Anda di halaman 1dari 32

Refleks yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan sering

berulang bertujuan untuk membantu membersihkan


saluran pernapasan dari lendir, iritasi, partikel asing
dan mikroba.
Batuk kering/non produktif Batuk berdahak/produktif

Batuk non produktif, bersifat Terdapat dahak sebagai


kering tanpa dahak, mekanisme perlindungan
misalnya batuk rejan. untuk mengeluarkan
benda asing.
Batuk Kronis
Batuk Akut
Terjadi lebih dari 3 minggu
biasanya pada perokok Terjadi kurang dari 3
yang berkembang minggu, paling sering
menjadi PPOK terjadi karena infeksi
saluran pernapasan atas
Menurut studi RSUD Budi Asih di Jakarta, Batuk
merupakan sebuah gejala penyakit yang paling umum,
prevalensinya sekitar 15% pada anak-anak dan 20%
pada orang dewasa. Satu dari sepuluh pasien yang
berkunjung ke praktek dokter setiap tahunnya
memiliki keluhan utama batuk.
Batuk kering Batuk berdahak
 Pusing, insomnia, kejang otot, mudah  Produksi lendir saat batuk, gangguan
lelah, sakit kepala, suara serak, tidur, mudah lelah, pusing, sesak nafas,
tenggorokan kering. hidung beringus.
• Hindari asap rokok dan sesuatu yang
mengganggu pernafasan
• Istirahat yang cukup
• Mengkonsumsi permen, terutama pereda
tenggorokan
• Berkumur dengan air garam beberapa kali sehari
• Minum air putih hangat yang banyak mampu
membantu mengencerkan sekret pernafasan
1. Obat batuk tidak berdahak (antitusif)

 Kodein, cth : Codipront


 Dextromethorphan, cth : Komix, Konidin, Kontrabat
 Difenhidramin HCl, cth : Benadryl
 Antitusif topikal, cth : Camphor, Menthol, Inhaler
2. Obat batuk berdahak (ekspektoran)
• Guaiafenasin/ Gliseril Guaiakolas, cth : Allerin
• Bromheksin HCl, cth : Bisolvon
3. Emolliensia
4. Mukolitika
5. Antihistamin
PENGERTIAN EKSPEKTORAN
Ekspektoran adalah obat yang dapat merangsang
pengeluaran dahak dari saluran pernafasan
(ekspektorasi) dengan cara merangsang selaput
lendir lambung dan selanjutnya secara refleks
memicu pengeluaran lendir saluran nafas sehingga
menurunkan tingkat kekentalan dan
mempermudah pengeluaran dahak. Obat ini juga
merangsang terjadinya batuk supaya terjadi
pengeluaran dahak.
PENGELOMPOKKAN
EKSPEKTORANSIA
1. SEKRETOLIKA

2. Mukolitika

3. Sekretomotorika
SEKRETOLIKA
Sekretolitika adalah kelompok ekspektoran yang
meninggikan sekresi bronkhus sehingga dengan
demikianmengencerkan lendir.
Sekretolitika ini terjadi secara reflektorik dengan
stimulasi serabut aferen parasimpatikus
dan/atau dengan bekerja lansung pada sel
pembentuk lendir.
Contohnya : Guaiakol&Amonium klorida
STIMULASI REFLEKTORIK MELALUI LAMBUNG PADA
SEKRESI BRONKHUS

PUSAT MUNTAH

Nervus vagus Jalur parasimpatis aferen

KELENJAR BRONKHUS LAMBUNG


MUKOLITIKA
Mukolitika adalah kelompok ekspektoran yang
mengubah sifat fisikokimia sekret, terutama
menurunkan viskositas sekret.

Yangtermasukmukolitikaadalah:
1. Bromheksin metabolitnya yaitu
dan embroksol
2. Asetilsistein, dan
3. Karbosistein
SEKRETOMOTORIKA

Sekretomotorika adalah kelompok yang


menyebabkan gerakan sekret dan batuk untuk
mengeluarkan sekrettersebut.
Kerja sekretomotorika dapat dicapai dengan
meransang kerja silia. Untuk itu digunakanβ-
simpatomimetika, dengan kerjanya yang
bermanfaat pada penyakit
saluran napas
obstruktif yaitu kerja bronkholitik, dan
sebagian juga bekerja meningkatkan
motilitas silia.
OBAT EKSPEKTORAN

Contoh obat ekspektoran adalah guaifenesin,


amonium klorida, amonium karbonat,
potasium iodida,dan kalium iodida. Beberapa
herbal juga dapat memiliki efek ekspektoran,
seperti eukaliptus dan minyak lemon.

Zat-zat ini memperbanyak produksi dahak


(yang encer) dan dengan demikian
mengurangi kekentalannya, sehingga
mempermudah pengeluarannya dengan
batuk.
KALIUM IODIDA
o Iodida menstimulasi sekresi mucus di cabang
tenggorokan dan mencairkannya, tetapi sebagai
obat batuk (hampir) tidak efektif. Namun obat ini
banyak digunakan dalam sediaan batuk,
khususnya pada asma, meskipun resiko akan efek
samping besar sekali.
o Efek sampingnya kuat dan berupa gangguan tiroid,
struma, urticaria dan iod-akne, juga hiperkaliemia
(pada fungsi ginjal buruk).
o Dosis: Pada batuk oral 3 dd 0,5-1 g, maks 6 g sehari.
Bagi pasien yang tidak boleh diberikan kalium,
obat ini dapat diganti dengan natrium iodida dengan
khasiat yang sama.
Amonium klorida

Berdaya diuretis lemah yang


menyebabkan acidosis, yakni kelebihan
asam dalam darah. Keasaman darah
meransang pusat pernapasan,
meningkatkan daya getar silia
Sehingga sekresi dahak juga
meningkat, maka senyawa ini banyak
digunakan dalam sediaan syrup obat
batuk, misalnya obat batuk hitam.
AMONIUM KLORIDA

o Efek sampingnya hanya terjadi pada dosis


tinggi dan berupa acidosis (khusus pada anak-
anak dan pada pasien ginjal) dan gangguan
lambung (mual, muntah), berhubung sifatnya
yang meransang mukosa.
o Dosis : Oral 3-4 dd 100-150 mg, maks. 3 g
sehari
GUAIFENESIN
o Guaiafenesin adalah derivat guaiakol yang
banyak digunakan sebagai ekspektorans dalam
berbagai jenis sediaan obat batuk. Pada dosis
tinggi bekerja merelaksasi otot.
o Efek sampingnya kadang kala berupa iritasi
lambung (mual, muntah) yang dapat dikurangi
bila diminum dengan segelas air.
o Dosis : Oral 4-6 dd 100-200 mg.
MINYAK TERBANG

Minyak terbang/atsiri, seperti minyak kayu


putih, minyak permen, dan minyak adas
(Oleum foeniculi) berkhasiat menstimulasi
sekresi dahak, bekerja spasmolitis
(melawan kejang), antiradang dan juga
bersifat bakteriostatis lemah. Berdasarkan
sifat- sifat. ini, minyak terbang banyak
digunakan dalam syrup obat batuk atau
juga sebagai obat inhalasi uap.
PENGERTIAN MUKOLITIK

Mukolitik adalah golongan obat yang bekerja


dengan cara memecah ikatan kimia
mukoprotein dan mukopolisakarida pada
dahak sehingga dahak menjadi lebih encer
dan tidak lengket, hal ini kemudian akan
mempermudah pengeluaran dahak dari
saluran napas.
MUKOLITIK

Obat mukolitik dapat membantu meredakan


gejala pasien-pasien dengan batuk berdahak
kronis yang kesulitan untuk mengeluarkan
dahak, misalnya pada pasien dengan penyakit
paru obstruktif kronis dan kistik fibrosis.
OBAT MUKOLITIK
Contoh obat mukolitik adalah ambroxol,
erdosteine, bromheksin, acetylcysteine, dan
carbocysteine.
Efek samping dari obat mukolitik jarang terjadi,
namun efek samping yang diketahui adalah
iritasi dan perdarahan saluran cerna, mual,
muntah, dan reaksi alergi.

Secara umum obat mukolitik ditoleransi


dengan baik oleh tubuh, namun obat ini tidak
dianjurkan untuk digunakan pada pasien
BROMHEKSIN

Derivat sikloheksil ini berdaya mukolitik pada dosis yang


cukup tinggi. Mula kerjanya sesudah lebih
kurang 5 jam (per oral), sebagai inhalasi sesudah 15 menit.
Setelah beberapa hari pernafasan menjadi lebih baik dan
ransangan batuk berkurang.

Bromheksin bekerja dengan cara menguraikan


mukopolisakarida asam sehingga serabut lendir bronkhus
akan terurai. Ini dilakukannya dengan
memperbanyak produksi lisosom dan mengaktifkan
enzim hidrolitik. Pada saat yang sama sel kelenjar
serosa distimulasi. Dengan pertambahan jumlah sekret,
viskositas sputum akan turun. Metabolit utama bromheksin
adalah ambroksol.
ASETILSISTEIN

Derivat dari asam amino sistein ini berdaya


memperpendek rantai-rantai panjang
mukoprotein dari dahak, hingga menjadi lebih
cair dan lebih mudah dikeluarkannya
dengan batuk.
Efek samping yang paling sering terjadi
adalah mual dan muntah, maka pasien
borok lambung hendaknya
menggunakannya dengan hati-hati.
Dosis : Oral 3 kali sehari 200 mg granulat,
sebagai inhalasi 3-4 kali sehari 1-10 ml
dari larutan 20%.
Pagoda Pastilles adalah permen tablet hisap,
yang berfungsi untuk menyegarkan nafas dan
melegakan tenggorokan.

Tersedia dalam kemasan :


Pagoda Pastilles rasa mint, 1 kaleng @ 20 gram.
Pagoda Pastilles rasa jeruk, 1 kaleng @ 20
gram.

Atiat Pharma.
Bentuk sediaan : sirup 60ml
Per 5 mL Syrup Bromhexine HCl 4 mg,
Guaifenesin 100 mg.
Terapi sekretolitik dan ekspektoran untuk
menghilangkan batuk dan mengencerkan
sekresi mukus

Dosis :
Dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun : 3
kali sehari 10 mL.
Anak usia 6 sampai 12 tahun : 3 kali sehari 5
mL.
Anak usia 2 sampai 6 tahun : 3 kali sehari 2,5
mL.
Anak usia kurang dari 2 tahun : 3 kali sehari
1,25 mL.
Terapi hipersekresi mukus kental dan
tebal pada saluran pernapasan.

Bentuk sediaan : kapsul

Dosis : Nebulasi 1 ampul 1-2 kali sehari


selama 5-10 hari.
Asetilsistein

http://pionas.pom.go.id/monografi/asetilsistein
diakses 16maret 2016 pukul 15.07pm
Bentuk sediaan : sirup
Sachet @ 7 ml
KALBE
Tiap sachet (7 ml) mengandung :
Guaifenesin 100
mg
Dextromethorphan 15 mg
Chlorpheniramine Maleate 2 mg

Dosis :
Dewasa  3 x sehari
1-2 sachet

Obat dapat menyebabkan kantuk.


Cr dapus di ISO
Bentuk sediaan : sirup

Tiap 5 ml (1 sendok takar obat) Sanadryl sirup


mengandung :
Dyphenhidramine HCl 12,5 mg,
Ammonium Klorida 100 mg,
Kalium guaiacosulfonate 30 mg,
Natrium citrate 50 mg, dan
Difenhidramin Mentol 1 mg.

Dosis yang lazim diberikan :


Dewasa : 5 – 10 ml, 3 – 4 kali sehari.
Anak-anak 6 – 12 tahun : 2,5 – 5 ml, 3 – 4 kali
sehari.
Sanadryl dapat diminum sebelum atau setelah
makan.

Anda mungkin juga menyukai