Deni Setiawan
PENDAHULUAN
Fungsi organ
spesifik
pemicu
biologis
Makromolekul
mengubah satu
bentuk energi
menjadi bentuk
lain
Mikromolekul + gugus
fungsional Energi vs energi yg
makromolekul reseptor menstabilkan
makromolekul
Perubahan struktur dan
distribusi muatan Makromolekul
molekul konformasi baru
RESPON BIOLOGIS
Reseptor
• Reseptor Obat:
• Makromolekul jaringan sel hidup
• Mengandung gugus fungsional
• Reaktif secara kimia dan bersifat spesifik
• Berinteraksi sec reversibel dg obat yg mengandung
gugus spesifik
• Menghasilkan respon biologis
Tahapan Interaksi Obat-Reseptor
• Terdiri dari:
1. Teori Klasik
2. Teori Kependudukan
3. Teori Kecepatan
4. Teori Kesesuaian Terimbas
5. Teori Gangguan Makromolekul
6. Teori Pendudukan-Aktivasi
7. Konsep Kurir Kedua
8. Teori Mekanisme dan Farmkofor Sebagai Dasar Rancangan Obat.
1. TEORI KLASIK
Contoh;
Asetilkolin vs garam-garam trialkilamonium:
3. TEORI KECEPATAN
• Croxatto dan Huidobro (1956)
• Obat hanya efisien pada saat berinteraksi dg reseptor.
• Paton (1961)
• Efek biologis dr obat setara dgn kec ik O-R dan bukan dr jumlah reseptor
yg diduduki
• Kerja obat ditentukan oleh kec penggabungan (asosiasi) dan peruraian
(disosiasi) kompleks O-R.
asosiasi disosiasi
O + R ↔ OR respon biologis
Senyawa agonis: kecepatan asosiasi besar, disosiasi besar
Senyawa antagonis: kecepatan asosiasi besar, disosiasi kecil
Senyawa agonis parsial; kecepatan asosiasi dan disosiasi
tidak maksimal.
4. TEORI KESESUAIAN TERIMBAS
• Koshland (1958)
• Ikatan enzim (E) dan Substrat (S) menginduksi terjadinya perubahan
konformasi struk enzim orientasi gugus2 aktif enzim.
• Contoh:
• Pengikatan substrat pd enzim fosfoglukomutase dapat menginduksi perubahan
konformasi enzim
• Diduga bahwa enzim/protein membran berperan penting dlm
transport ion.
• Bila perubahan struktur protein mengarah pada konfigurasi
sehingga obat terikat kurang kuat dan mudah terdisosiasi
efek agonis
• Bila interaksi O-protein mengakibatkan perubahan struktur
protein sehingga obat terikat cukup kuat efek antagonis
• Proses interaksi enzim-substrat dijelaskan dgn mekanisme
model tempat aktif elastik
5. TEORI GANGGUAN MAKROMOLEKUL
• Belleau (1964)
• Interaksi mikromolekul obat dg makromolekul protein (reseptor) dpt
menyebabkan terjadinya perubahan bentuk konformasi seperti berikut:
• Gangguan konformasi spesifik (SCP)
• Gangguan konformasi tidak spesifik (NSCP)
• Obat agonis : obat yg mempunyai aktfitas intrinsik dan dapat
mengubah struktur reseptor menjadi bentuk SCP respon
biologis
• Obat antagonis: obat yg tdk mempunyai akt intrinsik dan dpt
mengubah struktur reseptor menjadi bentuk NSCP efek
pemblokan.
• Pada teori ini ik hidrofob merupakan faktor penunjang yg penting
pd proses pengikatan obat-reseptor.
6. TEORI PENDUDUKAN-AKTIVASI
• Ariens dan Rodrigues de Miranda (1979)
• Sebelum berinteraksi dg obat reseptor berada dlm kesetimbangan
dinamik antara dua keadaan yg berbeda fungsi, yaitu:
• Bentuk teraktifkan (R*) menunjang efek biologis
• Bentuk istirahat (R) tdk dpt menunjang efek biologis.
R R*
Dikatakan agonis parsial jika terjadi bentuk R* dan R.
agonis
antagonis
7. KONSEP KURIR KEDUA
• Reseptor dr banyak hormon berhubungan erat dg
sistem adenil siklase.