,
Mucobron, Mucohexin, Mucosolvan, Opalex, Nufadipect, Phytovon, Polyvon, Poncosolvon, Solvadon, Solvax, Solvinex,
Thepidron, Wibrom, Yaxon, Yutradin
• Komposisi :
• Tiap tablet mengandung Bromhexine HCI
• 5 ml eliksir mengandung Bromhexine HCI (mengandung etil alkohol 3,72% v/v)
• 5 ml sirup mengandung Bromhexine HCI
• Khasiat :
• BROMHEXINE bekerja dengan mengencerkan sekret pada saluran pernafasan dengan jalan menghilangkan serat-serat
mukoprotein dan mukopolisakaridayangterdapat pada sputum/dahaksehingga lebih mudah dikeluarkan.
• Indikasi :
• Bekerja sebagai mukolitik untuk meredakan batuk berdahak
• Efek Samping :
• Mual, diare, gangguan pencemaan, perasaan penuh di perut, tetapi biasanya ringan. Pernah dilaporkan efek samping: sakit
kepala, vertigo, berkeringat banyakdan ruam kulit, juga dapat terjadi kenaikan transaminase.
• Kontraindikasi :
• Penderita yang hipersensitif terhadap Bromhexine HCI.
• PERHATIAN :
• Hindari penggunaan BROMHEXINE pada tiga bulan pertama kehamilan dan pada masa menyusui. Hati-hati penggunaan
pada penderita tukak lambung.
• Aturan Pakai :
• Tablet
• Dewasa dan anak > 10 tahun 1x 3 tablet
• Anak 5 – 10 tahun 3×1/2 tablet
• Anak 2 – 5 tahun 2×1/2
• Atau menurut petunjuk dokter.
• Sirup
• Dewasa dan anak >10 tahun: 3 x 10 ml per hari
• Anak 5- 10 tahun: 3 x 5 ml per hari
• Anak 2-5 tahun: 2 x 5 ml per hari
• Atau menurut petunjuk dokter.
• Interaksi :
• Pemberian bersamaan dengan antibiotika (amoksisilin, sefuroksim, doksisiklin) akan meningkatkan konsentrasi antibiotika
pada jaringan paru

Anda mungkin juga menyukai