PENYAKIT PERNAFASAN
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
DI SUSUN OLEH :
1.REGINA MAHARANI 16310201
2.M SYUKRI 18310077
3.TEDI ARDIANSYAH 18310161
KELOMPOK 2
OBAT BATUK
Fisiologi Batuk 3
Batuk refleks fisiologi protektif
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Berfungsi
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Batuk gejala penting yang ditimbulkan oleh terpicunya
refleks batuk.
Penyebab : 1. Gangguan saluran Nafas
2. Stimulasi Reseptor
Jenis Batuk 5
1. Batuk Produktif
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
suatu perlindungan dengan fungsi mengeluarkan zat-zat asing (kuman dan
debu) dan dahak dari batang tenggorok.
Untuk meringankan dan mengurangi frekuensi batuk, umumnya dilakukan
terapi simtomatis dengan obat-obat batuk (antitussuva).
Yakni : pelunak, ekspektoransia, mukolitika, dan pereda batuk.
2. Batuk Non-Produktif
Batuk ini bersifat kering dan tanpa dahak, misalnya pada batuk
6
rejan( pertussis, kinkhoest) atau juga karena pengeluarannya tidak mungkin,
seperti tumor. Batuk ini tidak ada manfaatnya, menjengkelkan dan sering kali
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
mengganggu tidur. Bila tidak di obati, batuk demikian akan berulang terus
karena pengeluaran udara cepat pada waktu batuk akan akan kembali
merangsang mukosa tenggorokan dan farynx.
Obat – Obat Batuk 7
Antitussiva (L. tussis = batuk) di gunakan untuk pengobatan batuk
sebagai gejala dan dapat dibagi dalam beragam mekanisme kerja :
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
1. Zat – Zat yang bekerja di sentral
► Bekerja dengan menekan pusat batuk di sumsum lanjutan dan
mungkin juga bekerja di pusat yang lebih tinggi (otak) dengen
efek menenangkan
Zat ini menaikkan ambang bagi impuls batuk
Terbagi dalam :
a. Zat adiktif : candu (Pulvsi opii, Pulvis Doveri), kodein.
Kelompok obat yang di sebut opioid, yakni obat yang
memiliki sifat farmakologi dari candu (opium) atau morfin.
b. Zat Non Adiktif : noskapin, dekstrometorfan, pentoksiven,
prometazin,dan difenhidramin.
2. Zat – Zat yang bekerja di Perifer
Bekerja di luar SPP.
8
Terbagi menjadi :
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
a) Zat pelunak batuk (emolliensia, L.mollis = lunak), memperlunak
rangsangan batuk, melumas tenggorok agar tidak kering dan
melunakkan mukosa yang teriritasi. Banyak digunakan sirop
(Thymi dan Althae), zat-zat lender (Infus carrageen) dan gula-
gula seperti drop (akar manis, succus liquiritae), permen,
pastiles hisap (memperbanyak sekresi ludah).
b) Ekspektoransia (L. ex = keluar ; pectus =dada ): minyak
terbang,guiakol, Radix Ipeca (dalam tablet/pulvis Doveri) dan
ammonium klorida (dalam Obat Batuk Hitam). Merangsang
pembentukan dahak yang banyak (yang encer) mengurangi
kekentalan dahak sehingga mudah di keluarkan dengan batuk.
c) Mukolitika : asetilsistein, mesna, bromheksin dan ambroxol. Zat
– zat ini berdaya dan melarutkan dahak (L. mucus = lender,9 lysis
= melarutkan) viskositasnya di kurangi pengeluarannya di
permudah. Efektif pada batuk dahak yang kental sekali, seperti
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
pada bronchitis, emfisema, dan mucoviscidosis (=cystic fibrosis).
Tetapi umumnya zat zat ini tidak berguna bila gerakan bulu getar
( cilia) terganggu seperti pada perokok atau akibat infeksi.
d) Zat Pereda : kodein, noskapin, dekstrometorfan dan
pentoksiverin. (Tuclase). Obat-obat ini bekerja ampuh sekali pada
batuk kering.
e) Antihistaminika : prometazin, oksomemazin, difenhidramin, dan
d-klorfeniramin. Obat-obat ini sering kali efektif pula
berdasarkan efek sedatifnya dan juga dapat menekan perasaan
menggelitik di tenggorok. Obat ini banyak terkombinasi dengan
sirop OTC.
B. ANTIHISTAMINIKA
1. Prometazin : Phenergen
10
Derivate fenotiazine
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Antihistaminikum berdaya meredakan rangsangan batuk
berkat sifat sedative dan antikolinergisnya yang kuat
Terutama di gunakan pada batuk malam yang menggelitik
pada anak-anak
Kontraindikasi : anak di bawah 1 tahun, karena menyebabkan
depresi pernafasan dan kematian mendadak (“sudden infant
death”)
Efek samping kolinergiknya dapat menyebabkan gangguan
buang air kecil dan akomodasi pada manula
Dosis : 3 dd 25-50 mg (garam HCl) pada saat makan. Anak2
diatas 1 thn 2-4 dd 0,2 mg/kg
Oksomemazin (doxergan, *Toplexil) adalah derivate dengan
11
khasiat dan penggunaan sama, daya antikolinergiknya lemah.
Dosis : oral 2-3 dd 15 mg, 1-2 thn 2,5 – 10 mg sehari, 2-5
thn 10-20 mg sehari, 5 – 10 thn 2- 3 dd 10 mg
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
2. Difenhidramin (Benadryl)
Antihistamin (H1-Blocker)
Bersifat hipnotis-sedatif dan dengan demikian meredakan
rangsangan batuk
Pada bayi menimbulkan perangsangan paradoksal, misalnya
mengeringnya selaput lender karena antikolinergisnya
Dosis : 3-4 dd 25-50 mg
C. MUKOLITIKA
12
Asetilsistein : Fluimucil
Mencairkan dahak yang liat dengan jalan memutuskan ikatan
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
disulfida, sehingga lebih mudah di keluarkan melalui batuk.
Mempunyai daya antioksidan dengan melindungi sel terhadap
radikal bebas kecuali pada Misatabron.
Mukolitik ini juga mampu memperbaiki gerakan bulu getar
(cilia) dan membantu efek antibiotika (doksisiklin,
amoksisilin, dan tamfenikol)
Efektif ter hadap dahak yang kental sekali dan sangat
bermanfaat bagi pasien COPD dan mucoviscidosis
Zat penawar (antidotum) terhadap keracunan parasetamol
Efek samping :
13
Mual dan muntah, maka penderita tukak lambung perlu
waspada.
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Sebagai obat inhalasi, zat ini dapat menimbulkan kejang-kejang
bronchi pada penderita asma.
Reaksi anafilaktik pada dosis tinggi (rush, gatal, udema,
hipotensi, dan bronchospasme).
Dosis :
Oral 3-6 mg dd 200 mg. atau 1-2 dd 600 mg granulat.
Anak-anak 2-7 thn 2 dd 200 mg.
Dibawah 2 thn 2 dd 100 mg.
Untuk antidotum keracunan parasetamol, oral 150 mg/kg berat
badan dari larutan 5%, disusul dengan 75 mg/kg setiap 4 jam.
D. EKSPEKTORANSIA
14
1. Kalium Iodida
Kalium Iodida terutama di gunakan untuk profilaksis dan
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
terapi struma (gondok) dan hipertirosis serta obat tetes mata
(larutan 1 %) pada lensa mata keruh (katarak)
Efek samping : gangguan tiroid, struma, urticaria, dan iod-
acne, juga hiperkalemia (pada fungsi ginjal buruk)
Dosis : oral 3 dd 0.5 – 1 gram. Maksimal 6 gram sehari. Bagi
pasien yang tidak boleh diberikan kalium, obat ini dapat di
ganti dengan natrium iodide dengan khasiat yang sama
2. Amonium Klorida
15
Berdaya diuretic lemah asidosis (keasaman darah
meningkat)merangsang pusat pernafasanfrekuensi napas
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
meningkat dan gerakan bulu getar di saluran nafas di stimulasi.
Sering di gunakan dalam Obat batuk Hitam
Efek sampingnya hanya terjadi pada dosis tinggi : berupa
acidosis (khusus) pada anak-anak dan pada pasien gagal ginjal
dan gangguan lambung (mual, muntah)berhubung sifatnya
yang merangsang mukosa
Dosis : oral 3-4 dd 100 – 150 mg, maks 3 gram seharinya
3. Guifenesin (Gliseril huayakolat, *Toplexil)
Derivate-guaiakolat 16
pada dosis tinggi bekerja merelaksasi otot, seperti mefesin.
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Efek sampingnya berupa iritasi lambung, dapat di kurangi dengan
meminum segelas air
Dosis :oral 4-6 dd 100-200 mg
4. Minyak Terbang
Minyak terbang/minyak atsiri, contohnya: minyak kayu putih,
minyak permen dan minyak adas (Oleum foeniculi)
Berkhasiat menstimulasi sekret dahak, bekerja spasmolitis
(melawan kejang), antiradang dan juga bakteriostatis lemah
Digunakan dalam sirop obat batuk atau obat inhalasi uap yaitu
kurang lebih 10 tetes di masukkan ke dalam 1 liter air panas dan di
hisap uapnya
5. Ipecacuanhae Radix (F.I) * Doveri pulvis
17
Akar tambahan dari tumbuhan Pschotria ipecacuanha
(Rubiaceae)
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
mengandung dua alkaloid, yakni emetin dan sefaelin
Zat ini bersifat emetis (menimbulkan muntah), spasmolitis
terhadap kejang-kejang saluran nafas dan menstimulasi sekresi
bronchi secara reflektoris
Penggunaannya adalah pada keracunan, terumtama pada anak-
anak
Efek sampingya pada dosis biasa berupa reaksi
hipersensitivitas dan muntah-muntah pada dosis lebih tinggi
Dosis : oral 3 dd 50 mg.
E. EMOLLIENSIA
Saccus Liquiritae *Obat Batuk Hitam 18
Diperoleh dari ekstrak akar tumbuhan Glycylhiza glabra (akar
manis) .
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Mengandung dua asam (Glycyrrhizic acid dan Glycyrrhetic acid).
Banyak digunakan sebagai salah satu komponen dari sediaan obat
batuk mempermudah pengeluaran dahak dan sebagai bahan
untuk memperbaiki rasa (corrigens rasa)
Efek sampingnya adalah pada dosis lebih tinggi dari 3 gram
sehari berupa nyeri kepala, udema dan terganggunya
keseimbangan elektrolit, akibat efek dari mineralokortikoid dan
hipernatremia dari asam glycyrrizinat
Hipertensi bagi mereka yang makan terlalu banyak drop (gula
gula dengan succus)
Dosis : oral 1-3 gram sehari.
AntiTB
Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah:
• Rifampisin
• INH
• Pirazinamid
• Streptomisin
• Etambutol
KRONIK
RHZES / SESUAI HASIL UJI
RESISTENSI (MINIMAL OAT YG
SENSITIF) + OBAT LINI 2
MINIMAL T/ 18 BLN
KATEGORI IV MDR TB
SESUAI UJI RESISTENSI + OAT
LINI 2 ATAU H SEUMUR HIDUP
add footer here (go to view menu and choose header)
23
03/07/2023
Obat Anti TB
Isoniazid
Isoniazid bersifat bakterisid terhadap basil yang sedang tumbuh pesat, aktif
terhadap kuman yang berada intraseluler dalam makrofag maupun diluar
sel (ekstraseluler).
Mekanisme kerja
Dengan menghambat biosintesis asam mikolat (micolic acid) yang
merupakan unsur penting dingding sel mikrobakterium.
Efek samping
Hepatitis, peripheral neuropathy, SLE-like rash, mental
disorder, hypersensitivity
Farmakokinetik
Dari usus sangat cepat difusinya ke dalam jaringan dan cairan tubuh, di
dalam hati, INH diasetilasi oleh enzim asetiltransferase menjadi metabolit
inaktif. Plasma-t ½ nya antara 1 dan 4 jam tergantung pada kecepatan
asetilasi. Eksresinya terutama melalui ginjal dan sebagian besar sebagai
asetilisoniazid.
Rifampisin
Rifampisin berkhasiat bakterisid luas, baik yang berada diluar maupun didalam sel
(ekstra-intraseluler).
Mekanisme kerja
Berdasarkan perintangan spesifik dari suatu enzim bakteri RNA-polymerase, sehingga
sintesa RNA terganggu.
Efek samping
Hepatitis, thrombocytopenia, jaundice, g.i.t dis, febrile reaction, orange
staining of urine, tears & contact lenses
Farmakokinetik
Reabsorpsinya di usus sangat tinggi, distribusi ke jaringan dan cairan tubuh juga baik.
Plasma-t½ nya berkisar antara 1,5 sampai 5 jam. Ekskresinya khusus melalui empedu,
sedangkan melalui ginjal berlangsung secara fakultatif.
Etambutol
Farmakokinetik
Reabsorpsinya baik (75-80%) , plasma-t½ nya 3-4 jam .Ekskresinya lewat
ginjal (80%).
OBAT ASMA BRONKIAL
DAN PPOK
1. ADRENERGIK
1.1. EPINEFRIN
- SANGAT BERMANFAAT
UNTUK STATUS ASMATIKUS DAN ASMA AKUT
- F. DINAMIK :
MEMPUNYAI AKTIVITAS THD RESEPTOR , 1 DAN 2
BRONKODILATASI, STIMULASI JANTUNG
F. KINETIK
- ORAL DIRUSAK ENZIM Catechol-O-methyltransferase (COMT)
DAN MonoAmine Oxidase (MAO)
- SUBKUTAN ABSORBSI LEBIH LAMBAT KRN
VASOKONSTRIKSI
LOKAL
- IM ABSORBSI LEBIH CEPAT
- SEMPROTAN HIDUNG EFEKNYA LOKAL TP DPT SISTEMIK
EFEK SAMPING
- RASA TAKUT, GELISAH, SAKIT KEPALA BERDENYUT, TREMOR,
PALPITASI, SUKAR BERNAFAS
- DS >> ATAU IV DPT TERJADI PERDARAHAN OTAK
- PS PENYAKIT JTG DPT TERJADI ARITMIA, FIBRILASI VENTRIKEL
KONTRA INDIKASI
- HIPERTENSI
- HIPERTIROID
- ARITMIA
- ANGINA PECTORIS
INDIKASI
- BRONKOSPASME
- SYOK ANAFILAKTIK
- VASOKONSTRIKSI LOKAL
- HENTI JANTUNG
1.2. EFEDRIN
- MASIH BANYAK DIPAKAI KRN MURAH DAN DPT
PER ORAL
F. DINAMIK
- MRPKN ADRENERGIK BEKERJA TIDAK
LANGSUNG
- EFEKNYA MIRIP EPINEFRIN TP LBH LAMBAT
DAN LAMA ( 10 X EPI ), EFEK SENTRALNYA LEBIH
KUAT
- EFEK BRONKODILATORNYA LEBIH KECIL
DIBANDING EPINEFRIN
- MERUPAKAN STIMULAN RINGAN
F. KINETIK
- ABSORBSI PER ORAL BAIK
- DAPAT MELEWATI Barrier Blood Brain
EFEK SAMPING
- TAKIKARDI, SAKIT KEPALA,
TREMOR, RASA MELAYANG
- PENINGKATAN TEKANAN DARAH
INDIKASI : ASMABRONKIAL, COPD
KONTRA INDIKASI
- HIPERTENSI
- PENYAKIT JANTUNG
1.3. ISOPROTERENOL
NAMA LAIN : ISOPROPILNOREPINEFRIN ISOPRENALIN
FARMAKOLOGI